semakin lama semakin rame nih...
Ibu kos, Nakahara Mine secara mengejutkan tiba-tiba pulang ke rumah. 4 sekawan tentu terkejut. Bu Nakahara heran melihat pakaian Sunako, dia merasa telah dibohongi 4 anak itu.
"Itu sama sekali bukan Yamato Nadeshiko!", ujarnya
Kyohei stres dia merasa kos gratisnya segera berakhir.
Di meja makan 4 sekawan berusaha meredakan kemarahan Bu Nakahara. Mereka memuji-muji bahwa sunako pintar membuat makanan yang enak.
"Aku memintanya menjadi lady bukan menjadi seperti wanita tua yang kerjanya hanya memasak makanan seperti ini!"
Ibu nakahara memberi kesempatan kepada mereka 3 hari lagi. Karena 3 hari lagi Sunako akan dikenalkan calon tunangannya, seorang pria muda, kaya dan tampan.
4 sekawan tidak mau kehilangan kesempatan kos gratisnya, mereka membujuk Sunako agar mau berusaha menjadi lady dan bertunangan. Sunako-chan tidak mau. Dia lalu menengok ke kamar bibinya, ibu nakahara.
Di pintu kamar dia menguping pembicaraan ibu nakahara dan takeru. Mereka sedang berdoa di depan altar pak nakahara (pamannya sunako). Bu nakahara bicara ke altar suaminya bahwa dia senang karena keponakan mereka akan bertunangan. Bu nakahara berkata bahwa dulu suaminya sangat ingin melihat sunako memakai gaun pengantin. keinginan itu segera terwujud.
Sunako urung bertemu bibinya dia kembali ke kamar dan merenung. Kyohei masuk ke kamar Sunako. Dia kembali memohon bahwa seorang lady itu pasti baik hati dan mau mengerti bahwa dia tidak punya uang untuk membayar sewa kos (ga modal ni kyohei).
"Aku akan bertunangan, tolong ajari aku", jawab sunako. Kyohei malah heran karena tiba-tiba sunako berubah pikiran, dia curiga kalau Sunako menyimpan rencana lain.
Kyohei tiba-tiba memeluk Sunako karena senang, dan keluar kamar sunako dengan riang (kayak salah makan ni kyohei).
4 sekawan sibuk mengajarkan apa yang harus dilakukan Sunako saat pertama bertemu/berkencan dengan calon tunangannya. Mereka membuatkan naskah percakapan dan melatihnya dengan simulasi.
"Apa kesukaanmu",Ranmaru berpura-pura jadi tunangannya
"Horor...", jawab Sunako
"Cut...cut..", kata mereka. "Wanita itu suka bunga!"
Ranmaru ingin Sunako bisa melihatnya. Mereka melatih agar Sunako tidak berlaku aneh saat memandang laki-laki. Selama ini Sunako kalau meliha cowo cakep (mahluk bercahaya menurut dia) selalu takut dan menghantamkan kepalanya ke muka laki-laki itu.
Saat latihan berikutnya Sunako sudah tidak menghantamkan kepalanya, tapi dia tetap takut dan meninju perut Kyohei.
Malam itu Sunako tidak menyiapkan makan malah dia tengah berlatih memasak masakan perancis, karena calon tunangannya suka masakan perancis. Ibu kos mengeluarkan makanan-makanan kaleng. Kyohei langsung tidak berselera.
Saat pertemuan telah tiba. Sunako didandani sangat manis. 4 sekawan menyamar sebagai pelayan restoran. Mereka datang dengan dikawal serombongan body guard. Mereka bingung melihat calon tunangannya. Tampilannya jauh berbeda dengan yang ada di foto. Pria ini, Kurume san sudah tua dan botak.
4 sekawan dan bibi merasa ditipu. Bibi ingin membatalkan pertunangan. Pria ini berkeringat karena gugup, dia mengeluarkan saputangan untuk mengelap keringatnya. Sunako tidak sengaja melihat motif saputangannya. Dia tertarik dan menghampirinya.
"Ini "cakar kucing" ya", kata sunako.
"kamu tahu nama benda ini?", Kurume san heran dan senang. Benda iu ternyata benda horor dari abad pertengahan yang dikisahkan unuk menyiksa para penyihir.
Yuki ngeri mendengar cerita benda itu, Sunako menganggapnya keren. Mereka punya ketertarikan yang sama pada benda2 horor.
Rombongan pun datang ke rumah Sunako, Kurume -san memperlihatkan koleksi benda-benda horor yang dia bawa. Sunako senang.Rombongan juga bermaksud menginap di rumah Bu Nakahara.
Sunako-chan menyiapkan masakan perancis istimewa semua memuji masakannya, Kurame san begitu senang.
Makan, siang dan makan malam Sunako juga menyiapkan hidangan perancis lainnya. Kurame san memujinya,
sunako terlihat malu, pipinya memerah. 4 sekawan baru kali ini melihat sunako malu sampai merah pipinya. Hari berikutnya Sunako masih menyiapkam masakan perancis, Takeru mulai bosan, Kyohei mulai eneg dan tak tahan lagi makan makanan perancis.
Sunako terlihat cocok bersama Kurume-San. selain hobi mereka sama-sama aneh, sunako juga tidak takut melihat wajah Kurume (karena takutnya sama cowo cakep)
Di kampus Kyohei rindu masakan jepang, dia rindu makan sup misoshiru. Temannya mentraktirnya makan (kyohei ni beneran bokek). Noi-chan , temen cewe takenaga datang menghampiri 4 sekawan. Dia menyinggung pertunangan Sunako.
"Kyohei bukannya kamu menyukai Sunako, kalian bukannya pernah berciuman". kata Noi. Kyohei menyangkal dia bilang tidak peduli dengan perasaan atau apapun. Kyohei ternyata belum pernah merasakan jatuh cinta. Teman-temannya membicarakan soal Kurume-San, Kyohei merasa dadanya sesak dan selera makannya hilang, teman temannya merasa aneh.
"Dadaku terasa panas", katanya
"Dadamu membara dan terasa panas? Itu tanda pertama cinta!", kata Noi senang.
Ranmaru, Noi dan Yuki merencanakan sesuatu di rumah. Malam hari mereka membawa Kyohei dan Sunako ke luar rumah. Mereka telah memasang jebakan di sana. Kyohei dan sunako terperosok dalam lubang yang dalam. Mereka lalu menutup lubang dari atas.
"Rasakanlah cinta kalian!", mereka senang.
Sunako dan kyohei terduduk di lubang itu. Sunako mulai bersin karena kedinginan.
"Aku tidak mau tertular flu", kata Kyohei, dia membuka mantelnya untuk Sunako (ciee). Kyohei memakaikan mantelnya untuk sunako. mereka berdekatan. Sunako sekilas melihat wajah kyohei.
"Cahayaaaaaaa..." Sunako menghantam Kyohei sampai terpelanting keluar (hehe...kirain mau romantis).
Takenaga menghampiri Kyohei di kamarnya. Kyohei masih memegang dadanya dia merasa panas. Mereka semua beranggapan Sunako menemukan teman yang cocok. Sunako bertunangan, Takenaga bertanya perasaan Kyohei. Kyohei merasa dia baik-baik saja.
Kurume-san mendengar perkataan mereka. Dia bilang dia akan melamar Sunako.
Kurume menghampiri Sunako, dia bermaksud melamar. Alih-alih membawa cincin dia membawakan benda horor mungil pada sunako. Sunako senang. kurume-san berjanji akan memberikan benda2 horor koleksinya untuk sunako
"Maukah kamu "kubawa" (kuboyong red) ke rumahku?", tanya Kurume-san. Dia melamar sunako
"Aku bersedia", kata Sunako.
Bu Nakahara sudah menyiapkan gaun pengantin yang cantik untuk Sunako. Pernikahan akan dilaksanakan besok pagi dan Kurume -san ingin itu kejutan pernikahan untuk Sunako.
Malam itu kyohei gelisah. Dia memegangi tengkorak pemberian Sunako dan menepuk-nepukkan ke dadanya yang panas. Kyohei tidak bisa tidur , dia mencari makanan ke dapur. di dapur hanya ada makanan perancis dia kecewa. Dia tak sengaja lewat kamar tamu dan melihat Kurume-san yang bertindak aneh seperti mempunyai penyimpangan seks. Dia kaget dan ingin bergegas memberitahu Sunako. Tapi Kurume-san memergokinya. Para pengawalnya menahan dan membius Kyohei.
Keesokan paginya Kyohei sadar, dia berada di suatu tempat/gudang dan dijaga oleh banyak pengawal. Dia ingin kabur menyelamakan Sunako dan bertarung melawan para pengawal itu. (jagoan juga ni kyohei)
Rombongan Sunako dan Kurume-san sudah ada di gereja. Mereka semua bahagia menyambut pernikahan itu. 3 sekawan dan bu Nakahara heran karena kyohei belum datang dan tak bisa dihubungi.
Sunako bingung ternyata dia sudah dibawa ke altar untuk menikah.
Kurume-san membujuknya bahwa nanti benda2 koleksinya termasuk guilotin akan menjadi milik Sunako. Mendengar itu Sunako rela. Tapi saat mempelai pria akan mencium mempelai wanita, Sunako ragu, dia menghindar dan ingin lari. Kurume-san memasang borgol di tangan mereka berdua.
"Kita tidak akan terpisahkan", kata Kurume san.
Kyohei sampai juga di gereja.
"Sunako cepat lari!"
Sunako menampar Kurume, kurume malah senang. Para pengawal mengepung Kyohei.
"Sunako jelek ayo cepat putuskan borgolnya!", kata kyohei. "Kamu itu orang bodoh yang rela menjual dirihanya untuk benda-benda mengerikan itu, sunako jelek!"Kyohei terus mengatai Sunako jelek. Sunako marah dan berubah menjadi kuat. Borgolnya terlepas. Dia lalu bahu membahu bersama Kyohei melawan para pengawal.
Kyohei lalu mengajak Sunako pergi dari sana. Dia menggandeng Sunako dan mengajaknya kabur dari tempat itu. 3 sekawan dan bibi terharu melihat mereka berdua. Kyohei berlari sambil menggandeng lengan Sunako. Bak seorang pangeran yang menyelamatkan sang putri dari penyihir jahat lalu mereka berdua berlari mencari kebagiaan mereka. (so romantic)
Bu Nakahara kecewa pada Kurume-san yang menyembunyikan keadaan dirinya.
"Cinta itu menunjukkan diri kita apa adanya kepada pasangan kita. Sehingga cinta itu akan indah dan menjadikan dia hanya satu-satunya kekasih sampai akhir hayat. Sebelum kamu mencintai seseorang kamu harus mencintai dirimu sendiri", nasehat Nakahara pada Kurume-san.
Kyohei dan sunako berlari sampai ke rumah.
"Tau tidak, kamu hampir saja menikah dengan orang sinting itu!"
"Aku juga sebenarnya tidak berniat menikah", kata Sunako
"Eh..bukannya kamu menerima lamarannya?" Kyohei heran
"Dia ingin membawa aku ke rumahnya , kukira untuk melihat koleksi guilotinnya...", kata sunako polos
"Lalu kenapa kamu begitu semangat masak makanan perancis terus?"
"Karena bibi suka sekali masakan perancis..."
(Huahh...) Kyohei baru mengerti sekarang.
Bibi nakahara tidak sabar ingin pulang dan melihat romantisme mereka berdua. sampai di rumah mereka kaget. Tak ada adegan romantis..Kyohei sedang makan dengan lahap. Sunako menyiapkan makanan Jepang untuknya.
"Nasi, misoshiru dan natto adalah yang paling enaaaakk!", seru kyohei puas
Kyohei lalu berkata bahwa dia baru sadar alasan dadanya panas akhir2 ini karena terlalu banyak makan makanan perancis (olala...)
Tiba-tiba mereka melihat aura yang berbeda pada diri Sunako. Sunako tampak bagai wanita sejati jepang, Yamato Nadeshiko.
Tapi itu tidak berlansung lama. karena tak sengaja dia melihat wajah kyohei
"Cahayaaaaa.....". Sunako panik dan menghantamkan kepalanya ke muka kyohei...
Sunako menemui bibi nakahara untuk meminta maaf. Bibi nakahara memeluk Sunako, seperti apapun Sunako, dia tetap keponakannya tercinta.
Bibi Nakahara pamit. Dia akan pergi kembali mencari cintanya. Bu Nakahara mengucapkan selamat valentine pada 4 sekawan. Begitu ingat valentine mereka berempat ingat coklat dan stress...
< episode 3 episode 5 >
0 comments:
Post a Comment