Taera berada di dalam mobilnya dalam keadaan basah kuyup. Supirnya meminta maaf karena tidak tahu majikannya menunggu di tengah hujan. Taera sampai di apartemennya dalam keadaan basah, pelayannya langsug menyelimutinya dengan handuk, so dam dan suaminya heran. Tapi Taera langsung saja pergi ke kamar mandi. Di kamar mandi tanpa membuka bajunya dia langsung mengguyur kepalanya dengan shower.
Setelah mandi Taera menemui suaminya yang sedang asyik bekerja di rumah. Dia menngajak suaminya menemaninya tidur. Suaminya berkata dia sibuk karena ada yang harus dilakukan untuk esok hari. Taera memohon sambil memegang bahu suaminya.
"Untuk malam ini saja"
Tapi suaminya tetap berkata dia sibuk dan menyingkirkan lengan taera dari bahunya (pak jaksa.. istrimu itu lagi goyah secara emosi dia butuh pelukan rasa aman!)
Taera yang kecewa lalu pergi ke ruang tamu. Dia sendirian di sana lalu seperti melihat bayangan GUn Wook di balik kaca jendelanya.
Malam itu Gun Wook sudah menghubungi sutradara (atau mungkin dia koordinator stunt man) dan teman2 stunt mannya dulu.
Dia butuh bantuan mereka di lokasi konstruksi untuk menggagalkan pencurian yang dia curigai terjadi malam ini. Mereka menunggu sebuah truk keluar dan menghadangnya. Supir truk itu marah waktu mereka mengancamnya akan lapor polisi. AKhirnya gun wook diberitahu temannya bahwa mereka mungkin yang salah karena ternyata truk itu kosong. GUn Wook tak percaya, dia yakin akan terjadi malam ini. Pada saat yang sama di pintu proyek yang lain dia melihat truk yang keluar dari sana. Gun Wook buru-buru mengambil motornya dan beraksi berbahaya menghadang truk itu.
Dia butuh bantuan mereka di lokasi konstruksi untuk menggagalkan pencurian yang dia curigai terjadi malam ini. Mereka menunggu sebuah truk keluar dan menghadangnya. Supir truk itu marah waktu mereka mengancamnya akan lapor polisi. AKhirnya gun wook diberitahu temannya bahwa mereka mungkin yang salah karena ternyata truk itu kosong. GUn Wook tak percaya, dia yakin akan terjadi malam ini. Pada saat yang sama di pintu proyek yang lain dia melihat truk yang keluar dari sana. Gun Wook buru-buru mengambil motornya dan beraksi berbahaya menghadang truk itu.
Ternyata benar itu truk yang mau menyelundupkan /mencuri material di proyek itu. Gun Wook menelepon Tae Sung dan berkata telah memergoki pencurinya. Tae SUng sok kesal memintanya jangan mengaggungnya tapi lapor saja polisi, tetapi diam-diam dia kagum juga akan kerja Gun Wook.
setelah lapor polisi Gun Wook melaju dengan motornya sebelum polisi datang.
Gun Wook diundang untuk menemui Tn. Hong, dia bersiap dengan memakai setelan jas yang rapi (keren banget pake vest lagi dalemnya). Di masuk ke ruangan Tn. Hong, Hong Tae Sung juga ada di sana. Tn. Hong memuji keberhasilan Gun Wook menangani masalah pencurian di projek konstruksi.
"aku hanya menjalankan arahan direktur Hong Tae Sung", kata Gun Wook diplomatis.
Tn. Hong menawarkan Gun Wook bekerja juga di grup Haeshin karena toh Hong Tae Sung bekerja juga di sana. (salah satu target tercapai nih kayaknya)
Malam itu diadakan acara pembukaan galeri Ny. Shim, Dindin Gallery. Tema pesta kali ini adalah pesta topeng. Para tamu banyak datang dengan menggunakan topeng (sayang topeng kacanya udah pecah ya). Para tamu sudah banyak yang hadir, Hong Tae Sung juga akhirnya datang ditemani Gun Wook, asistennya. Taera kembali deg-degan melihat Gun Wook dari kejauhan. Namun Gun Woo tetap tenang sambil memandang Taera dengan lembut.
Dari jauh dia mengirimkan pesan bahasa isyarat pada Taera dengan penuh makna. Namun Taera tidak mengerti maksudnya.
Tae Sung merasa bosan dia pergi berjalan-jalan.
"Kamu mau bersenang-senang khan?", katanya pada Gun wook. Tae Sung sudah menyiapkan dua topeng, dan minta Gun Wook membuka baju juga celananya. Gun Wook awalnya tak mengerti. Mereka lalu bertukar pakaian, Mereka akan bermain tukar orang.
"Kamu tidak rugi lagi menjadi Hong Tae Sung, bersenang-senanglah", kata Tae sung
"Aku sudah menjadi Hong Tae Sung sudah lama sekali", kata Gun Wook dalam hati. Tiba-tiba Gun Wook sadar bahwa ini kesempatan emas yang tak kan dia lepaskan begitu saja. Dia memakai topengnya.
Gun Wook yang memakai setelan jas putih milik Tae Sung memakai topeng dan menghampiri Ny. Shim. Dia berlagak seperti Tae Sung , lalu menumpahkan air minum dan menjatuhkan gelas. Tidak hanya Ny. Shim yang marah, Mone pun memarahi kelakuan kakaknya itu. Ny. Shim lalu menyuruh yang dia pikir Tae Sung menyingkir dari sana. Gun Wook pun menyingkir dengan cuek.
Ny. Shim lalu melihat stocking Taera sobek. Taera menutupinya karena malu. Ny. Shim menyuruh Taera segera mengganti stockingnya.
Taera akhirnya masuk ke salah satu ruangan tempat menyimpan lukisan. Pada saat yang sama Mone juga berkeliaran mencari Gun Wook Oppa, dia menelepon Gun Wook. Saat mengganti stockingnya, Taera kaget mendengar suara HP di ruang itu. Ternyata dibalik kursi ada laki2 berjas putih bertopeng yang tiduran di sana.
"Oh ternyata kamu Tae Sung", kata Taera masih kaget "Berbaliklah dulu", kata Taera karena dia tak ingin dilihat adiknya mengganti stocking.
"Sudah", kata Taera kemudian.
Gun Wook yang memakai jas putih pun berbalik. Dia lalu kembali berbahasa isyarat kepada Taera. Taera merasa berdebar karena isyarat itu sama seperti yang Gun wook tunjukkan tadi kepadanya. Gun Wook pun perlahan membuka topengnya untuk Taera.
Taera benar-benar terkejut.
Gun Wook mengulang bahasa isyaratnya tadi sambil menerjemahkan artinya dengan mesra
"Di pesta ini, kamu... adalah wanita yang paling cantik"
Di antara wanita, wanita RF... adalah yang paling cantik... |
Karena tak menemukan Oppa yang dia cari, Mone pun keluar. Taera buru-buru melepaskan pelukan Gun Wook tapi Gun Wook malah menarik Taera ke dekatnya dan berusaha mencium Taera (di sensor buat dewasa ya). Walau sempat menolak Taera pun akhirnya larut dalam godaan Gun Wook (cup cup cup ada RF yang pengen nangis nih...) . Pada saat yang sama Mone juga suami Taera masing-masing sedang mencari Gun Wook dan Taera di luar ruangan.
Taera merasa bersalah. Namun Gun Wook mengelap lembut bibir Taera dengan jarinya
(taera klo di depan Gun Wook jadi kliatan kyk anak kecil takluk ama berondong hihi). Taera buru-buru keluar dengan dan bertambah gugup karena melihat suaminya dan Mone ada di luar ruangan.Mone heran karena tadi sempat masuk ke sana tapi tidak melihat kakaknya. Dia juga mengira kakaknya sakit karena wajahnya terlihat pucat. Tiba-tiba Gun Wook juga dengan santai ikut keluar. Dia telah memakai topengnya kembali dan melenggang berjalan keluar.
"Siapa dia?" tanya suami Taera
"E..e Dia Hong Tae Sung", kata Taera gugup
Gun Wook lalu berjalan ke luar menghampiri Jae In
"Hong Tae Sung", sapa Jae In.
Gun Wook lalu membuka topengnya sedikit, sehingga Jae In tau itu sebenarnya adalah Gun Wook.
GunWook menyuruh Jae In merahasiakan hal ini.
"Tae Sung memakai bajuku, ini kesempatan emas buatmu untuk bersenang-senang", kata Gun Wook.
Tae Sung yang memakai baju Gun Wook merasa bebas bisa melihat-lihat dan berjalan ke sana kemari tanpa beban. Jae In yang tahu bahwa Tae Sung memakai baju Gun Wook menghampirinya dengan pura-pura tidak tahu dan tetap memanggilnya Shim Gun Wook. Mereka berdua lalu mengobrol di pelataran.
"Shim Gun Wook, Tae Sung itu berbeda denganmu kamu orang yang bisa mengurus diri sendiri, namun Hong Tae Sung sepertinya perlu orang yang mengatakan Apa kamu sudah makan? apa kamu baik-baik saja?", kata Jae In seperti mengutip kata-kata Tae Sung yang dia pernah dengar.
Tae Sung terharu dan bahagia mendengarnya.
Tae Sung dan Gun Wook lalu berbicara di luar.
"Bagaimana tadi kau bersenang-senang khan. Ny Shim sekarang pasti sedang marah", kata Tae Sung senang tahu Gun Wook memecahkan gelas tadi. Dia lalu menyindir tentang Jae In dan tersenyum
"jae In kau ga usah mendekatinya, dia tidak suka padamu", kata Tae Sung bahagia. Gun Wook tahu Jae In berhasil.
Taera di apartemennya sedang mendinginkan pikirannya, tapi dia malah etap terbayang Gun Wook. Di Dindin Galleru pesta telah usai, Jae In sedang bekerja membereskan sisa-sisa pesta. Gun Wook datang membantunya. Jae In merasa berterimakasih pada Gun Wook.
"Kamu sekarang sudah banyak kemajuan ya. dibanding waktu terakhir kamu menumpahkan kopi ke bajuku kamu masih lugu", puji Gun Wook
Jae In tersenyum (berguru dari Gun Wook ya hehe)
Jae In merasa lelah dia lalu duduk di lantai, Gun Wook juga. Jae In lalu menyandarkan punggungnya ke punggung Gun Wook.
Jae In lanjut membahas mengenai Hong Tae Sung, dia ingin memberi sesuatu pada Tae Sung.
|"Shim Gon Wook, apa yang kira-kira diinginkan pria dari wanita? kamu khan seorang pria juga"
"Masakan rumahan", kata Gun Wook spontan (biasa jajan di luar ya hehe)
"Masakan rumahan?" kata Jae In geli "Wah kalau Hong Tae Sung tak mungkin, dia khan punya koki di rumahnya"
Jae In lalu relaks menyandarkan kepalanya pada Gun Wook.
Gun Wook pagi-pagi sudah membunyikan alarmnya. Dia memakai setelan jasnya dan bersiap menjalankan rencananya. Pagi itu dia sedang menunggu seseorang dan mengamati dari dalam mobil di gedung parkir. begitu orang yang dia cari muncul dan akan menjalankan mobilnya, Gun Wook beraksi dengan berusaha memarkirkan mobilnya tepat di sebelah mobil orang itu. Saat mundur mobiln Gun Wook menyenggol bumper mobil itu.
Orang itu kesal apalagi dia sedang terburu-buru. Gun Wook pura-pura menyesal dan minta maaf dan memberikan kartu namanya. Mereka lalu bertukar kartu nama. Orang itu bernama Kang Yong Chul, seorang manager investasi. Gun Wook menawarkan diri memperbaiki mobilnya ke bengkel.
Ke dua mobil itu masuk bengkel. Gun Wook kembali minta maaf. Dia berkata melihat kartu namanya dia tertarik untuk meminta saran tentang investasi di lain waktu. Gun Wook mengaku sedang ingin berinvestasi terutama di bursa saham. Gun Wook berkata dia tahu Tn. Kang buru-buru, Gun Wook lalu menyediakan sebuah mobil untuk dipakai Tn. Kang sementara mobilnya diperbaiki.
Tn. Kang terkesan karena Gun Wook menyediakan mobil mewah untuknya (gun wook punya rencana apa lagi nih)
Gun Wook lalu pergi ke Kantor Haeshin grup, Hari ini adalah hari pertamanya berkantor di sana. Dia menuju lift dan menunggu lift, tak lama kemudian kebetulan Taera datang
dan menunggu lift di sebelah Gun Wook
< episode 8 bag 2 episode 9 bag 2 >
0 comments:
Post a Comment