Powered by Blogger.
RSS

Sinopsis Smile, You episode 36

Hyun Soo mengendarai mobil sambil menangis. Dia syok ketika mendengar kabar tentang kakek punya penyakit kanker dari Jung In. Namun yang membua Hyun Soo bertambah sedih ketika ingat permintaan Jung In padanya.

"Oppa, tolong ijinkan aku ya, ijinkan aku", mohon Jung In. Jung In tidak rela kakek meninggal begitu saja dan bersikeras jadi donor.
Hyun Soo tak kuasa menahan luapan tangisannya. Dia memberhentikan mobilnya di pinggir jalan dan menangis tersedu-sedu.

Sang Hoon mengikuti Kakek diam-diam sampai pulang ke rumah dengan prihatin. Geum Ja merasa heran karena kakek dan suaminya sekarang sering pergi keluar.
"Kenalan kami ada yang sakit di rumah sakit", kata sang Hoon menyembunyikan penyakit kakek dari istrinya.

Hyun Soo ternyata belum sanggup pergi ke kantor dia mampir dulu ke rumah. Sang Hoon yang kaget melihat Hyun Soo pulang berusaha menutup-nutupi tentang alasan kepergiannya ke rumah sakit tadi. Hyun Soo masuk ke kamar kakek.
Dia sedang ingin berdua dengan kakek, dia pura-pura manja dan kedinginan, padahal dia diam-diam menangis.

Jung In seperti biasa datang ke rumah Kakek untuk belajar memasak. Saat memasak bersama Geum Ja, dia buru-buru mencegah saat Geum Ja akan memasukkan bumbu kimchi pedas.
"Terlalu pedas dan asam tidak terlalu baik buat kesehatan", kata Jung In
Jung In menawarkan geum ja untuk membuatnya menjadi makanan yang lain. Geum Ja jadi kesal oleh Jung In yang sok pinter itu.
Geum Ja lalu menanyakan tentang seserahan yang harus dibawa pihak pengantin wanita
"tenang kami sudah menyiapkan kok. Ibuku akan mengaturnya, kami telah punya 10 juta won!", kata Jung In pede
"Heeeh?!" Geum Ja kaget jumlah masih dibawah permintaannya.
Geum Ja lalu buru-buru menemui orang tua Jung In di rumah makan ddubboki.



Jung Kil juga ada di sana. Dia cuma geleng-geleng kepala meliha Geum Ja protes mengenai jumlah seserahan yang akan mereka bawa.
"10 juta itu buat kami sudah cukup besar", kata Jung Kil cuek dan pede, mereka sudah tidak mempedulikan tuntutan Geum Ja lagi. Goa Joo He juga tidak mau lagi di stir oleh Geum Ja, dia yang akan membekali sendiri apa yang harus anaknya bawa saat menikah nanti.
melihat mereka berdua beradu mulut Jung Kil menasehati Ji Soo agar memikirkan hubungannya dengan Sung Joon, karena pasti tidak akan mudah.

Hyun Soo mengajak Jung Kyung bertemu secara pribadi. Hyun Soo mengisyaratkan dia sudah tahu penyakit kakek dan keinginan Jung In. Hyun Soo curhat
"Aku tidak tahu kakek sampai sakit begitu parah sedangkan aku hanya memikirkan soal pernikahan", sesal Hyun Soo
"Jung Kyung mengapa kamu tidak berbuat apa-apa!", tambah Hyun Soo
Jung Kyung berkata bahwa itu bukan spesialisasinya. Tapi  sepanjang yang JUng Kyung tahu bahwa menerima transplan juga masih beresiko untuk kakek.
Mengenai Jung In, Jung Kyung berkata bahwa Jung In mencintai kakek lebih dari yang orang duga. Dia langsung ingin tanpa berpikir dua kali dan tanpa memikirkan resiko kesehatannya dia sendiri. JUng In begiu bersikeras sampai Jung Kyung tak bisa mencegahnya.
"Apa orang tuamu tahu hal ini?"
"Mungkin nanti jika hasil tes kecocokan donor hati itu keluar", kata Jung Kyung.

Ji Soo dan Sung Joon berkencan berdua dengan makan siang bersama. Sung Joon berharap mereka tetap maju terus dan tidak menyerah dan meniru kegigihan Hyun Soo dan Jung In.

Hyun Soo di kantor banyak termenung sendiri. Sekertaris Kim yang sering mengawasi Hyun Soo lapr pada Han Se bahwa Hyun Soo dari tadi tidak menelepon Jung In dan sepertinya mereka sedang bertengkar atau ada masalah.

Di rumah kakek, Jung In kembali mengusulkan masakan aneh pada Geum Ja, dia ingin membuat dadar sayuran untuk makan malam nanti.
"Ini sangat baik untuk kesehatan", kata Jung In yang ingin kakek makan makanan seha untuk hatinya.
Geum Ja marah dan memarahi Jung In. Tapi kakek membela Jung In dan sekali-kali ingin makan dadar sayuran.Geum Ja kesal dan membiarkan Jung In.
Namun karena tidak berpengalaman. dadar sayuran itu terlalu banyak sayur dan begitu lengket . Selain itu  sulit untuk diambil dan dipotong-potong rasanya juga kurang. Sang Hoon minta saus tambahan.
"Memang tidak boleh kalau terlalu asin", saran Jung In.

Saat pulang ke rumahnya. Jung In melihat ibunya tengah menjahit selimut. SElimut itu sebagai seserahan yang akan dibawa Jung In nanti (seserahan itu juga akan dipakai anaknya, jadi seperti ngasih bekel buat anak berumah tangga). Jung In terharu sampai ibunya mau berpayah-payah sekarang. Anak-anak tidak tahu bahwa ibunya bisa menjahit.
"ibumu iu dulu dari sekolah kejuruan", cerita Jung Kil.
"tapi kok ibu tidak bisa masak", protes Sung Joon.
Malam hari mereka makan dan minum-minum soju di rumah. Tapi tiba-iba mereka aneh karena Jung In yang biasa hobi minum tidak mau minum dan ingin tidur cepat (karena JUng In bermaksud mendonorkan hatinya untuk kakek). Jung In minta ijin tidur cepat. Kakaknya pasti mengira Jung In bercanda. api Jung In menolak munum dan malah mengambil susu di kulkas, dia juga berkata aroma alkohol itu tidak enak
"Apa ada kecelakaan", celetuk ibunya.
Jung Kil tiba-tiba terpikir takut jangan-jangan Jung In hamil.

Jung In di kamarnya melihat foto Hyun Soo di hpnya, dia tersenyum dan memanggilnya si bodoh. Di lalu mengusap perutnya dan minum susu.
Jung Kil mengintip ke kamar Jung In, melihat tingkah laku Jung In dia langsung syok. Dia tiba-tiba lemas dan langsung masuk kamar. Dia langsung bicara pada istrinya
"Dia bahkan memberi namanya bayi di perutnya"si bodoh"", kira Jung Kil (wkwkwkwk pengen ketawa banget) mereka tapi tidak akan menanyakan ini pada Jung In takut Jung In malu dan sedih.

Jung Kil tidak mengira Hyun Soo yang terlihat alim itu ternyata "nakal" dan brengsek juga. Dia berniat mendatangi Hyun Soo. dia ke rumah kakek dan langsung ke kamar Hyun Soo. Hyun Soo masih tidak mood dan masih sangat bersedih tentang penyakit kakek.
"Hey kamu ini diam-diam ternyata brengsek juga ya", tegur Jung Kil.
"Apa Jung In mengatakan nya padamu?", tanya Hyun Soo. Hyun Soo masih mengira ini soal donor. Hyun soo terduduk dan lalu meminta maaf dia bahkan sampai menangis.
Jung Kil yang tadinya mau menegur dan memarahi Hyun Soo malah jadi heran melihat Hyun Soo menangis seperti itu.
"Hey hey tak perlu sampai menangis seperti itu aku cuma mau sedikit memarahimu. Kau pasti merasa takut ya tidak apa tidak apa-apa", kata Jung kil menenangkan Hyun Soo (hihi jadi geli salah paham gini)
"Kami juga dulu merasa kaget dan takut saat mendapatkan Sung Joon", hibur Jung Kil (sama juga ni jungkil MBA juga wkwkwk..jangan ditiru ya)

Tiba-tiba semua kaget oleh suara jeritan geum Ja di dapur. Geum Ja lalu menjatuhkan panci berisi belut-belut kecil. Belut-belut itu tampak licin, dan terus bergerak dengan lincah di lantai. Jung In berusaha memungutinya sambil jijik.
Geum Ja mengomel, marah-marah.
"Aku ingin membuatkan sup untuk Kakek", kata Jung In memelas.
Hyun Soo lalu datang dia membawa pengki dan sapu kecil membantu Jung In memunguti belut yang berserakan di lantai dapur. Dia tau Jung In melakukan ini untuk kesembuhan kakek dan kesehatannya. Hyun Soo lalu berkata dia yang akan memasakkan belut ini.
Hyun Soo lalu menarik Jung In ke luar rumah.

Hyun soo membawa Jung In berbicara di taman. Jung In meminta maaf karena membuat keributan lagi di rumah. Hyun Soo memandang Jung In, dia mengerti dan terharu maksud Jung In. Hyun Soo lalu mean melihat lengan Jung In. Ada 2 titik memar ditangannya karena harus menjalani tes itu.
"Ini pasti sakit dan menakutkan untukmu ya?", kata Hyun Soo cemas sambil mengusap lengan Jung In
"Tidak apa-apa kok hanya sedikit takut. Tapi aku lebih takut lagi jika ternyata hasil tesku tidak cocok", kata Jung In.
Hyun Soo merasa sedih dan bersalah karena tidak bisa berbuat apa-apa untuk menolong kakek dan mencegah Jung In.
"Tidak apa-apa jika kau jadi aku, kau pun akan melakukan hal yang sama. Ada yang bisa dilakukan. peluklah aku", pinta Jung In
Hyun Soo lalu memeluk Jung In (pas adegan ini dilihat adam,eh adam juga langsung meluk mamanya jadi tambah terharu)

Hyun Soo dan Jung In berdua memasak belut itu di dapur.Dia juga memblendernya. Jung In sempat jijik melihatnya dan berapa kali tampak mual melihatnya.
Geum Ja mengintip dia terkejut melihat Jung In mual-mual. Masakan Hyun Soo enak juga malam itu. Jung In menyemangati kakek untuk makan banyak. Dia juga berkata ingin masak sup 2 mangkuk. Geum Ja tambah curiga dan jadi benar mengira Jung In itu hamil. Geum Ja prihatin lalu memandang Hyun Soo
"Kau ini bisa ya begitu", komentar Geum Ja.
Hyun Soo mengira ini tentang masak belut
"Oh itu mudah saja", kata Hyun Soo ringan
Geum Ja melenguh, dia lalu minta pada kakek agar pernikahan itu dipercepat saja. Geum Ja lalu pergi ke dapur dengan kecewa.

Sang Hoon merlihat tingkah laku istrinya yang kembali aneh. Dia menghampiri istrinya dan bertanya mengapa kali ini berubah pikiran tapi sikapnya seperti itu.
"Apa kau ingin Jung In menikah memakai hanbok?" kata Geum Ja
Sang Hoon tidak mengerti.
"Kau lihat tadi khan dia makan 2 porsi. Dia hamil, hamil!", kata Geum Ja bisik-bisik.
Geum Ja merasa ini semua direncanakan Jung In, dia ingat pernah liat Jung In mendorong Hyun Soo dan menciumnya.

Jung in pulang ke rumah, dia mendapati ibunya masih menjahit selimut untuk hadiah pernikahannya.
"Aku pasti akan nyaman dan mimpi indah jika tidur dengan selimut ini", kata Jung In sambil menyender manja pada ibunya.
Joo Hee bercerita saat Jung In masih kecil dulu. Dia teringat anak bayinya dulu , dan masih sayang untuk melepaskan anak kesayangannya ini. Joo Hee takut Jung In tidak bahagia dan susah hidupnya
"Percayalah Bu, aku akan bahagia", kata Jung In memeluk ibunya.
Lalu ayahnya pulang. Dia membelikan mangga besar dan agak kecut untuk Jung In (hehe buat orang ngidam). Jung Kil merasa bahagia akan menjadi kakek.

Sang Hoon mengajak Hyun Soo berbicara 4 mata.
"Kamu ini ternyata nakal juga ya, aku tidak akan terlalu memarahi, tapi jika kau ada beban yang ingin ditumpahkan katakan saja", kata Sang Hoon
Hyun Soo tak mengerti arah ucapan ayahnya
"Sudah berapa bulan? kata ibumu Jung In hamil", tnya Sang Hoon
"Apa?! kita khan belum menikah", Hyun soo bingung
"Jadi tidak hamil?"
"Tentu saja tidak"
"kalau begitu kenapa dia makan banyak, dan kalian juga begitu intim dan kata Jung Kil anaknya terlihat aneh akhir-akhir ini"
"Ini karena Kakek ", kata Hyun Soo
Hyun Soo lalu berkata bahwa dia sudah tahu penyakit kakek. Dia juga cerita bahwa Jung In walau sudah dilarang bersikukuh untuk jadi donor bagi kakek
Sang Hoon kaget dan keberatan
"Kakek belum tentu juga mau menerimanya!"

Keesokan harinya, Hyun Soo, dan Sang Hoon mencuci mobil bersama dengan kakek. Mereka senang bisa menemani kakek di saat-saa seperti ini.
Lalu Hyun Soo mendapat telepon dari Jung Kyung, Jung In curiga dan memperhatikannya.
Jung In lalu mengajak Hyun Soo berbicara empat mata di dapur. Jung In curiga Hyun Soo kerja sama dengan kakaknya untuk memanipulasi mengenai hasil tes kecocokannya.
"Apa yang akan terjadi pada kakek", kata Jung In sedih
"Kita akan cari donor lain"
Hyun Soo memeluk Jung In yang menangis
"tapi kata Kakak waktunya semakin sempit", kata Jung In
"tenanglah kakek tidak mudah kalah oleh kanker", kata Hyun Soo meninggalkan Jung In

Tak disangka Geum Ja sempat mendengar pembicaraan mereka
"Siapa yang kanker? dan kamu kenapa menangis di sini?!"
Geum Ja terus mendesak. Dia lalu ingin tanya langsung saja pada Kakek.

Kakek datang, geum ja ingin berkata sesuatu. Hyun Soo dan Jung In tegang
"Ayah mertua, mereka berdua ini akan punya anak. Jung In hamil. Ayah mertua akan jadi kakek buyut", kata Sang Hoon mendahului mereka.
Hyun Soo dan Jung In bingung.

< episode 35                                             episode 37 >

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Post a Comment