Kim Min Joon menawari Lee Seo Jung tinggal di rumahnya bersamanya. Leo Seo Jung sempat kaget.
"Kamu emang nyaman tinggal bersama dengan teman dan pacar temanmu", kata Min Joon (orang yang biasa tinggal di luar negeri emang gitu kali ya, tinggal bareng biasa, hualah gubrak).
"Aku bukan sepasang sepatu yang bisa dipindah tempat begitu saja", kata Seo Jung risi (bagaimanapun dia orang timur). "Kamu menganggapmu seperti tomat, bagaimanapun aku juga perempuan".
Setelah mencium Park Ki Ja, rupanya Woo Jin dan Ki Ja berkencan. Woo Jin dan Ki Ja bermaksud tidur di apartmen Woo Jin (yang satu lama di Inggris yang satu lama di amrik wualah). Mereka berbicara masalah pribadi, dan masalah pernikahan. Ke duanya kompak tidak memikirkan soal menikah. (tren kota besar dunia, usia matang, karir bagus tapi milih lajang dan seks bebas). Woo Jin bangun pagi hari, dia mendapati Ki Ja sudah tidak ada di sampingnya. Ki Ja sudah berangkat duluan ke kantornya.
Seo Jung terbangun hari sudah pagi, ternyata dia tertidur di depan komputer di rumah Min Joon. Mi Joon memberitahu bahwa ayah Seo Jung sudah memberi tahu bahwa setelah untuk PM Go telah selesai. Mereka bergegas bertemu ayahnya, dan mereka tampak puas dengan karya ayah Seo Jung.
Seo Jung menemui PM Go menawari (atau memohon tepatnya) untuk memakai baju rancangan Style yang dibuat oleh ayahnya.
Seo Woo Jin luluh dia bermaksud menemui ayah kandungnya yang sedang dirawat di rumah sakit. tapi dia urung karena banyak wartawan di dekat kamar ayahnya yang menggosipkan tentang hubungan dirinya dengan seorang pemilik perusahaan. Ternyata Dia menunggu di luar rumahsakit sampai sore dia menunggu hingga para wartawan pergi. Dia lalu secara pribadi menemui ayahnya. Ayahnya kembali mengatakan bahwa di asangat mencintai ibu Woo Jin dan minta Woo Jin mengambil alih Style untuk mewujudkan mimpi sang ibu.
Ki Ja masih sibuk mengkoordinasi (dan ngomelin tentunya) anak buahnya untuk menyiapkan artikel untuk edisi ke 200. Ternyata akhirnya PM Go mau memakai baju dari Style berarti dia mau diwawancarai majalah Style. Ki Ja mengerahkan anak buahnya segera mempersiapkan pemotretan karena jadwal PM Go yang padat dan terbatas. Min Joon mempersiapkan studio dan kamera, staf lain mempersiapkan setting dan make up. Seo Jung dapat tugas luar untuk mencari baju-baju yang cocok untuk PM Go. Seo Jung sudah mendapatkan beberapa baju-baju, sepatu dan asesoris , tapi dia kesulitan mendapatkan gaun utama. Majalah gosip musuh bebeyutan mereka Korean Double telah memesan semua gaun yang bagus di butik langganan mereka. Ki Ja mulai khawatir karena Seo Jung belum juga hadir padahal PM Go sudah datang ke lokasi pemotretan dan mau dirias.Seo Jung akhirnya melihat toko lain yang memajang gaun ungu cantik. Butik itu bukan mitra Style, dia memohon dengan sangat agar manager mau meminjamkan gaun itu untuknya.
Walau terlambat, kecapaian, kaki bengkak dan hidung mimisan akhirnya dia berhasil datang membawa gaun, baju dan asesoris yang diperlukan.PM Go orangnya kaku dan tomboi agak sulit mendapat pose yang bagus dan sulit tersenyum. Namun Min Joon dengan pengalamannya sebagai fotografer mampu mencandai PM Go sehingga dia bisa relaks dan tersenyum. Pemotretan sukses, Lee Seo Jung sepertinya proyeknya akan berhasil kali ini untuk dipromosikan sebagai editor (masih blom jd editor resmi karena waktu itu proyek Woo Jin gagal).
Menjelang terbitnya edisi 200 Ki Ja ternyata masih mendapat masalah. Majalah saingannya Korean Double yang gagal mendapatkan pemotretan untuk Woo Jin balas dendam. Mereka menerbitkan artikel gosip miring tentang woo Jin sebagai anak haram dari pemilik Style dan terlibat intrik di dalam Style. Berita ini memukul Woo Jin, Presdir Son juga Park Ki Ja yang perlu citra Style tetap bagus di mata rekan bisnis karena dia akan membuat pesta perayaan launching edisi 200 majalah Style.
Park Ki Ja minta Presdir menyerahkan penyelesaian masalah ini kepadanya.
Park Ki Ja menemui perwakilan Rouen di korea, Rouen ceritanya perusahaan fashion merek terkenal dunia dari Prancis yang sebagai mitra utama Style (sabangsaning Christian Dior atau Chanel kali cuma fiktif). Ki ja meyakinkan bahwa tidak perlu khawatir tentang citra Style, karenaitu adalah gosip murahan yang tidak benar seperti angin lalu.
Ki Ja menghubungi Seo Wo Jin, agar dia tidak terpengaruh untuk gosip itu dan jangan juga sembunyi, dia harus berani muncul seperti ibunya dulu sebagai topmodel. Ki Ja mengundangnya untuk hadir di perayaan launcing edisi ke 200 majalah Style.
Para staf majalah Style heboh mempersiapkan diri untuk pesta perayaan, Selain diharuskan membagikan undangan ke VIP mereka juga sibuk mempersiapkan penampilan mereka agar tidak memalukan di pesta sebagai editor majalah fashion. Para staf datang ke butik sponsor dan berebut gaun. Seo Jung sebagai orang baru di majalah ragu untuk datang ke acara pesta. Min Joon berkata bahwa bahwa Seo Jung juga harus datang dan tampil cantik. Dia yang akan mensponsori gaun untuk Seo Jung.
Park Ki ja datang ke butik langganannya untuk mencari gaun spesial dan memesan juga tuxedo untuk Woo Jin. Park Ki Ja sebenernya tidak menginginkan model gaun terbaru dia ingin gaun khusus keluaran beberapa tahun yang lalu yang hanya dibuat terbatas untuk ulang tahun majalah fashion terkemuka di amrik ke 200, rasanya cocok untuk momen Style kali ini. Tapi pemilik butik merasa gaun itu sudah sukar ditemukan walaupun di eropa sekalipun.
Semua bersiap-siap untuk datang ke pesta. Ki Ja sudah mengirimkan tuxedo untuk Woo Jin dan kembali menuliskan pesan untuk datang. Min Joon memperlihatkan gaun coklat indah untuk Seo Jung pakai. Min Joon berkata baju ini butuh beberapa hari perjalanan dari pemilik butik kenalannya di London. Hanya ada 200 dan dulu dibuat khusus untuk perayaan ke 200 majalah fashion terkemuka. (baju yang diincer sama Park Ki Ja).
Perayaan ini selain dihadiri oleh orang-orang dunia fashion juga dihadari oleh para selebritis korea, termasuk artis K Pop FT Island dan 2PM (aku ga gitu hafal sama KPop) yang akan mengisi acara. Presiden Direktor Son dan Park Ki Ja hadir dengan gaun mewah. Seo Jung dengan gaun indah dan riasan menawan datang berpasangan dengan Min Joon. Woo Jin datang sendirian.
Ki Ja mengenali busana yang dikenakan Seo Jung dan dia sangat kesal. Woo Jin hadir presdir tidak nyaman Di depan Presdir Ki Ja tidak mengakui bahwa Woo Jin diundang olehnya.
Woo Jin kesal dan dia merasa seperti orang tolol yang datang sendiri ke pesta yang tidak diharapkan. Ki Ja akhirnya memanggil Woo Jin karena mereka akan bertemu perwakilan dari Rouen. Woo jin merasa hanya dimanfaatkan oleh Ki Ja, dia marah. Min Joon juga tidak suka kehadiran Woo Jin, dia melihat tuxedo Woo Jin dan langsung menebak bahwa tuxedo semewah itu pasti dari Ki Ja.
Acara berlandung meriah. Ki Ja resmi menjadi Pemimpin Redaksi Style dan memberikan sambutan. Para staf dibagikan stiker untuk memasangkan stiker kepada hadirin dengan busana terbaik. Orang yang paling banyak tertempel stiker itulah pemenangnya dan akan mendapat hasiah tas tangan dari sponsor Rouen. Min Joon langsung menempelkan stiker pada Seo Jung. Park Ki Ja biasanya slalu mendapatkan gelar busana terbaik. Tapi kali ini para staff ingin menjaili bossnya, saat-saat terakhir lampu dimatikan mereka kompak menempelkan stiker kepada Seo Jung. Di akhir acara secara mengejutkan Seo Jung mendapat stiker terbanyak dan dia dinobatkan wanita dengan busana terbaik malam itu.
Dan hadiahnya akan diberikan oleh Pemimpin redaksi yang baru Park Ki Ja
< episode 5
0 comments:
Post a Comment