Powered by Blogger.
RSS

Sinopsis Bad Guy Episode 12 part 1

Moon Jae In sepertinya setia menemani Gun Wook yang sedang sedih dan terpukul. Gun Wook akhirnya tertidur di tempat tidurnya.
Jae In duduk di kursi memperhatikan Gun Wook yang sedang tidur.

Jae In lalu melihat foto mereka berdua yang terpasang di meja.
 Dia teringat peristiwa waktu itu di taman, saat tukang foto menawari mereka berfoto. Gun Wook waktu itu senang saja saat tukang foto menganggap mereka sedang berpacaran. Gun Wook langsung minta di foto dan merangkulnya yang masih tampak bingung.
Dia kembali memandangi Gun Wook yang sedang tidur. Dia sadar kejadian di kantor polisi tadi tentu beban berat bagi Gun Wook. Dia lalu menghampiri Gun Wook, lalu membukakan sepatunya yang tampaknya belum sempat dia lepas dari tadi (aneh juga nih). Jae In berkata dalam hati
"Gun Wook-a, aku tahu kamu akan menceritakan hal ini padaku suatu hari nanti. Dan apapun yang kau katakan, tak menjadi soal bagiku. Karena aku percaya padamu"
Jae In lalu ikut berbaring di tempat tidur, tepat di depan punggung Gun Wook, lalu membelai punggung Gun Wook dengan lembut (tidurlah tidur Oppa kesayanganku)

Suatu pagi (atau keesokan paginya) Gun Wook tengah bersiap-siap pergi. Dia mengambil box yang dulu pernah dia bawa dari apartemen lama Tae Sung, isinya baju dan barang pribadi milik kakaknya, Sun Young. Dia juga membuka lemari besinya, di sana dia juga ternyata menyimpan HP kakaknya dan surat-surat yang pernah dikirim kakaknya kepadanya (banyak juga, selama Gun Wook di amrik mereka pasti sering surat-suratan).

 GUn Wook lalu pergi ke tempat pembuangan sampah, kali ini dia terpaksa membakar semuanya barang-barang peninggalan kakaknya  (dulu yg dr rmah tae sung padahal dia ga tega buang, sekarang terpaksa dia musnahkan dengan sedih).



Gun Wook teringat pertemuan pertama dengan SUn Young. Saat kecil setelah terlantar dari rumah keluarga Grup Haeshin, dia mengemis dan kelaparan. Tae Sung kecil aka Gun Wook lalu dihajar anak-anak berandalan. Sun Yung yang saat itu ada di toko roti, membelanya. Tak lama kemudia ibu pantinya datang dan memisahkan anak-anak yang bertengkar. Mereka kaget melihat punggung Gun WOok yang mengeluarkan darah.
"Bu, ayo kita bawa ke angels center (sepertinya rumah yaim piatu)", kata Sun Young kecil.
Gun Wook juga teringat bebrapa surat yang dikirim kakaknya. Kakaknya pernah bercerita bahwa dia tidak betah di keluarga angkatnya dan bertahan hanya 1 tahun, dan kembali ke panti.
"Kalau tahu begini aku tidak akan membiarkanmu pergi ke amerika", tulis kakaknya. (padahal kt ibu panti gun wook sedih banget waktu kakaknya pergi krn diadopsi)
Terakhir kakaknya menyurati saat senang waktu tahu Gun Wook akan kembali dari amerika.

Gun Wook lalu menengok altar Kak Sun Young, dia membawa bunga lili favorit Sun Young. Saat akan pergi dari sana, Gun Wook merasa berat. Gun Wook kembali menengok ke belakang dan berusaha menahan agara tangisnya tidak tumpah.

Setelah itu Gun Wook pergi menyendiri ke taman bermain. Dia termenung di atas ayunan sambil memandang dua orang anak laki-laki dan perempuan yang sedang bermain pasir.
Dia ingat kenangan masa kecilnya bersama Kak Sun Young. Saat itu bahkan Sun Young mencucikan tangannya dan wajahnya yang kotor terkena pasir.Dalam hati Gun Wook meminta maaf pada kakaknya.
"Kak, maafkan aku. Aku belum akan berhenti (membalas dendam). Namun setelah semuanya usai aku akan menerima hukumanku"

Detektif Kwak masih mencurigai Gun Wook, dia mencoba mendatangi altar mendiang Sun young lagi. Benarlah dugaannya ada jejak seeorang tadi baru saja menengoknya. Detektif buru-buru lari keluar. Di gedung sebelah, dia melihat asap mengepul. Dia lari ke sana,  tempat Gun Wook membakar barang-barang peninggalan kakaknya.

Detekif di kantor polisi memegang sobekan kertas yang berhasil dia temukan sambil berpikir.
Isi sebekan itu tulisan Sun Young
"Gun Wook, maafkan aku ya, aku tidak bisa lagi bertahan karena Tae Sung"
Detektif kwak lalu memutar ulang rekaman suara interogasi Gun Wook
"Waktu aku ke desa Mirang, orang tua bocah itu sudah meninggal. Dan orang tua angkatnya membuangnya. Wanita itu adalah satu-satunya keluarga yang dia miliki, apa dia tega membunuhnya?!"
Gun Wook juga pernah berkata
"Jika aku, aku akan melindunginya sekuat dayaku, karena dia adalah keluarga"

Di kantor Grup Haeshin, Gun Wook melihat Taera lewat, dia memanggilnya
"Direktur Hong!"
Taera menoleh, mereka lalu berjalan saling menghampiri. Chemistry mereka berdua terlihat jelas, mereka pun tanpa sadar bicara dengan jarak yang cukup dekat.
Pada saat yang sama Monet muncul. Mone langsung menyindir kedekatan mereka. Tujuan Mone datang ke kantor untuk menanyakan hal yang membuatnya gusar pada Gun Wook karena waku itu jawaban Taera tidak memuaskannya.
"Ada apa kau ke sini?", tanya Taera
*Oppa aku meneleponmu tidak ada balasan jadi aku langsung kemari", jawab Mone "Oppa, apa maksud kata kakakku "kesalahan" dan "tergoda". Apa ada sesuatu yang terjadi antara Anda berdua?!"
Gun Wook mengajak Mone bicara "Aku hanya sedikit mengkritik tentang kakakmu. Dia orangnya  rentan dan selalu memnyembunyikan apa yang dia rasakan. Aku menyarankannya untuk lebih terbuka mengungkapkan perasaannya", kata Gun Wook pura-pura tak terjadi apa-apa sambil melirik Taera.
"Lalu apa maksudnya tergoda?!"
Taera ingin menghentikan Mone. Gun Wook pura-pura kesal ditanya seperti itu
"Jika kamu tidak mempercayaiku buat kamu datang bertanya ke sini?", kata GUn Wook lalu pergi meninggalkan Mone. (Mone padahal semuanya sudah jelas loh, Mone berharap mereka tidak terjadi apa-apa, jadi cinta itu buta)

Gun Wook dan orangnya sedang mengamati rekan keuangan Hong Tae Gyon, Kang Yun Chul.
 Kang Yun Chul berusaha menghilang dr Tae Gyon dan membawa keluarganya kabur ke luar negeri. Tae Gyon menyambangi kanornya yang lain. Dan kantor itu pun kosong. Dokumen berserakan tak sempat dibereskan. Di atas meja Tae Gyon menemukan kartu nama Shim Gun Wook .

Tae Gyon akan menemui ayahnya, Tn. HOng. Di luar dia menitipkan kartu nama pada asisten ayahnya untuk di selidiki.
Asisten itu kaget melihat membaca Shim Gun Wook, namun di situ tertera dia direktur perusahaan konsultan arsitek. Dia mencoba menelepon nomor yang tertera di kartu nama itu, tapi hanya terdengan suara mesin penjawab.

Tae Gyon, kembali dimarahi ayahnya karena dia menolak pergi ke US. Ayahnya malu mempunyai pewaris yang terlibat pencucian uang. Kasus ini terlanjur tersebar di media , suami Taera rasanya akan sulit melindungi Tae Gyon.

Tae Gyon menemui ibunya, Ny. SHim. Ny. Shim tidak mau menyalahkan anak kesayangannya itu. Dia merasa suaminya yang terlalu keras. Ny. Shim berkata bahwa sebenernya haeshin itu diwariskan dari buyut mereka (mungkin dr keluarga Ny. SHim)
"Pemilik Grup Haeshin sebenarnya adalah Kau, Taera dan Mone*
Ny. Shim tiba-tiba mencurigai Hong Tae Sung yang ingin merebut Haeshin sehingga menyebarkan beria buruk ke media tentang kakak tirinya.
*Aku sebenarnya curiga apa moif dia kembali dari Jepang. Dan juga orangnya yang selalu ada di dekat Mone itu (Gun Wook red)".

Tae Gyon termakan kata-kata ibunya, dia menghampiri Tae Sung di kantornya. Tae Sung sedang membahas tentang proheknya dengan Gun Wook di ruangannya. Tiba-tiba datang Tae Gyun melabrak adik tirinya itu.
"Apa kamu yang menyebarkan isu ini!", seru tae Gyon sambil membanting koran itu di hadapan Tae Sung.
Tae Sung yang tak tahu menahu berita gossip itu agak heran. "Jadi yang dimaksud generasi ke dua grup H,  itu kamu Hyung?"
Kakaknya yang merasa Tae SUng yang menjebaknya langsung emosi. Dan langsung mengangkat tangannya akan memukul adik tirinya itu. Namun Gun Wook reflek menahan tangan tae Gyon untuk melindungi bossnya. Gun Wook menahan tangan Tae Gyon dengan kuat (so sexy...Oppa luv u phul dah)
"Ini di kantor dan ini masih jam kerja!"
Tae Gyon tak menyangka asisten tae sung itu berani padanya. Tae Sung juga tak menyangka Gun Wook reflek menolongnya.
"Biarkan, lepaskan saja", pinta Tae Sung
"Kau ini menusukku dari belakang. Jangan pernah lagi kau memanggilku Kakak!", seru Tae Gyun lalu pergi dengan kesal. Tapi Tae SUng malah sengaja memanggilnya "Hyung!"
Tae Gyun berbalik dan mencengkram baju Tae Sung
"Sebenarnya aku kalau bisa ingin sekali menusukmu dari belakang!", balas Tae Sung
"Sebenarnya kau tahu diri dan tahu dan ingat garis keturunanmu!"
Kakaknya pergi, Tae Sung terduduk di lantai lemas. Gun Wook merasa ejekan Tae Gyon juga ditujukan padanya (dulu dia jg Tae Sung). Dia lalu menghampiri Tae Sung dan mengulurkan tangannya , mengajak Tae Sung berdiri.
"Kau tak apa-apa?"
 "Kau tak perlu terus menjagaku", kata Tae Sung. Tae Sung lalu pergi. Sebelum keluar dia berhenti dan bicara lagi pada Gun Wook "Terimakasih"

Tae Sung keluar ruangannya dengan gontai, dia termenung dengan pandangan kosong (kasian ya udah jd anak haram difitnah lagi). Gun Wook di ruangan Tae Sung  juga termenung.
"Jika Aku menjadi dia dan dia menjadi aku apa yang terjadi ya. Tapi di dunia nyata ini tidak ada kata 'jika'. Yang ada hanya nasib baik dan nasib buruk".


Gun Wook lalu duduk di kursi Tae Sung dan memainkan robot Tae Sung yang dulu pernah jadi miliknya.

Mone kembali ke kantor mencari Gun Wook (Mone memang tak pernah menyerah hehe). Gun Wook lalu bicara sambil mengantar Mone ke luar. Mone mengajak makan tapi Gun Wook beralasan sibuk.
"Kamu bukannya akan pergi sekolah ke US?", tanya Gun Wook
"Apa Oppa tahu dari Kak Tera? Apa kau memang ingin aku pergi?", Mone mulai curiga lagi
"Sekolahlah di universitas almamaterku. Itu sekolah yang bagus buatmu"

Mone kembali tersenyum. Sebelum pergi dia mengambil kantung dari mobilnya. Dia mengeluarkan sesuatu untuk Gun Wook, sebuah boneka mirip Gun Wook (lucu berponi dan pake stelan jas item item hehe).
"Aku akan cemburu kalau Oppa curhat pada orang lain. Jika kau ingin teman bicara kau bisa bicara pada dirimu sendiri (boneka)."
"Sepertinya jika kau pergi aku akan memerlukan boneka ini", kata Gun Wook sambil mengantar MOne masuk mobilnya.

Di luar Gun Wook berpapasan dengan Hong Tae Sung. Dan saling menyapa sekedarnya. Lalu datang Detektif Kwak yang ingin menemui Tae Sung.
"Aku ingin mengkonfirmasi padamu apa betul ini tulisan mendiang Choi Sung Young?", tanya detektif sambil memberikan secarik sobekan kertas yang tidak sempat terbakar.
Gun Wook memperhatikannya dengan waspada.
"Iya ini tulisannya"
Tae Sung lemas membaca tulisan itu
"Maafkan aku. Aku tidak tahan lagi tanpa Hong Tae Sung"
Detektif rupanya merobek kata  'Gun Wook 'di baris pertama (aslinya Gun Wook, maafkan aku)
"Kami menemukan kertas ini di tempat kami membakar barang-barang peninggalan Sun Yong, tak sengaja kami menemukannya", kata detektif sambil melirik ke arah Gun Wook. "Jadi Kami telah menyimpulkan bahwa kasus ini adalah bunuh diri"
Tae Sung lalu bertanya bagaimana dengan hubungan kasus ini dengan Tae Sung yang tertukar itu. Gun Wook langsung waspada memandang tajam detekif Kwak.
"Dia tak ada hubungannya dengan kasus ini", jawab detektif Kwak.

Tae Sung pergi dan berjalan lemas mengetahui bahwa Sun Young bunuh diri karenanya. Detektif Kwak lalu bicara pada Gun Wook.
"Tn. Shim Gun Wook, Apa Anda punya waktu untuk makan siang dan bicara denganku?"


< episode 11 part 2/2                                   episode 12 part 2 >

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Post a Comment