Jung In sangat sedih karena Hyun Soo tidak datang ke halte. Dia menunggu lama di sana penuh harap.
"Kau bersedia menunggu Jung Kyung selama 8 tahun, tapi setengah jam saja kau tidak menungguku", kata Jung In sedih
Air mata Jung In bercucuran. Hyun Soo bingung.
"Kkkau..jangan menyamakan dengan Jung Kyung karena dia khan cinta pertamaku", kilah Hyun Soo
"Apa Jung Kyung pernah menciummu?", tanya Jung In.
Jung In tiba-tiba mengecup bibir Hyun Soo. Mereka berciuman.
Hyun Soo tersadar dia jatuh terduduk dan gugup.
"Aku ingin jadi yang pertama agar kau juga mau menungguku", kata Jung In polos (nekad ni anak hihi)
"Jangan berpikir macam-macam, eee...mang tadi itu yang pertama buatku?", kata Hyun Soo gugup.
"Jadi bukan?", Jung In kaget
"Tentu bukan", balas Hyun Soo. (bener nih... sampe gugup banget hehe).Jung In keki
"Aku ini laki-laki normal dan aku pernah di militer", kilah Hyun Soo
Hyun Soo buru-buru keluar dari kamar Jung In dan turun ke kamarnya.
Hyun Soo berjalan ke kamarnya dengan langkah gontai. Di langsung terduduk di bawah. Lututnya seperti lemas dan nafasnya tak beraturan (emang abis lari keliling komplek Bo? hehe). Sung Joon yang melihatnya sampai heran apa yang baru terjadi dengannya.
Sung Joon & Hyun Soo |
Geum Ja marah begitu tau suaminya sudah dari dulu mencintai Gong Joo Hee. Dia meremas kertas itu dan langsung mencari Joo Hee di kamarnya, tapi dia cuma menemukan Seo Jung Kil.
Dia mencari ke belakang rumah ternyata Jo Hee sedang bicara dengan suaminya berdua. Geum Ja mendengar percakapan bahwa suaminya memang dari dulu mencintai Joo Hee dia panas, dia ingin melabrak mereka. Tapi Jung In menahannya. Sang Hoon sempat memegang tangan Joo Hee , Geum Ja marah. tapi Jung Kil membekap mulutnya dan membawa Geum Ja pergi dari situ.
Sang Hoon kemudian berkata pada Joo Hee bahwa dia walau bagaimana pun akan tetap setia dan membahagiakan Geum Ja.
Sang Hoon membawa Geum ja yang emosi ke kantor bengkel. Dia minta Geum Ja tenang, karena dia juga sama-sama merasa dibodohi oleh mereka. Jika dia buat salah dan kehebohan lagi bisa-bisa Geum Ja yang malah diusir. Geum Ja bingung dia tidak siap bercerai di umurnya ini. Jung Kil menawarkan Geum Ja untuk balas dendam.
Sung Joon ketila akan tidur berkata bahwa dia merasa eneg karena menghirup bau cat pada selimut dan baju Hyun Soo. Dia juga merasa pusing karena bau itu. Hyun Soo buru-buru bangun dia ingat Jung In yang tidur di kamar atas. Hyun Soo bergegas ke atas dan membangunkan Jung In.
Dia menanyakan keadaan Jung In
"Aku memang pusing dan kepalaku sakit", kata Jung In.
Hyun Soo meminta Jung In keluar dulu dan membuka jendela.
Hyun Soo mengajak Jung In menghirup udara luar. Dia menyalakan api di pinggir rumah dengan membakar rumput-rumput kering. Jung In duduk di batang kayu. Hyun Soo masih rikuh terhadap jung In dia hanya jongkok agak jauh dari Jung In.
"Oppa ayo duduk saja di sebelahku, aku ingin bersandar padamu, kakimu pasti kesemutan khan?", ajak Jung In. Tapi Hyun Soo sok baik-baik saja dia berusaha menghindari Jung In.
"Kau pura-pura cuek saja padahal kita habis berciuman kau ini benar play boy!", ejek Jung In. padahal ga
Hyun soo akhirya mendekat.
"Yah itu khan cuma ciuman ringan", kilah Hyun Soo.
Jung In kedinginan dan gantuk dia menarik tangan hyun Soo, karena ingin tidur dibahunya. Hyun Soo sempat menolak
"Sebagai kakak harusnya Oppa menyediakan bahu untuk adiknya", kata Jung In
"Oh benar kita ini saudara, seperti kakak dan adik khan", Hyun Soo tiba-tiba lega, dia juga memeluk Jung In sejenak dengan kaku.
"Oppa jikalau kau benar playboy tapi kau ini tetap pria yang baik"
Pagi hari saat kerjabakti di pagi hari Jung In menghampiri Hyun Soo.
"Oppa ayo kita bakar-bakar daun lagi seperti kemaren malam. Aku ingin membakar ubi"
"Kau tidak bisa membuat ubi bakar dengan cara itu, bodoh", kata Hyun Soo. Jung In cuma manyun dikatai bodoh.
Hyun soo tidak nyaman melihat bibir Jung In (masih keingatan terus nih hihi)
"Tarik bibirmu ke dalam!", kata Hyun Soo
Saat makan pagi Hyun Soo kembali merasa grogi jika melihat Jung In. Dia selalu tak sadar melihat bibir Jung In. Hyun Soo juga tiba-tiba terlihat aneh saat melihat sosis, dia berpikir macam-macam dan terbayang bibir Jung In.
Jung In kembali ke kamarnya. Dia terkesan karena di kamarnya telah tertata banyak arang juga potongan bawang bombay. Dia mengambil salah satu arang dia tahu pasi Hyun Soo berbuat untuknya agar bau cat cepat hilang (ko disana arangnya bagus ya hehe).
Dia menulis di kertas post it kecil "hadiah pertama" dan "hadiah kedua". Dia tempelkan satu di piring bawang dan satu di kranjang arang.
HyunSoo dan Jung In sampai di kantor bersama-sama.
"Oppa, bagaimana kalau kita jujur saja pada teman-teman bahwa kita tinggal bersama", kata Jung In
"Hey keluarga kita yang tinggal bersama jangan kau pakai istilah "tinggal bersama" orang bisa berpikir macam-macam nanti", tegur Hyun Soo
Seo Jung Kil menemui Geum Ja. Dia mengajak Geum Ja bersama-sama membalas dendam. Dia menunjukkan dokumen bahwa rumah ini dulu atas nama ayahnya dia menunjukkan dokumen yang dia temukan (tapi dia ga ngeliatain dokumen yang sudah diganti atas nama kakek). Dia mengajak Geum Ja bekerja sama merebut rumah ini dari kakek dan Sang hoon.
Kakek Joon Bae memperkenalkan Sung Joon pada pemilik kelas latihan golf. Sung Joon akhirnya diterima njadi pelatih mewalau tanpa setifikat pelatih karena banyak tante-tante tua yang berlatih golf senang melihat calon pelatihnya yang muda, tampan dan atletis.
Jung Kyung berselisih paham dengan Direktur. Hal itu merembet ke urusan pekerjaan. Direktur menganggap setelah bertemu Hyun Soo, Jung Kyung menjadi banyak menuntut seuatu yang belum bisa dia berikan. Jung Kyung dilema dia tidak bisa mendekati anak gadis direktur dan hubungannya pun di kantor hanya sebatas gosip dan desas desus di kantor (kasian juga jadi seperti hubungan tanpa status gitu)
Di kantor, Han Se meminta Jung In kerja bersamanya di ruang rapat. Tapi itu cuma akal-akalan Han Se. Dia terus memandangi Jung In yang tengah bekerja, sambil merayunya. Tiba-tiba Hyun Soo dan timnya masuk ruang rapat. Han Se langsung kaget dan salah tingkah.
Atas: Han Se dan Jung In |
Hyun Soo dan timnya hari itu kerja lembur. Jung In tidak tahu soal teksnis, Hyun Soo merasa lebih baik Jung In tidak ikut rapat masalah teknis (kadang celetukan Jung In suka ga nyambung kasian hehe). Mereka melanjutkan rapat sambil makan di ruang rapat. Hyun Soo ditawari cake kerju dengan chery merah di atasnya. Melihat chery merah dia malah berpikir macam-macam tentang bibir Jung In. Hyun Soo jadi gelisah.
Han se menbakan makan malam spesial dengan Jung In di ruangan pribadinya. Tiba-tiba ibu Han Se datang ke kantor. Jung In langsung lari, dia lalu sembunyi di bawah meja Hyun Soo.
Ibu Han Se mengenali Hyun Soo yang pernah ia liat menarik Jung In pergi. Namun dia lalu terkesan bahwa ternyata Hyun Soo yang masih muda itu adalah team leader safety yang mereka pilih.
Begitu Ibu Han Se pergi. Hyun Soo menarik Jung In keluar. Dia menegur Jung In
"Mengapa kau sembunyi kau kan bekerja di sini?!"
"Aku hanya takut dimarahi", Jung In beralasan
"Jika kau tak bersalah mengapa harus takut. Kalau kau tidak nyaman lebih baik kita cari pekerjaan lain buatmu"
Jung In merasa tidak punya skill untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih bagus
"Jika begitu tegakkan kepalamu di sini jika tidak bersalah", nasehat Hyun Soo "Kamu juga tidak akan berhubungan lagi dengan Han Se"
"bagaimana jika aku bersama dengannya lagi", Jung In berandai-andai "Itu tidak ada pengaruhnya bagimu samasekali ya?"
Tiba-tiba Jung Kyung menelepon Hyun Soo. Mood Jung In berubah.
Karena tidak ada yang memasak kakek terpaksa makan sendirian di restoran Joon Bae. Pada saat yang sama Sung Joon sedang makan bersama murid-muridnya para tante-tante kaya yang memanjakan dia.
Sung Joon dan para tante |
Hyun Soo menunggu bis bersama Jung In. Hyun Soo menjelaskan pada Jung In bahwa Jung Kyung ternyata datang ke rumah dan mendapati rumah kosong (kalo ribut aja ama direktur cari Hyun Soo deh sekarang sebel!). Hyun Soo menyuruhnya menunggu di kantor bengkel.
Hyun Soo & Jung In |
Lalu datang lah Han Se dia mengajak mereka berdua masuk ke mobilnya.
Mereka sampai di rumah. Jung Kyung langsung menghampiri Hyun Soo dan ingin diajak makan karena dia belum makan malam. Hyun Soo menyanggupi. Jung In kesal karena untuk Jung Kyung tiba-tiba Hyun Soo bersedia makan lagi. Jung Kyung dan Hyun Soo lalu berjalan berdua mencari makan. Di jalan mereka melihat warung mobil Ji Soo, mereka makan di sana. Sung Joon datang menemui Ji Soo dia ingin pamer bahwa dia juga punya uang dan bekerja. Dia kaget melihat Hyun Soo bersama Jung Kyung bukan bersama Jung In.
Jung In sendirian di kamarnya kesal dan sedih.
"Mereka bahkan tidak mengajakku untuk ikut", kata Jung In memelas mengingat Jung Kyung dan Hyun Soo pergi bersama.
Dia jadi sebal pada Hyun Soo, dia mengambil arang dan menuliskan kata "Bodoh" pada tembok kamarnya yang baru di cat Hyun Soo
Geum Ja , sang hoon dan orang tuanya datang. Geum Ja mabuk, mereka buru-buru memintanya ke kamar karena kakek datang. Jung In tak sabar menunggu Hyun Soo pulang. Saat mereka pulang Hyun Soo minta Jung In berbagi kamar dengan kakaknya. Jung In sempat tak rela.
Jung Kyung masuk ke kamar Jung In dia mencurigai sesuatu terjadi pada Jung In
"Kamu suka Hyun Soo ya, sudah kubilang jangan menyukai dia jika kau tak ingin sakit hati", kata Jung Kyung. Jung In mengaku dia memang menyukai Hyun Soo dan heran mengapa dia tidak boleh menyukainya.
Jung Kyung beranggapan bahwa Hyun Soo tak mungkin benar-benar menyukai orang yang ditemuinya menggunakan baju pengantin.
Jung Kyung & Jung In |
"Apa kakak sekarang menyukai Hyun Soo", tebak Jung In
"Kau tidak boleh ingin menang semuanya. kau mau Hyun Soo dan kau juga mau direktur", tambah Jung In kesal.
"Hyun Soo bisa saja baik padamu karena kau adikku", kata Jung kyung
"Kau saja sekrang bisa jadi menyukai Hyun Soo. Mungkin saja suatu saat Hyun Soo akan bisa menyukaiku. Jangan katakan padaku itu tidak mungkin", harap Jung In memelas
< episode 12 episode 14 >
0 comments:
Post a Comment