Setelah ribut dengan Moon Jae In, Shim Gun Wook hanya duduk menunduk di kursi malasnya. Namun tiba-tiba dia mendengar suara orang masuk. Moon Jae In yang sempat tersentuh melihat foto mereka bersama tiba-tiba kembali lagi dan masuk membawa sekantung sayuran dan bahan makanan yang tadi sudah dibelinya.
Gun Wook benar-benar tak menyangka.
"Katanyanya kamu ingin masakan rumahan khan?"
Gun Wook begitu bahagia, dia melihat Jae In memotong sayuran dari jauh sambil memegangi tiang lampu dan tersenyum seperti anak kecil.
"Jae In-a , kamu percaya padaku khan?", tanya Gun Wook yang sepertinya butuh dukungan moril dari Jae In.
"Bukankah kamu sering berbohong padaku?", ejek Jae In
"Iya betul jangan percaya pada orang brengsek sepertiku"
"Aku percaya padamu!", sahut Jae In mantap.
Gun Wook tersenyum lega.
Jae In lalu menyuruh Gun Wook mencuci tangan karena mereka akan makan. (aku ga pernah liat Gun Wook sebahagia ini)
Gun Wook mencuci tangan di wastafel kamar mandi. Jae In merasa Gun Wook begitu lama, dia menyusulnya. Gun Wook ternyata membuka kemejanya dan mengganti dengan kaos. Pada saat yang sama Jae In membuka pintu dia sempat melihat bekas luka sayatan panjang di punggung Gun Wook. (lagian ini Jae In maen masuk aja)
Gun Wook sempat tegang ketahuan Jae In, Jae In juga kaget. Namun Gun Wook lalu mencoba tersenyum
"Ayo kita makan"
Mereka duduk berdua di pantry. Gun Wook makan dengan senang. Jae In masih merasa kaget karena tak sengaja melihat luka itu. Gun Wook melihat Jae In melamun tidak menyentuk makanannya.
"Apa kamu tidak pernah melihat laki-laki bertelanjang dada sebelumnya? Badanku juga tidak terlalu bagus kok (wah Oppa merendah kita pasti suka atletis tp ga terlalu berotot wkwkwk)"
"Kapan itu kejadiannya, bekas luka seperti itu pasti kau sangat menderita ya"
"Tidak apa itu sudah lama kok, kenap kamu jijik melihatnya?"
Jae In merasa kasian
Saat yang membahagiakan itu tiba-tiba terganggu oleh deringan HP Jae In, Tae Sung menghubungi Jae In. Namun Jae In tidak mau mengangkatnya dan mengajak Gun Wook tetap makan saja. Tapi lalu ada sms masuk. Jae In membacanya dari tae sung.
"Aku sudah berada di dekat apartemenmu sekarang, kamu keluarlah"
Jae In jadi goyah juga, mendengar Tae Sung sudah datang. Dia lalu pamit pulang pada Gun Wook
"Adikku ada perlu denganku", kata Jae In berbohong.
Jae In buru-buru pergi kali ini dia tak sadar menendang sepatu Gun Wook (sepatu bersejarah ditendang hiks)
Jae In pergi ke tempat tae sung mengantarnya dulu, tapi dia pura-pura tidak melihat Tae Sung (Gun Wook versi cewe hehe).
Tae Sung menyapanya dan berkata dia menghubungi Jae In
"Oh itu sms darimu, aku tidak tahu karena nomormu sudah kuhapus dari phonebook!", kata Jae In jaim
Tae Sung mengembalikan baju Jae In
"Aku tidak minta kamu mengembalikan bajuku", kata Jae In gengsi
Tae Sung berhasil membujuk Jae In untuk makan bersamanya. Pada saat yang sama Gun Wook malah makan sendirian di rumahnya (kasian Oppa).
Saat makan tiba-tiba Jae In mengginggit benda aneh, sebuah cincin berlian.
"Apa ini?!", seru Jae In
Lalu pelayan buru-buru datang menghampiri mereka dan berkata bahwa pesanan Jae In tertukar dengan pelanggan lain, cincin itu bukan untuk Jae In.
Tae Sung tertawa, Jae In pun tersenyum geli
"Kenapa kamu sempat mengharapkannya ya", ledek Tae Sung. Tae Sung senang Jae In sudah bisa tersenyum lagi. Dia lalu merebut HP Jae In, dan menemukan bahwa nomornya ternyata belum dihapus dari Phonebook JaeIn. Tae Sung senang.
Di Rumah Gun Wook, Gun Wook baru saja selesai makan. Dia mencuci piringnya. Dia juga hendak mencuci piring Jae In yang masih penuh,
tapi tiba-tiba dia tak tega membuang makanan Jae In. Dia lalu memakannya, Gun Wook begitu menghayatinya , dia makan sambil menangis sesegukan.
(Oppa itu berarti cinta loh...kenapa Oppa bukan mengejar cinta malah membisniskan cinta hiks)
Ada masalah datang dari Mone, Mone yang sedang patah hati karena merasa dikhianati Oppa dan Unnienya tidak pulang ke rumah. Ny. Shim menghubungi dan minta bantuan Taera. Taera saat itu sedang demam dan sakit flu. Pelayannya mengukur suhu tubuhnya 37.9, Taera menolak ke dokter dan hanya minum obat karena akan mencari Mone. Taera menghubungi Gun Wook mencari Mone saat Gun Wook sedang mengatur siasat di ruang rahasianya.
"Mone tidak bersamaku", jawab Gun Wook.
Lalu ternyata Mone menghubungi Gun Wook
"Oppa aku berada di vila di Pyun Yang", kata Mone sambil mabuk.
Gun Wook langsung menghubungi Taera mengenai keberadaan Mone.
Sore hari itu Taera nekad pergi ke luar kota menyetir mobil sedannya sendirian, walau sedang demam. Dia beralasan Mone mungkin tak mau pulang jika dijemput supir Kang. Pada saat yang sama Gun Wook juga meluncur dengan mobilnya ke lokasi (Gun Wook setelah diangkat jadi sekretaris Hong Tae Sung punya mobil sendiri nih ga lagi naik motor, keren juga Oppa bawa SUV). Di villa Mone tengah mabuk karena kebanyakan minum Wine.
Sebuah mobil sedan malam hari sampai di lokasi. Ternyata bukan Taera yang datang, melainkan supir Kang. Mone mengurung diri di sebuah ruangan. Supir Kang minta masuk lewat jendela kamar mandi. PenjagaVilla membantunya. Mone yang sedang pingsan akhirnya bisa diangkut oleh supir Kang ke dalam mobil (supirnya ganteng juga..tapi klo soal pesona tetep Oppa nomor 1). Supir Kang langsung meluncur membawa Mone kembali ke Seoul.
Gun Wook tak disangka telah tiba juga di sana, dia hanya mengamati bahwa Mone telah ditangani Supir Kang.
Gun Wook sendiri diam di sana menunggu seseorang, yaitu Taera. Taera akhirnya sampai. Taera di sambut oleh paman penunggu villa.
"Ada seorang pria dari Seoul menunggu Nyonya"
Taera tidak bisa membayangkan siapa tamu yang menunggunya.
Taera masuk dia kaget melihat Gun Wook ada di sana. Dia menanyakan Mone. Namun Gun Wook lebih mengkhawatirkan Taera
"WAktu kamu menelepon, kamu terdengar seperti sedang sakit. Saya khawatir", kata Gun Wook (waduh apa ga klepek2 tu Taera diomongin gitu)
Gun Wook berkata hendak mengantar Taera pulang.
tetapi Taera menolak tegas dan buru-buru berbalik pulang lagi. Gun Wook mengejar dan menahannya.
"Jangan keras kepala, kamu ini sedang sakit!"
"Kamu yang keras kepala, Mengapa aku harus pulang naik mobilmu!? Mengapa, mengapa!", teriak Taera
Taera yang sedang, sakit, lelah dan stress tiba-tiba pingsan. Gun Wook segera menangkap Taera lalu membopongnya masuk lagi ke dalam villa. Gun Wook membaringkan Taera di sofa tengah rumah. Taera demam . Malam itu Gun Wook mengkompres dahi taera. Taera tak sadarkan diri. Gun Wook sempat dengan lembut memperhatikan , membelai rambut/kepala Taera dan menyelimutinya.
Rasanya semua penonton tahu Gun Wook tidak benar-benar tulus terhadap Taera (Taera telah masuk dalam rencana balas dendam Gun Wook). Namun menyaksikan adegan ini kita pasti iri karena pada momen itu, saat taera tak sadar Gun Wook ternyata memperhatikan Taera dengan tulus (karena kasian atau karena dia cantik Oppa?).
Gun Wook semalaman tidak tidur untuk mengganti kompres Taera dan menjaganya (klo ini taktik pastinya). Saat fajar, Taera sadar dan bangun. Dia melihat Gun Wook di ruangan itu sedang menyiapkan sesuatu di pantry.
Gun Wook menghampirinya membawakan secangkir minuman
"Ini campuran wine, gula dan jeruk, sebenarnya kurang kayu manis, tapi aku tidak menemukannya. Minumlah selagi hangat. Ini ramuan yang bagus untuk flu. ", bujuk Gun Wook lembut.
Taera menurut. "Kau tidak tidur semalaman, menjagaku?", Taera tersanjung
Gun Wook lalu duduk di samping Taera, memegang dahi Taera dengan tangannya lalu tangan satunya memegang dahinya sendiri untuk perbandingan
"Ini melegakan", kata Gun Wook tersenyum tahu demam taera sudah turun.
Taera sudah mulai luluh, dia mau pulang ikut mobil Gun Wook. Di suatu tempat Gun Wook membelokkan mobilnya ke tepi jalan. Dia berhenti di sana mereka memandangi matahari terbit yang memantul di danau. (jadi inget dulu Gun Wook pernah ngajak Jae In ke pantai pas matahari terbenam). Taera akhirnya terbawa suasana, dia lalu berkata perlahan
"Hari itu... sebenarnya... bukan kesalahan, paling tidak saat itu...", katnya sambil berkaca-kaca
Gun Wook memegang tangan Taera, memasukkan jari jemarinya ke jari jemari Taera (ko aku yang merinding ya). Taera semakin luluh, dia bersandar ke pundak Gun Wook. Gun Wook pun mencium kepala Taera dengan lembut.
Diam-diam Gun Wook mulai tersenyum puas (berhasil ya, ini ya yang kamu mau Oppa... duh)
Pagi-pagi Gun Wook sudah mengantar Taera sampai ke muka gedung apartmennya. Sampai ke rumah Taera langsung berbaring di tempat tidurnya, dia gundah memikirkan Gun Wook.
Gun Wook langsung pergi ke kantor pagi itu, di ruangannya dia datang paling pagi. Dia mendapat laporan dari anak buahnya bahwa mereka berhasil memasukkan isu kecurigaan transaksi saham ilegal yang dilakukan oleh Hong Tae Gyun. Gun Wook membuka internet di komputernya. Muncul headline bahwa Keturunan Konglomerat Grup H dicurigai terlibat permainan harga saham ilegal. Gun Wook tersenyum puas.
Tn. Hong mendapat laporan mengenai hal ini, bahwa grup H itu merujuk pada mereka. Tn. Hong marah besar.
"Dari mana dia mendapat uang untuk membeli saham sebesar itu!?"
Tn Hong minta Tae Gyun segera dipanggil menghadapnya. (pantes Gun Wook sering banget nyelidikin dan dapet laporan cabang amerika , dia masih banyak temen2 di amrik rupanya)
"Dari cabang di amerika", kata asistennya
Saat istirahat siang, karyawan-karyawan mulai ramai dan menggosip berita itu dari internet. Gun Wook cuma tersenyum, dia malah asyik main game minesweeper di komputernya. Gun Wook lalu terlihat tertidur di selasar kantor. Moon Jae in memergokinya. Dia memperhatikan Gun Wook dengan lembut dan mengira Gun Wook benar-benar tertidur.
Saat Jae In akan pergi, secara mengagetkan Gun Wook menangkap tangan Jae In. Dan menariknya duduk disebelahnya.
"Kamu ternyata tidak tidur?", tanya Jae In
"Aku hanya memejamkan mataku karena lelah"
"Memang ngapain semalaman?"
"Kerja", jawab Gun Wook pendek (menggoda Taera buat Gun Wook itu kerja ya sampe ga tidur hihi)
Gun Wook ingin Jae In meminjamkan bahunya untuknya tidur. Jae In takut tidak enak dilihat orang.
"Tenang saja, Tae Sung tidak ada di tempat ko", kata Gun Wook
Mata Gun Wook mulai terpejam. Jae In perlahan bicara bahwa dia minta maaf karena meninggalkan Gun Wook kemarin.
"Lain kali kita akan makan bersama ya", Jae In berjanji. Namun Gun Wook tampaknya sudah terlelap dengan tenang di bahu gadis yang dia cintai.
< episode 10 part 1/2 episode 11 part 1/2 >
0 comments:
Post a Comment