Powered by Blogger.
RSS

Jung Kyung Ho

Wuah..ga asyik ya kalau ngaku suka Jung Kyung Ho dan suka nonton drama Smile, You tapi belom posting tentang Jung Kyung Ho. Aku juga baru akhir-akhir tahu Jung Kyung Ho dan langsung suka gara-gara karakter Hyun Soo di Smile, You. Sebenernya bingung juga ya suka sama Hyun Soo nya apa suka sama JKHnya.
Yang pasti dengan wajah cakep dan tingginya yang 184  berat 73 kg secara fisik OK lah menurutku.

Di Drama Smile, You pertama kali Jung Kyung Ho sebagai pemeran utama dan jadi tokoh sentralnya. Sebagai Hyun Soo di SMile You dia bisa tampil dalam berbagai ekspresi dari kocak, jail, kikuk, culun, polos, romantis, perhatian, dewasa, cool atau marah. Nonton Smile, You jadi ga pernah bosen walau episodenya panjang didukung lagi sama artis perempuannya Lee Min Jung sebagai Jung In dan juga pemeran Geum Ja dan Seo Jung Kil. Walau pemeran utama pria dan wanitanya relatif masih baru (lee min jung juga baru kali ini dapat pemeran utama wanita) cukup mengambil hati banyak pemirsa di korea.


Sebelum bermain di Smile, You Jung Kyung Ho juga bermain di drama saeguk Princess Ja Myung Go awal tahun 2009, sebagai Pangeran Hodong, anak dari Raja Daemusin yang mencintai Putri Ja Myung dari Nak Rang. Walau menurutku drama ini bagus dan indah tapi nasib ratingnya kurang bagus di korea.

Pria kelahiran 31 agustus 27 silam ini sudah masuk ke dunia drama tahun 2004 sebagai extended cast di drama You`re Gonna Know dan Sweet 18. Wajahnya mulai dikenal pada tahun yang sama dia bermain sebagai supporting actor di Drama yang cukup terkenal I am Sorry, I Love You sebagai Choi Yu Ne seorang penyanyi yang jatuh cinta pada pemeran utama wanita Eun Chae.
Di sini dia bermain dengan So Ji Sub dan Im Su Jung.

Tahun 2007 JKH main di drama action Time Between Dog and Wolf bersama Lee Jun Ki. Di drama ini JKH berperan sebagai agen NIS yang terlibat misi dengan jaringan mafia di Thailand.

Jung Kyung Ho juga bermain dalam film layar lebar. Film terakhir yang dimainkannya adalah film box office korea Runaway Turtle. Film yang mengisahkan perjuangan polisi desa yang kesulitan mengejar buruannya yang cepat seorang buronan residivis. Di film ini  JKH berperan sebagai buronan residivis itu dan bertatoo wow...

Soal pendidikan JKH bersekolah di universitas di Seol, Jong Aang University di bidang seni dan teater. Ayahnya adalah seorang Sutradara/PD ternama Jung Eul Yong. Sang Ayah rupanya  tidak setuju anaknya sekolah di bidang seni dan kemudian bekerja di bidang yang sama dengannya yaitu drama. Sang ayah ini biasa menyutradarai drama bertema keluarga, drama terbaru ayahnya yang sedang tayang sekarang ini ada Life is Beautiful. Semoga hubungan mereka jadi baik dan bisa main dan bekerja sama di drama yang sama.

Setelah drama terbarunya ini Smile, You ini namanya tambah dikenal dan membintangi iklan. Dia juga membintangi iklan bersama Lee Min Jung mempromosikan mobil yang mereka rancang di drama Smile, You.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments(0)

Sinopsis Smile, You episode 18

Akhirnya Hyun Soo dan Jung In jadian. Mereka lalu berjalan bergandengan tangan dengan mesra.

Lalu Jung In mengingatkan Hyun Soo bahwa mereka tadi belum bayar makanannya. Sebelum ke sana Jung In meminta sesuatu untuk merayakan jadian mereka
"Oppa, gimana kalau kita ciuman untuk merayakannya", ajak Jung In.
Hyun Soo menelan ludahnya karena kaget. Jung In sudah siap memonyongkan bibirnya.
Tapi Hyun Soo gugup dan belum siap. Dia lalu memukul dahi Jung In.
"Satu satu saja  aku bisa pusing"

Malam itu mereka habiskan jalan-jalan berdua sambil window shopping. Jung In lalu masuk ke toko yang menjual hiasan pohon natal. Jung In memilih boneka "angel", boneka itu mengingatkannya pada patung yang ada di rumahnya dulu. Sedangkan Hyun Soo menemukan boneka katak. Jung In cemberut mengetahui pilihan Hyun Soo.

Geum Ja curiga karena Hyun Soo malam-malam belum juga sampai di rumah. Dia ingin menelepon anaknya. Tapi Sang Hoon menghalanginya. Dia berkata Hyun Soo sudah cukup dewasa dan bukan orang yang perlu dicemaskan seperti Seo Jung Kil.
"Jika kau terus menerus mengawasinya bisa-bisa dia tidak punya pacar nanti. Kau begini karena Jung In bukan? Bukan Jung In yang harus kau cemaskan , dia menyukai orang lain teman sekampusnya dulu", kata Sang Hoon
Geum Ja penasaran.
"Tapi cintanya hanya bertepuk sebelah tangan", lanjut Sang Hoon
Geum Ja langsung emosi. Dia tak bisa menerima gadis yang berani-berani menolak dan memperlakukan Hyun Soo seperti itu. Jung Kyung sedang di kamar mendengarkan Geum Ja yang berteriak marah-marah di bawah. Jung Kyung merasa tidak enak.


Hyun Soo dan Jung In akhirnya pulang menuju rumah. Sebelum pulang Hyun Soo ingin meninggalkan kesan untuk Jung In. Dia ingin mencium Jung In. Sambil jalan dia menyenggol -nyenggol bahu Jung In dengan bahunya. Tapi Jung In tidak tahu maksud Hyun Soo, dia mengira Hyun Soo lelah berjalan-jalan.
Mereka lalu istirahat di taman dan duduk di gazebo. Jung In merasa kakinya pegal. Hyun Soo kembali ingin mencium Jung In.

Saat dia mau mencium Jung In diam-diam, eh Jung In kebetulan menunduk memijit kakinya yang pegal (percobaan ke 2 gagal lagi deh haha).

Jung In  bertanya "Apa kesan pertamamu padaku?".
Tapi hyun soo ingat Jung In yang memakai baju pengantin dan dandanan amburadul dan yang sedang menangis meraung, lalu mabuk dan muntah di kamarnya. Jung In baru sadar pertanyaannya salah. Dia langsung minder.
"Oppa seperti yang tadi kau tanyakan. Tidak apa-apakah orang seperti aku menyukai Oppa?", ujar Jung In ragu
"Maafkan aku karena dulu tidak mengenali dirimu sebenarnya. Bertemu denganmu aku merasa beruntung", jawab Hyun Soo.
Jung In terharu mendengarnya dia menangis dan memeluk Hyun Soo.
Mereka akhirnya sampai di depan pagar rumah. Hyun Soo langsung ingin masunk bersama-sama dan berterus terang akan hubungan mereka. Tapi Jung In mencegahnya dia tak mau hubungannya dengan Hyun Soo rusak seketika karena kelaurga mereka pasti syok mendengarnya.
"Tunggulah beberapa waktu lagi sampai keluarga kita dekat satu sama lain", pinta Jung In

Di rumah Geum Ja kembali mulai kesal pada Jung In. Hyun Soo mencoba meredam amarah ibunya dan berkata bahwa Jung In mirip kodok. Geum Ja puas mendengarnya. Dia merasa hyun soo punya istilah yang sangat pas buat Jung In.

Sung Joon pergi ke kontrakan Ji Soo. Dia kesal di rumah karena adik-adikknya udah nyuekin dia mentang-mentang mereka punya Oppa baru. Dia ingin menganggap Ji Soo juga adiknya. Tapi dengan sok jaim Sung Joon berkata agar Ji Soo jangan sampai jatuh cinta padanya. Sung Joon juga nebeng mandi di rumah Ji Soo. Saat ingin pamaknd an berlama-lama di sana. Ji Soo semakin kesal. Saat Sung Joon mendekatinya dia menelikung tangan Sung Joon (mantan preman tea) dan mengusirnya pulang (kasian Sung Joon).

Lee Han Se bekerja sama dengan Seo Jung Kil, ayah Jung In. Han Se ingin kembali mengambil hati Jung In dan minta ayah mertuanya itu mengawasi Hyun Soo, dan Han Se berjanji akan mengembalikan rumah mereka lagi. Jung Kil berkata tidak mungkin anaknya suka sama Hyun Soo yang sehari-hari di rumah pakai training hijau. Jung Kil curiga bahwa mendiang ayahnya menitipkan warisan pada kakek. Han Se menyelidiki dan dia tidak menemukan  data bahwa kakek mempunyai aset lain selain rumahnya itu. Jung Kil langsung mengira rumah itu miliknya.

Malam hari , pasangan yang lagi kasmaran itu tak berhenti ingin ngobrol, mereka telepon-teleponan.
Setelah selesai menelepon, Hyun Soo ke kamar mandi. Dia lihat Jung In baru keluar kamar mandi. Ternyata Jung In menelepon dari kamar mandi tadi. Mereka berdua lalu diam-diam masuk ke kamar mandi bersama-sama. Mereka mengobrol dengan malu-malu (kok jadi kayak Kabayan dan Nyi Iteung ya haha). Hyun Soo berniat mencium Jung In,
Kali in Jung In tau, dia memejamkan matanya.
Hyun Soo perlahan-lahan mendekati Jung In dengan penuh perasaan


Tapi tiba-tiba terdengar pintu kamar mandi di ketuk. Mereka kaget (@withmee ini adegan favorit ya, susah banget mee dapetin pikku2 yang mupengnya lucu)
"Ada siapa di sana?", tanya kakek
Mereka panik
"Aku kek, kata Jung In. Tunggu sebentar aku segera ke luar"
Hyun Soo lalu buru-buru masuk ke dalam jolang, yang ternyata masih ada air di dalamnya.
Dia terpaksa bersembunyi di sana walau airnya sangat dingin. Jung In menutup jolang dengan cemas
"Jika kau sudah berhasil keluar sms aku ya", bisik Jung In.

Hyun soo berhasil keluar, mereka lalu sms-an. Jung Kyung sebal dan tidak bisa tidur karena bunyi sms (kenapa g di silent aja ya..atau biar Jung kyung sirik sekalian hehe). Jung Kyung akhirnya bangun dan keluar kamar. Di bawah dia bertemu Hyun Soo. Dia ingin berbicara berdua dengan Hyun Soo
HyunH Soo berkata bahwa Jung Kyung tidak perlu cemas karena dia mengencani Jung In bukan sebagai adik Jung Kyung (syukurin deh). Lalu  jung kyung minta agar hyun soo masih menyisakan ruang sedikit di hatinya buat Jung kyung walau hanya sebagai teman.

Tengah malam Jung In belum juga tidur. dia diam-diam menyelinap ke kamar Hyun Soo. Dia menempelkan sebuah kertas berbentuk hati di dahi Hyun Soo yang bertuliskan "Ini kekasih Jung iIn". Jung In lalu memotretnya dengan puas, mengambil lagi kertas dan kembali ke kamarnya.

Pagi harinya, saat makan pagi pun Jung In dan Hyun Soo saling mencuri pandang. Sung Joon sempat gemas dibuatnya. Saat akan berangkat ke kantro Hyun Soo diam-diam menunggu Jung In di luar pagar rumah. Jung In ternyata menyiapkan bekal makan siang untuk mereka berdua.
Di kantor Hyun Soo dan Le Han Se saling bersaing. Mereka berusaha dekat-dekat Jung In dan berusaha bikin sirik satu sama lain.

Saat istirahat Jung In dan Hyun Soo makan berdua di tangga samping kantor. Jung In tak lupa membawakan kimchi kesukaan Hyun Soo, Hyun Soo sebenarnya malu karena baunya menyengat (mungkin kalo di kita pete atau jengkol kali ya). tapi Jung in berkata dia tidak keberatan.
Tapi bau menyengat kimchi itu rupanya membuat Han Se curiga. Mereka berdua buru-buru kabur (hihi ada ada aja)

Di kantor Han Se curiga Hyun Soo bertindak aneh seperti berlatih sesuatu, Hyun Soo juga menyikat giginya dengan sebersih bersihnya (sampe 2 kali). Han Se takut Hyun Soo akan mencium Jung In.
Hyun Soo menunggu Jung In di lift barang. Dengan gaya yang sok cool dan macho, Hyun Soo menggerakkan jarinya meminta Jung In masuk (ga bisa klo ga ngakak liatnya). Hyun Soo mendekati Jung In dengan percaya diri, dia lalu sok bergaya galak mendesak Jung In ke dinding lift. Jung In sempet keder juga. Ditambah lagi gaya Hyun Soo mukul dinding (gebbraakk kata withmee)sebelum sok mendekat mau mencium Jung In.
Tapi ternyata Hyun Soo lagi-lagi apes karena yang kena gebrak itu tombol darurat. Sekuriti langsung bertanya lewat speaker. Jung In tidak bisa menahan tawanya. Hyun Soo malu dan berdiri menjauh. Jung In terus terusan tertawa.

Han Se memanggil Jung In. Dia mengingatkan Jung In agar berhati-hati dengan Hyun Soo.
"Kau jangan membawa-bawa Hyun Soo kami ke masalah kita!", kata Jung In. Han Se cemburu Jung In menyebut Hyun Soo kami
"Aku akan membayar uang cincinmu dengan tanganku sendiri. Jangan kau berani-berani bilang pada Hyun Soo. Kalau .Hyun Soo Oppa sakit hati gara-gara masalah ini, aku tidak akan melepaskanmu!", tegas Jung In


Hari ini pembukaan rumah makan Ji Soo. Karena ini juga usaha keluarga mereka, Kakek meminta semuanya menyempatkan diri datang ke pembukaan rumah makan. Sepulang kantor Hyun Soo dan Jung In juga datang ke restoran dan ikut menjual Dduboki.  Tak disangka Lee Han Se juga datang ke pembukaan restoran itu.
Han Se lalu bicara berdua dengan Jung Kil dan mengadu bahwa Jung In pasti tertarik pada Hyun Soo.  Jung
Kil sempat tak percaya.

Melihat Han Se datang Geum Ja memanas-manasi Jung In agar kembali rujuk dengan suaminya.
"Dia sudah menyesal menelantarkamu dia juga kaya sehingga kau tidak perlu khawatir dengan keluargamu, dan bisa membawa keluargamu keluar dari rumah kita"
Hyun Soo dan Jung In tak enak mendengarnya.
Han Se lalu berbicara dengan Jung In dan mengajak Jung In pergi
"Kau tak pantas berjualan seperti ini kau harusnya seperti seorang putri. Sini biar aku beli saja semuanya", kta Han Se.
Jung In marah. "Kau mengira semuanya bisa beres dengan uang?! karena uang aku juga kau campakkan di jalanan!"
Jung In lalu mengusir Han Se.
Geum Ja datang menghampiri Jung In, dia minta Jung In mengejar Han Se
"Kapan lagi kau bisa mendapatkan suami yang kaya seperti dia, dan kau khan sudah menikah akan sulit lagi mencari jodoh"
Jung In merasa kecil hati. Dia lalu tak sengaja menjatuhkan barang-barang. Geum Ja lagi-lagi cerewet dan berkata Jung In gadis yang tidak becus dalam banyak hal. Hyun Soo tak mampu menahan ibunya untuk terus bicara. Jung In memunguti barang-barang sambil berkaca-kaca. Hyun Soo membantunya dan memegang tangannya tapi Jung In menolak, dia lalu pergi dari sana.

Hyun Soo mengejar Jung In, Jung In ingin pulang ke rumah sendirian. Tapi Hyun Soo ingin menemani Jung In dulu.

Mereka sampai ke rumah. Jung In mengambil minuman di dapur. Hyun Soo coba menenangkan Jung In
"Hubu angamu khan dengan Han Se sudah berakhir, kau tidak perlu mendengarkan kata orang"
"Tapi Bibi khan orang tua Oppa, aku tidak tahan Oppa mendengar kata-kata Bibi seperti itu", kata Jung In sedih
"Saat aku memutuskan jadi kekasih Seo Jung In aku sudah siap akan resiko seperti ini. Kalau kau jadi kekasih Hyun Soo aku mohon kau juga siap.Asal aku tidak keberatan, itu cukup khan?"
Hyun Soo mendekat dan mendekap Jung In dari belakang dengan sayang.

Geum Ja bingung tak menemukan Hyun Soo. Geum Ja dan Sang Hoon menyalahkan Jung Kil dan Ji Hoo karena Jung In selalu mendekati Hyun Soo. Jung Kil membantah, Ji Hoo juga tidak terima jika mereka merendahkan anak gadisnya. Ke dua orang tua itu bertengkar dari restoran sampai ke halaman rumah.

Jung In akhirnya bisa tersenyum, dia minta Hyun Soo kembali karena pasti ibunya mencarinya.
"Biarkan aku memelukmu satu meniiiit lagi. Rumah ini serasa milik kita sekarang", bujuk Hyun Soo nakal.
 
Tiba-tiba Geum Ja masuk ke dalam rumah.
Dia kaget melihat Hyun Soo dan Jung In berpelukan di dapur.
Jung In dan Hyun Soo mendengar suara Geum Ja. Mereka berdua juga terkejut.

Hehe episode ini judulnya Hyun Soo apes melulu ...

< episode 17                              episode 19 >

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments(0)

Sinopsis Smile, You episode 17

Episode yang ditunggu-tunggu. check it out

Kang Hyun Soo membuat keputusan besar, dia ingin membantu diam-diam Seo Jung In untuk memutuskan tali ikatan yang masih tersisa antara Lee Han Se dan Jung In. Dia berkata akan membayarkan harga cincin yang pernah Lee Han Se berikan pada Jung In. Hyun Soo lalu melangkah dengan percaya diri ke luar kantor. Begitu sampai di pelataran dia melihat Jung In, hatinya tergetar. Hyun Soo teringat pertanyaan Jung Kyung
"Jika aku adalah teman, maka sebagai apa Jung In bagimu"

Dia memandang Jung In sejenak dan merasakan getaran hatinya. Dia lalu memanggil Jung In, Jung In menoleh padanya. Hyun Soo bahagia. Dia memanggil Jung In sekali lagi setengah berteriak
"Jung In-a", teriaknya riang.
Keduanya pun tersenyum bahagia.

Hyun Soo lalu menghampiri Jung In.
"Ada apa?", tanya Jung In senang

 "Ayo kita nonton, waktu itu kita tak sempat nonton berdua", ajak Hyun Soo sambil meminta Jung In masuk dalam mobil

Hyun Soo memarkirkan mobilnya di pinggir sungai, dia juga keluar membelikan mi instan untuk Jung In
"Maaf di sini tidak ada popcorn", kata Hyun Soo
"Katanya kita mau nonton", Jung In bingung
"Hey tidak bisa kau lihatkah pemandangan dan suasana di sini begitu indah. Pasti sutradaranya hebat", kata Hyun Soo. Jung In tersenyum. Hyun Soo meminta Jung In cepat memakan mi instannya mumpung masih hangat.
"Kau membawaku ke sini dan membelikanku mie karena tau aku belum makan ya?"tebak Jung In
"Kalau kau sadar harusnya kau mengucupkan "terimakasih atas mie-nya"", kata Hyun Soo sambil menirukan suara sengau Jung In. Jung In mengucapkan terimakasih.
Hyun Soo memandangi terus Jung In yang sedang makan dan berusaha meyakinkan getaran hatinya.
Jung In jadi malu, kikuk dan tidak enak makan. Dia menawarkan mie-nya pada Hyun Soo, dia mengira hyun soo ingin mencicipinya. (kalau aku ditatap hyun soo terus mie ku tumpah kali hehe)
"Mengapa karena aku memandangmu kau mengira aku ingin mencicipi mie?", tanya Hyun Soo sambil terus menatap Jung In. Jung In masih bingung.

"Aku hanya sedang memikirkan sebagai apa kamu itu bagiku.... selain dari seekor kodok", kata Hyun Soo. dia lalu berpikir.
Jung In lalu protes mengapa Hyun Soo hanya membelikannya mie, harusnya jika bersama wanita dia membelikan makanan di restoran yang baik
"Ini tidak dihitung kencan", kata Hyun Soo ringan.

Setelah makan mereka keluar mobil dan menikmati pemandangan dan suasana segar.
"Apa kau selesai memikirkannya?", tanya Jung In.
Hyun Soo menggeleng.
"Jawabannya kau harus menganggap aku sebagai manusia (bukan binatang kayak kodok). Kau menyebut Jung Kyung sebagai Beatrice, Audrey, Mermaid, Hippocrates, kecuali mermaid yang setengah manusia, semua itu manusia", protes Jung In.
Jung In sekilas memegang pipi Hyun Soo, pipi Hyun Soo sudah dingin. Dia merasa Hyun Soo mulai kedinginan karena lama di luar.
Tapi Hyun Soo malah balik menatap Jung In dalam dan penuh arti. Jung In jadi malu. Hyun Soo lalu memegang tangan Jung In dan menggenggam tangannya karena tangan Jung In dingin. (ost nya pas banget vis a vis)
 "Kalau kau kedinginan menyandarlah padaku. Kapanpun kau ingin nanti tak perlu lagi merasa ragu. Maafkan aku karena selama ini sering tidak mendengarmu", kata Hyun Soo
Jung In menyandar di bahu Hyun Soo dengan nyaman, Hyun Soo menggenggam tangan Jung In
"Oppa kau hari ini agak aneh", kata Jung In yang merasa Hyun Soo sekarang berubah padanya.
Tak lama kemudian Hyun Soo berkata
"Jung In tapi tau ga, kau ini memang terlalu mirip kodok", kata Hyun Soo sambil tertawa. Dia merasa sukses bisa mencandai Jung In.


Geum Ja di rumah tidak sabar, dia curiga karena Hyun Soo belum juga pulang. Dia menunggu Hyun Soo sampai ke pelataran rumah. Dia lalu melihat mobil Hyun Soo datang. Geum Ja mengecek ke dalam mobil takut Hyun Soo bersama seseorang.
Hyun Soo berkilah dan buru-buru membawa ibunya masuk ke dalam. Mereka berdua ternyata telah memperkirakan hal itu. Jung In sudah lebih dulu turun dan bersembunyi di luar. Dia menghubungi Sung Joon  mengamankan situasi.

Jung Kyung sedang di kamarnya. dia masih mengingat jawaban Hyun Soo atas pertanyaannya
"Mulai saat ini aku akan memikirkan apa Jung In itu bagiku. Jika aku telah mendapatkan jawabannya aku akan memberitahumu pertama kali"
Jung Kyung jadi gundah atas jawaban Hyun Soo. Kakaknya Sung Joon masuk ke kamarnya, dia meminta Jung Kyung membantu adiknya menjadikannya dengan Hyun Soo. Jung Kyung tambah kesal.
Sung Joone mencemaskan Jung Kyung karena dia orangnya terlalu rasional, dia takut Jung Kyung akan susah memperoleh pasangan.
Lalu Jung In naik dan berhasil masuk. Dia berterima kasih pada Sung Joon
"Bagaimana kencannya?" tanya SUng Joon
"Itu bukan kencan dia hanya membelikan mie"
"Hey itu juga kencan", kata kakaknya menyemangati Jung In

Pagi hari Jung Kyung menghampiri Hyun Soo di kamarnya. Hyun Soo berkata dia butuh waktu lagi untuk menjawab pertanyaan Jung Kyung. Tapi tau Hyun Soo memikirkan nya dengan serius Jung Kyung malah semakin gundah, dan takut Hyun Soo ada hati pada adiknya. Jung In menunggu Hyun Soo pergi ke kantor bersama, dia menjemput Hyun Soo ke kamarnya. Jung In merasa tidak enak karena di sana ada kakaknya. dia lalu kembali ke atas. Tapi malangnya Geum Ja melihatnya keluar dr kamar Hyun Soo, dia tidak senang
"Bukankah sudah kularang kau sembarangan masuk ke kamar laki-laki!", kata Geum Ja sangat protektif. (ternyata co juga perlu dijagain ya biar tetep perjaka ting ting). Jung In sedih. Sang Hoon menenangkan istrinya.
Tak lama kemudian Hyun Soo dan Jung Kyung naik. Hyun Soo membela Jung In yang mengingatkannya agar tak terlambat. Sang Hoon heran padahal Jung Kyung jg masuk ke kamar Hyun Soo tapi hanya Jung In yang dimarahi.
"Apa mereka berdua sama?! mereka itu berbeda", kata Geum Ja membedakan kualitas Jung In dan Jung kyung。Jung In semakin sedih dan minder, dia mita maaf lalu lekas pergi dengan sedih.

Hyun Soo lari mengejar Jung In. Dia ingin menghibur Jung In yang hampir menangis.
"Ibuku pasti sangat cemburu padamu karena kau ini terlalu manis", hibur Hyun Soo. Jung In masih terlalu sedih untuk langsung tersenyum.
Sampai di kantor Hyun Soo bicara pada teman-teman kantornya bahwa dia dan Jung In sebenarnya saling mengenal.
"Keluarga kita saling mengenal. Kakek saya adalah supir pribadi kakek Jung In", kata Hyun Soo sambil merangkul Jung In bagai adiknya. (adik apa adik ya hehe)


Hyun Soo dan tim nya sedang ada di ruang assembly, Jung In juga di sana sekedar membantu jika diperlukan (Jung In khan ga tau apa2 tentang teknik otomotif). Hyun Soo ada di dalam mobil contoh yang sedang dirakit. Dia meminta Jung in membawakan sesuatu untuknya. Hyun Soo lalu berkedip pada Jung In.
Jung In membalasnya dan berkata Hyun Soo sudah semakin pintar mengedipkan mata sekarang.
Hyun Soo berkata bahwa dia sengaja berterus terang karena lelah berpura-pura bersikap formal terus pada Jung In. Jung In senang melihat Hyun Soo bekerja. Hyun Soo mendorong dahi Jung In dengan mesra.

Lee Han Se kesal karena merasa Hyun Soo ingin bersaing dengannya dia menyelidiki aset Hyun Soo keluarganya. Dia merasa Hyun Soo dan keluarganya tak punya tabungan apa-apa yang bisa dibanggakan. Dia memanggil Hyun Soo dan menantang kapan dia akan sanggup membayar uang cincin itu
"Apa kau sedang butuh uang sekarang? Aku akan bayar minggu ini!", kata Hyun Soo.
Begitu Hyun Soo akan pergi Lee Han Se dengan segaja berbicara dengan sekretarisnya dan berkata dia ingin membeli rumah Jung In yang dulu karena sebentar lagi cuaca tambah dingin (ngejek banget nih)

Hyun Soo termenung sendirian di kantor memikirkan kata-kata Han Se yang mengancam harga dirinya.
Dia juga tahu rumah itu berarti bagi Jung In, terutama patungnya di rumah itu. Jung In lalu masuk ke ruangan dia melihat Hyun Soo termenung , dia tahu pasti Han Se macam-macam padanya. Dia minta Hyun Soo menunggunya di ruang assembly.

Jung In akhirnya muncul di ruang assembly bersama Han Se , dia membawakan minuman untuk semuanya. Hyun Soo sempet kesal krn Jung In membawa Han Se segala.
"Hyun Soo keluarkanlah energi marahmu bersamaku", kata Jung In seolah-olah sedang beryoga dan berkonsentrasi pada satu titik. Ternyata Jung In menempelkan sebuah dot pada rambut Han Se.
Hyun Soo sampai hampir tersedak karena geli. Dia lalu tertawa dengan puas.
Jung In juga senang bisa membantu Hyun Soo melampiaskan kesalnya pada Han Se.

Hyun Soo mendapat telepon dari seseorang yang ternyata dari perusahaan kosmetik. Rupanya Jung In mendaftar atas nama Hyun Soo untuk ikut lomba yang hadiahnya adalah produk kosmetik selama 1 tahun. Dia terpilih menjadi kandidat pemenang dan harus mempresentasikan usulan untuk produk kosmetik mereka jika ingin menang. Karena Jung In mendaftar atas nama Hyun Soo maka Hyun Soo lah yang harus presentasi. Walau Jago buat presentasi dan kuliah di bidang otomotif, tapi klo untuk kosmetik Hyun Soo langsung kelabakan.
Jung In gemas melihatnya, ia lalu ikut maju membantu. Dan karenanya ida mendapatkan hadiah 1 paket kosmetik lengkap.
Jung In minta Hyun Soo memberikan paket itu untuk Geum Ja. Sebagai permintaan maaf karena Geum Ja kecewa kencannya dengan Hyun Soo terganggu olehnya.

Jung In bertanya soal apa arti dia bagi Hyun Soo. Hyun Soo bilang dia masih butuh waktu memikirkannya. Tapi dia berkata mengingat semua perkataan Jung In sejak kemarin. Dia mengulang lagi perkataan Jung In sambil menutup hidungnya (supaya sengau)
"Jawabannya kau harus menganggap aku sebagai manusia. Kau menyebut Jung Kyung sebagai Beatrice, Audrey, Mermaid, Hippocrates, kecuali mermaid yang setengah manusia, semua itu manusia. Aku juga manusia", kata Hyun Soo menirukan Jung In (hampir persis banget haha)
Lalu Hyun Soo berkata dia menemukan jawabannya. Jung In penasaran.
" Selain kodok kamu adalah "Seo Jung In""
Jung In protes dia ingin julukan yang lebih indah
"Tapi aku menyukai Seo Jung In, Seo Jung In", kata Hyun Soo bersikeras

Hyun  Soo sampai di rumah menemui Geum Ja dia memberikan sepaket kosmetik untuk ibunya. Tapi dia menambahkan bahwa kosmetik itu dari Jung In yang baru memenangkan paket kosmetik. Tapi Geum Ja malah semakin curiga akan motif Jung In. Ketika Hyun Soo pergi dia melabrak Jung In di kamarnya dan melempar kosmetik2 itu. Di sana juga ada jung kyung.
"Kamu khan punya ibu juga kakak kenapa kau berikan ini padaku", kata Geum Ja pada Jung In sinis.
"Nona tolong ajari adikmu ini, kamu lebih pintar tentunya lebih tahu maksudku sehingga aku tak perlu mengeluarkan kata-kata yang menyakitkan. Masa dia juga kemarin tiba-tiba muncul di sebelahku saat aku sedang kencan dengan Hyun Soo", Kata Geum Ja pada Jung Kyung. Jung In hanya tertunduk dan merasa kecil hati mendengarnya. Jung Kyung juga kasihan pada adiknya. Setelah geum ja pergi dia memunguti kosmetik itu dengan sedih.
"Harusnya aku titipkan kosmetik ini padamu bukan pada Hyun Soo", kata Jung In yang sebenarnya tulus.


Hyun Soo menunggu kakek pulang. Kakek sekarang sibuk membantu Ji Soo membuka restoran. Hyun Soo bicara berdua dengan kakek di kantor bengkel. Dia berkata bahwa dia sebenarnya ingin melunasi utuh pinjaman dari kakek untuk biaya kuliahnya. Tapi dia berkata jumlahnya belum cukup. Dia menunjukkan rekening dan uangnya yang berhasil dikumpulkannya selama kuliah di luar negeri dari bekerja sebagai peneliti.Namun hyun Soo berkata dia ada keperluan dan memohon agar membayarnya tahun depan dan meminjam uang tambahan pada kakek. (begitu caranya pinjem uang klo masih punya utang ternyata)

Pagi hari di rumah Hyun Soo menemui Jung Kyung dan meminta agar bertemu sore hari ini di kampus mereka dulu setelah dia selesai mengajar. Dia ingin mengatakan sesuatu pada Jung Kyung. Jung In tak sengaja mendengar percakapan mereka dan merasa kecil hati.

Di kantor Hyun Soo menemui Le Han Se. Dia memberikan sejumlah uang pada Han Se sebesar kira-kira harga cincin kawin berlian Jung In.
"Ambil sajalah lagi uang itu, aku sebenarnya juga tidak berniat mengambil uang itu dari Jung In", kata Lee Han Se. Tapi Hyun Soo tetap memberikan uang itu
"Aku hanya mau memastikan bahwa setelah menerima uang ini hubunganmu dengan Jung In harus berakhir", kata Hyun Soo tegas (yess hidup Hyun Soo!)

Hyun Soo lalu menemui Jung In di kantor, dia berkata dia akan ke kampus mengajar, tapi hari ini tidak kembali lagi ke kantor. Jung In terdiam dia tahu pasti Hyun Soo ada janji dengan kakaknya.
"Ya kalau gitu pulanglah cepat ya kita bertemu di rumah", kata Jung In tersenyum dipaksakan (cemburu ya)
"Tidak, bagaimana kalau kita bertemu di luar?", ajak Hyun Soo (ngajak kencan nih kayaknya). Jung In surprised.

Jung Kyung ke kampus sore itu. Dia bernostalgia dengan tempat-tempat yang dia sering beraktivitas dulu. Dia melihat majalah dinding dan menemukan fotonya di sana (foto yang ditinggalin sama Hyun Soo di situ).
Jung Kyung lalu bertemu dengan Hyun Soo di bangku taman kampus
"Aku tak menyangka akhirnya aku duduk berdua denganmu di kampus", kata Hyun Soo. Hyun Soo lalu berkata bahwa dia dulu sangat menyukai Jung Kyung sampai-sampai tidak memikirkan harga dirinya.
"Walau hanya bertepuk sebelah tangan selama 8 tahun itu aku tidak menyesal. Cinta pertamaku adalah Jung Kyung", kata Hyun Soo panjang lebar.
Hyun Soo lalu berkata bahwa dia bermaksud menjawab pertanyaan Jung Kyung tentang Jung In. Jung Kyung takut dan tidak mau mendengar jawaban tentang itu lagi.

Jung Kyung pulang ke rumah, dia melihat adiknya sudah bersiap akan pergi dengan Hyun Soo. Jung Kyung tidak senang. Dia mencoba memanas-manasi adiknya
"Aku pernah bertanya apa artimu bagi Hyun Soo, dan dia menjawab kamu orang yang suka padanya"
"Ya aku memang suka padanya", kata Jung In jujur walau dia merasa kecil hati.
Saat Jung In akan turun Jung Kyung kembali memanas-manasi
"Kencan pertamaku dengan Hyun Soo di NamSan" (ni kakak ko jahat dia tahu adiknya janjian sama hyun soo di sana )
Jung In merasa tidak enak, tapi dia lalu kembali lagi dan mencoba berbicara dengan tegar
"Apa maksud kakak bicara seperti itu, separuh orang di kota ini janjian di sana. Kak, aku mohon jangan seperti itu lagi padaku".

Malam itu Hyun Soo menunggu Jung In di Namsan dengan harap-harap cemas karena Jung In belum datang juga. Begitu sudah dekat Jung In menelepon Hyun Soo. Hyun Soo tak sabar dan takut Jung In kesulitan datang ke sana (naik tangganya juga panjang banget ya)
"Karena ini kencan pertama kita kau harus menunggu ya", kata Jung In bercanda
"Hey kamu di mana sekarang. Biar aku ke sana dan menjemputmu", kata Hyun Soo tak sabar. Jung In tidak menjawab karena posisinya sudah beberapa langkah di belakang Hyun Soo. Hyun Soo terkejut tapi mereka lalu tersenyum bahagia.

Hyun Soo mengajak Jung In ke restoran dia makan pertama kali dengan Jung Kyung. Dia tersenyum melihat Jung In makan dengan semangat. Dia mengingat Jung Kyung di tempat yang sama dulu tidak berminat makan di tempat itu. Hyun Soo memberikan Jung In makanan lebih banyak. Jung In curiga Hyun Soo pernah mengajak seseorang juga kemari
"Aku makan di sini bersama Jung Kyung di kencan pertama kita (pertama n terakhir hehe)"
Jung In kaget tapi dia berusaha tegar.
"Aku khan sudah bilang kau harus membawanya ke tempat yang bonafide, pantas saja kau ditolak. Banyak perempuan tidak suka tempat seperti ini, kau bisa kena tampar"
"kalau kamu juga kecewa pukul saja aku, aku sudah bersiap-siap", kata Hyun Soo.
Jung In heran dan curiga akan perkataan Hyun Soo.
Hyun Soo lalu mengungkapkan panjang lebar bahwa Jung Kyung adalah orang yang pertama dia cintai sejak lahir yang dia kejar selama 8 tahun. Dia juga berkata selama beberapa tahun dia tidak pernah berkencan dengan siapapun karena mencintai Jung Kyung walau itu bertepuk sebelah tangan.
"SAya tidak menyesal karena mencintainya dengan tulus. Cinta pertamaku adalah untuk Seo Jung Kyung".

Jung In sudah tidak tahan mendengarnya, dia hampir menangis dan jadi berpikir yang bukan-bukan.
"Jung In, kakakmu itu....", kata Hyun Soo terhenti
"Sudahlah aku tahu apa yang akan kamu katakan. Oppa kamu ini begitu kejam", kata Jung In kecewa dan sedih, matanya sudah berkaca-kaca. Dia lalu berdiri dan pergi
"Tunggu dulu aku belum selesai bicara", tahan Hyun Soo.
Jung In bersikeras. dia lalu keluar dari situ.
Hyun Soo termenung dan berpikir. Tak lama kemudian dia langsung lari mengejar Jung In

"Bolehkah saya?", teriak Hyun Soo. Jung In berbalik.
Hyun Soo langsung berkata
"Tidak apa-apakah orang seperti aku menyukai kamu?"
Jung In terkejut tak percaya. Dia lalu lari menghampiri Hyun Soo dan memeluknya sambil menangis haru.
Hyun Soo pun memeluk dan membelai rambut Jung In dengan bahagia. (uhuy episode ini happy ending dah)

< episode 16                          episode 18 >

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments(0)

Chuno (Slave Hunter) episode 24 (Final)

Selamat Jalan Dae Gil...

Setelah melepas Chopbok dengan ciuman perpisahan, Chop bok buru-buru berlari ke tempat para pejuang budak berkumpul. Ketika hampir sampai, dari kejauhan dia sudah melihat banyak petugas di sana. Eopbok lalu bersembunyi di balik batu besar. Seseorang merangkak dengan susah payah dan berusaha menggapai eopbok. Dia adalah teman baiknya Kkeutbong yang sudah terluka parah. Eopbok menyakan apa yg terjadi. Kkeutbong memberikan senapannya pada Eopbok, dia minta eopbok lari dan hidup bahagia bersama chopbok.
Tak lama kemudia Kkeutbong meninggal, eopbok menangisi kepergian sahabatnya. Dia menemani di sana sampai pagi tiba.


Di Gn. Worak, Choi dan Jjagwi sudah menerima pesan dari Dae Gil. Dae Gil minta Jjagwi membawa Un Nyun dan pangeran kecil turun gunung dan bertemu dengannya di tengah perjalanan. Sedangkan pada JEndral Choi dan wangson dia berjanji bertemu mereka di Yongin sebelum menuju Yicheon bersama-sama tempat mereka membeli tanah/akan tinggal pensiun di sana. Jjagwi meresa malas harus mengikuti kata dae gil. Tapi choi membujuknya bahwa ini pasti penting dan berarti bagi Dae Gil
"Kau tahu, siapa wanita itu Dia adalah Un Nyun", jelas Choi

Un Nyun sudah bersiap, Jjagwi akan membawanya turun gunung untuk bertemu suaminya. Un nYun juga minta tolong agar Jjagwi mau membantunya mencari tau kabar kakaknya. Seol hwa sebenarnya tau bahwa kakak Un Nyun (Keunnom) sudah meninggal di hadapan Dae Gil, tapi dia tidak tega memberitahukannya. Jjagwi juga melepaskan dan membawa para utusan Cina untuk mengawal Un Nyun bersamanya. Jjagwi berpisah dengan para pengikutnya dan meminta mereka bersiap-siap untuk pindah.
Choi, Wang son juga pergi tetapi mereka pergi ke arah berlawanan. Tak mau ketinggalan Seol hwa pun ingin ikut serta. Un Nyun dan Seol hwa mengucapkan salam perpisahan. Un Nyun minta seol hwa menjaga dae gil.

Pagi hari Dae Gil masih berjuang menghadapi kepungan petugas polisi yang menjaganya. Dia juga menghindari panah yang diujukan padanya. Tak lama kemuadian Song tae Ha juga berhasil melumpuhkan para pemanah dan membantu Dae Gil (keren nih adegannya). Mereka terlihat kompak dan menikmati kerjasama mereka. Tae Ha memuji Dae Gil bagai seorang harimau.
 Mereka melanjutkan perjalanan, dae gil tampak lelah tapi tak mau terlihat lemah. Tae Ha merasa nyaman dengan Dae Gil dan berkata sebenarnya mereka cocok jadi partner.
"Tapi aku ga mau berteman dengan budak", kata dae gil tetep sok jaim
"Jadi kamu masih menganggpku budak ya", kata tae ha tersenyum
"Orang yang terikat dengan apapun di dunia ini sama dengan budak", kata Dae gil berkilah.

Eopbok mengalami dilema, dia ingin bertemu dan lari bersama Chopbok. Tapi dia juga punya beban unuk menyelesaikan misinya dan membalas dendam atas teman-temannya. Dia lalu berpikir chopbok pasi akan seuju dengannya. Dia lalu mengintai gerbang istana. Dia baru tahu bahwa ternyata gerbang istana penjagaannya begitu ketat. Geun bo selama ini membuat semuanya terasa mudah. Tapi dia tidak menyerah dia ingin menunjukkan pada dunia bahwa, di dunia ini ada budak-budak yang berani seperti mereka. Eop bok maju menuju gerbang istana dengan membawa 3 buah senapan dengan gagah berani.



Kebetulan Lee Gyong Shik, asistennya dan Jo Seon Bi (Mr. Y) baru keluar setelah menghadap raja. Dia menggunakan pemberontakan budak yang disusunnya sebagai alasan keamanan agar projeknya mendapat restu dari raja.

Eop bok melumpuhkan penjaga. Dia melihat lee gyong shik dan orang-orangnya dan langsung mengarahkan senapannya pada mereka. Mereka bertiga gemetar ketakutan. Eop bok menembak Jo Seon Bi (Mr. Y)tanpa ampun (mati lah penghianat itu). Mendengar suara tembakan Geun Bo yang sedang patroli di seputar gerbang dan Hwang Chul woong yang menjaga keduataan langsung bergegas ke istana. Eop bok lalu membidik Lee Gyyong Shik. Geun Bo berusaha menghalangi dan menerjang dengan pedang. Tapi saat geun bo hampir mendekatinya eopbok langsung membalikkan senapannya dan menembak Geun bo. Geun bo tertembak dari jarak dekat, tubuhnya langsung mental ke belakang dan ambruk seketika.

Eop bok kembali membidik Lee gyong Shik, lee gyong shik tertembak.
topi pejabatnya jatuh bergulir di tanah (ga diliatin sih jatuhnya cuma topinya aja).
Chul woong yang baru datang hanya melihat Lee gyong shik tanpa bersedih sedikitpun, dia lalu pergi. Petugas lalu berdatangan , Eop bok berhasil diringkus.Temannya seorang budak yang tak pernah berani melawan melihatnya. Dia geram melihat eopbok ditangkap, tapi dia tetap tak berani bertindak apapun.

Jendral Choi, Wang Son dan Seol hwa beristirahat di suatu tempat. Wang Son masih kesal karena Seol hwa erus menguntit mereka. Tinggal bersama Jjagwi buat Seol hwa rasanya sudah tenang dan sempurna.
"Di mana pun ada kakak Dae Gil aku akan ke sana", kata seol hwa.

Choi dan wang son sedang berpikir apa kira-kira mereka akan bertemu dae gil di Yongin atau di Yicheon. AKhirnya mereka memutuskan untuk langsung pergi ke Yi cheon dan bertemu Dae Gil di sana. Tapi seol hwa tiba-tiba terpikir sesuatu dia merasa Dae Gil tidak akan ke Yi cheon. Dia langsung beranjak pergi.
Choi dan wang son heran
"Dae Gil khan sudah berjanji akan menemui kita di sana?"kata wang son
"Apa aku akan percaya sama janji seorang laki-laki?", kata Seol hwa tidak percaya sambil beranjak pergi.

Un Nyun dan rombongannya juga berisitrahat. Jjagwi belum tahu siapa pangeran kecil. dia kasian kepada un nyun yang harus mengurus pangeran. Jjagwi berkata bahwa dia tahu bahwa un nyun iu adalah orang yang dicari-cari Dae gil selama ini. Dia merasa simpati pada Daegil

"Jarang sekali ada orang yang bisa bertahan terus (pada cintanya) seperti dia", kata Jjagwi
"Tapi hidup manusia sudah ditentukan oleh takdir", kata Un Nyun.
 Rombongan pun akhirnya melanjutkan perjalanan. Mereka akhirnya bertemu dengan Lee Dae Gil dan Song Tae Ha. Un Nyun dan Tae Ha saling bertatapan. Tae Ha tak bisa menyembunyikan kerinduan dan kegembiraan bertemu istrinya, dia menghampiri Un nYun. Dae Gil yang melihatnya merasa tidak enak. Dia lalu menyapa Jjagwi dan bercanda dengannya.

Song Tae Ha, Un Nyun serta para utusan Cina  hendak melanjutkan perjalanan. Tae Ha sempat mengajak Dae Gil ikut dulu bersamanya.
"Bukankah kau akan lebih tenang jika telah memastikan kita pergi dengan selamat?", kata Tae Ha. Dae Gil masih menolak.
Jjagwi juga ternyata membujuk Dae Gil untuk pulang bersamanya ke gunung dan melupakan Un Nyun. Dae Gil berkata dia sebenarnya tidak suka bersembunyi dan menghindar dunia dengan pergi ke gunung.
"Aku bukan menghindar, aku hanya tidak suka hidup di dunia yang kacau itu", kilah Jjagwi
Dae Gil akhirnya ikut pergi bersama Jjagwi, namun saat di jalan dia berubah pikiran. dia berkaa pada Jjagwi bahwa seseorang punya jalannya masing-masing. Dae Gil akan mengambil jalannya itu.


Un Nyun meneruskan perjalanan dengan rombongannya. Dia sekali-sekali menengok ke belakang. Dia seperti mencari Dae Gil. Tenyata akhirnya benar dia melihat Dae Gil berjalan menuju mereka. Tae Ha juga gembira melihat Dae Gil. Dia ingin membuktikan pada Dae Gil bahwa dia nanti berhasil mencarikan tempat yang aman buat Un Nyun.

Wang Son dan Jendral Choi tiba di Yicheon. Wang Son baru tahu bahwa Dae Gil telah membeli tanah untuknya dan Choi di sana. Cuma untuk tanah untuk dirinya sendiri Dae Gil belum membayarnya penuh.

Hwang Chul Woong dan tim elitnya masih terus mengejar Song Tae Ha, kali ini dia tak tanggung-tanggung membawa 1 kompi pasukan bersamanya. Mereka menemukan jejak pertemua dae gil dan jjagwi, lalu jejeka itu tampak berpisah ke dua arah. Chul woong membagi pasukannya untuk mencari ke dua arah.

Seol hwa terus berjalan mencari Dae Gil. Di jalan dia bertemu dengan rombongan Jjagwi. Seol Hwa langsung menanyakan dimana kak Dae Gil.
"Dia ikut pergi ke anseongcheon", kata Jjagwi. Seol hwa langsung bergegas pergi ke sana.

Rombongan Dae Gil beristirahat di hutan. Saat Song Tae Ha berbicara dengan orang Cina, Un Nyun bicara berdua dengan Dae Gil. Un Nyun memanggil Dae Gil dengan sebutannya yang dulu "Tuan Muda"
"Jangan memanggilku dengan sebutan itu lagi", kata Dae Gil
"Lalu bagaimana aku harus memanggilmu?", tanya Un Nyun
"Kau tak perlu memanggilku", kata Dae Gil.
Dae Gil lalu mengungkapkan bahwa kakaknya Un Nyun sudah meninggal saat mereka terakhir bertemu. Dae Gil mengatakan pesan terakhir kakaknya agar Un Nyun hidup dengan baik.
Saat Tae Ha datang, Dae Gil pamit pergi, dia akan pergi duluan mencari kapal/perahu. karena mereka akan menggunakan kapal menyusuri sungai menuju P. Gwang Ha.

Pagi hari Dae Gil sudah berhasil mendapatkan perahu dan menunggu di pinggir sungat. Dia juga membelikan sepatu untuk Un nyun.
Tae ha dan rombongan mulai berangkat. tapi dia tiba-tiba dihadang oleh pasukan tentara yang dikirim oleh Chul Woong. Tae ha dan orang-orang Cina itu bahu-membahu menghadapi para pasukan tentara.
Lalu Hwang Chul woong dan tim elitnya datang. Tae Ha dkk mulai terdesak dan kesulitan. Salah seorang di antara mereka pun melukai Un Nyun.

Dae Gil sudah bosan menunggu di pinggir sungai. Dia heran karena yang dia tunggu belum juga datang. Tiba-tiba dia tersadar sesuatu, mungkin mereka dalam bahaya. Dae Gil langsung pergi, dia meninggalkan sepatu untuk Un Nyun di perahu.

Tae Ha semakin terdesak, dia pun terluka. Orang-orang Cinapat pun sudah tumbang, tinggal dia sendiri melawan Chul Woong dan tim elitnya. Untung Dae Gil datang tepat pada waktunya, dia pun segera membantu Tae Ha. Pertarungan kali ini memang berat buat Dae Gil dan Tae Ha. Un Nyun pun tak luput dari sasaran mereka. Tae ha pun semakin terluka parah saat akan melindungi Un Nyun.

Dae Gil lalu minta Un Nyun untuk segera pergi membawa suami dan anaknya pergi dari situ. Un Nyun tak mau dia menangis. Dae gil memaksanya sambil berteriak.
"Pergilah cepat! kau dan suamimu masih harus mengubah dunia agar tidak ada lagi orang yang menderita seperti kita", perintah Dae Gil. Un nyun akhirnya menurut dia membopong Tae Ha bangun
"Un Nyun kamu harus terus bertahan. Jika kamu bisa tetap hidup aku pun bisa hidup. Cepat pergi sekarang!", seru Dae Gil. Un Nyun pergi membopong Tae ha dan menggandeng pangeran .
Sambil berjalan dia meminta maaf dalam hati pada Dae Gil
"Tuan muda maafkan aku, ini ke dua kalinya aku pergi meninggalkanmu begini", sahut Un Nyun lirih sambil bercucuran air mata.

Akhirnya tinggal Dae Gil berdua dengan Hwang Chul Woong. Mereka siap berduel hidup dan mati. Mereka bertarung dan saling melukai satu sama lain. Sambil bertarung Hwang Chul woong bertanya penasaran
"Mengapa kau mau mengorbankan dirimu?", tanya Chul Woong
"Karena aku pernah sekali berhutang nyawa pada orang itu", kata Dae Gil. Chul Woong merasa tersindir, dia juga pernah sekali diselamatkan oleh Tae Ha.
Mereka bertarung sampai kelelahan. Chul  woong lelah dan merasa malu, dia tak bisa mengangkat pedangnya lagi. Dae Gil lalu memukul Chul Woong berkali-kali di wajahnya untuk memberinya dia pelajaran, sampai dia pun merasa lelah.

Tiba-tiba pasukan lain Chul Woong datang dengan jumlah banyak. Dae Gil mau tak mau harus menghadapi mereka sendirian. Dia menguatkan hatinya, dan membawa 2 bilah pedang.
Dia berteriak dan berlari menghadapi mereka seorang diri dengan berani. Sambil berlari dalam hati dia berkata pada Un Nyun
"Un Nyun hiduplah dengan bahagia dengan suami dan anakmu. Sampai suatu saat kita akan bertemu lagi, kau akan menceritakan padaku bagaimana kau jalani hidupmu... Un Nyun-ku...Kekasihku..."
(pengen nangiiis...).

Tak lama kemudian Anak buah chul woong menghampiri Chul woong. Chul woong berkata baik-baik saja. Anak buahnya akan mengejar Tae ha. tapi Chul woong menahannya dan mengatakan itu sudah cukup baginya. Dia akan kembali saja.

Un Nyun pergi bersama Tae Ha dan anaknya. Di tengah jalan Tae Ha dalam keadaan lemah memaksa ingin berkata sesuatu dulu pada Un Nyun.
"Kita tidak jadi pergi ke Cina ya. Aku merasa banyak hutang pada negeriku. Aku berjanji akan segera pulih lalu kita akan berjuang lagi mengubah dunia", kata Tae Ha
Un nyun lega mendengarnya dia tersenyum dan mengangguk tanda setuju
"Terimakasih ya istriku", kata Tae ha.

Seol Hwa berlarian mencari Dae Gil dia tadi sempat melihat banyak polisi dia tahu pasti ada sesuatu yang tidak beres. Dia akhirnya menemukan dae gil sedang terduduk lemas di atas batu, kepalanya mengeluarkan darah. Seol Hwa memanggil dae gil dengan panik.
"Hey gadis kecil, ternyata kamu mengapa kamu mengikutiku kemari", kata Dae Gil.
"Siapa yang percaya kepada janji laki-laki"kata Seolhwa
"Ayo kita pulang, aku berjanji akan memasak dan mencuci untukmu", kata seol hwa menyesal. "Aku juga telah belajar menulis dan membaca. kau tidak akan malu lagi bersamaku. Aku menuliskan namamu di rompi yang kubuat untukmu", kata Seol Hwa mengeluarkan rompinya. "Apa itu cinta Kak?, di dunia ini banyak sekali laki-laki dan perempuan"
"Maafkan aku Seol hwa, karena hatiku mengeras, jadi aku tidak bisa melihat hatimu"
Dae Gil ingin memegang Seol Hwa tapi salah, pandangannya ternyata sudah kabur. Seol hwa lalu membawa tangan dae gil ke pipinya dia menangis. Dae Gil pun muntah darah.
"Kau jangan menangis, kalau kau menangis aku rasanya sedang sekarat...u"
Dae Gil semakin susah bicara tapi dia berusaha bicara sambil terpatah-patah
"Hari ini ce...rah..maau..kah  kau..me..nya..nyi..un..tuk ...ku", pinta Dae Gil.
"Kau ingin lagu apa?", tanya Seol hwa
Dae Gil tak sempat menjawab dia jatuh terkulai kepalanya tepat di paha Seol hwa dan di atas rompi yang bertuliskan namanya, dia tak bergerak lagi...

Seol Hwa menangis...lalu dia berusaha menyanyi...tapi baru beberapa kata dia tak kuat dan menangisi  kepergian Dae Gil...

Hwang Chul woong pulang, tangannya bersimbah darah oleh darahnya dan darah orang-orang yang dia lukai. Dia menemui istrinya, dia menangis dan bersujud dipangkuan istrinya.

Seol Hwa mengubur Dae Gil, menutupi jasadnya dengan bebatuan besar. Dia juga bernyanyi, sesuai permintaan terakhir Dae Gil
"Jika kematian datang saya akan menjadi bunga, dan kau akan menjadi kupu-kupu. Kita lalu akan menemukan bukit hijau yang indah dan kita akan hidup abadi selamanya. Cinta oh  cintaku, kau satu-satunya cintaku"


Epilog

Pada tahun berikutnya Raja InJo mangkat setelah 27 memerintah. Beliau digantikan oleh putra mahkota Bong Nim dan menjadi raja dengan gelar Raja HyoJong. 6 tahun setelah memerintah tahun 1655. Perburuan terhadap budak dihentikan. Dan tahun berikutnya Pangeran SeokGyeon (pangeran won son kecil) dibebaskan dari pengasingannya.
Adegan ditutup oleh Chopbok yang berbicara pada Eun Sil.
"Eun Sil taukah kamu matahari itu milik siapa? Itu milik kita yang tidak punya apapun di dunia ini"

Terakhir ada adegan bonus
Dae Gil seolah-oleh membidik matahari. Dia lalu pura-pura memanah matahari
"Siiiiuuuttttttttttt.....daang.......". Dae Gil pun tersenyum
 (ga ngerti nih ini maksudnya Dae Gil apa Jang Hyuk yang iseng hehe)

The  End

NB: makasih buat temen-temen yang kasih support dan setia menunggu dan membaca dari episode awal sampai akhir. Semoga bisa menghibur, semoga ga kecewa endingnya, semoga bisa mengambil banyak pelajaran.

episode 23

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments(0)