Powered by Blogger.
RSS

Sinopsis Bad Guy Episode 13 part 2

Hong Tae Sung memberikan Jam tangan pada Moon Jae In, jam tangan itu pasangan dengan jam yang dipakai Tae Sung.
"Agar kita punya penanda waktu yang sama", kata Tae Sung
Tae SUng ingin memasangkan jam itu langsung di pergelangan tangan Jae In, tapi Jae In ragu dan menari tangannya. Akhirnya Tae sung memberikan jam dan bingkisan ke telapak tangannya.


Mone mengajak Kakak iparnya bertemu di suatu tempat.
"Kakak, apakah tak apa-apa jika Kakak tidak bersama Kak Taera?"
Kakak iparnya bingung (aku jug apenasaran nih hehe)
"Aku ingin mengajak Kakakku jalan-jalan ke eropa. Kakakku menikah saat usia masih muda, dia belum pernah menikmati diri sendiri" (mau dijauhin dr Gun Wook gitu?)
"Apa ini ada hubungan dengan Shim Gun Wook itu? Kulihat kau bertengkar dengannya?"
"Jangan sebut nama dia lagi, jangan, aku tak mau dia! Walaupun aku masih merindukannya", Mone tampak sakit hati.

Malam hari suami Taera tampak merenung di bar. Dia mencoba menyusun kepingan puzzle kejadian demi kejadian. Maksud ucapan Mone tadi. Lalu dia pernah sedikit mendengar pertengkaran Mone dengan istrinya. Mone mengatai istrinya orang yang hanya tampak hebat dan sopan di luar. Dia juga teringat saat Gun Wook tiba-tiba menahan istrinya yang akan terjatuh. Suami Taera mulai curiga. Suami taera juga rupanya bukan suami baik-baik dia juga bertemu dengan mantan pacarnya di bar.


Informan Gun Wook, memata-matai suami Taera ini. Namun Gun Wook isue itu kurang berdampak besar. Gun Wook masih mencari sautu dokumen untuk mendukung "serangan besar"nya.
"Kapan kau akan melancarkan (serangan)nya?"
|"Biar aku nanti yang menentukan kapan waktunya", perintah Gun Wook


Namun Gun Wook sebenarnya mulai goyah. Dia terus mengingat pertengkarannya dengan Jae In baru-baru ini. Jae In yang Gun Wook sayangi menantang motifnya berhubungan dengan Taera
"Apa setelah mengecewakan Mone, kamu juga mau menghancurkan Taera?! Kamu mau aku mempercayaimu tapi kamu juga mendorong ku menjadi tak percaya"
Gun Wook tak menyangka ternyata Jae In juga menyukainya (harusnya bahagia Gun Wook cintamu ga bertepuk sebelah tangan).
Gun Wook dilema, pikirannya jadi runyam, dia membanting  gelas ke dinding.

Jae In juga dilema, dia memandangi jam tangan pemberian Tae Sung. Won In lalu mengajak kakaknya mengobrol. Won In lalu mengomentari hubungan dan pertengkaran antara kakaknya dengan Gun Wook.
"Kalian berdua sebenarnya saling menyukai tapi juga malah saling menggertak (alias ngambek hehe)"
Jaein cuma melongo (polos banget nih Jae In). Won In sebenarnya mengamati pembicaraan mereka berdua lewat aplikasi lie detectornya. dia juga merekam pembicaraan Jae In dan Gun Wook. Won In mengulang rekaman saat Gun Wook menyuruh Jae In menemui Tae Sung
"Sepertinya Tae Sung sedang mengalami hari yang sulit, ayo temui dia"
Alat Won In jelas menunjukkan bahwa Gun Wook berbohong. Menurutnya semua perkataan mereka kemaren itu bohong/gertakan belaka
 "Terserah kalau mau percaya alat ini atau tidak. Tapi mana ada pria yang menyukaimu menyuruhmu menemui pria lain!", kata Won In (Won In emang pinter !)
Jae In lalu tak sengaja melihat gantungan HP Won In. Dia haran karena sekarang Won In punya dua gantungan yang serupa. (satu dari Jae In yang satunya dari Gun Wook).
Won In heran karena kakanya tidak bisa melihat tanda takdir antara Jae In dengan Gun Wook.

Hong Tae Sung mulai sibuk di Hae Shin grup sekarang. begitu juga Taera. Taera bahkan langsung mengontrol sendiri keadaan di departemen storenya. Taera tertarik melihat setelan jas biru dan ingin membeli yang ukurannya medium.

Pengurus rumah tangga keluarga Hong yang dimina Ny. Shim mencari informasi keberadaan tae sung tertukar , datang memberi laporan. Dia membenarkan bahwa tae sung kecil yg tertukar itu belum mati. Anak yang bernama Hont Tae Sung diadopsi dan dibawa ke US. Pengurus itu tidak bisa mendapat nama dan alamat orangtua angkatnya karena bersifat rahasia.
"Mengapa dia masih menggunakan naa Hong Tae Sung bukannkan nama aslinya Chae Tae Sung?"
(yang kuinget malahan waktu kecil ny. shim bilang ke gun wook bahwa apaun yg terjadi kamu adalah hong tae sung)
Ny. Shim meminta untuk mencari tahu keberadaannya di amerika. Pengurus itu masih merasa curiga terhadap Gun Wook karena pernah menemukannya makan permen di gudang. Dia mencoba bertanya tentang Gun Wook. Namun lagi-lagi Ny. SHim marah mendengar pengurus itu menanyakan d an menyebut nama gun Wook di hadapannya. Dia mohon maaf dan mengganti pertanyaannya.
"Jika Anda menemukannya apa yang Anda akan perbuat?"
"Jika dia tak ingat ya tak jadi soal"
"bagaimana jika orang itu di sekeliling kita?", kata pengurus hati-hati
"Korek api yang menyala sembarang dapat menimbulkan kebakaran besar, sebelum itu ernjadi kia harus memadamkannya"

Gun Wook saat tertidur di ruangan rahasianya, tiba-tiba mimpi buruk lagi.
Gun Wook kecil terngah tidur tiba-tiba dia merasa sesak dan sakit di lehernya. Saat Gun wook kecil terbangun dan memcoba membuka matanya, samar-samar terlihat wajah seorang ibu (Ny. shim nih kyknya). Gun Wook sadar dari mimpinya, nafasnya tersengal-sengal, dia memagang lehernya dan rasanya masih ingat peraaan sakit tercekiknya. Gun Wook geram.

Keesokan harinya di kantor, Gun wook diam-diam mencari filedokumen di jaringan komputer. Dia menemukan file  yang dia cari dan tersenyum puas. (File Haeshin grup yang mempunyai kontrak modal ventura sebesar 90 miliar won).
Gun Wook mengcopy file itu ke flashdisknya.
Informannya kembali menghubunginya dan memberikan nomor telepon orang yang kerap mendatangi makam orang tuanya. Saat mau menghubunginya dia seperti familiar dengan nomor itu, GUn Wook terkejut tak percaya.

Mantan pacar Jae In menemui Jae In di Dindin Gallery (gebetan, mantan pacar, orang yg dia suka semua kerja di Hae shin hehe).
"Hong Tae Sung rupanya bicara pada orang-orang, dia mengencanimu sekarang", komentar mantannya. Jae In berkata bahwa dia belum memutuskan berkencan dengannya. Mantan pacarnya iu sekarang dipindahtugaskan ke pedesaan , dia sempat berpikiran negatif bahwa Jae In bicara hal buruk tentangnya pada Hong Tae Sung.
Ny. Shim kebetulan mendengarkan pembicaraan mereka. Dari informasi secara paksa yang dia peroleh dari teman Jae In, dia tahu bahwa Jae In berhubungan dengan Hong  Tae Sung. Ny. Shim memanggil Jae In.
"Apa kau mengencani Tae Sung?! Kau tahu khan dia mengganti wanita seperti mengganti baju"
"Aku kencan jadi atau tidak dengannya. Namun pandanganku tentang Hong Tae Sung berbeda dengan pandangan Anda"
Jae In pun tidak mau lagi kehilangan harga dirinya. Dia keluar dari Dindin galery. Jae In lalu langsung mengepak barang-barang pribadinya.

Taera dan Gun Wook janji bertemu di restoran. Gun Wook yang datang belakangan tersenyum pada Taera. Taera bercerita bahwa Monet sudah bilang kepada orang tuanya akan mengajaknya ke Paris.
"Sepertinya dia ingin memisahkan kita berdua. Tapi bagaimanapun sakit hatinya dia, dia tetap peduli pada Sodam", kata Taera
"Aku tak mengapa jika kita harus berpisah. Aku tahu ini keputusan yang sangat sulit untukmu. Apapun yang kau putuskan, aku tidak akan sakit hati"
"Tidak, Monet juga suah terlanjur sakit hati, aku akan melangkah sejauh yang aku bisa. Setelah peristiwa itu aku ratusan kali meyakinkan diriku untuk menghentikannya, tetapi aku tidak bisa", Tera mulai menangis (godaan affair itu emang tinggi banget dan sekali kena susah lepas)
"Kau tidak yakin bisa melakukannya ya?", tanya Gun Wook
"Iya, tapi walau begitu aku akan terus melangkah"

Gun Wook lalu memegang tangan Taera
"Aku minta maaf"
"Untuk apa?", tanya Taera
"Karena aku telah mencintaimu..." (wow...Oppa rayuanmu emang mauuuutttt)

Setelah makan GunWook mengantarkan Taera menuju mobilnya Taera lalu memberikan sebuah bingkisan pada Gun Wook, dia ingin GunWook memakainya. Taera lalu berpamitan dengan Gun Wook dan wajahnya terlihat tersenyum bahagia.
Pangacara Park, suami Taera diam-diam mengamati istrinya, dia semakin curiga Gun Wook dan istrinya terlibat affair.

Asisten Kim, masih menghubungi informannya di Australia untuk mencari tahu keberadaan Kang Yung Chul dan mencari informasi mengenai Shim GUn Wook yang terdapat pada kartu nama sebagai rekanan Kang Yung Chul. Informannya lalu mengirimkan fax berupa sketsa wajah Shim Gun Wook yang ditemui Kang Yung Chul. Stelah melayani Tn . Hong, Asisten Kim mengambil sebuah dokumen di mesin faxnya. Dia kaget karena sketsa ini mirip Shim Gun Wook yang dia kenal di Haeshin grup.
Dia menyimpan sketsa itu di file Gun Wook. Dia ingat bahwa dia tidak berhasil menemukan data masa kecil Gun Wook. Asisten Kim tiba-tiba teringat hong tae sung kecil yang tertukar itu. Saat itu dia tak sengaja mendong chae tae sung sampai terluka, anak itu tak sabar begitu tahu orang tuanya akan mejemput. dia kan mengambilkan obat tapi anak itu malah pergi.

Ny. Shim lalu memanggil Asisten Kim. Dia berkata bahwa Tae Sung tertukar itu masih hidup dan waktu kecil diadopsi ke US. Dia meminta asisten Kim mencari info tentangnya. Asisten Kim semakin curiga. Ny. Shim lalu membicarakan tentang Gun Wook. Asisten Kim yang sedang memikirkan GUn Wook jadi terperanjat. Ny. Shim minta karena melihat hubungan Gun WOok sudah putus, dia minta Gun Wook dipecat saja.

Jae In pulang dai kantor membawa barang-barang pribadi dia di dalam box. Dalam perjalanan pulang dia memikirkan kata-kata Won In.
"Mana ada pria yang sungguhan meminta gadis yang dia sukai untuk menemui pria lain"


Jae In lalu memikirkan waktu yang dia pernah lewati bersama Gun Wook. Waktu diajak pergi ke pantai, waktu Gun Wook menciumnya dan waktu mereka bertengkar terakhir kali (lagunya melow banget). Dia lalu menyaksikan sepasang muda-mudi yang sedang membagi ice cream cone bersama, dia merasa iri dengan kemesraan mereka.

Jae In mendatangi rumah Gun Wook. Dia berkata ingin menitipkan boxnya di sana, supaya adiknya tidak merasa kecil hati tau dirinya telah kehilangan pekerjaan. Mereka lalu mengobrol.
Jae In melihat pecahan gelas di lantai (yang dibanting itu ternyata belum dirapihin hehe).
"apa yang terjadi?", tanya Jae In tapi GUn WOok tak menjawab.
Jae In lalu bercerita bahwa Tae Sung mengajaknya untuk berpacaran.
"Tanpa mempertimbangankan perasaanku , akhirnya aku kehilangan pekerjaan karena itu. Mungkin aku akan susah mendapatkan pekerjaan lagi di area seni (kena black list dr Ny. Shim).  Ambisiku untuk menjadi menantu keluarga yang kaya/berpengaruh, membuatku tak punya pekerjaan. Di jalan barusan aku melihat pasangan yang berbagi eskrim seharga 50 sen. Apa ya yang istimewa. Tapi terpancar kebahagiaan di sana. Apa selama ini aku berpikiran keliru? Apa aku selama ini serakah karena cemburu melihat orang yang kaya? "Menurutmu sebenarnya bagaimana yang benar", Jae In dilema dan mulai sadar.
Gun Wook lalu berkata bahwa dia akan keluar membeli eskrim seharga 1 dolar-an. Jae In menahannya sebentar.
\ "Kau sendiri apa masih berhubungan dengan Hong Taera?" tanya Jae In.
Tarpi GUn Wook tak mau ditanya masalah itu.
"Tunggu aku akan kembali, kita nanti makan eskrim sama-sama", tanya Gun Wook sambil beranjak pergi.

Ny. Shim di galeri tidak sengaja melihat tamu yang berbicaar mengenai bahasa isyarat. dia lalu teringat Gun Wook pernah berbahas serupa waktu itu. Ny. Shim lalu teringat perkataan pengurus rumahtangganya.
"Shim GUn Wook itu apa punya orang tua? Dia sepertinya familiar"
Ny. Shim tiba-tiba menyadari sesuatu bahwa tae sung kecil yg tertukar itu pun dulu suka bermain bahasa isyarat. Ny. Shim lalu teringat pembicaraan dengan Gun Wook waktu menyupirinya. Ny. Shim waktu itu komentar  jika gun wook tak punya orang tua lalu bisa sekolah di US mengapa kembali ke korea. Gun Wook menjawab
"Aku ingin mencari orang tuaku, aku ingin tahu mengapa mereka mengabaikanku tanpa rasa kasihan"
Ny. Shim tersentak jangan-jangan anak itu sekarang adalah ...

Pada saat yang sama, saat akan membeli eskrim Gun Wook dielepon oleh seseorang. Asisten Kim memintanya bertemu karena banyak pertanyaan yang akan dia ajukan.
"Apa aku harus menemuimu di alamat yang tertera di file? Aku ingin mengkonfirmasi beberapa hal sebelum aku lapor pada presdir"
"Hal dan laporan seperti apa?", Gun Wook bertanya-tanya
"Kamu sebenarnya mungkin sudah tahu itu. Waktu rasanya berjalan begitu kejam, sehingga tidak ada yang mengenalimu selama ini"
Gun Wook tertegun...
Setelah waktu itu pertarungan dengan detektif, sekarang...pertarungan Ny. SHim dan Gun Wook dimulai ...

< episode 13 part 1                 episode 14 part 1>
"

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments(0)

Sinopsis Bad Guy Episode 13 part 1

tHong Tae ra terbuai oleh perhatian Gun Wook padanya. Dia jadi sulit untuk berpisah dengan Gun Wook "Gun Wook tetaplah di sisiku"
Gun Wook membelai kepala Taera, dan mencium keningnya, dia pun jadi ingin berciuman dengan Taera.

Pada saat yang sama Moon Jae In melihat pintu gudang terbuka, dia melongok ke dalamnya. Dia melihat Taera dan Gun Wook dengan tatapan tak percaya. Dia tersentak mundur selangkah. Gun Wook dan Mone tak sadar ada orang yang memperhatikan mereka (wah mereka sudah lupa segalanya tuh). Mone yang mencari Gun Wook menghampiri Jae In yang sedang terdiam. Mone syok dan pucat melihat kelakuan kekasih dan kakaknya.
"Unni...", katanya lirih
Gun Wook dan Taera baru sadar ada yang memperhatikan mereka. Taera sangat malu karena tertangkap basah adiknya. Gun Wook merasa menyesal karena Jae In harus menyaksikan itu.

Jae In buru-buru pergi. Gun Wook mengejar Jae In ke luar.  Tapi tak berhasil menemukannya.
"Jae In-a!", seru Gun Wook memanggil-manggil.
Jae In bersembunyi di dekat pagar. Mone muncul di depan Gun Wook. Mone yang sakit hatinya mengajak Gu Wook bicara.
"kita bicara nanti saja ya", kata Gun Wook tak peduli pada Mone, dia ingin mencari Jae In.
Mone lalu berseru
"Sebenarnya aku tahu Oppa tidak menganggapku seorang wanita. . Namun aku berharap lambat laun jika aku bertambah dewasa kakak menganggapku seorang wanita. Oppa tak pernah berkata menyukai, mencintaiku. Tapi itu tak menjadi soal bagiku yang panting selama Oppa tidak bersama seseorang aku ada di samping Oppa"
"Di dunia ini tidak semua yang kamu suka bisa kamu dapatkan. Kamu terbiasa selalu mendapa apa yang kamu mau"
"Apa Oppa menyukai Unni?! Mengapa harus Unni..?!"
Mone mulai kalap dia memukul mukul bahu Gun Wook. Dia tidak akan membiarkan hal itu terjadi.

Jae In yang bersembunyi dekat pagar mendengar pembicaraan itu juga sambil menangis dan syok. Dia tidak pernah membayangkan Gun Wook bermesraan dengan Taera. Jae In pulang naik taksi di taksi dia masih terus menangis. Gun Wook mencari Jae In dengan khawatir, dia menelepon terus Jae In. Tapi Jae In masih terlalu syok untuk menerima telepon. Dia melamun dan memandang kosong ke depan.





Supir taksi menanyakan tujuan Jae In pargi, Jae In yang tidak konsen hanya menjawab "ke rumah Gun Wook". Supir taksi itu bingung. Jae In terus menggumam dan berbicara pada supir taksi "Pak apa betul dia bukan menyukai Mone tapi menyukai kakaknya?"
Supir taksi makin bingung.
"Nona, Anda mau pergi ke mana?", kata supir mengulangi
"Ke rumah Gun Wook" (si eneng bikin pusing bapak aja nih)

Gun Wook mencari sampai berlarian ke seputaran rumah Jae In (dia juga blom tahu yang mana sebenernya rumah Jae In).
Dia berusaha menelepon Jae In tapi teleponnya tak pernah diangkat. Gun Wook sampai ke daerah pertokoan. Kebetulan pada saat itu Won In sedang melihat-lihat baju di sebuah toko. Baju itu masih cukup mahal untuk WOn In. Pada saa yang sama seorang pengutil barang/ pencuri masuk ke toko pakaian mencuri pakaian. begitu si empunya curiga dia langsung menghilangkan barang bukti dan memasukkannya ke tas Won In. Won In ketahuan sang pemilik membawa baju mereka. Won In menyangkal tapi pemilik toko tak percaya dan akal memukulnya. Gun Wook datang mencegahnya.

Won In dibawa ke kantor polisi, Gun Wook menyertainya.Gun Wook kesal sudah jelas-jelas Won In menyangkal dan berkata tidak mengenal orang yang menaruh barang ke tasnya, tapi dipaksa mengaku sebagai komplotan pengutil. Gun Wook ingin membayar baju-baju itu tapi pemilik toko tidak rela masalah ini selesai begitu saja.
Jae In yang ditelepon adiknya tiba menyusul di kantor polisi. Jae In heran melihat ada Gun Wook di kantor polisi. Dia langsung emosi. Gun Wook juga tak menyangka bahwa Won In temannya itu adik Jae In.
"Pak polisi tahan dan penjarakan saja dia!", Jae In minta polisi menangkap Gun Wook
"Unni, tapi Ahjusshi ini yang menolongku!", kata Won In membela Gon Wook
Tapi Jae In sudah terlanjur marah.
"Ga pa pa tahan dan borgol saja dia, dia ini terlibat kejahatan pak , pembunuhan"
Jae In mulai kalap melihat orang-orang diam memandangnya
"Pak , mana pak borgolnya sini, tahan saja dia!"
Gun Wook membawa Jae In dan memeganginya. Jae In marah
"Setelah membohongi Monet, kamu mau menghancurkan Taera. Kamu ini bermusuhan dengan mereka?! Namun kamu meminta aku percaya padamu?! Kamu sebaiknya ditahan biar tidak bertemu orang lain lagi!", seru Jae In kalap
Gun Wook memeluk Jae In dari belakang berusaha menenangkan Jae In yang sedang kalap.

Mone mengajak bicara kakaknya Taera. Dia marah-marah.
"Kau selama ini terlihat hebat dan sopan, tapi kau malah bermesraan dengan pacar adikmu sendiri!"
Mone bingung karena Taera tidak ingat akan statusnya. "Kau ini menjijikkan. Aku tidak akan membiarkan kalian, aku tidak ingin kalian pun hidup!"
"Mone tapi hatiku, aku tak bisa mencegahnya, aku juga bingung", kata Taera
Mone tak tergerak sedikitpun "Kau ikutilah kata hatimu, dan aku pun akan mengikuti kata hatiku!"

Jae In akhirnya pulang dan termenung di rumahnya. Won In juga tak lama kemudian datang, dia membawa Gun Wook bersamanya datang ke rumah Jae In. Jae In marah dan minta Won In mengusirnya. Won In bersikeras bahwa Gun Wook itu tamunya, dia juga merasa berhak membawa tamu ke rumah. Gun Wook senang saja bisa maen ke rumah Jae In, dia sangat kompak dengan Won In. Jae In kesal dia pindah ke ruangan dalam.

Won In tak menyangka tapi juga senang ternyata Gun Wook juga mengenal kakaknya.
"Aku tadinya ingin menjodohkan kalian berdua. Namun begitu kakakku bersama seorang pria aku agak kecewa. Karena aku sebenarnya lebih menyukaimu , Ahjusshi" (Won In memanggil Gun Wook dengan ahjushi) Gun Wook melalukan tos dengan Won In.
"Apa Anda tahu laki-laki yang bersama kakakku?"
Gun Wook mengangguk.
Won In menanyai latar belakang Gun Wook. Jae In juga diam-diam mendengar. Jae In baru tahu bahwa Gun Wook yatim piatu , diadopsi lalu dibuang.
Tapi Won In berpikir positif. Dengan latar belakang seperti itu dan kehidupan Gun Wook sekarang Won In menilai kehidupan GunWook itu spektakuler! (Won In ini pinter ya..harusnya dia banyak kasih masukan buat Gun Wook biar tidak terbenam oleh dendam masa lalu)
Won In menyalakan aplikasi di ponsel. Menurutnya itu aplikasi pendeteksi kebohongan. Won In menyakan oendapat Gun Wook tentang kakaknya
"Dia itu tidak cantik, ukuran tubuhnnya juga tidak bagus. Dan parahnya lagi suka sok hebat!" , kata Gun Wook iseng memanas manasi Jae In.

Jae In lama kelamaan panas juga disindir Gun Wook, dia keluar.
"Apa kamu mencintai Hong Taera? Kamu mencintainya?!"
"Kalau kamu mencintaiku, percayalah padaku sampai akhir!"
 Mereka jadi kembali bertengkar.
"Kamu urus saja urusanmu dengan Tae Sung dan aku akan urus urusanku sendiri (dengan Taera dan atau Mone)"
Gun Wook beranjak pulang saja, tapi Jae In menahan tangannya.
"Aku menyukaimu, aku suka padamu", kata Jae In menangis . GUn Wook terkejut
"Tapi aku ingin menyukai orang baik. Jika kau bersamaku aku akan melupakan hal yang tadi barusan kulihat", lanjut Jae In.
"Aku bukan sebaik yang ingin kaubayangkan", kata Gun Wook.
POnsel Jae In berbunyi. Mereka melihat penelponnya Hong Tae Sung. Gun Wook menyruh Jae In mengurus Tae Sung. Jae In mendengar suara Hong Tae Sung yang tengah menangis.

Jae In sepertinya masih peduli pada Tae Sung, dia datang menengok Tae Sung ke apartemennya. Tae Sung lega Jae In datang, dia menangis memeluk Jae In.
Jae In menghibur Tae SUng dan menemani Tae Sung hingga tertidur pulas di kakinya. Jae In lalu teringat Gun Wook saat menangis di pelukannya. Jae In lalu meletakkan kepala Tae Sung di sebuah bantal dan pulang.

Asisten Tn. Hong kembali menyelidiki orang yang kartu namanya diberikan oleh Tae Gyon. Dia merasa jika orang itu menipu tak mungkin dia memakai nama sebenarnya (menurutnya bukan shim gun wook yg ini). Tapi dia berusaha mengkonfirmasi dengan berusaha menghubungi kang Yung Chul yang ditemukan di Australia. Dia menyruh orang untuk berpura-pura berbisnis dengan Yung Chul dan membuatkan sketsa shim gun wook yang ditemuinya (pinter ini asisten Kim)
Asisten Kim juga menelepon kembali no telepon yang ada di kartu nama Gun Wook. Nomor telepon itu terhubung ke telepon informannya.
Informannya mengaku bernama Shim Gun Wook.
Gun Wook kebetulan sedang bersama informannya itu, dia tahu keluarga haeshin pasti mulai panik.

Di Haeshin Grup, Taera sekarang diangkat menjadi Vice President Haeshin Grup dan Tae Sung menjadi dipromosikan sebagai direktur bagian Konstruksi.
Di ruangannya Tn, Hong memanggil asistennya. Dia menanyakan tentang kira-kira siapa yang menyebarkan berita Tae Gyon. Tn. Hong sekarang seperti singa luka yang kehilangan anaknya. Dan mau melakaukan apapun untuk membalasnya
"Orang itu pasti mau menantang Haeshin! Temukan dia dengan cara apapun. Tangani dia. Kau tahu khan apa maksudku!"
Asisten Kim mengangguk mengerti (tp aku yg ga ngerti mau diapain? ga bener sampe mau dibunuh kan??)

Jae In mendapatkan info dari teman kantornya bahwa Taera sekarang dipromosikan menjadi wakil presdir dan tae sung jadi direktur. Temannya bangga karena kemungkinan Jae In bisa menikah dengan Tae Sung. Namun Jae In jadi lebih tertarik informasi mengenai Taera.

Tae Sung menemui Jae In dan berbicara padanya. Tae Sung merasa bahagia karena malam itu Jae In menemaninya hingga larut hingga dia tertidur.
"Walau mungkin sudah terlambat aku ingin meminta maaf soal peristiwa di hotel waktu itu", kata Tae Sung. Jae In juga minta maaf, dia sekarang jadi malu karena motifnya telah terlihat. Tapi Tae Sung menganggap kejujuran Jae In sekarang itu tulus. Dia berkata sekarang lebih membutuhkan Jae IN di sisinya setelah abangnya meninggal dan harus belajar untuk tidak jadi pria yang bertanggung jawab yang tidak hanya bermain saja. Jae In terdiam (ayo milih Gun Wook atau Tae Sung!). Tae Sung menggenggam tangan Jae In.
Dia juga memberikan jam tangan dan bingkisan buat Jae In.

< episode 12 part 2                           episode 13 part 2 >

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments(0)

Sinopsis Bad Guy Episode 12 part 2 / 2

Detektif Kwak menyampaikan kesimpulannya bahwa kasus kematian Choi Sun Young akepada Tae Sung.  Dan bahwa Tae Sung yang tertukar (aka Gun Wook) tidak terlibat kematian Sun Young. Setelah Hong Tae Sung pergi, detektif kwak lalu bicara pada Gun Wook

"Tn. Shim Gun Wook, Ada yang ingin kubicarakan denganmu bisakah kita bicara sambil makan siang?" (Detektif masih menyembunyikan identitas Gun Wook nih dr Tae Sung)

Tae Sung melangkah gontai dan pergi menyendiri. Dia merasa pilu mengetahui Sun YIung mengakhiri hidupnya karenanya. Dia lalu duduk di kursi taman, memandangi tulisan terakhir Sun Young dengan perasaan menyesal.

Shim Gun Wook mengajak Detektif kwak ke suatu restoran. Kelas Action milik Kakak Jang sekarang sudah tutup, Kakak Jang dan teman-temannya sekarang bekerja di restoran itu.Kakak Jang yang sekarang menjadi manager hotel meminta Detektif untuk jangan menyusahkan Gun Wook lagi. Detektif membuka pembicaraan sambil makan siang. Dia berkata bahwa dia punya anak yang usianya hampir sama dengan Sun Young, sehingga dia banyak membayangkan kejadian itu. Detekif pun tak segan memanggil Gun Wook dengan sebutan Chae Tae Sung ,nama asli nya ketika kecil. Gun Wook sekarang pasrah saja dipanggil demikian (klo dipangil hong tae sung takut marah lagi hehe).

Detektif berkata bahwa hal yang dia sesali selama menjadi detektif bahwa dia banyak menyaksikan kejahatan bahkan kematian, dia menyelidikinya  tetapi dia tidak sanggup mencegah kejahatan itu terjadi. Detektif berkata bahwa melihat senyum Sun Young di foto, seakan-akan dia mendengar Sun Young berkata padanya untuk menghentikan GunWook, adik yang berarti baginya. Detektif menasehati Gun Wook untuk melupakan dan memaafkan saja. Gun Wook masih belum terima.
"Sepanjang pengalaman hidup saya sebagai detekif, balas dendam tidak mengakibatkan apa-apa kecuali kejelekannya menimpa diri sendiri. Memang pihak yang bersalah iu rasanya layak kita lempar dengan telur busuk, tapi saat Hujan tiba, bekas kotoran tadipun akan hilang sudah tak berbekas. Dan orang itu pun akan berkata bahwa dia mungkin sedang sial saja"

Hong Tae Sung yang sedang bersedih memutuskan untuk mencari Moon Jae In, dia menunggu Jae In di jalan menuju rumahnya, tempat dia biasa mengedropnya. Tak lama kemudian Jae In mulai terlihat. Jae In dan Won In sedang menjemput ibunya yang baru datang dari desa mengunjungi mereka.
Tae Sung menyapa Jae In. Jae In pura-pura tidak kenal, dia masih marah karena peristiwa hotel waktu itu. Won In mengenali Tae Sung yang ia lihat pernah mengantar kakaknya, dia hran kakaknya tidak mengenalnya. Tae Sung mengajak Jae In dan keluarganya naik ke mobilnya.
"Aku tahu bahwa ternyata rumahmu masih jauh dari sini kok!"
Ibu Jae In yang polos dari desa langsung antusias melihat Jae In berteman dengan orang kaya bermobil mewah. Dia melihat dan mengagumi mobil yang dibawa Tae Sung. Ibunya menilai Tae Sung tulus mengajak mereka ingin mencoba naik mobil bagus. Jae In jadi malu dan salah tingkah.



Tak hanya itu Ibu Jae In seperti hal nya orang desayang ramah dan polos tak segan segan mengajak Tae Sung masuk ke rumah dan menyuruh Tae Sung menunggunya menyiapkan makanan . Jae In berusaha mencegah ibunya tapi ibunya memaksa. Mereka lalu makan bersama dengan hangat di tempat tinggal mungil itu (ko jadi inget adegan meteor garden waktu tau ming se ke rumah sanchai ya..udah lama banget ya dramanya wkwkwk). Jae In malu, Tae Sung hanya tersenyum-senyum senang. Tae Sung mungkin jarang menemukan suasana hangat seperti ini (ibu tirinya jahatnya minta ampun). Ibunya lalu menanyakan mengenai pekerjaan orang tua Tae Sung
"Orang tuaku mengelola Haeshin group", jawab ae Sung jujur.
Ibunya langsung tersedak. Hae shin grup, bukan karyawannya tapi pemiliknya?"
Ibunya jadi mulai gugup dan merasa bersalah tidak menyiapkan lauk pauk yang lebih layak untuk Tae Sung. Dia lalu melayani Tae Sung dan memotong-motong kimchi untuk Tae Sung. Won In cemburu dan kesal karena dia tidak diperhatikan ibunya. Tae Sung llau memberikan potongan kimchinya untuk Won In. Won In tidak cemberut lagi.

Jae In lalu mengantar Tae Sung ke luar. Saat yang sama Gun Wook setelah makan dengan detektif jalan menuju rumah Jae In. Jae In mendapat telepon dari detektif Kwak yang memberitahukan bahwa kasus kematian Sun Young itu telah ditutup dan disimpulkan bunuh diri.
"Lalu bagaimana dengan laki-laki yang tertabrak olehku di sekitar TKP?", tanya Jae In penasaran.
"Dia tidak terlibat"
Jae In lega mengetahui Gun Wook tidak terlibat.

Namun Jae In jadi kasian pada Tae Sung.  Dia langsung menghibur Tae Sung agar jangan terlalu bersedih karena kematian Sun Young.
"Dia pasti akan sedih jika tahu Kau juga bersedih", nasehat Jae In.
Tae Sung tidak tahu bahwa ternyata Jae In juga tahu tentang kasus mantan pacarnya itu.
Gun Wook  datang dan dari jauh melihat Tae Sung bersama Jae In, dia langsung emosi. Apalagi saat Jae In menghibur Tae Sung.

"Kau telah menyebabkan seorang wanita mati sia-sia, apa kau lupa?! apa Jae In nanti berikutnya?!", seru Gun Wook sambil menunjuk Tae Sung. (Gun Wook mulai cemburu juga nih). Gun Wook tidak percaya Tae Sung menyesal karena itu.
Gun Wook akan bertengkar dengan Tae Sung, tapi Jae In melerainya dan memarahi Gun Wook. Jae In bahkan sempat membela Tae Sung yang dia tahu memang terluka karena kematian Sun Young.
"Tidak semua luka itu meninggalkan bekas luka yang terlihat!", kata Jae In sambil membawa Tae Sung menjauh dari Jae In. Tae Sung berterimakasih pada Jae In.
Gun Wook merasa sakit melihat Jae In lebih membela Tae Sung.
Dia sangat cemburu daan kesal. Gun Wook berlari sekencang-kencangnya.
Lalu di jembatan dia berteriak kencang meluapkan emosinya.

Suatu malam Ny. Shim diam-diam bertemu asisten suaminya dan meminta dia untuk menyelidiki keberadaan anak yang tertukar itu. Ny. Shim mendengar anak itu belum mati.
"Apa kau melihat sendiri mayat anak itu?"
"Tidak, saya hanya mendengar"
"Jika anak itu masih hidup mungkin dia sekarang ingin membalas dendam", kata Ny. SHim cemas

Malam itu, Saat tidur, Gun Wook mengalami mimpi buruk. Dia tidur dengan gelisah, dan berkeringat.
Dia terlintas memori masa kecilnya ketika seseorang mencekik dia sampai hampir kehabisan nafas di atas tempat tidurnya. Gun Wook lalu terbangun dengan nafas tersengal-sengal, dia langsung mengambil minum dan menenangkan diri (Gun Wook kecil kasian banget)

Hong Tae Gyon telah berkemas dan akan pergi ke amerika. Ibunya, Ny. Shim melepaskan anaknya dengan berat hati. Ibu dan anak berpelukan dengan erat.
Ayahnya, Tn. Hong mengingatkan anaknya untuk menyelesaikan kuliahnya.

Jae In berjalan di koridor kantor dan melewati tempat tempat Gun Wook pernah tertidur di sana. Jae In berhenti sejenak, mengenang saat itu. Dia lalu duduk dan bersandar di tempat yang sama sambil minum jus. Tak lama kemudian Gun Wook lewat melihat Jae In. Dia langsung duduk bersandar pada Jae In, meluruskan kakinya.
 Gun Wook lalu mengambil jus dari tangan Jae In dan langsung meminumnya dengan manja. (Gun Wook kalau di depan Jae In manja ya, jadi pengen manjain Oppa hihi)
"Gun Wook-a, aku minta maaf soal kemaren itu ya".
Tapi Gun Wook sedang santai bersama Jae In gitu tentunya tak ingat lagi kekesalannya.
"Jae In-a, apa sebenernya hubungan antara kita ini?", tiba-tiba Gun Wook bertanya.
Jae In bingung. Dia lalu menanyakan bagaimana hubungan Gun Wook dengan Mone.
Gun Wook pun balik menanyakan hubungan Jae In dengan Tae Sung.
Ponsel Gun Wook berdering, Gun Wook harus segera beranjak pergi. Jae In memperhatikan Gun Wook yang berjalan pergi. Jae In bergumam sendiri sambil memandang tubuh belakang Gun Wook.
"Gun Wook, kamu ini benar tingginya, kepalamu sampai terlihat kecil dibanding badanmu.
Bahumu juga terlihat lebar, dan punggungmu terlihat bagus. Gun Wook-a, apa sebenarnya hubungan antara kita ini?"

Gun Wook kembali membahas rencananya terhadap keluarga grup haeshin dengan informannya. Dia juga mencari tahu keberadaan tae gyon di US dan ingin Tae Gyon bisa dibawa ke pengadilan. Gun Wook juga meminta informannya mencari tahu siapa yang merawat makam orang tuanya dan mengunjunginya 1-2 kali dalam setahun. Informan itu juga berkata bahwa setelah Tae Gyon ke US disusul Mone yang akan belajar di luar negeri, otomatis di perusahaan tinggal Taera dan Tae Sung.
Gun Wook sedang berada di ruang rahasianya sambil berpikir dan memandangi papan data, dan rencananya terhadap grup haeshin. Dia mengingat kata informannya bahwa Taera lah yang sekarng lebih berpersan dan mempunya bagian saham terbanyak di grup Haeshin. Gun Wook jadi lebih antusias memandang foto Taera.

Gun Wook mengejutkan Taera di tempat parkir sepulang Taera latihan anggar. Gun Wook ingin memberi kejutan pada Taera.
"Kok kamu tahu aku ada di sini", sahut Taera kaget
"Tidak ada yang tidak aku tahu", kata Gun Wook tersenyum
Gun Wook mengajak Taera makan malam dan memegang tangan Taera. Secara tak diduga di dekat ssitu berhenti sebuah mobil. Gun Wook dan Taera buru-buru melepaskan pegangan tangan mereka. Ternyata suami Taera pun tak biasanya menjemput Taera dan ingin mengajaknya makan. Suami Taera, pengacara Park heran melihat istrinya bersama seorang pria.
|" Oh dia ini kekasihnya Mone", Taera menjelaskan dengan gugup. "Dia ingin membicarakan tentang Mone"
Suami Taera lalu mengajak Gun Wook makan bersama mereka.
"Oh tidak, dia tadi mau segera pergi kok", kata Taera sambil memberi kode pada Gun Wook
Ponsel Taera berdering. Taera mengangkat telepon dan berbicara. Namun tiba-tiba taera syok dan lunglai. Gun Wook spontan memegangi badan Taera agar tidak jatuh.
Suaminya sempat kaget melihat reaksi spontan Gun Wook pada istrinya (kalau cuma mau bales dendam tapi ko spontan dan  seperhatian itu ya hehe)

Taera jatuh karena mendengar berita buruk. Kakaknya , Hong Tae Gyun meninggal karena kecelakaan di amerika. Dia kebanyakan minum lalu kencan dengan wanita dan menyetir mobil dalam keadaan mabuk. Grup Haeshin berduka cita. Suasana pilu dan tangisan terdengar mengiris hati saat pemakaman Tae Gyun di tengah hujan lebat. Ny. Shim terlihat sangat terpukul dia menangis histeris.
Gun Wook dan informannya mengamati pemakaman itu.  Dia sebenarnya menginginkan Tae Gyun mendapat hukuman setimpal/di penjara. Namun akhirnya takdir yang mengantarkan Tae Gyun pada kematiannya sendiri. Gun Wook berkata
"Dulu saat aku masih kecil, aku sakit hati dan ingin sekali membalas dendam pada mereka, tekadku bagai sebilah golok tajam. Namun kini setelah sakit itu hilang, aku hanya ingin menyaksikan mereka jatuh pada lubang kehancurannya sendiri"
Stelah keluarga Haeshin pulang,  Gun Wook mengok makam itu sendirian,
dan menaruh setangkai bunga putih di sana.

Gun Wook di ruang rahasianya membakar semua berkas Tas Gyun, karena sudah tidak dia perlukan lagi. Di kantornya Jae In punya dokumen yang harus diberikan ke keluarga Hong. Dia ingin mengantarkan surat itu sendiri sekalian ingin menghibur Tae Sung.

Suasana duka masih menyelimuti rumah keluarga Hong. Hujan masih membahasi rumah itu dan menambah suasana duka. Tae Gyun telah tiada tapi kenangan manis saat bersama Tae Gyun masih terekam di rumah itu. Tn. Hong ingin bicara pada keluarganya. Namun Ny. Shim masih syok dan Mone menemani ibunya. Tn. Hong berbicara lalu serius dengan Taera dan Tae Sung. Gun Wook sebagai asisten Tae Sung dan Asisten Pribadi Tn. Hong berdiri tak jauh dari sana. Tn. Hong memberi kepercayaan pada Tae Sung untuk mulai mengambil alih tanggung jawab mendiang kakaknya di perusahaan. Ny. Shim yang kebetulan keluar mendengar pembicaraan itu langsung tidak setuju!
"Ibu..", kata Tae Sung menenangkan ibunya.
"Apa ibu!?! Aku ini bukan ibumu!" Ny SHim jadi kalap, dia menganggap Tae SUng punya niat jahat dan mengakibatkan anak sulungnya meninggal. Ny. Shim juga menyalahkan suaminya karena mengirim anaknya ke US
"Jika tidak ke amerika mungkin dia sudah dipenjara", kata Tn. Hong
"Penjara itu 100 kali lebih baik dari pada kematian!!", kata Ny. SHim histeris. Mone membawa ibnya kembali ke kamar. Tn. Hong jadi ikut terbawa emosi dia minta abar siapa yang berusaha menjatuhkan Tae Gyun dan menyebarkan info ke media agar diusut tuntas! Gun Wook hanya mendengarkan pembicaraan itu dengan sinis. TN. Hong terlalu emosi dia hampir jatuh saat berdiri.
Gun Wook sebenarnya ingin menolong.

Tae Sung berbicara dengan Taera di luar. Tae Sung tidak mau lama-lama di rumah itu karena takut kondisi akan semakin memburuk di sana. Tae Sung lalu mengomentari Taera yang tidak pernah terlihat menangis sedih.
|"Aku harus kuat dan tegar untuk orang tua kita dan untuk Haeshin Grup. Jangan sampai karyawan-karyawan menjadi lemah karena melihat kita lemah".
Gun Wook memperhatikan Taera dari jauh. Setelah Taesung pergi. Taera pergi ke gudang menyendiri. Di sana dia ternyata tak kuat lagi untuk menahan semua beban, dia menangis sendirian.

GunWook mengikuti Taera dan masuk ke gudang. Pada saat yang sama Jae In datang ke rumah keluarga Hong, dan menitipkan dokumen pada pengurus rumahtangga. Jae In lalu mencari Tae Sung.

 Melihat Gun Wook datang Taera berusaha menghapus air matanya. Gun Wook jongkok di depan Taera dan terus menyuruhnya menangis untuk menyarlurkan rasa sedihnya.
Gun Wook berempati pada kesedihan Taera,Taera berdiri malu dan akan pergi dari sana. Gun Wook mencegahnya,menahan tangannya untuk tetap tinggal.
 dia meminta Taera tidak usah malu karena hanya dia yang melihatnya menangis.Taera terharu. Gun Wook merangkulnya sambil mengusap-ngusap kepala Taera
"Tidak apa-apa, tidak apa-apa", Gun Wook menenangkan Taera.
"Gun Wook tetaplah di sisiku ya", pinta Taera yang merasa tenang jika Gun Wook ada untuknya.

 "Setelah keluar dari ruangan ini, Kau akan kembali menjadi Taera yang hebat khan?", kata Gun Wook meyakinkan Taera. Dia lalu mencium kening Taera, mencium pipinya dan tergerak untuk berciuman.

Jae In melihat sebuang ruangan/gudang terbuka, dia mengira Tae Sung ada di sana, dia pun iseng melongok ke dalam (Jae In ini suka nyelonong sembarangan). Dia tak percaya akan apa yang dilihatnya. Mone juga sendang mencari Gun Wook, dia mengikuti Jae In. Mone kaget melihat Gun Wook Oppa dan kakaknya Taera berciuman tepat di depan matanya"
"Unnie..." seru Mone lirih

Taera dan Gun Wook terperanjat. Taera langsung berbalik dan malu.


< episode 12 part 1/2                         episode 13 >


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments(0)