(Semakin lama semakin menegangkan....!)
Park Chul Young ingin bertemu Kim Sun hwa tapi dia ternyata ditangkap oleh agen Korea Selatan. Dia dibawa ke ruang interogasi. Tiba-tiba Kim Hyun Jun masuk ruangan, diogasa mendorong meja dengan keras, dan langsung mengajukan pertanyaan dengan keras sambil menodongkan pistol ke muka Park Chul yong.
Kim Hyun Jun menanyakan lokasi bom dan waktu kapan mereka akan meledakkan bom itu.
tapi Chul yong tak tau menahu tentang itu. Wewenang itu sekarang semuanya telah diambil oleh atasannya mentri Yeon. Kelompok teroris pimpinan Kang Do Chul sudah di luar perintahnya lagi.
Penasehat Presiden juga ikut menanyai chul yong, dia berkata jika bom nuklir tidak ditemukan itu tentu akan mengeruhkan hubungan korea utara dan selatan, dan pertemuan yang akan diselenggarakan akan berjalan buntu.
Park Chul Yong akhirnya dilepaskan, dia berjanji bekerja sama untuk menemukan bom nuklir.
Park Sang Hyun (kepala bagian di NSS) sedaang memandu anak buahnya mencari kelompok teroris. Tiba-tiba dia ditangkap anak buah Baeksan dengan tuduhan mata-mata. Park Sang Hyun ditahan di ruang interogasi NSS.
Seung hee dengan bantuan sahabatnya berhasil menemukan kembali lokasi di mana dia pernah ditahan teroris. Seung Hee masuk ke sana sendiri. tapi tiba-tiba keberadaannya diketahui Jin Sa Woo. Jin Sa Woo meminta Seung Hee untuk membekukan semua kegiatannya dan dipaksa kembali ke NSS. SEung Hee dijaga anak buah Sa Woo kembali ke NSS. Jin Sa Woo sendirian menyelidiki tempat teroris itu.
Di suatu tempat teroris telah berhasil menyatukan solid uranium dengan detonator. Bom nuklir telah siap.
Park Chul Yong kembali ke hotelnya seolah-olah tidak terjadi apa-apa. atasannya Menteri Yeon memanggilnya, tanpa curiga dia menguraikan rencana berikutnya setelah bom mereka ledakkan di seol. Dia dan jendral-jendral yang setia padanya akan melakukan kudeta militer dengan alasan utnuk mendukung revolusi sesuai perjuangan mereka. Chul Yong kecewa terhadap atasannya.
Kim Hyun Jun dan SUn Hwa kembali ke tempat persembunyian teroris. Ternyata mereka memang telah ditunggu beberapa orang dari mereka untuk dihabisi. Teroris menemukan Jin Sa woo yang berkeliaran di tempat mereka. Saat genting datang Hyun Jun menolong. Dua orang bekas sahabat itu kembali berhadap-hadapan setelah setahun lamanya.
"kamu yang sekarang anggota IRIS atau sahabatku? Aku ingin tanya apa alasanmu?", hyun Jun menanyakan suatu hal yang terus jadi pikirannya
"Sudahlah tidak perlu membuatku semakin runyam, kita akhiri saja dengan cepat!" ujar Sa Woo dingin
"Aku tidak membiarkanmu mati dulu sebelum tau jawabannya!"
Tiba-tiba teroris menembaki mereka. Mereka pun menghadapi teroris. saat teroris sudah dilumpuhkan tiba-tiba Sa woo menembak hyun jun. Hyun jun menghindar tapi pipinya sedikit tergores peluru. Hyun Jun menangis Sa Woo walau emosi dia berkaca-kaca.
Hyun Jun mengingat masa manis mereka melarikan diri dari bar dan menghadapi hukuman. Sa Woo mengingat masa perih saat Hyun Jun mengaku dia berkencan dengan SEung Hee.
"Aku tau karena kamu adalah Jin Sa Woo , kamu pasti langsung mengikuti perintah tanpa bertanya. Pastinya hal itu jauh lebih berat bagimu dari pada aku. Namun Kamu masih ada kesempatan untuk menebusnya Sa woo", kata Hyun Jun
"Diam! Kamu yang dahulu juga tidak atau apa-apa mengenaiku. sakit hatiku, dan yang menyebabkanku menyerah putus asa. Akan lebih baik jika kamu mati sekarang!", balas Sa Woo ketus (Hyun Jun ga pernah sadar bahwa Sa Woo juga mencintai Seung Hee...polos banget!).
Mereka akhirnya terlibat tembak menembak. Hyun Jun berkaca-kaca. Adegan ini bikin aku sedih, dulunya sahabat tapi sekarang mereka di pihak berlawanan yang dipicu masalah pribadi, dan ahirnya harus bunuh-bunuhan (duh :( )
Kim Sun Hwa datang menolong Hyun Jun. Sa Woo melarikan diri. Sun Hwa akan mengejarnya tapi Hyun Jun mencegahnya, dia membiarkan Sa Woo pergi.
Kim Sun Hwa berkata bahwa Kang Do Chul dan anak buah terorisnya telah meninggalkan tempat itu. Mereka mencari jejak yang tersisa tapi nihil. Akhirnya mereka mencari jejak di teroris yang tlah mereka lumpuhkan. mereka menemukan kunci mobil. Tapi di mobil itu pun tidak ada petunjuk berarti. Ternyata salah satu teroris belum mati. Mereka butuh keterangan dari teroris itu. Mereka membawanya ke klinik terdekat. Klinik keberatan menangani pasien dengan luka tembak tanpa izin. Sun hwa dan hyun jun mengancam paramedis . Tapi nyawa teroris itu keburu melayang tanpa keterangan berarti. Satu-satunya yang tersisa tinggal mobil itu
Seung hee berhasil melarikan diri dari kawalan orang-orang Sa Woo. Dia masih berusaha mencari lokasi bom nuklir yang dipandu oleh staff NSS dari kantor pusat. Mereka mencari tempat yang pernah terpapar radiasi yang cukup tinggi yang diduga tempat perakitan bom.
Dari data log GPS dari mobil yang mereka temukan, Hyun Jun dan Sun hwa mencurigai suatu tempat yang satu kali pernah didatangi teroris. Mereka menduga tempat itu digunakan untuk merakit bom nuklir. Hyun Jun dan Sun hwa datang ke lokasi. Mereka masuk bersiaga dengan pistol di tangan. Tapi ternyata tempat itu telah kosong. Mereka menyimpulkan bom telah selesai dirakit dan sudah dibawa pergi dari situ.
Dari NSS, Seung Hee mendapat informasi lokasi yang pernah terpapar radiasi yang cukup tinggi. Dia menuju lokasi dengan hati-hati dan siaga. Dia menuju ke sebuah ruangan yang pintunya terbuka dan siap mengacungkan pistolnya.
Sun hwa dan Hyun jun sadar ada orang yang datang. Mereka langsung bersembunyi di balik pintu dengan pistol siap ditangan mereka.
Pada detik yang sama di depan pintu Hyun Jun dan Seung Hee saling menodongkan senjatanya.
< episode 14 episode 16 >
0 comments:
Post a Comment