Powered by Blogger.
RSS
Showing posts with label Chuno. Show all posts
Showing posts with label Chuno. Show all posts

Chuno (Slave Hunter) episode 24 (Final)

Selamat Jalan Dae Gil...

Setelah melepas Chopbok dengan ciuman perpisahan, Chop bok buru-buru berlari ke tempat para pejuang budak berkumpul. Ketika hampir sampai, dari kejauhan dia sudah melihat banyak petugas di sana. Eopbok lalu bersembunyi di balik batu besar. Seseorang merangkak dengan susah payah dan berusaha menggapai eopbok. Dia adalah teman baiknya Kkeutbong yang sudah terluka parah. Eopbok menyakan apa yg terjadi. Kkeutbong memberikan senapannya pada Eopbok, dia minta eopbok lari dan hidup bahagia bersama chopbok.
Tak lama kemudia Kkeutbong meninggal, eopbok menangisi kepergian sahabatnya. Dia menemani di sana sampai pagi tiba.


Di Gn. Worak, Choi dan Jjagwi sudah menerima pesan dari Dae Gil. Dae Gil minta Jjagwi membawa Un Nyun dan pangeran kecil turun gunung dan bertemu dengannya di tengah perjalanan. Sedangkan pada JEndral Choi dan wangson dia berjanji bertemu mereka di Yongin sebelum menuju Yicheon bersama-sama tempat mereka membeli tanah/akan tinggal pensiun di sana. Jjagwi meresa malas harus mengikuti kata dae gil. Tapi choi membujuknya bahwa ini pasti penting dan berarti bagi Dae Gil
"Kau tahu, siapa wanita itu Dia adalah Un Nyun", jelas Choi

Un Nyun sudah bersiap, Jjagwi akan membawanya turun gunung untuk bertemu suaminya. Un nYun juga minta tolong agar Jjagwi mau membantunya mencari tau kabar kakaknya. Seol hwa sebenarnya tau bahwa kakak Un Nyun (Keunnom) sudah meninggal di hadapan Dae Gil, tapi dia tidak tega memberitahukannya. Jjagwi juga melepaskan dan membawa para utusan Cina untuk mengawal Un Nyun bersamanya. Jjagwi berpisah dengan para pengikutnya dan meminta mereka bersiap-siap untuk pindah.
Choi, Wang son juga pergi tetapi mereka pergi ke arah berlawanan. Tak mau ketinggalan Seol hwa pun ingin ikut serta. Un Nyun dan Seol hwa mengucapkan salam perpisahan. Un Nyun minta seol hwa menjaga dae gil.

Pagi hari Dae Gil masih berjuang menghadapi kepungan petugas polisi yang menjaganya. Dia juga menghindari panah yang diujukan padanya. Tak lama kemuadian Song tae Ha juga berhasil melumpuhkan para pemanah dan membantu Dae Gil (keren nih adegannya). Mereka terlihat kompak dan menikmati kerjasama mereka. Tae Ha memuji Dae Gil bagai seorang harimau.
 Mereka melanjutkan perjalanan, dae gil tampak lelah tapi tak mau terlihat lemah. Tae Ha merasa nyaman dengan Dae Gil dan berkata sebenarnya mereka cocok jadi partner.
"Tapi aku ga mau berteman dengan budak", kata dae gil tetep sok jaim
"Jadi kamu masih menganggpku budak ya", kata tae ha tersenyum
"Orang yang terikat dengan apapun di dunia ini sama dengan budak", kata Dae gil berkilah.

Eopbok mengalami dilema, dia ingin bertemu dan lari bersama Chopbok. Tapi dia juga punya beban unuk menyelesaikan misinya dan membalas dendam atas teman-temannya. Dia lalu berpikir chopbok pasi akan seuju dengannya. Dia lalu mengintai gerbang istana. Dia baru tahu bahwa ternyata gerbang istana penjagaannya begitu ketat. Geun bo selama ini membuat semuanya terasa mudah. Tapi dia tidak menyerah dia ingin menunjukkan pada dunia bahwa, di dunia ini ada budak-budak yang berani seperti mereka. Eop bok maju menuju gerbang istana dengan membawa 3 buah senapan dengan gagah berani.



Kebetulan Lee Gyong Shik, asistennya dan Jo Seon Bi (Mr. Y) baru keluar setelah menghadap raja. Dia menggunakan pemberontakan budak yang disusunnya sebagai alasan keamanan agar projeknya mendapat restu dari raja.

Eop bok melumpuhkan penjaga. Dia melihat lee gyong shik dan orang-orangnya dan langsung mengarahkan senapannya pada mereka. Mereka bertiga gemetar ketakutan. Eop bok menembak Jo Seon Bi (Mr. Y)tanpa ampun (mati lah penghianat itu). Mendengar suara tembakan Geun Bo yang sedang patroli di seputar gerbang dan Hwang Chul woong yang menjaga keduataan langsung bergegas ke istana. Eop bok lalu membidik Lee Gyyong Shik. Geun Bo berusaha menghalangi dan menerjang dengan pedang. Tapi saat geun bo hampir mendekatinya eopbok langsung membalikkan senapannya dan menembak Geun bo. Geun bo tertembak dari jarak dekat, tubuhnya langsung mental ke belakang dan ambruk seketika.

Eop bok kembali membidik Lee gyong Shik, lee gyong shik tertembak.
topi pejabatnya jatuh bergulir di tanah (ga diliatin sih jatuhnya cuma topinya aja).
Chul woong yang baru datang hanya melihat Lee gyong shik tanpa bersedih sedikitpun, dia lalu pergi. Petugas lalu berdatangan , Eop bok berhasil diringkus.Temannya seorang budak yang tak pernah berani melawan melihatnya. Dia geram melihat eopbok ditangkap, tapi dia tetap tak berani bertindak apapun.

Jendral Choi, Wang Son dan Seol hwa beristirahat di suatu tempat. Wang Son masih kesal karena Seol hwa erus menguntit mereka. Tinggal bersama Jjagwi buat Seol hwa rasanya sudah tenang dan sempurna.
"Di mana pun ada kakak Dae Gil aku akan ke sana", kata seol hwa.

Choi dan wang son sedang berpikir apa kira-kira mereka akan bertemu dae gil di Yongin atau di Yicheon. AKhirnya mereka memutuskan untuk langsung pergi ke Yi cheon dan bertemu Dae Gil di sana. Tapi seol hwa tiba-tiba terpikir sesuatu dia merasa Dae Gil tidak akan ke Yi cheon. Dia langsung beranjak pergi.
Choi dan wang son heran
"Dae Gil khan sudah berjanji akan menemui kita di sana?"kata wang son
"Apa aku akan percaya sama janji seorang laki-laki?", kata Seol hwa tidak percaya sambil beranjak pergi.

Un Nyun dan rombongannya juga berisitrahat. Jjagwi belum tahu siapa pangeran kecil. dia kasian kepada un nyun yang harus mengurus pangeran. Jjagwi berkata bahwa dia tahu bahwa un nyun iu adalah orang yang dicari-cari Dae gil selama ini. Dia merasa simpati pada Daegil

"Jarang sekali ada orang yang bisa bertahan terus (pada cintanya) seperti dia", kata Jjagwi
"Tapi hidup manusia sudah ditentukan oleh takdir", kata Un Nyun.
 Rombongan pun akhirnya melanjutkan perjalanan. Mereka akhirnya bertemu dengan Lee Dae Gil dan Song Tae Ha. Un Nyun dan Tae Ha saling bertatapan. Tae Ha tak bisa menyembunyikan kerinduan dan kegembiraan bertemu istrinya, dia menghampiri Un nYun. Dae Gil yang melihatnya merasa tidak enak. Dia lalu menyapa Jjagwi dan bercanda dengannya.

Song Tae Ha, Un Nyun serta para utusan Cina  hendak melanjutkan perjalanan. Tae Ha sempat mengajak Dae Gil ikut dulu bersamanya.
"Bukankah kau akan lebih tenang jika telah memastikan kita pergi dengan selamat?", kata Tae Ha. Dae Gil masih menolak.
Jjagwi juga ternyata membujuk Dae Gil untuk pulang bersamanya ke gunung dan melupakan Un Nyun. Dae Gil berkata dia sebenarnya tidak suka bersembunyi dan menghindar dunia dengan pergi ke gunung.
"Aku bukan menghindar, aku hanya tidak suka hidup di dunia yang kacau itu", kilah Jjagwi
Dae Gil akhirnya ikut pergi bersama Jjagwi, namun saat di jalan dia berubah pikiran. dia berkaa pada Jjagwi bahwa seseorang punya jalannya masing-masing. Dae Gil akan mengambil jalannya itu.


Un Nyun meneruskan perjalanan dengan rombongannya. Dia sekali-sekali menengok ke belakang. Dia seperti mencari Dae Gil. Tenyata akhirnya benar dia melihat Dae Gil berjalan menuju mereka. Tae Ha juga gembira melihat Dae Gil. Dia ingin membuktikan pada Dae Gil bahwa dia nanti berhasil mencarikan tempat yang aman buat Un Nyun.

Wang Son dan Jendral Choi tiba di Yicheon. Wang Son baru tahu bahwa Dae Gil telah membeli tanah untuknya dan Choi di sana. Cuma untuk tanah untuk dirinya sendiri Dae Gil belum membayarnya penuh.

Hwang Chul Woong dan tim elitnya masih terus mengejar Song Tae Ha, kali ini dia tak tanggung-tanggung membawa 1 kompi pasukan bersamanya. Mereka menemukan jejak pertemua dae gil dan jjagwi, lalu jejeka itu tampak berpisah ke dua arah. Chul woong membagi pasukannya untuk mencari ke dua arah.

Seol hwa terus berjalan mencari Dae Gil. Di jalan dia bertemu dengan rombongan Jjagwi. Seol Hwa langsung menanyakan dimana kak Dae Gil.
"Dia ikut pergi ke anseongcheon", kata Jjagwi. Seol hwa langsung bergegas pergi ke sana.

Rombongan Dae Gil beristirahat di hutan. Saat Song Tae Ha berbicara dengan orang Cina, Un Nyun bicara berdua dengan Dae Gil. Un Nyun memanggil Dae Gil dengan sebutannya yang dulu "Tuan Muda"
"Jangan memanggilku dengan sebutan itu lagi", kata Dae Gil
"Lalu bagaimana aku harus memanggilmu?", tanya Un Nyun
"Kau tak perlu memanggilku", kata Dae Gil.
Dae Gil lalu mengungkapkan bahwa kakaknya Un Nyun sudah meninggal saat mereka terakhir bertemu. Dae Gil mengatakan pesan terakhir kakaknya agar Un Nyun hidup dengan baik.
Saat Tae Ha datang, Dae Gil pamit pergi, dia akan pergi duluan mencari kapal/perahu. karena mereka akan menggunakan kapal menyusuri sungai menuju P. Gwang Ha.

Pagi hari Dae Gil sudah berhasil mendapatkan perahu dan menunggu di pinggir sungat. Dia juga membelikan sepatu untuk Un nyun.
Tae ha dan rombongan mulai berangkat. tapi dia tiba-tiba dihadang oleh pasukan tentara yang dikirim oleh Chul Woong. Tae ha dan orang-orang Cina itu bahu-membahu menghadapi para pasukan tentara.
Lalu Hwang Chul woong dan tim elitnya datang. Tae Ha dkk mulai terdesak dan kesulitan. Salah seorang di antara mereka pun melukai Un Nyun.

Dae Gil sudah bosan menunggu di pinggir sungai. Dia heran karena yang dia tunggu belum juga datang. Tiba-tiba dia tersadar sesuatu, mungkin mereka dalam bahaya. Dae Gil langsung pergi, dia meninggalkan sepatu untuk Un Nyun di perahu.

Tae Ha semakin terdesak, dia pun terluka. Orang-orang Cinapat pun sudah tumbang, tinggal dia sendiri melawan Chul Woong dan tim elitnya. Untung Dae Gil datang tepat pada waktunya, dia pun segera membantu Tae Ha. Pertarungan kali ini memang berat buat Dae Gil dan Tae Ha. Un Nyun pun tak luput dari sasaran mereka. Tae ha pun semakin terluka parah saat akan melindungi Un Nyun.

Dae Gil lalu minta Un Nyun untuk segera pergi membawa suami dan anaknya pergi dari situ. Un Nyun tak mau dia menangis. Dae gil memaksanya sambil berteriak.
"Pergilah cepat! kau dan suamimu masih harus mengubah dunia agar tidak ada lagi orang yang menderita seperti kita", perintah Dae Gil. Un nyun akhirnya menurut dia membopong Tae Ha bangun
"Un Nyun kamu harus terus bertahan. Jika kamu bisa tetap hidup aku pun bisa hidup. Cepat pergi sekarang!", seru Dae Gil. Un Nyun pergi membopong Tae ha dan menggandeng pangeran .
Sambil berjalan dia meminta maaf dalam hati pada Dae Gil
"Tuan muda maafkan aku, ini ke dua kalinya aku pergi meninggalkanmu begini", sahut Un Nyun lirih sambil bercucuran air mata.

Akhirnya tinggal Dae Gil berdua dengan Hwang Chul Woong. Mereka siap berduel hidup dan mati. Mereka bertarung dan saling melukai satu sama lain. Sambil bertarung Hwang Chul woong bertanya penasaran
"Mengapa kau mau mengorbankan dirimu?", tanya Chul Woong
"Karena aku pernah sekali berhutang nyawa pada orang itu", kata Dae Gil. Chul Woong merasa tersindir, dia juga pernah sekali diselamatkan oleh Tae Ha.
Mereka bertarung sampai kelelahan. Chul  woong lelah dan merasa malu, dia tak bisa mengangkat pedangnya lagi. Dae Gil lalu memukul Chul Woong berkali-kali di wajahnya untuk memberinya dia pelajaran, sampai dia pun merasa lelah.

Tiba-tiba pasukan lain Chul Woong datang dengan jumlah banyak. Dae Gil mau tak mau harus menghadapi mereka sendirian. Dia menguatkan hatinya, dan membawa 2 bilah pedang.
Dia berteriak dan berlari menghadapi mereka seorang diri dengan berani. Sambil berlari dalam hati dia berkata pada Un Nyun
"Un Nyun hiduplah dengan bahagia dengan suami dan anakmu. Sampai suatu saat kita akan bertemu lagi, kau akan menceritakan padaku bagaimana kau jalani hidupmu... Un Nyun-ku...Kekasihku..."
(pengen nangiiis...).

Tak lama kemudian Anak buah chul woong menghampiri Chul woong. Chul woong berkata baik-baik saja. Anak buahnya akan mengejar Tae ha. tapi Chul woong menahannya dan mengatakan itu sudah cukup baginya. Dia akan kembali saja.

Un Nyun pergi bersama Tae Ha dan anaknya. Di tengah jalan Tae Ha dalam keadaan lemah memaksa ingin berkata sesuatu dulu pada Un Nyun.
"Kita tidak jadi pergi ke Cina ya. Aku merasa banyak hutang pada negeriku. Aku berjanji akan segera pulih lalu kita akan berjuang lagi mengubah dunia", kata Tae Ha
Un nyun lega mendengarnya dia tersenyum dan mengangguk tanda setuju
"Terimakasih ya istriku", kata Tae ha.

Seol Hwa berlarian mencari Dae Gil dia tadi sempat melihat banyak polisi dia tahu pasti ada sesuatu yang tidak beres. Dia akhirnya menemukan dae gil sedang terduduk lemas di atas batu, kepalanya mengeluarkan darah. Seol Hwa memanggil dae gil dengan panik.
"Hey gadis kecil, ternyata kamu mengapa kamu mengikutiku kemari", kata Dae Gil.
"Siapa yang percaya kepada janji laki-laki"kata Seolhwa
"Ayo kita pulang, aku berjanji akan memasak dan mencuci untukmu", kata seol hwa menyesal. "Aku juga telah belajar menulis dan membaca. kau tidak akan malu lagi bersamaku. Aku menuliskan namamu di rompi yang kubuat untukmu", kata Seol Hwa mengeluarkan rompinya. "Apa itu cinta Kak?, di dunia ini banyak sekali laki-laki dan perempuan"
"Maafkan aku Seol hwa, karena hatiku mengeras, jadi aku tidak bisa melihat hatimu"
Dae Gil ingin memegang Seol Hwa tapi salah, pandangannya ternyata sudah kabur. Seol hwa lalu membawa tangan dae gil ke pipinya dia menangis. Dae Gil pun muntah darah.
"Kau jangan menangis, kalau kau menangis aku rasanya sedang sekarat...u"
Dae Gil semakin susah bicara tapi dia berusaha bicara sambil terpatah-patah
"Hari ini ce...rah..maau..kah  kau..me..nya..nyi..un..tuk ...ku", pinta Dae Gil.
"Kau ingin lagu apa?", tanya Seol hwa
Dae Gil tak sempat menjawab dia jatuh terkulai kepalanya tepat di paha Seol hwa dan di atas rompi yang bertuliskan namanya, dia tak bergerak lagi...

Seol Hwa menangis...lalu dia berusaha menyanyi...tapi baru beberapa kata dia tak kuat dan menangisi  kepergian Dae Gil...

Hwang Chul woong pulang, tangannya bersimbah darah oleh darahnya dan darah orang-orang yang dia lukai. Dia menemui istrinya, dia menangis dan bersujud dipangkuan istrinya.

Seol Hwa mengubur Dae Gil, menutupi jasadnya dengan bebatuan besar. Dia juga bernyanyi, sesuai permintaan terakhir Dae Gil
"Jika kematian datang saya akan menjadi bunga, dan kau akan menjadi kupu-kupu. Kita lalu akan menemukan bukit hijau yang indah dan kita akan hidup abadi selamanya. Cinta oh  cintaku, kau satu-satunya cintaku"


Epilog

Pada tahun berikutnya Raja InJo mangkat setelah 27 memerintah. Beliau digantikan oleh putra mahkota Bong Nim dan menjadi raja dengan gelar Raja HyoJong. 6 tahun setelah memerintah tahun 1655. Perburuan terhadap budak dihentikan. Dan tahun berikutnya Pangeran SeokGyeon (pangeran won son kecil) dibebaskan dari pengasingannya.
Adegan ditutup oleh Chopbok yang berbicara pada Eun Sil.
"Eun Sil taukah kamu matahari itu milik siapa? Itu milik kita yang tidak punya apapun di dunia ini"

Terakhir ada adegan bonus
Dae Gil seolah-oleh membidik matahari. Dia lalu pura-pura memanah matahari
"Siiiiuuuttttttttttt.....daang.......". Dae Gil pun tersenyum
 (ga ngerti nih ini maksudnya Dae Gil apa Jang Hyuk yang iseng hehe)

The  End

NB: makasih buat temen-temen yang kasih support dan setia menunggu dan membaca dari episode awal sampai akhir. Semoga bisa menghibur, semoga ga kecewa endingnya, semoga bisa mengambil banyak pelajaran.

episode 23

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments(0)

Chuno (Slave Hunter) episode 23

2 episode terakhir...kangen-kangenan dulu sama Dae Gil...

Permulaan episode dibuka dengan akhir adegan keren episode sebelumnya. Di mana Lee Dae Gil dan Song ae Ha berlari bersamaan dari arah yang berlawanan. Lee Dae Gil mendarat dengan menghajar anak buah chul rwoong yang ada di belakang Tae Ha. Dan begitu juga Song Tae Ha berhasil melumpuhkan anak buah chul woong yang mengikui Dae Gil. Setelah selesai mereka tersenyum dan saling berpandangan.
"Ikuti aku", kata Tae Ha. Tapi Dae Gil protes dan minta Tae Ha yang mengikutinya
"Yang lebih ahli memburu orang juga ahli melarikan diri", jelasnya
Tae Ha pun menurut. mereka menyelinap lewat halaman dan rumah orang-orang.


Mereka berhasil menyelinap dan sampai di rumahnya. Dae Gil mengintip dan mencari Jumo (pelayan/pemilik rumah makan), sahabat mereka. Big Jumo ternyata sedang sibuk diganggu oleh kekasihnya si pelukis. Tak Lama kemudian muncul little Jumo. (yang lbh senior sering dibilang Big Jumo, adiknya dipanggil little Jumo). Little Jumo dengan khusyuk mendoakan keselamatan Jendral Choi.
Lee Dae Gil buru-buru menarik little Jumo ke kamarnya. Dia menutup mulutnya dan berkata agar jangan kaget dan jangan ribut. Little Jumo kaget melihat Dae Gil

"Polisi dan kapten Oh sering ke sini mencarimu", Little Jumo cemas. Dae Gil hanya memintanya tutup mulut saja. Dae Gil juga brkata bahwa Jendral Choi baik-baik saja. Little Jumo lega dan senang. Dae Gil lalu minta dibawakan makanan
"2 porsi ya", kata Dae Gil. Little Jumo mengira Dae Gil pasti sangat lapar.
Song Tae Ha sebenarnya sembunyi di dekat situ, dia masih was-was. Akhirnya dia juga merasa tenang karena tempat Dae Gil sementara aman.
Dae Gil lalu bertanya apa pangeran itu tadi menjebak mereka.
"Jika pengeran menjebak kita pasti akan lebih banyak pasukan dan pemanah di berbagai tempat"
Dae Gil tadi merasa mereka masuk ke mulut harimau
"Sepertinya Hwang Chul Woong bisa  mengetahui rencanamu", kata Dae Gil memperingatkan.

Para budak stelah berhasil menyerang kantor pemerintah mereka berkumpul di hutan. Mereka cukup lega karena serangan meraka berhasil. Tapi Eopbok merasa tidak percaya juga karena semuanya terlihat mudah dan lancar saja. Mereka lalu berncana hari berikutnya mereka akan meyerang kantor pengadilan. Geun Bo berjanji akan mengumpulkan 200 orang lagi bersama mereka. Mereka malam itu akan sembunyi di hutan dulu sampai kondisi aman, kecuali Geun Bo. dia berkata akan pergi karena masih ada urusan.


Geun Bo pergi ke suatu tempat, dia berganti pakaian. Dia lalu menemui Lee Gyong Shik (yah tambah lagi ni penjahat).
Lee Gyong Shik meminta para gisaengnya pergi. Dia lalu menemui Geun Bo berdua saja. Geun Bo ternyata bekerja secara rahasia pada Lee Gyong Shik. Dia sengaja memobilisir budak dengan memberi perngharapan palsu hanya sekedar memancing ketidak stabilan untuk keuntungan pribadinya. Geun Bo dan Gyong Shik tertawa-tawa saat membicarakan bahwa para budak yang mereka tipu (sebel banget). Geun Bo kemudian meminta janji Lee Gyong Shik untuk memberikan jabatan penjaga gerbang istana padanya jika misinya selesai.


 Di kedutaan China, duta besar Cina menganalisa bahwa Song Tae Ha sudah berada di Han Nyang. Dia merasa kini saatnya bersiap meninggalkan korea sambil memberi pesan rahasia pada Song Tae Ha. menyampaikan permintaan mereka kepada raja yaitu pelayan wanita berusia 14 tahunan sekitar 1000-2000 orang mereka akan berangkat ke China dengan berlayar.

Dari tawanan Cina yang berterus terang pada Un Nyun, Jjagwi mendapat informasi bahwa orang yang membunuh anakbuahnya ternyata dari akademi militer (pimpinan hwang chul woong). Jjagwi merasa kali in tempat persembunyiannya sudah ada yang mengetahui. Dia meminta semua bersiap pindah.

Dae Gil kembali meminta little Jumo mencari informasi yang beredar di luar. Little Jumo akhirnya melapor bahwa para orang tua mulai panik karena utusan cina akan meminta ribuan gadis usia 14 tahunan untuk dibawa ke china naik kapal.
Dari informasi yang didengar oleh little Jumo Song Tae Ha menyimpulkan itu terkandung pesan rahasia dari utusan Cina kepadanya. Mereka menunggunya tanggal 14 di pelabuhan, berarti 3 hari lagi.
Tae Ha dan Dae Gil memikirkan cara untuk bisa tiba di sana tepat pada waktunya. Dalam keadaan buron sulit buat mereka untuk bergerak cepat dan menjemput Un Nyun dan pangeran kecil.

Dae Gil lalu meminta tolong lagi pada little Jumo untuk mengatur agar bisa menyampaikan pesan dengan secepat-cepatnya ke Jjagwi di Gn. Worak. Sehingga mereka bisa  bertemu di tengah perjalanan. Tak lupa Dae Gil berjanji bahwa dia akan menyampaikan secara lisan pesan pribadi little jumo untuk jendral Choi. Little Jumo langsung semangat menolong Dae Gil, dia menyuruh seseorang dengan bayaran dobel dan perlu berapa kuda pun dia bayar. Tak lupa dia mengingat tempat pertemuan mereka.


Dae Gil dan Song Tae Ha merencakan bersama-sama cara mereka lolos dengan selamat dari Han Nyang menuju tempat tujuan mereka. Mereka sadar bahwa mereka pasti akan diincar dan dikejar baik oleh polisi atau oleh anak buah Chul Woong. Mereka lalu memutuskan Dae Gil sebagai harimau yang dilepas ke arena menerjang masuk ke jantung lawan. Dan Tae Ha yang akan berkeliling menghabisi para pemanah yang bersembunyi mengepung mereka.


Eopbok pulang ke rumah majikannya. Dia merasa sepi karena tidak melihat chobok. Dia mencari-cari chopbok. Alangkah shoknya dia begitu mengetahui Chopbok dijual dan dinikahkan dengan budak lain. Dia marah dan nekad menemui majikannya membawa senjata tajam. Dia menanyakan chop bok

"Kau ini manusia atau bukan, bagaimana bisa kau seenaknya menjual orang seperti sapi.", teriak Eop bok.
Eopbokpun menyabet majikannya dengan parang.

Di rumahnya yang baru dia Chobok tidak mau dikawin, dia berkata dia sudah punya seseorang yang dia cintai. Tiba-tiba dia mendengar suara Eop bok di luar berteriak-teriak mencari dan memanggilnya. Chobok langsung lari menemui dan memeluk Eopbok.
"Mengapa kau tidak melarikan diri dari tadi", kata Eopbok
"Jika aku lari, aku takut kau tak bisa menemukanku", kata chobok
Mereka berdua lalu melarikan diri bersama.

Geun Bo dan para budak bersiap, mereka akan menyerang kantor pengadilan, tapi Eopbok belum juga datang. Para budak juga heran karena geun Bo tidak membawa 200 orang budak lain yang dia janjikan akan membantu mereka. Geun Bo tersenyum sinis, para budak mulai merasa gerak gerik Geun bo terlihat janggal.
Walau mereka curiga tapi semua sudah terlambat, mereka sudah dijebak (kasian banget). Para budak syok dihianati Geun Bo yang mereka percaya dan hormati. Polisi mengepung mereka dan Geun Bo tak segan-segan membantai mereka (jahat banget).

Malam itu Dae Gil dan Tae Ha harus mulai bergerak. Baru saja mulai bergerak dia suda ketahuan oleh polisi yang menyamar yang sudah disebar di mana-mana. Polisi itu meniup peluit sekeras kerasnya memanggil anggota lainnya. Dae Gil dengan berani menerjang mereka semua bagai harimau. Song Tae Ha naik ke atas atap-atap rumah, dia melumpuhkan para pemanah syang stand by di atap-atap rumah. Tae Ha lalu beraksi , dia gantian memanahi polisi dari atas. Dia tak lupa membantu dae gil menghabisi lawannya. Dae gil melihat lawan-lawannya sudah terkapar, dia melihat ke atas dan tersenyum pada Tae Ha. Kerja sama mereka berhasil. (keren banget, pas Tae Ha manah juga angle2 kameranya juga keren)

Sampai di hutan EopBok meminta Chopbok pergi ke Gn. worak tempat para budak yang melarikan diri berkumpul. Begitu tahu bahwa Eopbok pun telah membunuh majikannya, dia tak tega eopbok dalam bahaya. Chopbok ingin eopbok lari juga bersamanya.
"Apa kau ingin lari lalu kita hidup bahagia dan tenang di mana orang tak ada yang bisa menemukan kita, di mana kita lalu akan punya anak-anak. Itukah hidup yang kau inginkan?", tanya Eopbok penuh perasaan.
"Tapi nanti tidak ada orang yang akan mengubah dunia kalau begitu", kata chopbok berusaha  tegar.
Chopbok pun menangis, tapi dia lalu sadar bahwa Eopbok sedang punya misi dan ditunggu teman-temannya
Mereka lalu berpisah dengan haru dan berlinang air mata. Eopbok memberikan senapannya pada Chopbok untuk melindungi dirinya di perjalanan. Eopbok berjanji akan mencari Chopbok karena dia tidak bisa hidup tanpanya. Mereka lalu berpisah. Tapi baru beberapa langkah mereka berhenti. Eopbok lalu berbalik lagi, dia mencium Chopbok.

< episode 22                                        episode 24 >

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments(0)

Chuno (Slave Hunter) : Dibalik kesuksesan Chuno


  • Chuno adalah drama yang terbilang sukses di awal tahun 2010, ratingnya langsung naik di penayangan perdananya. Sempet heran juga ya padahal pemaennya dekil-dekil. Chuno juga dinominasikan sebagai drama terbaik di Baeksang Art Awards tapi dikalahkan oleh IRIS.
  • Dari berita-berita di internet dulu awalnya sempat beredar bahwa casting pemain utama chuno adalah Jang Hyuk, Han Hyo Joo (alias Eun Sung - Brilliant Legacy) dan Oh Ji Ho. Tapi ternyata akhirnya Han Hyo Joo milih mundur, mungkin dia juga ditawarin casting Dong Yi. Milih jadi calon ibu suri dari pada budak kalee ya. kalo kira-kira tau bahwa chuno dari awal ratingnya langsung menggebrak, nyesel ga ya Eung Sung ini . 
    Han Hyo Joo
  • Akhirnya Lee Da Hea yang maju menggantikan Han Hyo Joo. Tapi LDH juga bukan tanpa beban main bermain di Chuno, sejak awal-awal main drama ini dialah yang jadi sasaran kritik. Katanya dia terlalu cantik dan bersih untuk peran jadi budak. Walau diserang oleh kritik tapi ratingnya tetep aja bagus. Yah biasa semakin tinggi pohon semakin kenceng anginnya.
Lee Da Hae
  •  Chuno juga merasa kesuksesannya didukung oleh supporting actor yang solid.seperti Sung Dong Il yang berperan menjadi Cheon Ji Ho , juga Jo Mi Ryung sebagai Big Jumo
Big Jumo & Little Jumo
  • Dan tentunya yang membanggakan mereka karena penulis naskahnya Chun Sung Il mendapat penghargaan di Baeksang Art Award. Dia berhasil mengangkat kisah hidup kalangan bawah (pemburu budak dan para budak) menjadi cerita menarik dan penuh nilai perjuangan.
  • Setelah penayangan chuno selesai, sempet juga beredar bakal ada Chuno 2 tapi  bukan dalam bentuk sequel (lanjutan) tapi lebih ke kisah mereka sebelumnya (presequel), so kita tunggu aja deh bener atau ngga nya...
The Making
 Ini foto-foto behind the scenenya...



Wuah heboh rame banget, plus ada sapi ada kuda juga


Bentar Oom kita sisir dulu ya sebelum tarung lagi


Dae Gil cepetan bangun itu kameramen udah pegel

eh.. Oh Ji Ho kena panah malah ketawa

Kasian Un Nyun kedinginan


eh itu tutup telinga copot dulu
Di Pulau Jeju

Knapa nih NG ya


duh padahal terharu banget nih pas adegan ini ternyata boongan ya

Adegan terakhir
Chul woong dan istri

    • Digg
    • Del.icio.us
    • StumbleUpon
    • Reddit
    • RSS
    Read User's Comments(0)

    Chuno (Slave Hunter) episode 22

    Lee Dae Gil, Song Tae Ha dan Hwang Chul Wong kembali menuju Hanyang (Seoul)

    Di. Gn, Worak Choi bercerita pada Wang Son bahwa Dae Gil pergi bersama Tae Ha
    "Bukankah kita dan Tae Ha itu dulunya musuh?", wang Son heran
    "Dae Gil tidak kuat jika dia harus tiap hari melihat Un Nyun di sini", kata Choi "Dia lebih baik membantu Tae Ha menyediakan tempat berlindung untuk mereka agar mereka tidak perlu lari terus", tambah Choi
    "Memang wanita di dunia ini hanya Un Nyun, dia khan sudah milik orang lain", wang son tak mengerti jalan pikiran Dae Gil (setia banget ni Dae Gil ya)

    Pasukan utusan Cina mulai menyelinap ke Gn. Worak. Mereka berniat menculik pangeran Won Son untuk dibawa ke Cina. Seol Hwa kebetulan ingin menjenguk Un Nyun. Dia melihat sekelompok orang yang mencurigakan akan masuk ke kamar Un Nyun.

    Dia lalu lapor dan datang membawa Jjagwi.
    Un Nyun sedang membacakan cerita sejarah orang tuanya yang ditulis Tae Ha untuk pangeran Won Son. Ternyata ibu kandung Won Son banyak berjasa ketika di Cina. Dia berjualan dan keuntungannya dipakai untuk membebaskan budak asal Joseon di Cina.

    Lalu pasukan Cina diam-diam masuk ke kamar Un Nyun, dia langsung membekap Un Nyun. Un Nyun lalu dipukul sampai pingsan.

    Jjagwi dan anak buahnya mencegat orang-orang Cina yang hendak keluar membawa pangeran kecil. Jjagwi menantang pemimpin kelompoknya untuk berduel. mereka setuju berduel. Jjagwi berhasil melumpuhkannya.
    Jjagwi dan Choi lalu menanyai tapi orang itu tetap bungkam. Jjagwi lalu menghajarnya.


    Tae Ha dan Dae Gil telah tiba di Hanyang. Mereka sembunyi dan bertahan di hutan. Tae Ha berkata pada Dae Gil bahwa dia ada orang yang akan dihubunginya lagi. Orang berpengaruh yang dia percaya. Dae Gil sempat tertawa menurut dia rasanya orang-orang bangsawan tak ada lagi yang bisa dipercaya.
     
    "Aku pernah bersamanya di Cina, dia pengeran ke 2 saya tahu bahwa dia orang yang punya prinsip", kata Tae Ha.
    Dia ingin Dae Gil menyampaikan pesan rahasia padanya
    "Jika nanti ada jebakan?"
    "Berarti tidak ada lagi yang bisa diharapkan di Joseon". kata Taeha


    Di rumah majikannya majikannya Chopbok sedang bersedih. Dia tidak bersedia untuk dijual atau ditukar dan disuruh menikah. Para budak lain menghiburnya bahwa jalan hidup sebagai wanita budak itu yang lebih baik. sebagai budak mereka tidak bisa menolak. Chopbok ingin memberitahu Eopbok tapi rupanya Eopbok kurang tanggap bahwa chopbok punya masalah besar.

    Raja memutuskan bahwa dia tidak lagi mentolerir wacananya pangeran Won Son lagi. Raja lalu menemui pangeran ke duanya yang sekarang menjadi putra mahkota. Dia berbicara putusannya pada pangeran. Raja tau bahwa pangeran masih bersimpati pada keponakan kecilnya. Yang Mulia meminta anaknya tidak menyebutkan soal dia lagi.
    "Membahasnya bisa dibilang pengkhianatan. walau kamu bersimpati padanya, tapi bagi anggota kerajaan simpati bisa menimbulkan pertumpahan darah", kata Raja

    Un Nyun menemui pasukan dari cina yang diawan Jjagwi. Dia akhirnya tahu bahwa mereka dari cina dan mengenal suaminya saat suaminya dulu di negeri Cina.
    "Apa kau tahu dia ini pangeran Won Son? kau mau mengambilnya ya?", desak un Nyun
    "Apa menurutmu pangeran akan tetap bisa hidup jika tetap di joseon", kata orang Cina itu
    "lebih baik kau dan dia ikut kami ke Cina"
    Un Nyun & Tawanan Cina

    Dae Gil telah kembali dari kota. dia membawa makanan dan arak dan menawarkannya pada Tae Ha. Dae Gil berkata dia telah mengirim pesan rahasia itu. Tae Ha ingat perkataan Dae Gil bahwa dia bisa terus hidup asalkan cukup ada 1 alasan untuk dia tetap hidup.
    "Aku banyak hidup di peperangan, dalam perang jika kita tidak mampu bertahan kita bisa siap berperang sampai mati. tapi sekarang walau sepertinya aku tak mampu berjuang lagi aku tidak boleh mati (karena  punya un nyun dan pangeran). bertahan hidup rasanya lebih sulit daripada mati", kata Tae Ha
    Dia meminta Tae Ha jangan berpikir muluk-muluk asalkan bisa hidup aman dan bahagia dengan keluarga sudah cukup. Dae Gil sekarang sering menyebut Tae Ha dengan sebutan Bangsawan Budak atau Tuan Budak (hehe...ya bangsawan ya secara resmi juga budak)
    "Bukankah kau dulu juga punya mimpi ingin dunia yang tanpa perbedaan status sehingga kau bisa hidup berbahagia dengan istrimu nanti"
    Dae Gil hanya tersenyum kecut , tanpa Un Nyun rasanya mimpi itu pun jadi sirna.


    Seol Hwa menemui Un Nyun, dia juga membawa rebabnya. Dia lalu menghibur pangeran kecil dengan permainan unik mengenal bunyi-bunyian. Seol hwa menyukain pangeran, dia ingin punya lima anak seperti pangeran. Seol hwa berkata bahwa Dae Gil tidak terlihat dari kemaren. dia mengira dae gil juga pergi bersama Song Tae Ha

    "Jika mereka menghilang di waktu yang sama, memang mungkin mereka pergi berdua", kata Un Nyun
    "Tidak akan terjadi apa-apakah. aku takut mereka saling bunuh", Seol hwa khawatir.
    "Dulu sepertinya mereka salah paham, tapi sepertinya sekarang sudah clear. Kamu tidak perlu terlalu khawatir", kata Un Nyun.
    Seol Hwa belajar kanji sedikit-sedikit dari Un Nyun. Dia belajar juga belajar kanji Dae Gil.  Seol hwa lalu menjahitkan kanji "Dae Gil" di baju yang sedang ia buat untuk Dae Gil.

    Geun Bo mengumpulkan para budak dari berbagai tempat di hutan. Sebelumnya dia juga mengejar dan membunuh budak yang dia curigai berkhianat dan menyelewengkan uang teman2nya (budakini juga yang pernah jadi calo dan memeras Eopbok waktu dia berusaha kabur)
    Geun Bo datang dia memberi semangat kepada budak-budak yang akan ikut menyerang kantor pemerintah.

    Putra Mahkota telah menerima dan memecahkan pesan rahasia dari Song Tae Ha.
    Putra Mahkota baru keren juga hehe...
    Malam itu dia merenung di kamarnya. Dia lalu memutuskan untuk pergi malam itu. malam itu Putra Mahkota (paman pangeran won son) bersama-sama anak buahnya dengan menyamar sebagai bangsawan biasa keluar istana.
    Pergerakan putra mahkota diamati oleh anak buah Hwang Chul Woong. Hwang Chul Wool pernah lama bersama Song Tae Ha, dia bisa memperkirakan langkah yang akan diambil Tae Ha. Dia membawa orang-orangnya mengikuti putra mahkota.

    Putra mahkota diam-diam menyelinap meninggalkan rombongannya dan pergi menemui Song Tae Ha. Song Tae Ha dan Lee Dae Gil sudah menunggu di tempat yang dijanjikan. Mereka lalu bertemu di jalan. Song Tae Ha memberi hormat secara resmi pada putra mahkota. Dae Gil cuma mengangguk saja, dia tidak percaya dia bertemu calon raja (hehe). dia lalu memeprkenalkan diri sebagai slave hunter ke satu di Joseon. Song Tae Ha
    lalu berbicara dengaa putra mahkota, Dae Gil berjaga-jaga.
    Song Tae Ha meminta tolong perihal pangeran Won Son.
    "Apa kau berencana menaikkan dia ke tahta?", tanya putra mahkota
    "Benar", jawab Tae Ha jujur.
    "Kau akan menyingkirkanku dari naik tahta dan minta aku menolongmu? Apa kau ini tidak gila?!", putra mahkota heran menganggap Tae Ha terlalu nekad padanya.
    Tae Ha menganggap putra mahkota sekrang tidak benar-benar berambisi mengambil "jatah" orang lain.
    "Aku tidak bisa menolongmu juga tidak bisa membunuhmu"
     "Tapi dia itu idak punya orang tua, tidak punya siapa-siapa dan Anda adalah pamannya", desak Tae ha
    Putra mahkota kesal dan frustasi, dia tidak mau didesak (dia juga ga bisa apa-apa).
    "Kau pergi saja dari Joseon. Menyebutkan namanya di Joseon dianggap akan melakukan makar", kata putra mahkota

    Hwang Chul Woong sudah bersembunyi di dekat situ. Dia memanggil pasukan tambahan dan berniat menyerang saat putra mahkota sudah pergi. Dae Gil curiga mereka diawasi dia berjalan mendekati tempat persembunyian Hwang Chul woong.

    Pada saat yang sama, para budak sudah berkumpul di kantor pajak(gudang persediaan beras) untuk melakukan penyerangan. Eopbok kali ini tiidak memberitahukan rencana penyerangan mereka ini pada Chopbok, dia tidak mau chopbok kena resiko besar.Geun Bo dan budak yang mahir berpedang maju dan langsung masuk menyerang. Eop bok dan para budak yang bersenjata memback up dari belakang.  Pertempuran seru berlangsung antar budak dan para penjaga kantor pemerintah itu.
    Mereka juga membakar gudang-gudang di sana.

    Dae Gil masih berjaga-jaga instingnya mengatakan ada bahaya di dekatnya. Saat putra mahkota pergi dia berteriak memberi peringatan  tanda bahaya pada Song Tae Ha. Hwang Chul Woong pun langsung keluar menyerang. Tapi mereka berdua juga sudah cukup siap. PErtarungan berlangsung seru. Kali ini Tae Ha dan Dae Gil saling bahu membahu menghadapi serangan dari Chul woong beserta oprang-orangnya.

    Tiba-tiba ledakan terjadi dari arah kantor pemerintah yang diserang para budak. Ledakan itu cukup keras didengar warga kota sekitarnya, termasuk oleh daegil dan orang-orang yang bertempur dengannya.
    Pasukan yang tadinya akan membantu Chul woong langsung berbalik menuju kantor pemerintah. Chul Woong dan anak buahnya masih terkejut akan ledakan yang terjadi. Kesempatan itu langsung dipergunakan oleh Dae gil dan Tae ha untuk kabur, mereka lalu menyebar ke arah yang berbeda.

    Pasukan tambahan datang membantu di kantor pemerintah. para budak termasuk Eopbok bergerak mundur. Salah satu orang temannya bahwa yang terluka karena ledakan tertangkap oleh polisi. Telah ada kesepakatan bahwa mereka akan membunuh teman yang tertangkap dan tak bisa lari. Eopbok dengan berat dan sangat terpaksa menembak temannya. Dia lalu lari sambil menangis, karena tak kuasa menahan beban hatinya.
    Chop bok malam itu heran karena dia tidak berhasil menemui eopbok dan teman2 budaknya seperjuangannya. Chopbok tidak menemukan Eopbok malam itu, dia menangis (ini sepertinya malam terakhir chopbok di sana karena akan ditukar/dijual)

    Dae Gil dan Song Tae Ha menyebar menghadapi anak buah chul woong. Episode ini ditutup  dengan adegan mengesankan. Lee Dae Gil dan Song Tae Ha berlari dari arah berlawanan menuju satu titik petemuan. Ke dua orang itu berlari sambil menyiapkan tinjunya masing-masing. Ketika akan sampai di satu titik mereka terbang melompat dan masing-mmasing langsung menghabisi anak buah chul woong yang ada di depannya. Mereka pun mendarat dan selesai dalam waktu bersamaan (kompak dan keren...)


    < episode 21                                                        episode 23 >               

    • Digg
    • Del.icio.us
    • StumbleUpon
    • Reddit
    • RSS
    Read User's Comments(0)

    Chuno (Slave Hunter) episode 21

    Penghuni kamp di Gn Worak sedang mempersiapkan acara makan-makan. Wang Son sibuk mendekati wanita yang menarik hatinya. Dia membantu wanita tersebut menumbuk gandum dengan genit. Dia mulai dengan jurus andalannya yaitu sok meramal. awalnya wanita itu cuwek tapi akhirnya dia tertarik setelah wang son berkata dia punya aura seorang ratu. wanita itu lalu memanggil seseorang yang ternyata adalah suaminya. Wang Son langsung salah tingkah dan kecewa. Sialnya sang suami minta diramal garis kakinya oleh wang son (bau bo hehe).

    Song Tae Ha sibuk menulis kisah putra mahkota selama di Cina. Lalu Un Nyun masuk dan memintanya untuk ikut pesta. Un Nyun berkata bagaimanapun dia ada di sini sehingga suaminya harus menyesuaikan diri dengan mereka. Apalagi untuk sementara pangeran dan dia akan berada di sini.

    Seol hwa menemui Jendral Choi dan Dae Gil. dia mempersilahkan keduanya untuk bergabung ke pesta dengan gaya yang lambat dan lembut seperti Un Nyun (ga pantes banget haha).

    Dae Gil mengejeknya dan minta dia menjadi dirinya sendiri. Choi malah mengira Seol hwa sedang mabuk.
    Jagwi membuka pesta malam itu dan meminta semua orang makan sepuasnya.

    Un Nyun , Tae Ha, dae Gil, Seol hwa dan Choi bergabung dalam kelompok besar. Dae Gil dengan jelas bisa melihat Un Nyun yang ada di seberangnya. Pandangan Dae Gil tak henti-hentinya ke arah Un Nyun.




    Un Nyun sampai malu dan risi dibuatnya. Dae Gil baru beralih pandangannya setelah Eun Sil datang menawarinya daging ayam. Tak hanya itu, gadis kecil itu juga mendorong Seol Hwa dan ingin duduk sebelah Dae Gil. Setelah itu Dae Gil kembali memandangi Un Nyun, kali ini baik Tae Ha, seol hwa dan Choi yang malah risi. Seol hwa cemburu, dia lalu menyodorkan minuman pada Dae Gil.
    tapi dae gil tidak mau dia malah menyubit pipi Seol hwa lalu pergi meninggalkan jamuan makan. Choi merasa Dae Gil sedang gelisah dia menghampirinya.

    Dae Gil merasa gundah dan menderita. Dia pergi menjauhi keramaia dan memandangi bulan purnama di langit. Choi mengajaknya masuk tapi dia menolak. Dae Gil lalu curhat
    "Dulu rasanya aku hampir gila gara-gara tidak berhasil bertemu dengan Un Nyun. Sekarang aku melihatnya sepanjang hari aku benar-benar merasa gila. Aku melihatnya tapi tidak bisa menyentuhnya" (kasian...)
    Choi ingin Dae Gil menunggu dia dan wang son sampai pulih, setelah itu mereka bersama akan melupakan semuanya dan hidup tenang sesuai rencana mreka sebelumnya. Tetapi Dae Gil minta Choi menjaga Wang Son dulu, karena dia ada urusan harus pergi sejenak.

    Sekelompok jagoan asal Cina bertahan di sekita camp G. Worak. mereka makan seadanya menunggu kesempatan untuk mengambil pangeran. mereka yakin sebenar lagi Song Tae Ha akan pergi.

    Setelah makan, Song Tae ha akan pergi sesuai rencanaya. Un Nyun mengantarnya pergi dan memberikan bekal makanan pada suaminya. Tae ha berkata ini yang kedua kalinya dia meninggalkan Un Nyun Setelah menikah
    "Lain kali aku tak kan meninggalkanmu lagi". Mereka berpelukan. Un Nyun menangis melepas kepergian suaminya.

    Song Tae Ha berangkat. Stelah beberapa jauh dia bertemu dae Gil yang menunggunya di pinggir jalan
    "Kamu bisa mati kalau pergi sendirian", kata Dae Gil. Tae ha awalnya berkata dia tidak butuh bantuan. Dae Gil juga bilang bahwa dia punya urusan (dendam) pribadi pada Hwang Chul Woong. Tae Ha bermaksud pergi ke Suwondulu sebelum ke Han yang. Akhirnya mereka pergi bersama. (dari pada di sana lihat Un Nyun stress lbh baik pergi bales dendam hehe..)

    Setelah pesta usai. Wang son mabuk dan menangis. Dia merasa tak berguna dengan fisiknya yang pincang dan terluka. Choi menghiburnya.
    Seol hwa berada di kamar Un Nyun sambil terus minum. Dia curhat sambil menangis karena Dae Gil tidak memperhatikannya.
    "Aku telah membuatkannya pakaian, tapi dia tidak mau melihatnya sama sekali". Seol Hwa berkata bahwa di mata Dae Gil hanya ada Un Nyun seorang. Un Nyun merasa tak tega pada Seol hwa. Dia memeluk Seolhwa dan menyuruhnya menangis sepuasnya.

    Hwang Chul woong kembali menghadapi para bandit gunung yang berpatroli di sekitar Gn. Worak. Chul woong dan orang-orangnya berhasil mengalahkan mereka. Dari bandit yang mengaku dia mendapat informasi bahwa Song Tae Ha tidak ada lagi di camp. dia sudah pergi ke arah Suwon. Chul Woong dan prang-orangnya kemudia berbalik menuju ke arah suwon.

    Eopbook mendapat kiriman senjata baru. Sekarang dia melatih lebih banyak budak lagi untuk bisa menembak.

    Han Seom, orang kepercayaan SongTae Ha berhasil lolos dari chul woong. Dia sampai di Suwon dan menemui seorang pejabat di sana. Dia memohon dukungan juga bantuan pasukan dan keuangan. Melihat keyakinan dan keteguhan Han Seom, pejabat itu akan membantu. Jo Seon Bi (alias si Mr. Y -akhirnya aku tahu juga nih namanya hihi)setelah bergabung dengan Lee Gyong Shik dia berbalik menghianati teman- temannya. Dia membawa pasukan ke Suwon mengepung rumah pejabat itu.
    Pejabat dan Han Seom keluar. Han seom marah menngetahui Jo Seon Bi membelot dan berbalik mengkhianati mereka. Dia melawan semua pasukan itu sendirian dengan gagah berani. Dia kena panah dan terluka parah. Saat sedang sekarat dia mendengar dan melihat dayang yang dicintainya di P Jeju, Jang Pilsoon memanggilnya. Mereka lalu bergandengan tangan dengan bahagia. Han seom lalu meninggal dunia.

    Malam harinya, Lee Dae Gil dan Song Tae Ha tiba di Suwon.
    Dae Gil menyobek gambar pencarian dirinya dan tae ha yang dipasang di papan pengumuman. Mereka tiba di luar rumah pejabat. Mereka kecewa mengerahui rumah itu sudah dijaga polisi.
    Song Tae Ha menyelinap masuk ke rumah itu. Dia melihat beberapa mayat berjejer di sana. Dia syok begitu mengetahui bahwa di situ ada sosok yang sangat dia kenal. Dia langsung menghampiri jenazah Hanseom dan tak segan menebas penjaga yang menghalanginya.
    Song Tae ha menangis di depan jenazah anak buah kesayangannya. Dia menyesal dan meminta maaf akan kegagalan semua ini.

    Lee Dae Gil datang mengamankan para polisi yang datang. Dia kasihan juga melihat song tae ha. dia ingin mengulurkan tangannya untuk Tae Ha tapi urung (masih gengsi nih). Dia lalu meminta Tae Ha untuk segera pergi dari situ.

    Tak lama kemudian Hwang Chul Woong juga tiba di Suwon. Dia melihat banyak polisi yang tergeletak di rumah pejabat. Dia lalu mengamati ada mayat yang hilang, dia diberitahu bahwa yang hilang itu berbadan besar dan gemuk. Dia langsung tahu mayat yang hilang itu pasti Han Seom.

    Song Tae Ha membawa jenazah Han seom ke hutan. Dia lalu melalukan penguburan Han Seom sementara dengan ditututupi daun dan ranting kayu. Lee Dae Gil berkata bahwa yang mengkhinanati Tae ha dan teman temannya pastilah temanya yang dulu sempat ditangkap bersama mereka Jo Seon Bi (alias Mr. Y). Tae Ha geram. Dae Gil berkata bahwa di dunia ini tidak ada orang yang bisa dipercaya. Mereka lalu merencanakan pergi ke Hanyang. Dae Gil mengajak tae ha dulu mencari kuda agar mereka bisa lebih cepat sampai ke Han yang.

    Hwang Chul Woong mencari jejak Tae Ha sampai ke hutan. Dia menemukan jenazah Han seom yang telah ditutup oleh dedaunan di sana. Chul woong meneliti jejak yang ditinggalkan. Dia juga melihat peta. Dia lalu menyimpulkan bahwa mereka pasti bergerak ke arah yang berlawanan untuk mencari kuda.

    Lee Dae Gil dan Song Tae Ha memacu kudanya dengan kencang. perjalanan mereka masih jauh untuk sampai ke Han Nyang. Jauh di belakangnya Chul Woong bersama orang-orangnya yang semuanya bertopi caping dan berbaju hitam berusaha secepa mungkin mendapatkan buruan mereka (sekarang pemburunya malah Chul Woong, Dae Gil gantian yang dikejar). Mereka juga memacu kudanya dengan kencang.

    < episode 20                                  episode 22 >

    • Digg
    • Del.icio.us
    • StumbleUpon
    • Reddit
    • RSS
    Read User's Comments(0)