Powered by Blogger.
RSS

Style episode 7

Secara tak disangka, Lee Seo Jung paling banyak mendapatkan dukungan stiker untuk busana terbaik mengalahkan Park Ki Ja (yang biasanya selalu menang). Seo Jung maju ke depan podium, hadiah tas Rouenrakan diberikan oleh Pemimpin redaksi baru Park Ki Ja. Di atas panggung mereka berdua tersenyum dengan penuh kepura-puraan mereka masih mendendam satu sama lain.

Min Joon menemui Woo Jin dia benci pada Woo Jin. Woo Jin menyindirnya karena terlihat sekali naksir Ki Ja. Woo Jin berkata aku tak kan pernah mencintai wanita sampai harus menangis. Di akhir acara Woo Jin ingin Ki Ja mengakui bahwa Ki Ja mengundangnya dia tak mau dimanfaatkan. Ki Ja tak mau mengakui itu di depan Pres dir Son. Woo Jin marah dan berkata bahwa setelah ini hubungan mereka berakhir. Seo Jung kasihan pada Woo Jin dia menarik Woo Jin untuk pulang. Min Joon berkata bahwa awalnya dia berniat menghadiahkan gaun edisi terbatas itu untuk Ki Ja karena dia yakin sesuai untuk acara ini, tapi Min Joon berkata bahwa tiba-tiba dia tidak ingin memberikannya untuk Ki Ja. (Min Joon dendam cintanya ditolak hehe)


Di mobil Seo Jung mencoba menghibur Woo Jin. Seo Jung menemani Woo Jin Sambil berkliling-keliling mengemudikan mobilnya dia bercerita tentang cara dia menghibur dirinya dari ayahnya. Woo Jin mengantarkan Seo Jung sampai ke daerah rumahnya.
Ki Ja telah menunggu Woo Jin di depan rumahnya.  Woo Jin kesal. (karena Ki Ja ga ngaku ngundang dia dan manfaatin dia malah bilang Seo Jung mungkin yang ngundang).
Ki ja beralasan hal itu bisa menguntungkan bagi dirinya juga Woo Jin. Dia bisa tetap sukses karirnya, Woo Jin bebannya skandalnya akan lama-lama menghilang. Woo jin tetap marah (Ki Ja emang ga punya perasaan deh). Ki Ja juga akhirnya kesal dia bilang tidak mau pria cengeng

Pagi hari Seo Jung pusing riasan dan busana apa yang akan dipakainya ke kantor, dia terbebani dengan julukan busana terbaik. Dia ingin memakai tas Rouennya dan bingung busana yang sepadan untuk tasnya. Di lift dia bertemu Park Ki Ja. Ki Ja menyindirnya Seo Jung yang sekarang belum pantas memakai produk Rouen dan malah bisa merusak citra Rouen. Dia menyuruh Seo Jung untuk menyimpan tas itu dulu di lemari sampai dia pantas memakainya. (duh kasian Seo Jung). Di kantor dia langsung menyembunyikan tas itu.

Park Ki Ja dan Presdir menemui perwalikan Reoun, mereka kembali akan bekerja sama dengan Style. Untuk peluncuran produk barunya mereka ingin top model Choi yang sudah lama tak muncul di korea

Di kantor, editor senior naik jabatan jadi assisten pemimpin redaksi. dia memimpin rapat menentukan tema edisi 201. Mereka memutuskan untuk menulis artikel tentang para pemimpin redaksi di dunia fashion. Mereka juga akan menulis tentang Par Ki Ja. Lea Seo Jung berkata dia tertarik menulis artikel tentang bosnya itu. Park Ki Ja setuju.

Para pemimpin redaksi majalah di korea suka mengadakan pertemuan Park Ki Ja memutuskan rapat di restoran (biar bisa deketin woo jin lagi soalnya). tapi Woo jin masih kesal, Ki Ja beralasan dia juga menolong restoran Woo Jin agar populer. Saat rapat pemred dari korean double kembali memanas-manasi Style.
Untuk tulisannya tentang Park Ki Ja, Lee Seo Jung berusaha mencari awal karir Park Ki Ja. Kim Min Joon memberinya bantuan dia kembali mengajak ke rumahnya, di kamarnya ada foto-foto Ki Ja ketika menjadi model di London. Dia terkesan dengan foto-foto Park Ki Ja. Kim Min Joo kembali menawarkan SEo Jung untuk tinggal di rumahnya agar lebih mudah menyusun artikelnya. Seo Jung sebetulnya memang sedang butuh uang untuk ayahnya dan bisa tinggal gratis sementara bisa membantunya.

Ayah Seo Woo Jin dan juga ayah Pres dir Son meninggal dunia. Seo Woo Jin berduka juga, dia ingin melayat ke pemakaman ayahnya tetapi diusir oleh saudaranya Presdir Son.

Park Ki Ja tidak punya waktu menengok Woo Jin atau datang ke pemakaman dia masih sibuk bekerja. Dia ada rapat dengan top model Choi. Dia mau kembali ke dunia model korea dan bekerja sama dengan Park Ki ja (padahal dulu hubungan mereka kurang bagus). Top model ini dikabarkan telah bercerai dengan suami kayanya dan kembali lagi dari amerika ke korea.

Ki Ja membicarakan konsep foto Choi dengan Min Joon. Seo Jung juga dilibatkan dalam proyek ini. Seo Jung memikirkan Woo Jin dia simpati dan sebenarnya ingin menemani Woo Jin, dia meminta tanggapan Min Joon. Min Joon dengan sedikit kesal berkata kadang laki-laki perlu sendiri.Seo Jung akhirnya bersedia tinggal di rumah Min Joon (karena berpikir rumah Min Joon luas 2 lantai dan banyak kamar aman kali). Min Joon telah membuatkan peraturan mereka tinggal bersama. Mereka masing-masing dilarang membawa pasangan heteroseksual ke rumah. Juga tidak boleh mengambil untung (berniat kontak fisik). Seo Jung setuju tapi dia minta aturan untuk relaks, mereka berdua akhirnya main game Wii tinju seruan-seruan berdua. Seo Jung kalah dia kecapean (gamenya tinju sih hehe)

Pagi hari, Ki Ja sudah menunggu Woo Jin di depan rumahnya ingin berbaikan. Woo Jin lari pagi, Ki Ja walau pake hak tinggi berusaha mengejar Woo Jin. Woo Jin saking kesalnya bilang, dia memeluk Ki Ja berkali-kali juga tidak akan merasakan apa-apa lagi (il feel lah maksudnya). Dia membuktikannya dengan memeluk ki ja terus langsung pergi.

Woo Jin ke sisi danau tempat abu ibunya disebar. Dia berkata ibunya mungkin bahagia karena orang dicintainya sudah menemaninya. 

Ki Ja disertai Min Joon dan Seo Jung menemui top model Choi untuk membicarakan konsep foto mereka. Choi tidak setuju. Ki Ja menawarkan hal lebih dramatis untuk comeback Choi di korea. Dia menawarkan konsep yang sama dengan yang pernah dilakukan mendiang ibu Seo Woo Jin. Isunya mereka berdua hampir sama top model yang pernah menikah dengan orang kaya dan pergi ke luar negeri.

Min Joon dan Seo Jung heran dengan konsep Ki Ja. Mereka belum minta ijin atau setidaknya membicarakan hal ini dengan Woo Jin. Mereka menganggap Ki Ja tak punya perasaan karena lebih-lebih Woo Jin sekarang sedang berduka. Mereka ribut dan turun dari mobil. Seo Jung kesal dan berkata dia benar-benar tidak bisa mengerti Park Ki Ja sekarang dia menolak meneruskan wawancaranya dengan Park Ki Ja karena dia tidak bisa mengerti kelakuan orang diwawancarainya.

Seo Jung datang menemui Woo Jin dia mengucapkan belasungkawa. Mereka lalu berjalan-jalan mencari udara segar. Woo Jin ketepi danau. Woo Jin berkata bahwa ini tempat abu ibunya disebar. Mereka berdua kebetulan sedang terbebani masalah Park Ki Ja. Seo Jung melihat orang melakukan bungee jumping. SEo Jung berkata ingin melepas semua beban yang ada pada dirinya. Saat melakukan bungee jumping dia yakin tidak akan terpikir bebannya lagi (bener juga ya cuma ngeri dan pengen teriak ). Woo Jin akhirnya berkata dia juga ingin ikut loncat bersama Seo Jung.
Mereka dipasangi tali pengaman dan terjun bersama-sama (wuiiii...jadi pengen).

< episode 6

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Post a Comment