Powered by Blogger.
RSS

Sinopsis Drama Bad Guy episode 7 (bag. 2)

Shim Gun Wook mengantar Moon Jae In sampai ke dekat apartemennya. Di jalanan yang bertangga mereka duduk-duduk dan ngobrol berdua di sana. Gun Wook berkata bahwa tadi dia di rumah Tn Hong karena urusan Mone.
"Rumah mereka besar ya?", pancing Gun Wook
"Pertama kali aku melihatnya aku tak percaya ada rumah seperti itu di dunia ini. Aku merasa seperti ada di dunia yang berbeda", kisah Jae In

"Hong Tae Sung sudah kembali", kata Gun Wook. Jae In langsung malu-malu mendengarnya.
"Tapi alasanku sebenarnya adalah untuk topeng kaca itu", kata Jae In
"Mengapa kau tidak menghubunginya dan memintanya sendiri?", tanya Gun Wook
Jae In sebenarnya takut jika dia minta pun Tae Sung malah akan bermain-main dengannya dan mungkin tak  kan memberikannya.
"Tujuannya khan untuk membuat kesal ibunya", kata Jae In
Gun Wook merasa Jae In lebih mengenal Tae Sung daripada dirinya sekarang.
Lalu Jae in juga merasa bahwa dia memang tak begitu mengenal Gun Wook (misterius sih). Dia lalu bertanya tentang diri GUn Wook. Gun Wook agak gugup juga (gugup tapi seneng jangan2 nih Oppa ku!)
"Apa yang ingin kau ketahui tentang aku?", tanya Gun Wook
"Siapa orang tuamu, pekerjaan mereka, kesukaanmu, cita-citamu.."

Jae In lalu pamit pulang karena hari sudah gelap.
"Bagaimana dengan topeng itu?", tanya Gun Wook
"Aku membuuhkan topeng itu", kata Jae In.
Setelah Jae In pergi, Gun Wook termenung sejenak dia tak menyangka bahwa  Jae In juga ingin tahu mengenai dirinya.

Keesokan harinya karena permintaan Gun Wook, Hong Tae Sung mulai pergi ke kantor Grup Haeshin diantar oleh Gun Wook (Gun Wook Tn Hong udah kayak bayangan ke mana boss membutuhkan dia ada). Sampai di lobby kantor dia menyindir sekuriti yang dulu pernah mengusirnya karena tidak tau dia anak lak-laki ke 2 Grup Haeshin.
Gun Wook mengantar Tae Sung sampai ke ruang pertemuan dengan Tn. Hong. Di sana juga sudah ada Taera dan Ny. Shim. Mereka menegur Tae Sung yang sudah beberapa hari di Seoul tapi tak memberi kabar sedikitpun.


Taera sepertinya merasakan debaran saat melihat Gun Wook, dia agak grogi.  Ny. Shim juga tidak suka melihat Gun Wook masuk ke ruangan mereka. Tae Sung ingin Gun Wook menemaninya di sana tetapi Ny. Shim menyuruhnya keluar. Ny. Shim juga tak habis mengerti mengapa suaminya mempercayakan Hong Tae Sung yang kerjaannya hanya bermain dan membuat masalah untuk bergabung di perusahaan. Namun keputusan Tn. Hong sudah bulat, Tae Sung dipercaya menangani bagian kontruksi untuk pembangunan Taman bertema robot.

Gun Wook ke luar ruangan, di luar dia mengenali asisten Tn. Hong yang dulu saat dia kecil pernah mendorongnya hingga jatuh tertusuk pecahan kaca lemari. Kesempatan itu dia pakai untuk berbicara dengan asisten itu menanyakan tentang anak yang dulu tertukar sebelum Tae Sung diadopsi. Gun Wook beralasan bahwa tuan muda Tae Sung ingin mengetahui hal itu (aku penasaran nanti Gun Wook mau ngelaporin apa ya ke tae sung tentang dia sendiri hehe).
Asisten itu agak mencurigai Gun Wook.
"Namamu Shim Gun Wook khan? (gun Wook mulai terkenal di grup Haeshin persis spt tujuan dia semula ngedeketin Mone ). Aku tidak menemukan data-data mengenai masa kecilmu", kata asisten itu curiga
"Bukankan jika orang bisa jadi asisten pribadi dia artinya bersih", kilah  Gun Wook beralasan.
"Ini karena Mone", kata asisten itu

Tae Sung akhirnya selesai bertemu Tn. Hong ,
"Mau pergi kemana sekarang?", tanya Gun Wook
Dia berkata dia tidak perlu diantar kali ini lalu meminta kunci mobil dari Gun Wook. Gun Wook melemparkan kunci itu pada Tae Sung (eits keren juga dua cowo ini ya). Mereka lalu berpisah. Gun Wook lalu berjalan sendiri ke lift, menunggu di depan lift. Tak lama kemudian datang seorang wanita dan tepat berdiri di sebelahnya. Dia adalan Hong Taera.
Mereka tak saling melirik ataupun menyapa,  Taera terlihat agak gugup.
Begitu pintu lif terbuka, Gun Wook dengan cool masuk duluan ke dalam lift, dan menyandar di belakang. Tae ra akhrinya juga masuk dan berdiri di tengah. Hanya mereka berdua di dalam sana. Taera agak gugup, penasaran dan setengah berharap
tapi Gun Wook tak menegurnya sediktpun.

Tiba-tiba terlihat Gun Wook memegang  tangan Taera dan menariknya ke arahnya. Mereka berhadapan sejenak.
Lalu mereka berciuman lembut dan bercumbu di dalam lift (sensor ya ini khusus dewasa wkwkwkwk). Namun itu ternyata cuma khayalan yang ada di benak Taera. Begitu sadar Taera sepertinya malu akan apa yang sempat terpikirkan olehnya
(emang beda sih klo emak-emak mengkhayal mah ngedipin ke anak RF hihi)

Tiba-tiba Taera menjatuhkan syalnya karena gugup. Dia dan Gun Wook jongkok dan bersamaan mengambilnya (gun Wook mulai mau beraksi juga ternyata).
Taera tambah gugup. Mereka saling menarik syal itu.
Iift tiba-tiba terbuka dan banyak karyawan masuk. Lift jadi penuh Taera terdorong ke belakang di sebelah Gun Wook.
MEreka berdua masih memegang syal yang sama. Taera menarik syalnya. Ternyata Gun Wook mengambil kesempatan itu untuk mengenggam tangan Taera.
Taera tampak tegang (so do I).
Gun Wook bertansformasi menjadi bad guy dan mempermainkan tangan Taera,
 Taera yang tegang hanya bisa diam dan  pasrah.

Begitu lift sampai di lantai 1, Gun Wook pun ikut keluar bersama-sama karyawan yang lain dengan cool tanpa menengok dan bicara sedikitpun. Taera masih terdiam sejenak sendiri di dalam lift dengan perasaan campur aduk, dia perlahan mengambilvdan memandang syalnya lalu keluar. Dia dari jauh memandangi Gun Wook yang pergi dan turun begitu saja dengan elevator.
 (wow  Gon Uk Oppa memang cooool dia cuma setengah nengok lagi). Setelah Gun Wook menghilang dia memegang dadanya yang berdebar.

Moon Jae In akan pergi menjual lagi baju pemberian Ny. Shim, tapi Gun Wook meneleponnya. Dia berkata Hong Tae Sung ada di kantor Grup Hae Shin. Jae In buru-buru pergi dan memakai lagi baju bagusnya itu (duh yang pengen ktemu Tae Sung). Dia ditunggu Gun Wook di lobby.
"Mana Tae Sung?", tanya Jae In
"Dia sudah pergi", kata Gun Wook cuek. Dia malah mengajak Jae In makan.
Jae In kesal dan merasa Gun Wook cuma ingin mempermainkannya.
"Jika kau benar-benar membutuhkan topeng itu knapa kau tidak mengambilnya atau mencurinya saja selagi di Jepang. Kau ingin dia menyerahkan padamu ya?!" sindir Gun Wook
"Iya, aku memang ingin dia yang mengantarkannya!"
Jae In langsung pergi dengan kesal.

Jae In kesal, di toilet dia langsung menggani baju mahalnya itu dengan bajunya (sayang soalnya mau dijual atau dikembalikan lagi wkwkwk). Gun Wook merasa bersalah dan kasian pada Jae In dia lalu menelponnya kembali.
"Aku antar kau pulang lagi, turunlah ke tempat parkir", kata Gun Wook
Jae In masih mengomal dan marah-marah
"Aku menunggumu", kata Gun Wook
Dengan kesal Jae In akhirnya turun ke tempat parkir. Tae Sung yang kebetulan ada di sana melihat Jae In dam menghampirinya. Jae In senang bisa kembali bertemu dengan Tae Sung.
Gun Wook rupanya memang sengaja menyuruh Jae In ke bawah agar bertemu Tae Sung.
Setelah melihat mereka telah bertemu Gun Wook pergi dari situ (yah udah lah biarin aja dia ktemu tae sung. Oppa ma kita aja hihi)

Tae Sung dan Jae In lalu berbincang sambil minum di sebuah Cafe. Jae In menanyakan topeng itu.
"Kamu membawanya khan", tanya Jae In
Tae Sung iseng menjawbanya dan membuat Jae In khawatir.
"Jika kau begitu membuuhkannya mengapa kau meninggalkannya untukku. Kau ingin aku menyerahkannya padamu?" tanya Tae Sung
Jae In berkilah (kalau di depan Tae sung pura-pura hehe) bahwa dia ingin membelinya dari Tae Sung dengan fair.
"Aku belum memberontak padanya, bukannya kau menyuruhku demikian"
"Maksudku bukan seperti itu, barang seni bukan untuk mainan. Kau tidak perli terus memberontak, jika kau baik mungkin beliau akan tersentuh"
"Orang sepertinya tidak akan tersentuh oleh orang sepertiku", kata Tae Sung yang sudah mengerti ibunya itu.
Jae In akhirnya menyerah dia beranjak pergi.
Tapi tiba-tiba Tae Sung berkata
"Aku akan mengirimkannya padamu"
Jae In lega.

Di rumah Tn. Hong, pelayan bersiap-siap menyambut kedatangan Hong Tae Sung. Mone senang mengetahui hal ini, iu berarti Gun Wook Oppanya juga sudah berada di korea (kasianMone baru tahu). Mone langsung menelepon Gun Wook, tapi Gun Wook tak mau mengangkatnya (kasian Mone..tapi mungkin GW emang ga mau kasih harapan lagi ke Mone)

Gun Wook lalu terlihat bersantai di depan mini market. Dia kembali melihat Won In (adik Jae In). Dia memberi uang pada Won In dan titip dibelikan eskrim. Mereka berdua makan eskrim.
Won In memuji Ajushi yang kali ini punya uang . Terakhir mereka ktemu Gun Wook lagi ga ada uang sama sekali di celananya hehe. Ketika Won In akan pergi Gun Wook memanggilnya dan memberinya gantungan HP. Won In kaget melihat asesoris itu. Dia mengambil HPnya dan menujukkan dia juga punya asesoris yang serupa.
Won In tak menyangka selera ajushi ini sama dengan kakaknya. Won In penasaran dengan Gun Wook yang suka tak sengaja bertemu ini, apa dia punya pacar, punya rumah dan punya uang. (adik dan kakak sama-sama penasaran, jangan2 dia pengen jodohin ajushi ini ama kakaknya hehe)

Dalam perjalanan pulang Jae In meng-sms Gun Wook. Dia berterimakasih karena telah bertemu dengan Tae Sung.
"Tapi awas jika lain kali kamu mengerjaiku lagi"
Mereka sebenarnya berpapasan tapi tidak saling tahu. Gun Wook tersenyum membaca pesan itu. Dan Jae In juga sedang bahagia.

Suatu waktu ada kiriman datang ke Gallery Seni. Jae In lega, dia tahu itu pasti topeng kaca dari Hong Tae Sung. Dia langsung memberikannya pada Ny. Shim. Ny. Shim begitu bersyukur membuka bingkisannya dan melihat sebuah wadah dari kotak kayu.
Pada saat yang sama Hong Tae Sung pun pergi ke gallery mengajak Gun Wook (bayangannya seperti biasa hehe).
Jae In tiba-tiba dipanggil lagi. Ny. Shim begitu marah karena melihat isi kotak kayu. Tak ada topeng kaca yang ada hanya beberapa foto anaknya membawa topeng sambil mengejeknya.
Ny. Shim langsung memarahi Jae In yang membiarkan topeng itu jatuh ke tangan orang yang tak punya jiwa seni seperti anaknya itu.

Tae Sung masuk ke ruangan ibunya dan mengomentari ada ribut-tibut di sana. Dia memperlihatkan topeng kaca pada ibunya.
"berikan padaku, kembalikan!", kata ibunya.
tapi Tae Sung masih ingin mengerjai ibunya
"ini milikku", kata Tae Sung
Ibunya marah-marah, Gun Wook yang menunggu di luar mendengar  keributan itu
"Apa sih yang bertahan jadi milikmu, wanita saja setelah jadi pacarmu kau campakkan seenaknya. Sekarang topeng itu mengapa tak kau pecahkan saja sekalian", tantang Ny. Shim kesal
Tae Sung semakin menjadi ditantang seperti itu. Dia pun nekad melempar topeng itu ke tembok, dan hancurlah topeng itu seketika.


Gun Wook mendengar suatu yang pecah di luar mulai khawatir merasa ada yang tidak beres.
Jae In sebagai pecinta seni tidak rela topeng itu hancur begitu saja. Dia langsung kesal menghampiri Tae Sung. Dia ingin memukul Tae Sung tapi tae sung menangkap tangannya.
"Apa kau begitu hebatnya sampai menghancurkan karya seni Professor Ryu?!", seru Jae In kesal.
Dia mengomel pada Tae Sung.

Ny. Shim tiba-tiba tidak suka melihat Jae In yang biasanya terlihat patuh kali ini berani mengomel di ruangannya dan memarahi anaknya. Dia langsung menampar Jae In. Dia mengatai Jae In melanggar tatakrama dan berani memukul anaknya di hadapannya. Dia lalu mengusir Jae In keluar.
Gun Wook begitu cemas mendengar Jae In mendapat masalah, saa dia ingin membuka pintu, Jae In keluar dari ruangan. Jae In langsung berlari keluar. Gun Wook mengejar Jae in dan menahan tangannya. Tapi Jae In sedang benar-benar terpukul.
"Biarkan aku sendiri!", seru Jae In sambil berusaha melepaskan tangannya dari genggaman Gun Wook

Tae Sung masih di ruangan ibunya.
"Benarkah yang kau bilang barusan tadi bahwa ternyata paling tidak kamu menganggap aku anakmu?"
"Kau salah paham, aku hanya tak ingin orang merendahkan grup Haeshin. Kau jangan sampai membuat malu grup kita", kata Ny. Shim dingin.
Tae Sung sedih Ny. Shim memang tidak pernah menganggap dia sedikitpun adalah anaknya (sama ibunya dibuang, ibu tirinya juga benci ma dia..Tae sung ini dari kecil kurang kasih sayang)

Hari sudah mulai gelap. Jae In berjalan tak tentu arah, dia bahkan tak sadar berjalan keluar dari trotoar dan masuk ke badan jalan. Dengan sigap Gun Wook menarik Jae In ke pinggir, Dia ternyata mengikuti Jae In dari tadi (duh Oppa sampai segitunya). Dia lalu membawa Jae In ke tempat yang aman dan mengajaknya bicara.
"Anggaplah aku ini Hong Tae Sung. Marahlah padaku seperti dulu kau menyangka ku Hong Tae Sung", kata Gun Wook peduli. "Ayo cobalah", desak Gun Wook lembut.
(Gun Wook cakep banget, wajahnya kalem,  tatapan lembutnya ingin melindungi, lehernya keliatan panjang)

Tae Sung sedang bersedih dia termenung sendiri di mobilnya, lalu akhirnya dia membawa mobilnya.
Jae In menghela nafas dan mencoba mengikuti saran Gun Wook
"Hong Tae Sung!", kata jae In mencoba melampiaskan kesalnya pada Gun Wook "Ini pertama kalinya aku melepaskan karya seni berharga karenamu. Dengan berharap kamu akan kembali, dan kita akan menyerahkannya bersama. Tapi kau malah menghancurkannya, dan kau pun menghancurkan kepercayaan Ny. Shim padaku. Aku tak menyangka bisa terlibat dengan laki-laki sepertimu, aku sepertinya belum belajar banyak (tentang laki2)", Jae In mengeluarkan ganjalan hatinya.
Lalu dia menangis..

Gun Wook dengan seksama memperhatikan keluhan Jae In dan berempati padanya. Begitu melihat Jae In menangis dia pun ikut merasa sakit bersamanya. Matanya mulai memerah dan berkaca-kaca, air matanya pun ikut mengalir. Dia memandangi Jae in, mengusap rambut dan memegang pipinya dengan sayang (wajah sayang tapi sedih KNG ini selalu bikin ga tega jadi bingung mau cemburunya).
Tak hanya sampai di situ dia pun mendekatkan wajahnya dan memegangi pipi Jae In dengan kedua tangannya.

Pada saat yang sma Tae Sung lewat, dia seperti melihat orang yang tak asing, dia lalu membawa mobilnya mundur. Dia berhenti dan tertegun melihat Gun Wook mendekat akan mencium Jae In.

Gun Wook lalu mencium Jae In dengan lembut
(mauuuuuuuu..buat yang masih kecil ini di sensor ya... pengen crita lbh detil tapi ga tega crita disini hihi)

< episode 7 bag 1                                                            episode 8 >

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Post a Comment