Ja Myung Go atau juga dikenal Princess Ja Myung Go
Ini satu lagi drama yang dibintangi Jung Kyung Ho alias Hyun Soo-Smile, You. Dalam drama Sae Guk ini dia berperan sebagai pangeran Hodong. Pemeran utama wanitanya adalah Jung Ryu Won, sepertinya pencinta drama Indonesia tahu Jung Ryo Won. Karena dia pernah main di My Lovely Sam Soon sebagai Yoo Hee Jin, anak kedokteran , mantan pacar Jin Hun, rival cintanya Sam Soon.
(Mungkin aku ga kan buat sampe abis, ini karena aku penasaran dan ari sempat mesen dari dulu hehe)
Sinopsis Ja Myung Go episode 1
Tahun 38 sebelum masehi. 1 tahun setelah Nak rang jatuh ke tangan Goguryeo
Pangeran Hodong (anak dari raja ke 3 Daemosun aka pangeran Muhyul) dari Goguryeo menunjukkan kemampuannya berpedang dalam latihan bela diri di sebuah paviliun di tepi kolam. Angin bertiup di sekitar kolam, membuat kelopak bunga putih beterbangan indah di sekitarnya. Latihan itu berlangsung memukau.
Pangeran Hodong ingin pergi melayat ke makam putri nan rang Ra Hee. Seorang anak buahnya berhasil menemukan lokasinya.
Di Istana, Bibinya memergokinya hendak pergi. Bibinya menasehati bahwa kondisi politik sedang tidak stabil, permasuri ingin anak kandungnya menjadi putra mahkota , pangeran Hodong bisa kehilangan hak putra mahkotanya jika nekad pergi. Tapi Hodong tetap bersikeras pergi dia hanya ditemani seorang kepercayaannya. mereka pergi berkuda dengan cepat.
Keberadaan pangeran hodong ke daerah, diketahui oleh gerombolan pemberontak Nan Rang. Mereka siap menangkap pangeran Hodong untuk membalas dendam
Di kota akan ada pertujukan seni boneka tradisional. Lakon yang akan dimainkan adalah tentang percintaan Pangeran Hodong dan Putri Nan Rang Ra Hee yang menghianati negrinya sendiri demi cintanya pada Pangeran Hodong. Tak lupa disinggung putri Nak Rang lainnya Ja Myung. Seorang dayang tua memaksa membeli boneka boneka petunjukkan. Dayang lalu memberikan boneka itu kepada permaisuri.
Permaisuri senang mendengar kabar Pangeran Hodong nekad pergi melayat ke makam putri Nan Rang, dia menganggap Hodong sedang menggali lubang kuburnya sendiri. Dia lalu menemui Raja dia juga mengungkapkan tentang isu bahwa putri Nan Rang lainnya juga ada dan masih hidup. Raja marah dia segera memerintahkan memanggil pangeran Hodong.
Pangeran Hodong sedang berdoa di makam putri. Dia merasa menyesal dan sedih akan putri. Untuk Makam seorang putri juga tidak layak, di nisannya tertulis putri yang mengkhianati negerinya. Lalu dia menerima pesan dari kerajaan. Raja memanggilnya.
Saat hendak pergi mereka berdua dikepung segerombolan pemberontak Nan rang. Mereka berdua melawan sekumpulan orang. Mereka berhasil lolos dan kabur menggunakan perahu. Seorang pemimpin pemberontak hendak mengejarnya. Pangeran Hodong memintanya berenti mengejarnya
"Air sungai begitu dingin di musim dingin ini kau sebaiknya kembali. Apa putri Ja Myung masih hidup? Aku ingin tahu kabarnya", kata Hodong bertanya pada pimpinan pemberontak itu.
Pangeran Hodong kembali ke istana dari melayat makam putri Nak Rang. Dia lalu menemui ayahnya sang Raja. Raja tengah bersama permaisuri dan anaknya yang masih berumur 10 tahun (calon pewaris tahta juga). Pangeran kecil berlari menemui kakaknya Pangeran Hodong. Hodong memeluk dan menggendongnya. Dia juga melemparkannya ke atas untuk bersenang-senang. Lama-lama adik kecilnya takut, permaisuri pun cemas.
"Apa kau pikir aku akan melemparkan adikku sendiri ke tanah. apa aku akan membunuh nya demi mendapatkan tahta!?", sindir Hodong pada permaisuri.
Ayahnya berbicara dengan Hodong dia melemparkan ke 2 boneka putri Nanrang. Dia marah. Raja berkata bahwa dia sekarang tahu alasan mengapa dulu ayahnya membunuh kakak-kakaknya yang merupakan anaknya sendiri, padahal ayahnya tidaklah gila.
"Anak yang berlawanan politik dengan Raja harus mati", kata Raja tegas
"Apa kau bermaksud membunuhku juga?!", tanya hodong
"Bunuhlah putri Ja myung dan penggalah kepala bawa kemari!", perintah Raja. Hodong kaget mendengar perintah itu.
Raja lalu mengambil pedang pusakanya dan memberikan nya pada Pangeran Hodong
"Aku akan melaksanakan perintahmu", kata Hodong dengan hormat sambil menerima pedang dari baginda Raja
"Jika kau bisa membunuhnya kau akan menjadi pewaris tahta", kata Raja
Hodong pergi melihat alam luas. dia masih merenung untuk melakukan titah berat sang ayah.
Bibi Hodong dan suaminya ingin pergi melihat pertunjukan seni boneka (wayang kata kita sih)
Pertunjukkan wayang ini tentang Putri Nakrang dan Pangeran hodong. Cerita dimulai dengan kisah sebuah genderang/beduk besar yang dikenal dengan nama Ja Myung Go. Ja Myung Go dikatakan merupakan pemberian dari langit. Genderang/beduk raksasa ini dapat berbunyi sendiri jika ada serangan dari musuh. selama ini Ja Myung Go melindungi Kerajaan Nang Nang dari serangan tiba-tiba musuh.
Putri Ja Myung ternyata masih hidup, dia ikut rombongan seni dan bersembunyi di bawah panggung.
Dia teringat saat masih bersama ayahnya di Nang Nang setahun sebelum benteng Nang Nang jatuh.
Saat itu raja berbicara pada putri Ja Myung bahwa raja Goguryo ingin menyaksikan kebenaran mistis genderang/beduk raksasa milik kerajaan Nang Nang . Pasuka Goguryo sendiri sudah disiapkan di perbatasan dengan negeri mereka.
"Dengan kekuatan dan jumlah pasukan kita tidak mungkin kia bisa menghentikan pasukan mereka"
"Bisakah kau membunyikan genderang itu?", pinta ayahnya
Raja meminta putri berbuat sekuat tenaga untuk menyelamatkan negerinya.
Putri Ja Myung menyiapkan ritual di pinggir sungai juga berdoa memohon keselamatan bagi negerinya.
Suatu hari datanglah Raja Goguryo bersama anaknya pangeran Hodong, dia disambut oleh raja Nan rang dan putri Rahee.
Mereka terkesima oleh genderang yang begitu megah dan besar. Raja menerangkan bahwa genderang ini yang menyelamatkan mereka dari bahaya. genderang ini akan berbunyi dengan sendirinya jika ada musuh masuk ke negerinya.
Di tempat lain, Putri Ja Myung berdoa, dia meminta pengawalnya bersiap-siap mereka mengirimkan burung elang ke istana. Burung itu lalu masung ke ruangan genderang raksasa. dia hinggap di atasnya dan masuk ke dalamnya karena banyak burung kelelawar di sana. Burung kelelawar itu ada di dalam genderang raksasa. Burung kelelawar yang panik bersuara riuh. Dan riuh itu bisa membunyikan Ja Myung Go. Raja dan Pangeran dari Goguryo kaget. Mitos itu kok ternyata benar. Keberadaan pasukan mereka sebagai musuh diketahui. Genderang besar itu bisa memberi peringatan.
Pertunjukkan wayang tiba-tiba terganggu karena ada tamu istimewa yang datang ingin melihat pertunjukkan. Pangeran Hodong ternyata ingin melihat langsung pertunjukkan wayang itu. Hodong punya banyak kenangan yang mendalam tentangnya. Orang-orang biasa keluar. Pertunjukkan itu menjadi khusus untuk orang istana. Putri Ja Myung yang ada di basement, mendengar pangeran Hodong datang. Batinnya pun tersentak. Orang yang dicintainya ada di atasnya. Hodong pun mempunyai ikatan batin yang sama, dia begitu menghayati pertunjukkan itu, dia yang mengalami sendiri cerita itu.
Lalu wayang itu mengisahkan tentang cinta putri Nak-Rang, Ra Hee pada pangeran Hodong. Ra hee diminta pangeran Hodong untuk menghancurkan pusaka kerajaan Nan Nang, Ja Myung Go. Ra Hee mengalami dilema. Di satu sisi dia menghianati negerinya di satu sisi dia tidak ingin Hodong meninggal, jika misinya gagal.
Hodong termenung mendengarnya.
Putri Ja Myung dibawah juga mendengar.Dia menangis mengingat peristiwa memilukan saat itu.
Suatu ketika Putri Ra Hee menyelinap masuk ke ruangan Ja Myung Go dan berniat menghancurkannya seperti permintaan Hodong. Dia berhasil membunuh penjaga. Tapi di dalam dia dicegat oleh saudaranya Putri Ja myung. Putri Ja Myung mencela saudaranya yang berniat menghianati negerinya sendiri. Sang Kakak beralasan bahwa bagaimanapun Nan Rang pasti akan di bawah pengaruh Goguryo. Mereka kemudian bertarung seru di dalam. Seni bertarung mereka sungguh mengagumkan.
Di perbatasan pasukan goguryu bersama raja dan pangeran Hodong bersiap menyerang Nan Rang. Jendralnya percaya mitos dan tahayul bahwa Nan Rang negeri suci, dia takut menyerang Nan Rang membawa kesialan. Hodong berusaha meyakinkan dengan taruhan nyawanya bahwa sore ini dia akan menerima pesan kehancuran mitos itu.
Putri Ja Myung berhasil megalahkan putri Ra Hee, dia melepaskan Ra Hee. Tapi diam-diam Ra hee melemparkan senjata rahasia dari belakang. Senjata itu beracun. Ja Myung ambruk. Ja myung berkata bahwa Ja Myung Go itu sebenarnya adalah dirinya.
Ra Hee berkata bahwa dia juga mencintai Nan Rang, dia tidak mau rakyat Nan Rang menderita karena bertahan dalam peperangan. Dia meminta Ja myung jangan bergerak jika tidak ingin racun itu menyebar dengan cepat. Tapi Ja Myung nekad dengan sisa tenaganya dia nekad mencegah Ra Hee.Ra Hee kembali terdesak. Lalu dia berkata pada Ja Myung
"Apa kau tega melihat Pangeran Hodong meninggal? Apa kau bisa terus hidup jika dia mati?", desak Ra Hee. Ja Myung tersentak batinnya, dia ingat kisah cintanya, bahwa dia dan hodong saling mencintai. Ja Myung adalah mimpi bagi Hodong. Hodong sempat ingin membawanya ke sisinya ke Goguryo.
"Aku ingin melihatmu tertidur di sisiku dan terbangun dalam pelukanku. Aku akan mewujudkan mimpiku jadi kenyataan", kata Hodong
"Tapi dalam kenyataannya kau kini bersama Ra Hee, aku tidak kan mungkin...", kata Ja myung perih. Hodong memeluk Ja Myung
Mengingat kembali Hodong, Ja myung jadi lengah.
Ra Hee kembali berhasil memperparah luka Ja Myung, dia menusukkan belati ke dada Ja Myung.
"Kau tahu apa dosamu. Dosamu adalah membiarkanku melihat Hodong mencintaimu, Saya tidak bisa memafkan kau merobek harga diriku", kata Ra Hee perih.
Ra Hee lalu merobek kulit genderang itu dengan pedangnya.
bersambung ke episode 2...
Tengok juga link tentang cerita singkatnya dan poster Ja Myung Go di blognya ari, Tokyo no Ari
Ja myung go characters n wallpaper
(episode berikutnya adalah PR buat ari ya hehe)
0 comments:
Post a Comment