Powered by Blogger.
RSS

Sinopsis Drama Bad Guy episode 6 (bag 1)

Episode ini reviewnya cukup panjang sekitar 4 menit...visualnya sih udah apal, tapi  sutradara mengutip cukilan kata-kata kunci drama ini.

"Kemanakah aku menuju? ke surga atau neraka?" : cukilan puisi Gun Wook
"Kucing juga tidak membunuh tikus sekali terkam tapi bermain-main dulu dengannya sampai bosan, baru membunuhnya" : kiasan Gun Wook pada Tae Sung
"Apa bapak bersedia membunuh orang juga" : tanya Gun wook pada seorang bapak tua
"Iya benar aku mendekatimu karena kupikir kamu Hong Tae Sung anak ke2 Grup Haeshin. Aku mendekatinya karena ingin mendapatkannya!" ; kata Jae In pada Gun Wook
"Kamu ternyata seorang laki-laki iseng juga. Padahal aku mulai suka dan bersimpati padamu" ; kata Jae In pada Gun Wook yang dia pikir Hong Tae Sung.
"Apa dia (gun Wook) akan dapat membawa Tae Sung pada waktunya, atau tak sanggup lalu menghilang" ; direktur Hong
"Mengapa harus dengan Hong tae sung?" : tanya Gun Wook pada Jae In


Episode 6 
Ryu Sensei, meninggalkan Moon Jae In dan Hong Tae Sung yang tengah asyik ribut berdua.  Begitu sadar Jae In panik karena ditinggal pergi Ryu Sensei. tempat itu cukup terpencil , jarang ada kendaraan yang lewat. Cuaca di sana bersalju dan sangat dingin.
Mereka sudah menunggu lama tapi tidak ada taksi yang lewat.
"Hey bung, kamu tahu tidak nomor penerangan di Jepang, aku ingin tanya nomor telepon taksi", tanya Jae In
"Daripada telepon penerangan mengapa tidak kau telepon saja teman di keretamu "Gun Ook" itu?", sindir Tae Sung
"Sudah, sepertinya dia sibuk, teleponnya tidak diangkat", Jae In mulai cemas dan kedinginan (ketiduran di kursi itu kali ya Gonuk)
"Eh ngomong-ngomong mengapa kamu tertarik dengan topeng kaca itu?"
"Seseorang yang aku kenal berminat pada topeng kaca itu, aku akan mendahuluinya dan menantangnya", kata Tae Sung ringan (maksudnya Jae In apa ibunya ya..aku agak bingung)
Jae In tidak mengerti orang kaya menghabiskan uang banyak hanya untuk motif jelek seperti itu.

Lama-lama di luar Hong Tae Sung kedinginan juga, dia mencoba menghubungi Gun Wook. Gun Wook sudah ke luar dari kamar, mencari udara segar sambil minum air mineral. Dia malas menjawab telepon dari Tae Sung.
Tae Sung kesal panggilannya tidak dijawab, dia lalu menelepon lagi. Gun Ook kali ini mengangkatnya. Gun Ook cuma memicingkan mata dan menjauhkan telepon dari telinganya dengan cuek karena mendengar Tae Sung berteriak marah dari telepon (Cool banget Gonuk Oppa).

Tae Sung minta Gun Wook menemui Ryu Sensei melobinya lagi untuk mendapatkan topeng kaca itu.
"Setelah itu kamu jemput kami ke sini ya!"
"Kami?" , Gun Ook bingung.



Detektif Kwak dan detektif Lee menyelidiki laki-laki yang ditemui Sun Yong sebelum meninggal. Mereka masih menyelidiki Hong Tae SUng yang dilentarkan Grup Haeshin. Dari panti asuhan mereka mendapat informasi bahwa Tae Sung pernah sekolah di SD Namnam. Detektif Lee menanyakan anak bernama Hong Tae Sung. Di arsip sekolah itu tidak tercantum foto Hong Tae Sung karena dia sekolah hanya 6 bulan. Setelah itu dia keluar sekolah tanpa melapor apa-apa.

Gun Ook tidak langsung pergi (cuekin aja lah kali2 tae sung itu). Dia terlihat di depan komputer menggunakan internet (duh di depan komputer aja keliatan keren). Dia menulis email kepada orang kepercayaannya/temannya di Seoul bahwa dia akan berada di jepang untuk sementara untuk mendapatkan kepercayaan dari Hong Tae Sung. Dalam menjalankan rencananya membalas pada Haeshin grup Gun Wook rupanya memang tidak bekerja sendiri. Dia juga menelepon teman lainnya untuk mencari info perusahaan Haeshin yang tender di Amerika.

Shim Gun Wook datang ke workshop Ryu Sensei. Ryu Sensei yang baru datang, mengenali Gun Ook
"Kamu pria yang bersama asisten dosen itu ya? Maaf ya aku meninggalkan pacarmu dengan lelaki lain di jalanan padahal jarang kendaraan lewat" , kata Ryu Sensei (nakal juga si Ryu Sensei ini)
Gun Ook sepertinya baru sadar Jae In bersama Tae Sung.
Mereka lalu masuk dan bicara di dalam.
"Kamu tidak apa-apa gadismu di luar bersama lelaki lain?"
"Itu tidak masalah"
"Kamu begitu percaya diri ya", puji Ryu Sensei (Gonuk gitu loh)

Gun Wook menanyakan perihal topeng kaca itu. Ryu Sensei sepertinya bingung juga 3 orang sudah mengejar-mengejarnya untuk topeng kacanya.
"Memang menurutmu topeng seperti itu ada di dunia ini? Topeng biasanya khan untuk menyembunyikan muka, tapi ini malah transparan", pancing Ryu Sensei.
"Seseorang (jae In) pernah mengatakan padaku bahwa orang menggambar pemandangan karena menghargainya" jawab Gun Ook
Gun Ook percaya topeng itu ada. karena Ryu sensei adalah seniman kaca,tentu dia ingin membuat sesuatu yang berharga dari kaca sesuai keahliannya.
"Wajah siapa itu?" tembak Gun Ook. 

Jae In dan Tae Sung akhirnya berjalan mencari tempat berteduh, mereka melewati salju yang sangat tebal. Mereka akhirnya berteduk di sebuah pondok kecil (kayak pos tempat nongkrong gitu lah).
Tae Sung kedinginan meminta Jae In membuka saja Soju yang dia miliki. Jae In menolak karena soju itu tadinya buah tangan untuk Ryu Sensei. Melihat Tae Sung protes akhirnya dia berikan juga Soju itu pada Tae Sung.
Jae In kembali ke pinggir jalan menanti mobil yg lewat. Dia kahirnya melihat mobil pick up lewat dan memberhentikannya dan minta izin menumpang ke kota.
Melihat peristiwa itu, Tae Sung teringat saat pertama kali dia bertemu dengan Sun Yong. Waktu itu saat musim semi di Jepang, di pinggir jalan seorang gadis menstop mobilnya dan minta ijin menumpang. 

Komentar : Dibanding dengan KNG, Han Ga In berusaha berbahasa Jepang dengan aksen dan intonasi mirip aslinya. Han ga In jadi terdengar kaku dan terbata-bata ngomong bahasa jepang. KNG agak cuek  ga spt laki-laki jepang yg bicara banyak penekanan dan terpatah-patah. KNG terdengar bicara dengan aksen dan irama yang biasanya, dalam dan menghanyutkan hehe, i love it. Kalo Kim Jae Wook jangan ditanya, dia kecil di jepang, ngomong jepang menurutku ya kyk orang jepang cuma cadel aja

Mereka berdua lalu menumpang di belakang mobil pada cuaca dingin seperti itu (kirain mo desek2an di depan, dasar orang jepang taat aturan banget).
Gun Ook ternyata sudah melihat mereka berdua, dia diam-diam membututi mobil mereka. Gun Ook memikirkan Jae In, dia ingat mulai dari awal mereka bertemu, lucunya (waktu dia isengin), marahnya (waktu tahu dia bukan tae sung) dan senyumnya. Saat hari mulai gelap, mereka baru sampai di kota.
Tae sung mengajak Jae In masuk ke suatu tempat menghangatkan kaki mereka. (mreka minum sesuatu, aku ga ngerti minum mungkin di kita kyk jamu atau bandrek). Tae Sung sempat memungut syal Jae in yang jatuh di mobil, dia lalu memasangkan lagi syal itu di leher Jae In (tae sung pasti seneng banget berduaan ma Jae In)
Gun Ook lalu menelpon Tae Sung.
"Anda di mana? Aku mencarimu ke mana-mana", kata Gun Ook berbohong.
Tae Sung lalu berkata tak perlu dijemput lagi dia bisa pulang sendiri.

Gun Ook lalu pulang ke penginapan dan berendam di Onsen (pemandian air panas). Dia berusaha menghilangkan gundah gulana di hati dan pikirannya.
Namun Tiba-tiba Hpnya kembali berbunyi, kali ini ternyata dari preman Jepang suruhannya, yang dulu pernah menjual obat pada Tae Sung. Preman itu ingin uang. 
"Kau sudah kubilang hanya aku yang akan menghubungimu", Gun Ook langsung mematikan HPnya.
Gun Ook pusing dan menenggelamkan kepalanya di Onsen.

Di korea, di apartemen Taera sedang sibuk menyiapkan makan malam. Suami Taera, sang Jaksa, kali ini bisa pulang cepat dan akan makan malam bersama. Bel rumah berbunyi, ternyata Mone yang muncul. Dia langsung marah-marah pada kakaknya dan menuduhnya bersekongkol dengan ayah dan ibu untuk mengirimkan dia sekolah di luar negeri. Mone marah, begitu sadar dia berusaha dipisahkan dengan Gun Ook Oppa, saat Gun Ook sedang berada di Jepang. Mone berkata bahwa dia tidak akan seperti kakaknya.
"Karena kau menikah tanpa cinta , apa aku juga harus seperti itu?!", sindir Mone pedas.
Mone menegaskan bahwa dia tidak akan seperti kakaknya menerima pernikahan tanpa cinta, dia ingin menikah dengan Gun Ook yang dicintainya.
Pagi hari di penginapan, Jae In ingin pergi ke Onsen, dia berjalam sambil menulis sms dia tak tahu Gun Ook yang menghadang jalannya.
"Permisi...", kata Jae In dalam bahasa Jepang.
Jae In tak menyangka melihat Gun Ook.
"Senang ya kemarin?", sapa Gun Ook sambil tersenyum (sekarang udah bisa senyum semalem bete hehe)
Jae In bingung, tak mengerti apa yang dibicarakan Gun Ook. Jae In tak tahu Gun Ook tahu dia bersama tae sung. (aduh Jae In klo Oppa senyum gitu ma aku, ga pake bingung langsung klepek2)

Tae Sung kehilangan dompetnya, dia meminta uang pada Gun Ook. Gun Ook menyerahkan dompetnya pada bosnya itu. Tae Sung mengambil puluhan ribu yen dan hanya mengembalikan 1000 yen pada Gun Ook (dasar boss).

Hong Tae ra pergi ke rumah ibunya, dia membicarakan Mone yang menemuinya dan ngamuk kemarin malam. Mone juga ternyata dan tidak pulang ke rumah.
Ny. Shim juga berkata tentang suami Taera yang menemui Tn. Hong meminjam uang.
"Sepertinya keluarga mertuamu itu sedang ada masalah. Apa kau tak tahu tentang ini? Kalian suami istri apa jarang ngobrol?", Ny. Shim heran
Mereka juga khawatir suami Taera terlibat kasus KKN (Gun Ook kayaknya tahu juga nih)
Mone ternyata menginap di hotel dan menyewa suiteroom. Hong Taera menjemput Mone pulang. Mone menolak pulang dan berkata telah memesan tiket dan ingin pergi ke Jepang mencari Gun Ook Oppanya (kalo bahasanya Lana, Akang Gun Wook wkwkwk).
Taera mengambil dompet Mone dan mengambil kartu kredit dan semua travel check Mone.
"Silakan kalau mau pergi", tantang Taera

Jae In kembali ke workshop Ryu Sensei. RYu sensei tidak ada di sana, dia diberitahu Ryu Sensei sedang mengambil topengnya. Jae In lalu pulang kembali.
Gun Wook mencari dompet Tae sung. pergi ke tempat yang dilalui  Tae Sung kemarin. Gun Wook akhirnya menemukan dompet Tae sung di pondok (untung di Jepang, tu dompet tebel ga ilang)
Lalu kebetulan Ryu Sensei lewat pondok itu. Dia mengajak Gun Ook ikut besertanya. 

Gun Ook diajak ke areal pemakaman. Di depan nisan seorang wanita ada sebuah box dari kayu. Ryu Sensei mengambil kunci dan membuka box itu. Di dalamnya ada topeng kaca berwarna biru transparan, pas seukuran wajah manusia. Ryu Sensei menempelkan topeng itu di wajahnya.
"Dengan topeng kaca ini aku ingin melihat sesuatu yang dilihat olehnya", kata Ryu Sensei. Topeng dan wanita yang menjadi model topengya itu sepertinya sangat berarti buat Ryu Sensei.

Di penginapan, Jae In melihat Hong Tae Sung pergi. Karena dia kira Tae Sung akan pergi menemui Ryu Sensei, Jae In buru-buru ikut dengannya. Mereka berdua naik taksi dan berhenti di sebuah kedai Udon (semacam kedan mie bakso kalau di Indonesia). Jae In mengira Ryu Sensei ada di sana. Namun Tae Sung tidak sedang mencari Ryu Sensei. Tae Sung terlihat berat saat akan masuk ke dalam. Jae In memesan Udon dengan semangat, perutnya sedang lapar. Sedangkan Tae Sung tampak menyimpan beban yang berat.
 Dia duduk sambil memperhatikan ibu pemilik kedai itu.  Dia ingat wanita yang sama itu pernah membawa dia ke sebuah tempat asing saat dia kecil, dan menitipkannya di sana. Tae Sung kecil menolak
"Ibu nanti akan segera kembali, Nak", kata ibu tadi
Tae Sung menangis, sampai hari ini rasanya ibunya tak pernah kembali.

Tae Sung tidak nafsu makan mengingat kejadian itu. Ibu pemilik kedai menyapanya. Tae sung tak kuat untuk menahan tangisannya dan pecah seketika. Dia langsung keluar dan memuntahkan makanannya.
Jae In prihatin dan mengikutinya keluar, dia pun menepuk-nepuk punggung Tae Sung. Ibu pemilik kedai menengok keluar. Begitu melihatnya, Tae Sung langsung memeluk Jae In. Dia menangis sesegukan di bahu Jae In.

Saat dia tahu ibu itu masuk, dia baru melepaskan pelukannya. (poor Tae Sung, dia ringkih banget hatinya).
Dia mengucapkan terimakasih pada Jae In dan pergi dari situ. Ibu itu kembali ke kedai, di kedainya tergantung fotonya bersama Tae Sung kecil.

bersambung ke bagian 2
(separuh2 aja ya biar akunya ga capek)

< episode 5                                                   episode 6 bag 2 >

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Post a Comment