Powered by Blogger.
RSS

Sinopsis Smile, You episode 40

Kang Hyun Soo dan Seo Jung In ingin memulai malam pengantin mereka. Pada saat yang sama seisi rumah yang tak tahu mereka ada di sana curiga mendengan keributan aneh dari kamar depan. Kakek, Sang Hoon, GeEum Ja dan Jung Kil penasaran den membuka pintu kamar itu. Hyun Soo kaget dan meleparkan kemejanya ke pintu sampai menutupi kakek, semua orang menjerit. Jung In dan Hyun Soo langsung menutup dirinya.

Para para tua langsung menutup mukanya dan berkata mereka tidak melihat apa-apa  (bener nih hehe). Para orang tua langsung ke luar,menutup pintu dan berkumpul di kamar kakek.

Geum Ja heran kok mereka ada di rumah, mereka ingin bertanya apa yang terjadi.
|"jangan biarkan saja mereka pasti kikuk", kata Kakek. Wah kalau aku bukan kikuk tapi malu setengah mati hehe.
Jung Kil lalu berkata bahwa dia bertengkar dengan istrinya dan ingin tinggal di sana, dia lalu mitna sekamar dengan kakek.

Geum Ja dan SAng Hoon kembali ke kamarnya. Mereka menggosipkan anaknya. Geum Ja tertawa kecil membayangkan mereka melakukan malam pertama (ahjumma nakal ni hehe).

Kembali ke Jung In dan Hyun Soo. Jung In benar-benar malu dia tak tahu lagi harus bersikap seperti apa. Hyun Soo berusaha menenangkannya.
"Mereka tidak biasa berbohong, kalau mereka bilang tak melihat berarti benar tak melihat. Lagian khan gelap"
Jung In tetep saja malu dan ingin membenamkan mukanya  Wuah aklo aku pengen ngumpetin muka ke bumi kali wkwkwkwkwk.
Hyun Soo berusaha membujuknya pelan-pelan, lalu mengajaknya bercumbu di bawah selimut (ehm ehm penganten baru nih).



Di rumah keluarga Kang pagi harinya, Jung In masih agak trauma akan kajadian semalam dan malu untuk bertemu dengan orang rumah. Pada saat yang sama kakek dan orang tua mereka sarapan pagi diam-diam tanpa mengajak mereka karena takut mengganggu mereka tidur. Mereka bahkan pindah sarapan ke kamar kakek.
Jung In bertembah tegang dan malu, dia meminta Hyun Soo agar mereka berpura-pura mereka tidak menginap di sini malam ini. Jung In meminta Hyun Soo mengambil Hanbok dari kamarnya. Jung In mengajak Hyun Soo berpura-pura baru datang dari berbulan madu.
"Tapi mereka khan sudah tahu kita sudah datang dari kemarin malam", kata Hyun Soo bingung
"Katamu kemarin malam mereka tidak melihat apa-apa?" kata Jung In berharap.
Hyun Soo akhirnya mengikuti mau Jung In.

Jung In dan Hyun Soo setelah menyelinap keluar rumah mereka kemudian masuk ke rumah seolah-olah mereka baru pulang dari bepergian jauh (bodor banget nih sandiwara aneh wkwkwk malu liatnya).
Jung In menyapa semua orang. Jung Kil awalnya bingung karena dia tau persis mereka ada di sini malam tadi. Akhirnya dia ikut juga sandiwara mereka.
Jung In an Hyun Soo sebagai pasangan yang baru berbulan madu melakukan penghormatan resmi kepada kakek.
Kakek kemudian memberi mereka wejangan sebagai pasangan keluarga baru.

Tanpa disangka data Kyung Soo sang mekanik bengkel membesuk kakek. Dia heran juga melihat Hyun Soo dan Jung In. Di depan semua orang Kyung Soo berkata
"Kalian tidak jadi berbulan madu karena kakek menderita kanker ya?", ungkapnya polos.
MEreka semua kaget termasuk kakek yang tidak tahu bahwa semua keluarganya sudah mengetahui penyakitnya. Kakek langsung pergi ke kamarnya. Jung In menyusul masuk ke kamar kakek, diikuti keluarga. Pada kesempatan ini Jung In tanpa basa-basi menawarkan kakek unuk dioperasi.
"Kakek ingin kakn duduk di mobil yang dibuat oleh cucumu. Kakek harus hidup baik dan panjang umur".
Geum Ja dan sang Hoon juga mendukung ucapan Jung In. Namun kakek menolak dan berkata dia tidak mau mengambil hati milik orang lain hanya karena dia sakit. Kakek berkata bahwa dia merasa percaya diri bisa melawan kankernya karena ternyata pada orang tua kanker menyebar lebih lambat,

Jung Kyung akhirnya diminta datang untuk menjelaskan pada Kakek. Keluarga Seo juga hadir. Mereka berkata belum siap kehilangan kakek dan merasa belum berbuat baik untuk kakek. Kakek masih menolak dia berkata telah bersyukur hidup selama 70 tahun dan tidak mau menyusahkan orang lain. Seo Jung Kil tidak habis mengerti pikiran Kakek, dia berkata tegas bahwa jika kakek bersikap begitu dan membiarkan diri sendiri sedikit demi sedikit kearah kematian sama saja mati konyol.
"Kecuali kalau in iadalah mendan perang! kamu membiarkan kita menjadi anak yatim!", seru Jung Kil kesal

Hyun Soo dan Jung In sekarang berkamar di kamar loteng berdua. Jung In masuk ke kamarnya dan Hyun Soo sedang berada di atas. Jung In berkata dia telah mencuci piring di dapur dan menyodorkan lengannya pada Hyun Soo. Hyun Soo memangku Jung In  duduk di pahanya dan memijit tangan Jung In (so sweet... suami yang baik nih hehe).
Dia lalu memangku Jung In dan membawanya ke tempat tidur.

Malam hari Seo Jung Kil yang tidur di kamar kakek kaget karena tidak melihat kakek di kamar. Dia curiga dan menengok ke kamar mandi. Kakek ternyata sedang jongkok mengerang kesakitan di kamar mandi. Tapi dia menutup mulutnya agar tidak diketahui orang-orang.
Seo Jung Kil tidak tahan dengan kepura-puraan kakek yang merasa kuat dan tidak butuh pertolongan. Kakek minta Jung Kil tidak ribut.  Jung Kil bertambah kesal dia menarik kakek keluar dan mengajaknya ke sekarang langsung ke rumah sakit. Keributan ini kontan membangunkan seisi rumah.

Jung Kil menarik Kakek keluar rumah saat dinginnya malam. Saat itu salju sedang turun dengan lembut.
"Jika kau sangat tidak ingin menyusahkan orang lain, maka ambillah hatiku! aku akan berikan semuanya!"
Semua orang kaget mendengar parubahan Jung Kil itu.
"Cucumu, anakmu, menantu dan cucu menantu yang ingin mendonor tidak ada yang cocok kecuali aku!", tambah Jung Kil
"Mana aku tega mengambil hati dari anakku sendiri", kata kakek terharu. Kakek beranjak masuk ke dalam rumah.
iba-tiba Jung Kil berseru
"Supir Kang berhenti!Aku ini Seo Jung Kil majikanmu, kamu harus menurut padaku!"
Suasana jadi mengharukan mata Jung Kil berkaca-kaca...Jung Kil lalu terduduk
"Aku selama ini bersalah, sehingga hidupku juga hancur begini. Berilah aku kesempatan untuk menjadi orang baik-baik", kata Jung Kil berurai air mata.
Kakek terharu dan menghampiri Jung Kil
"Kamu telah menjadi manusia yang baik", kata Kakek sambil memeluk Jung Kil.
Semua menangis terharu melihatnya.

Keesokan harinya semua lega karena kakek bersedia ke rumah sakit untuk berkonsultasi kembali dengan dokter. Keluarga optimis kakek akan bersedia melakukan operasi tranplant liver.Kakek memang berkonsultasi dengan dokter dia menanyakan resiko yang bagi dirinya dan juga bagi pendonor. Dokter optimis walau bagi pendonor ini operasi besar tapi lambat laun livernya akan tumbuh berkembang sepeti sedia kala. Namun dokter berkata bahwa kakek juga mempunyai resiko tingi tubuhnya akan menolak transplant.

Kakek pulang dari rumah sakit dengan membawa jeruk oleh-oleh untuk jabang bayi yang dia kira ada di perut Jung In (sampai kapan nih mereka boong terus). Kakek juga secara mengejutkan mengajak semua keluarga untuk berpiknik bersama. Dia juga dengan bersemangat meminta kedai ddubokki dan bengkel kali ini diabaikan dan ditutup saja sementara waktu.

Hubungan Ji Soo dan Joo Hee makin hari makin tidak harmonis. Joo Hee bahkan berkata akan mencarikan rumah sewa baru untuk Ji SOo agar tidak tinggal bersama mereka lagi. Joo Hee pun tak mau Ji Soo ikut piknik bersama mereka dan beralasan bahwa ini piknik keluarga saja.

Malam hari Ji Soo menemui Kakek secara pribadi di bengkel. Dia berkata tidak bisa ikut piknik bersama keluarga besok pagi. Dia berterimakasih kepada Kakek karena selama ini baik padanya bahkan mengijinkannya ikut terlibat langsung pada pesta pernikahan keluarga. Dia lalu menyerahkan amplop pada kakek.

Pagi hari semua anggota keluarga sudah berkumpul di rumah Kakek dan siap untuk pergi piknik. Mereka pergi dengan dua mobil. Mobil BEAT Hyun Soo dan mobil bengkel. Sesampai di rumah peristirahat mereka pun lega dan bersantai bersama. Kakek kemudian keluar dari kamar dan memberikan buku pada Joo Hee.
"Tadi malam Ji Soo memberikannya kepadaku, tapi sepertinya buku ini lebih tepat untukmu", kata    Kakek pada Joo Hee.
Sung Joon ikut melihat isinya dan ternyata isinya resep masakan andalan restoran. SUng Joon tiba-tiba merasa tidak enak. Dia lalu bertanya pada kakek
"Kapan Ji Soo memberikannya pada kakek?"
"Tadi malam"
Sung Joon semakin curiga dan khawatir, dia buru-buru pergi. Sung Joon ingin pulang saat itu juga, Hyun Soo menganarnya pulang.

Sesampai di rumah dia langsung pergi ke kamar Ji Soo dan tak menyangka ternyata Ji Soo tidak ada di sana berserta barang pribadinya. Dia meninggalkan cincin pemberian Sung Joon di meja. Sung Joon langsung lemas dan menangis.

Hyun Soo membiarkan SUng Joon sendirian. Dia lalu kembali ke tempat peristirahatan. Di luar rumah Jung In sudah menunggunya. Salju turun denganlembut malam itu, Jung In mengajak Hyun Soo untuk kembali membakar ubi bersama. Mereka bersantai di malam yang romantis berdua.

Pagi hari semua keluarga berjalan-jalan. Sambil berjalan-jalan mereka kembali bermaksud membujuk kakek agar segera mau dioperasi. Mereka lalu melihat pohon yang sangat besar dan tinggi. Mereka merasa pohon itu telah hidup ribuan tahun lamanya. Mereka lalu membujuk kakek agar berumur panjang dan merasa iri pada pohon.
"Bagiku hidup sebagai manusia saja sudah merupakan anugrah. manusia dapat bergengaman tangan, berpelukan dan saling mencintai sesamanya"
Mereka lalu membujuk Kakek unuk segera Operasi karena waktu demi waktu sangat menentukan untuk Kakek. Mereka penuh harapan kepada kakek.
"Mulai saat ini tolong jangan anggap aku ayah atau kakek lagi, anggaplah aku manusia biasa, Kang Man Book. Kang Man Boo yang ingin menikmati sisa hidupnya sebagai diri sendiri tanpa harus menghabiskan waktu di meja operasi", kata Kakek.
kakek lalu menepon Kakek Joon Bae unuk menghbaiskan waku bersama di sana.

Seelah kakek minta di foto sendiri di bawah pohon besar itu.

< episode 39 bag 2                                  episode 41 >

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Post a Comment