Buat yang nungguin episode 24
Hwan dan Eun Sung sama-sama tertidur di sisi tempat tidur nenek. Mereka terbangun saat pagi hari.
"Berapa hari aku tak sadarkan diri ", tanya Nenek
"1 minggu", jawab Hwan
Dokter berkata masa kritis nenek sudah terlewati.
Hwan dan Eun Sung sangat lega.
Eun Sung yang pamit untuk pulang. Nenek meminta Eun Sung menunggu kabar darinya.
Keluarga hwan langsung menuju rumah sakit menemui nenek. mereka lega.
Nyonya Oh berkata bahwa selama ini Hwan tak pernah tidur di rumah. dia terus menunggu nenek.
"Aku banyak bersalah pada nenek", kata Hwan
Seung Mi juga diajak menemui nenek. Nenek memandang wajah Seung Mi dengan ragu. Seung Mi merasa risi. Namun Oh Yong Ran berkata Seung Mi kerap menunggu di rumah sakit dan membawakan makanan.
Nenek meminta Hwan menemani Seung Mi pulang.
Hwan memakai kesempatan ini untuk menyelesaikan masalah pribadinya dengan Seung Mi. Hwan minta maaf karena tidak mengatakan ini dari awal. Seung Mi tegang.
"Dulu saya selalu menjagamu karena dulu menganggapmu anak yang harus saya lindungi", kata hwan." Saya belum pernah mencintai orang jadi tidak begitu jelas perasaanmu padaku. Tapi tidak sekarang.
Walau saya rasa nyaman saat bersamamu, kita tidak bisa seperti ini lagi
"Apa kau menolak saya karena Eun Sung?", Seung Mi putus asa
Tentang masalah Eun Sung, Seung Mi dan ibunya, Hwan berpendapat
"Saya tau itu tidak 100% benar, dan tidak 100% bohong", lanjut Hwan.
Hwan berpikir dengan logikanya sendiri saat tasnya tertukar dengan Eun Sung. Tidak mungkin dia menderita seperti itu jika tau Hwan kenal dengan Seung Mi. Dulu saat Eun Seung tidak bisa mengembalikan tasnya karena Seung Milah yang mengubah no teleponnya.
Seung Mi menangis. Selama ini cuma Hwan laki-laki yang bertahun-tahun ada di sisinya dan hatinya.
"Bagaimana dengan ulang tahun dan hari natal yang selalu kita lalui bersama-sama?",desak Seung Mi
Seung Mi terpukul dia tidak mau membayangkan harus kehilangan Hwan apalagi hanya karena Eun Sung.
Di restoran Eun Sungmembayangkan hari-hari Jun Se selalu memperhatikannya. Eun Sung tak tega, tapi dia tidak bisa menerima cinta Kak Jun Se. Dia harus menjawab tawaran kerja dari Kak Jun se. Eun Sung merasa berat.
Eun Sung menemui Jun Se dan berbicara berdua di restorannya. Dia menjawab bahwa dia tidak bisa menerima pekerjaan di kapal pesiar karena masih ingin mencari Eun Woo.
"Saya tidak mau menjadi beban kakak", kata Eun Sung. "Tentang janji saya membiarkan Kakak menunggu sampai saya menemukan Eun Woo, rasanya tidak bisa saya tepati", lanjutnya hati-hati.
Sejak tadi malam Jun Se sudah sadar Eun Sung menyukai Hwan juga
"Sepertinya perasaan saya menjadi beban bagimu karena Hwan, kata Jun Se pilu.
"Tadinya saya pikir itu cinta sepihak dari Hwan saja. Tapi mengapa harus Hwan?!", Jun se putus asa. matanya berkaca-kaca
"Kak, maafkan aku yang telah begitu saja menerima banyak perhatian dari kakak. Terimakasih untuk semuanya", kata Eun Sung menyesal, dia juga tidak bisa menahan airmatanya
Eun Sung berjalan gontai pulang ke rumah. Di dekat rumahnya Seung Mi yang putus asa ternyata sudah menunggunya. Eun Sung enggan berbicara padanya
"Tolonglah Eun SUng, pergilah , Oppa tidak akan mengejarmu jika kau pergi", Seung Mi memelas
"Apa hakmu bicara begitu setelah apa yang kau lakukan padaku", balas Eun Sung ketua
"Jika kau jadi aku apa yang engkau lakukan. Soal asuransi itu ibuku yang tahu. Aku hanya ingin mempertahankan Oppa. Namun ternyata Nenek dan Oppa juga tetap percaya padamu. Kau tahu begitu menderitanya aku".
"Aku tidak akan sepertimu", tegas Eun Sung.
"Eun Sung, jika kau tak pergi aku akan mati"
"Kamu mati atau tidak, tidak ada sangkut pautnya denganku", kata EUn SUng sambil menghindar pergi. Dia sebenarnya juga tak tega melihat Seung Me
"Eun Sung tolonglah aku...", Seung Mi menangis, memelas
Eun Sung juga diam-diam ikut menangis.
Nenek mengadakan meeting dengan direkturnya di rumah sakit. Nenek heran mereka sampai berani menurunkan mutu daging untuk produk sup mereka. Para direktur berkata bahwa ini hanya untuk beberapa bulan dalam rangka menyelamatkan keuangan perusahaan yang mengalami krisis. Nenek heran cepat sekali kondiri berubah. nenek berkata akan menjual saham miliknya utnu membantu keuangan perusahaan.
Baek Sung Hee dan Park tae soo mengatur kembali rencanya. mereka ingin mengganti nenek dari jabatannya sebagai presiden direktur, dengan alasan penyakit Alzheimernya. Mereka berencana mendekati para direktur dan pemegang saham untuk mencari dukungan.
Nenek sudah boleh pulang ke rumah. keluarga menyambut gembira. Nenek begitu lega bisa berada di rumahnya lagi.
Nenek mendapat informasi dari Park tae so dan pemegang saham mendesak diadakannya rapat pegang saham untuk mengganti nenek. Nenek kecewa mengetahui Park tae so juga mendukung rapat ini.
Hwan heran dengan keuangan perusahaan yang tiba-tiba krisis sedangkan dia pernah melihat data dari Seung Mi bahwa kondisi keuangan perusahaan waktu itu kuat. Dia minta tolong seung mi untuk mencarikan data keuangan terbaru.
Sung Hee mempengaruhi SEung Mi bahwa dia masih bisa bersama Hwan jika mereka berhasil menjatuhkan nenek dan mengusir Eun Sung. Hwan pastinya akan sekolah lagi ke luar negeri jika neneknya tidak lagi di perusahaan. Seung Mi bisa mengambil kesempatan itu untuk mendampingi Hwan dan ikut bersekolah bersama.
Eun Sung diberitahu manager Leebahwa akan ada rapat umum pemegang saham untuk menurunkan nenek dari jabatannya. Eun Sung kaget. Dia, manager dan para karyawan restoran cabang 2 menolak rencana ini. Mereka memikirkan cara yang bisa mereka lakukan untuk mencegah hal ini.
Hwan datang ke restoran. Eun SUng mengutarakan hasil rencana mereka ke hwan. Manager mengusulkan untuk mencari persetujuan karyawan agar mau upahnya dikurangi sampai krisis selesai. Hwan mendapat ide untuk mengumpulkan masing-masing wakil karyawan dari tiap-tiap cabang dan pabrik.
Eun Sung menyiapkan dokumen-dokumennya.
Jun Se melihat Hwan dan Eun Sung begitu bersemangatnya membantu menyelamatkan nenek. Jun Se meminjamkan video kamera pada Eun Sung.
Hwan berbicara di podium di depan perwakilan para karyawan. Dia memperkenalkan dirinya sebagai cucu nenek. Namun para karyawan mengenalnya sebagai anak badung yang tega berbuat ulah pada manager dan karyawan.
"Saya dulu memang kurang ajar. makanya nenek tidak memihakku. Tapi Nenek memihak semua yang ada di sini. Nenek menganggap dan mempercayai semua karyawannya sebagai keluarganya. ", ujar Hwan .Nenek berkata perusahaan ini bukan miliknya atau milik saya tapi adalah rumah dan hidup bagi seluruh 1173 karyawannya", kata hwan sambil berkaca-kaca
"Namun sekarang ada orang-orang tega yang ingin menyingkirkannya", tambah Hwan sedih
Hwan berusaha meyakinkan jika perusahaan jatuh ke tangan orang lain mereka akan kehilangan orang yang memperlakukan mereka sebagai keluarga.
Hwan memohon di depan para karyawan dengan rendah hati dan mata berkaca-kaca.
Manager Lee mendukung hwan maju ke podium
"Saya dulu orang yang dia lemparkan uang, tapi saya percaya pada dia sekarang.", kata manager.
Manager Lee di depan semua orang menyerahkan dokumen dukungan dari seluruh karyawan dari cabang ke 2 kepada Hwan.
Satu dua karyawan bersedia menyerahkan sebagian sahamnya. Dan akhirnya diikuti beberapa karyawan lainnya. Eun Sung meliput peristiwa ini dengan video kamera Kak Jun Se. Eun Sung terharu dan bangga terhadap Hwan.
Setelah selesai Hwan dan Eun Sung berjalan berdua. Hwan sedih minder akan tanggapan orang kepadanya.
"Lihat khan tadi bagaimana anggapan karyawan terhadapku", kata Hwan.
"Itu karena orang tidak melihat perubahan kamu. hanya restoran cabang 2 yang tahu", hibur Eun Sung.
Dia meyakinkan Hwan bahwa dia sebenarnya dari dulu bukan orang yang buruk.
Hwan meminta Eun Sung menunggunya.
"Tunggu saja, jangan pikirkan hal lainnya", kata Hwan
Eun Sung dan hwan terus berusaha mengumpulkan dukungan dari karyawan-karyawan di berbagai cabang.
Ayah Jun Se, meminta JunSe untuk datang ke rapat pemagang saham dan menyuruh memberikan suaranya mendukung para direktur menurunkan nenek dari jabatannya. Jun Se baru sadar bahwa inilah maksud ayahnya dulu membeli saham atas namanya. Jun Se curiga dari mana ayahnya memperoleh uang sebanyak itu.
"Ayah ingin aku menurunkan nenek dari jabatannya?!", Jun Se tak percaya ayahnya membebankan hal ini padanya.
Ayahnya mendesak Jun se mendukungnya karena jika tidak kecurangannya akan ketahuan. Dia berjanji nanti akan mengembalikan uang itu. Jun Se begitu kecewa pada ayahnya.
Seung Mi mencari file data yang dia janjikan untuk Hwan. Tapi tiba-tiba menemukan folder yang mencurigakan dan terkunci dengan password. Seung mi membobol passwordnya, dia terkejut bahwa isi dokumen itu bisa dikatakan penyalahgunaan.
Seung Mi teringat kata ibunya bahwa dia masih punya kesempatan mendapatkan Hwan lagi jika nenek tidak menjabat sebagai presiden direktur. Hwan menelepon seung mi menanyakan data laporan keuangan, tapi Seung Mi menjawab tidak ada. Seung Mi berubah pikiran.
Seung Mi beralih menemui Jun Se dan memperlihatkan dokumen temuannya. Dia mengancam Jun Se jika tidak mendukung ayahnya dia akan membongkar dokumen ini ke publik. (Seung Mi karena cinta buta jadi nekad jadi jahat).
Nenek bersiap - siap menghadapi rapat umum pemegang saham. Pak Pyo mengantar nenek sampai ke depan pintu. Nenek masuk ruangan, tetapi tidak boleh lagi duduk dikursi presiden. Nenek duduk di sebelah kolega yang masih mendukungnya. Nenek melihat Park tae So seperti cemas menunggu seseorang.
Jun Se bersiap-siap dengan jas resmi warna hitam untuk terpaksa menghadiri rapat umum pemegang saham Jin Sung company. Wajahnya terlihat dingin tanpa ekspresi (tapi ko malah kelihatan ganteng dan cool bangetttt).
Saat rapat akan dibuka tiba-tiba muncul seorang lagi yang datang. Dia adalah Park Jun Se. Nenek kaget melihat melihat Jun Se...
< episode 23 episode 25 >
0 comments:
Post a Comment