Kim Hyun Jun dan Kim Sun Hwa, sadar panti dalam bahaya. Mereka mengeluarkan pistol dan bergegas masuk. Mereka menemukan pendeta kepala panti sudah tidak bernyawa lagi. Hyun Jun melihat selembar foto tua terselip di antara buku. Dia ingat itu fotonya bersama ayah kandungnya. Mereka segera keluar lagi. Segerombolan orang kembali menembaki mereka berdua. Sambil membalas tembakan, mereka bergegas masuk ke dalam mobil.
Penasaran apa yang terjadi pada dirinya, Kim Hyun Jun kembali menghubungi the voice lewat telepon umum. Kim Hyun Jun berkata dia sekarang ada di korea selatan dan ingin bertemu.
Kim Hyun Jun dan Kim Sun Hwa berziarah ke makam pendeta kepala panti. Rupanya berita kematian pendeta panti juga diketahui NSS. Choi SEung Hee pernah menemui pendeta itu bersama Hyun Jun. Pada saat yang sama dia berziarah juga ke makam ditemani Jin Sa Woo. Sun Hwa melihat kedatangan mereka dan mengajak Hyun Jun bersembunyi dari mereka. Kim Hyun Jun menangis melihat Seung Hee dari kejauhan.
Seung Hee berkata dia ingin mencari Hyun Jun, karena mungkin ia dalam bahaya.
Sa Woo menentangnya. "Jika benar katamu berarti dia sekarang bergabung dengan kelompok teroris"
"Aku ingin tahu apa ada konspirasi di balik ini", Seung Hee terus penasaran
"Dia bergabung dengan teroris yang menyusup ke NSS. taukah kamu apa yang mereka ambil. Mereka mengambil detenator nuklir yang jika digabung dengan uranium akan menjadi senjata nuklir. Hyun Jun berada di antara teroris bersenjanta nuklir. Itu bisa membahayakanmu!"
(walau jadi jahat, sa Woo juga sangat sayang pada Seung Hee)
Seung Hee ingin menyelidiki diam-diam data apa kira-kira yang dibaca hyun jun di ruang penyimpanan data komputer. Dia berpikir kemungkinan hal itu juga berhubungan dengan kematian pendeta. Dengan bantuan sahabatnya dia menyusup masuk ke ruang data. Tapi sayang usaha Seung Hee itu ketahuan. Dia dimarahi direktur karena dianggap tidak profesional mencampurkan urusan pribadi dalam pekerjaan.
Kim Hyun Jun janji bertemu dengan "The Voice" di taman. Kim Hyun Jun dan Sun hwa datang ke tempat itu. Mereka bertemu dengan anak buah "the voice" dan mengikutinya sampai tempat parkir kendaraan. Di tempat itu mereka dibawa dengan kendaraan dengan mata tertutup. Mereka tiba di sebuah rumah. Hyun Jun masuk ke dalam rumah. Sun Hwa menunggunya di ruang tamu. Ternyata "The Voice" itu orang yang sakit dan cacat parah. Dia tidur dengan segala peralatan medis pendukung. Lehernya menggunakan penyangga.
The Voice mengenal ayah Hyun Jun, yang merupakan ahli fisika nuklir. Dia juga dulu diburu IRIS seperti ayah Hyun Jun tetapi dia berhasil selamat. Dia memberti tahu bahwa benda yangdicuri dari NSS itu detonator senjata nuklir. IRIS bermaksud membom seoul untuk mencegah petemuan antara Korea Utara dan korea selatan. Dia mengajak Hyun Jun untuk mencegah bom nuklir itu dan menghentikan IRIS.
Untuk melacak jejak teroris, Staf NSS mulai membuat list data gudang dan bekas pabrik asbestos di seputar Seoul. Mereka membuat list dari tempat dengan kemungkinan terbesar. Jin Sa Woo berbicara secara pribadi minta dia orang yang pertama mendapatkan list itu. Tak lama kemudian Jin Sa Woo diberikan list yang sudah selesai. Dia melihat list no 1. Dia menelepon anak buahnya, untuk mengecek kebenaran tempat itu. Anak buahnya mengiyakan tempat itu dihuni teroris. Jin Sa Woo menghapus list no 1dari data.
List tersebut akhirnya di print (tanpa list no 1). Jin Sa Woo bersama tim buru sergapnya mendatangi tempat-tempat tersebut (kura-kura dalam perahu banget nih). Tentu saja tidak menemukan teroris.
Direktur baeksan bertemu secara pribadi dengan mentri/petinggi korea utara (atasan Park Chul Young). Mereka berdua ternyata anggota IRIS. Mereka membicarakan rencana pemboman nuklir di Seoul. Park Chul young curiga apa yang dibicarakan mereka berdua.
Choi Seung Hee membicarakan data list gudang asbestos. Staff heran karena list gudang yang paling mungkin yang telah dia buat tidak ada dalam daftar yang diprint. Choi Seung Hee mencatat tempat gudang list no 1 yang sebenarnya. Dia ingin menemukan Hyun Jun sebelum tim buru sergap datang.
Kepala bagian Park akhirnya sadar ada kesalahan dengan list. Dia memerintahkan Sa Woo untuk menyusul pergi ke sana.
Seung Hee pergi ke lokasi sendirian. Dia mengamati sekelilingnya dan meneropong gudang itu.
Tiba-tiba datang seseorang menodongkan pistol ke punggungnya. Choi Seung Hee tertangkap basah oleh seorang teroris. Dan dibawa masuk ke tempat mereka.
< episode 11 episode 13 >
0 comments:
Post a Comment