Maestro Kang Ma Eh memimpin latihan untuk komposisi Beethoven Symphony No. 9. Namun maestro kang banyak kecewa karena anggota-anggotanya tidak bisa memainkan sesuai emosi yang diinginkan lagu itu. Maestro Kang ingin malam ini mereka berlatih sampai dirasa memuaskan.
Kursi di tempat itu menyisakan separuh lebih kursi kosong
Gun Woo yang baru saja lega karena menemukan Du Rumi bersantai berdua di mobil dengan Rumi.
Di tengah jalan Gun Woo mendapat telepon bahwa para anggota melakukan protes dan meninggalkan ruangan saat latihan berlangsung.
Perwakilan dari anggota yang melakukan protes (concert master dan Jung Jin) bertemu dengan Ha Yi Deun dan Bibi Jung Hee Yun. Jung Hee Yun dan Yi Deun berusaha menengahi tapi mereka juga malah dipojokkan bahwa karena diam saja walau Maestro Kang pernah mengusir ayar Yi Deun saat latihan dan pernah mengatai Bibi Jung Hee Yun seonggok kotoran.
Mereka mempengaruhi Yi Deun dan Bibi Jung untuk ikut dalam protes ini.
Bibi Jung dan Yi Deun lalu menemui Bae Yong Gi dan mengajaknya dalam protes ini. Dia berharap agar Yong Gi tidak menerima semua cacian dr maestro kang itu bukan karena dia merasa dia patut menerimanya dan jadi rendah diri. Mereka bertiga lalu menemui Kakek Kim Gab Yong untuk minta dukungan. Kakek Kim tidak setuju dan memarahi mereka
"Seorang konduktor itu ibarat kapten dalam kapal. Kamu ingin mendemo kapten?! apa kamu ingin membuat kapalnya jadi tenggelam?! Walau di seperti mengabaikan kita tapi akhirnya dia mengajak kita kembali!"
Tak lama kemudian Rumi datang, Mereka langsung tutup mulut menghentikan pembicaraan mereka. Rumi tak menyangka teman-temannya berkumpul di sini. Rumi minta mereka membantunya menghubungi para anggota yang protes tapi mereka pura-pura ada kesibukan dan pergi dari sana satu persatu.
Mogoknya para pemain utama ini juga diketahui walikota. Walikota dan sekertarisnya berusaha menyakinkan maestro Kang agar mau mengalah sedikit untuk menang. Mereka menyarankan agar Maestro Kang mau minta maaf pada mereka. Tapi maestro Kang sulit untuk melakukannya. Mogok ini juga ternyata dilakukan oleh kelompok paduan suara. Mereka melakukan protes oleh sikap maestro kang dan nada bicaranya yang keras. Maestro Kang lalu memanggil dan memperkenalkan Gun Woo.
Seorang muridnya yang kebetulan bernama sama yang belum pernah sekolah musik dan baru dua bulan bersamanya untuk menjadi konduktor mereka selama latihan. Tapi mereka mengira mestro Kang seperti meremehkan mereka.
Maestro Kang ditemani oleh Park Hyuk Kwon berusaha menghubungi para anggota yang masih mau bergabung. Tetapi ternyata mereka sangat kompak dan tak mau diajak bergabung begitu saja.
Du Rumi masuk. Dia dia ingatkan seniornya Park Hyuk Kwon bahwa mood maestro Kang sedang buruk. Du Rumi memcoba menghibur dengan hati-hati. Dia menunjukkan majalah yang memuat tentang maestro Kang.
Dia membacakan tulisan editorial mengenai maestro Kang. Tapi ternyata isinya sang editor memperkirakan bahwa usaha maestro kang di sukran ciy orkestra juga bakal menuai protes dari anggotanya dan mereka memperkirakan keberadaan maestro kang kali ini hanya akan bertahan paling lama 1 bulan di orkestra ini. Karena biasanya dia tak pernah lebih dari 6 bulan bertahan di orkestra bahkan ada yang cuma 1 hari.
"Berarti aku harus lebih dari 1 bulan di sini untuk membuktikan itu tidak benar", kata maestro Kang tertegun
Rumi lalu memberitahu bahwa dia telah mencoba menghubungi wakil para anggota yang mogok. Namun maestro Kang malah marah dengan usaha Du Rumi itu. Dia menganggap Rumi tak ada urusan untuk melakukan itu karena dia bukan lagi pemimpin projek orkestra lagi.
"Apa kamu merasa kamu itu punya hubungan dekat denganku. Jangan mengarang. Membuatkan sup dan menolongmu dari air bukan berarti apa-apa. bagiku kamu hanya orang tuli, tidak berkemampuan dan menyusahkan di orkestraku!", caci maestro Kang
Du Rumi menangis, maksud baiknya hanya mendapatkan penghinaan.
"Mungkin memang moodmu sedang buruk ya. tapi aku hanya ingin mendukung Anda saja", kata Du Rumi sedih.
"Kamu dukung saja Gun Woo!", tolak maestro Kang (apa maestro Kang itu cemburu)
Du Rumi pergi dengan meniikkan airmata. Di balik pintu dia menangis tersedu-sedu. Maestro Kang sepeninggalan Du Rumi dia tampak menyesal.
Rumi kemudian melihat Ha Yi Deun dia curiga ada sesuatu yang tidak beres. Begitu tahu bahwa para pemain cadangan pun ikut-ikut melakukan protes, Ru Mi memarahinya. Dia merasa sebagaimana buruknya tampak perlakuan maestro Kang pada mereka, tapi pada akhirnya maestro Kang mengajak mereka semua.
"Dan bukankah pada akhirnya Maestro Kang mengikuti apa kemauan kita? Dan sekarang mau menusuknya dari belakang dengan ikut protes bersama mereka?!", Rumi kecewa pada teman2nya.
Rumi mengatakan walau tampak kasar Maestro Kang sebenarnya memperhatikan mereka
"Jika tidak buat apa dia diam-diam selalu mengecek jadwal hadir apa kia pemaen cadangan datang berlatih atau tidak"
"Tapi nada bicaranya itu mengesalkan!", protes Yi Deun
"Bukankah bicaramu juga kasar?!"
Maestro Kang kedatangan wakil para pemain yang protes, Jung Jin dan Consert Master yang diikuti oleh Bibi Jung Hee Yun dan Bae Yong Gi. Maestro Kang tak menyangka Bae Yong Gi dan Jung Hee Yun masuk dalam kelompok mereka. Concert Master mengajukan 3 tuntutan dari para anggota
"Yang pertama kami ingin setiap individu dihargai. Ke Dua kami ingin waktu latihan tidak melebihi waktu yang telah terjadwal. Yang ketiga kami minta Anda meminta maaf dan berjanji tidak mengulanginya lagi"
Setelah mengungkapkan tuntutannya wakil dari anggota yang protes permisi pulang. Tapi maestro Kang masih ingin bicara dengan Bae Yong Gi dan Jung Hee Yun.
Bae Yong Gi dan Jung Hee Yun agak gentar menghadapi maestro Kang. Jung Hee Yun berkata
"Kami hanya ingin berdiskusi dengan Anda, bukankah kita semua ingin bisa tampil. Tolonglah minta maaf sekali saja", bujuk Jung Hee Yun
"Untuk apa aku minta maaf?", maestro Kang merasa tidak punya salah pada siapapun dan balik menyerang mereka. Bae Yong Gi tidak bisa bersabar dia ingin mengeluarkan uneg-unegnya pada Kang Mae Eh sebagai sesama pria.
"Apa kalian tidak malu pada anak-anakmu karena menyerang orang yang sedang terpojok!", sindir Maestro Kang
Bae Yong Gi protes
"Kau tidak tahu apa-apa tentang teman dan anak karena kamu hanya hidup bersama anjing saja!", kata Bae Yong Gi kesal
"Saya memang takut padamu, tapi sebenarnya saya kasihan padamu. Bahwa Hidup, Cinta, Kesetiaan, Persahabatan itu lebih penting dari musik!" tambahnya
JUng hee Yun lalu menghentikan Bae Yong Gi yang terus ribut.
"Anda tidak sepatutnya menyindir tentang anak. Anda hanya tinggal dengan anjing. orang seperti Anda tidak baik membesarkan anak. Apa yang nanti anak tiru dari Anda", sindir Jung Hee Yun hati-hati
Dia lalu berkata singkat agar kali ini Maestro Kang mau minta maaf
"Kau hanya perlu berkata Ma - af- kan sa - ya. Apa itu sulit?", kata Bae Yong Gi
"Setiap orang mengatakan hal itu berkali-kali dalam hidupnya. Dan bukan berarti orang tidak punya harga diri. tapi begitulah cara orang hidup. Andalah yang tidak biasa", nasehat Jung Hee Yun.
Jung Hee Yun lalu pamit dan mengajak Bae Yong Gi keluar.Ma
Maestro Kang pulang diantar oleh Kang Gun Woo. Di mobil dia masih merenung sendiri. Dia lau bertanya pada Gun Woo
"Jawablah pertanyaanku dengan jujur. Apa betul saya ini seorang yang antisosial dan kepribadianku tidak diterima oleh masyarakat? "
Gun Woo heran karena tiba-tiba Maestro Kang bertanya seperti itu.
"Kang GUn Woo, kamu boleh mempelajari kemampuan conducting dariku tapi jangan mengikuti temperamenku", kata Maestro Kang sedih
Maestro Kang lalu berkata pada Gun Woo untuk bersiap karena lagu pertama nanti dia yang akan jadi konduktor. Gun Woo heran
"Supaya aku nanti bisa pensiun"
Gun Woo tidak suka dengan mendengarnya, dia langsung membanting kemudi dan memberhentikan mobil di pinggir jalan. Dia lalu meminta Maestro Kang keluar dari mobilnya. Gun Woo tidak suka melihat maestro Kang tiba-tiba pesimis dan menyerah kalah.
"Sebagai pria 40 tahun harusnya Anda tahu tujuan hidup Anda dan berjuang untuk itu. Kalau begini Anda benar memalukan!", sindir Gun Woo
Tapi ternyata Maestro Kang punya tidak sepenuhnya menyerah. Dia memang ingin memberi kesempatan pada Gun Woo. Dia lalu mengajak Gun Woo ke butik dan memintanya mencoba tuxedo. Dia ingin Gun Woo mencoba tampil untuk debutnya pertama kali sebagai pembuka konser.
"Biar nanti orang melihat Oh ternyata konduktor berikutnya yang sebenarnya lebih ganteng", kata Maestro Kang jaim (kaim apa narsis ya hehe)
Tiba-tiba maestro Kang bertanya
"Bagaimana hubunganmu dengan Du Rumi apa baik-baik saja?"
Gun Woo tersenyum mengangguk.
Du rumi mengirimkan sms pada Maestro Kang minta bertemu. Dia masih kesal kepada maestro Kang. Dia lalu mengambil 1 bungkus biskuit marie kecil isi 7 biskuit. Dia berusaha memakan 7 keping biskuit itu dalam segali gigitan seperti yang suka dilakukannya saat SMA. Maestro Kang keluar dari ruangannya, dia dari belakang heran melihat tingkah laku Du Rumi membuka mulutnya lebar-lebar dan berusaha menggigit 7 keping biskuit langsung. Namun setelah itu Maestro Kang tak bisa menahan untuk tidak tertawa. Du Rumi sadar dirinya diperhatikan dan malu.
"Gun Woo tau tidak kau suka melakukan hal itu saat SMA", komentar Maestro Kang sambil tertawa.
Maestro Kang lalu berkata pada Rumi
"Apa kau ingin tahu apa yang mereka tuntut dari aku?", tanya maestro Kang. Maestro Kang menceritakannya dekat berat pada Rumi. Rumi tak tega mendengarkannya , dia bersedih untuk maestro Kang.
Setelah itu maestro Kang meminta Du Rumi mengumpulkan semua pemain di ruang latihan besok siang, dia akan mencoba minta maaf.
Siang itu para pemain sudah menunggu kedatangan Maestro Kang. Maestro Kang berdiri di belakang podiumnya, dia sudah menyiapkan kertas yang berisi draft permintaan maafnya. Gun Woo dan beberapa anggota terutama Rumi merasa tak tega, Maestro Kang yang terkenal Jaim harus meminta maaf pada anggotanya. Maestro Kang membuka pidatonya sebagai pemimpin orkestra yang harus menangani protes para anggotanya.
Lalu sampailah pada kalimat yang ditunggu-tunggu
"Saya secara tulus....dan...sepenuh hati..." maestro Kang agak ragu, ssemua orang menunggu dengan penasaran.
"....minta... maaf." "Tidak saya tidak akan minta maaf", tambah maestro Kang tiba-tiba.
"Karena saya sebenarnya tidak tulus karena saya dipaksa oleh 3 tuntutan ini. Terutama tuntutan untuk tidak mau memperpanjang waktu latihan, saya tidak bisa melakukannya! Bagaimana jika penampilannya masih mengecewakan!?", tambah maestro Kang
"Tapi kia terutama keberatan dengan nada bicara Anda", kata Jung Jin pemain horn.
"Beginilah nada suaraku aslinya, kudapatkan semenjak kulahir. Apa kau harus mengubahnya?"desak maestro Kang
Maestro Kang berkata bahwa dia memimpikan city orkestra yang sukses. Dia lalu mengajak para anggotanya untuk mewujudkan mimpinya itu. Banyak orang yang tiba-tiba tergerak hatinya tapi ada juga yang tidak.
Gun Woo, Kakek Kim, Bibi Jung dan teman-teman terharu dengan ajakan Maestro Kang. Terutama Du Rumi yang menunggu di balik pintu di luar ruangan, dia tampak lega dan terharu.
Saat Du Rumi pergi Maestro Kang memanggil dan menghampirinya. Ru Mi sedikit tegang
"Kamu sekarang tidak perlu menangis lagi", ujar Maestro Kang. Du Rumi terharu mendengarnya.
Para anggota yang mogok sebagian ada yang kembali tapi ada juga yang berniat berhenti karena tidak puas. Latihan di mulai kembali walau anggota belum sepenuhnya cukup. Malam itu maestro Kang berterimakasih karena mereka mau menambah 1 jam latihan tanpa mengeluh. Saat akan pergi meninggalkan ruangan, Maestro Kang tertegun dan menghentikan langkahnya saat mendengar komposisi yang tiba-tiba mereka mainkan.
Mereka memainkan Lagu "Happy Birthday" untuknya.
Para anggotanya menyiapkan kejutan ulang tahun untuknya dan memberi selamat. Mereka juga memberikan kado dan karangan bunga.
"Ru Mi yang menyiapkan semua ini dan melatih kita lagu ini", kata Gun Woo
Rumi merasa risih namanya disebut sebut dia sendiri langsung keluar tidak ikut perayaan.
Para anggota lain membawa kue ulang tahun dan melihat Kang Ma Eh meniup lilinnya. SEtelah itu saling timpuk dan lempar pun terjadi.
Du Rumi termenung di kamarnya dia teringat terus kepada Maestro Kang. Dia berusaha berlatih biola untuk menghilangkan kegilaan pikirannya. Namun pada saat yang sama Gun Woo terus berusaha menghubunginya, dia pusing dan mengambil batere HPnya. Maestro Kang melihat Gun Woo cemas tak bisa menghubungi Du Rumi.
Hari petunjukkan tiba. Sayangnya hari itu cuaca sedang tidak bersahabat. Korea rupanya sedang dilanda badai. Persiapan konser terganggu dan terhambat masalah cuaca. PEngiriman alat-alat musik berat dengan truk angkutan mengalami kendala di perjalanan. Walikota juga menggunakan bagian dari balai seni itu sebagai tempat penampungan pengungsi yang kehilangan rumah mereka. Para pengungsi melihat para pemain musik yang akan tampil dengan wajah benci dan menilai mereka tidak empati pada penderitaan orang hanya bermain bagi orang-orang kaya.
Sekertaris Kim, Du Rumi dan Park Hyuk Kwon sibuk dan stress mengkoordinir pengiriman yang macet. Dalam suasana darurat ini, sekertaris Kim butuh tanda tangan Maestro Kang, dia memohon Du Rumi untuk minta tanda tangannya. Du Rumi dengan takut-takut mengetuk pintu ruangan khusus konduktor. Maestro Kang sedang tidak ada di ruang baca (ke kamar mandi kali). Rumi masuk. Dia menyukai ruangan konduktor yang tenang di balai seni itu. Di atas meja tersimpan beberapa buku partitur yang sedang dipelajari Maestro Kang. Ru Mi berusaha meninggalkan pesan di secarik kertas tapi penanya pacet. Dia tak sadar Maestro Kang sudah ada di sebelahnya menawarkan penanya. Rumi terperanjat melihat maestro Kang, dia lalu minggir, Maestro Kang kembali serius mempelajari partiturnya.
Rumi minta tanda tangannya. Tapi maestro Kang melotot dan tak mau diganggu. Rumi berusaha membujuk maestro Kang dengan hati-hati. Maestro Kang lalu bertanya mengapa Du Rumi tidak keliatan muncul akhir-akhir ini. Maestro Kang melihat sendiri bagaimana Gun Woo kesulitan menghubungi Du Rumi.
"Kamu punya affair ya. Baik-baiklah dengan Gun Woo, laki-laki yang baik jarang muncul seperti itu", saran Maestro Kang
"Saya jatuh cinta pada Gun Woo, tapi saya tidak tahu apa yang dia pikirkan", kata Rumi
"Kalian kan berkencan dan saya tahu dia menyukaimu"
"Apa benar begitu?"
"Iya saya bisa melihatnya", jawab maestro Kang
"Apa Anda pikir juga begitu? Tapi saya membicarakan Gun Woo yang lain.", kata Du rumi nekad
Maestro Kang memandang Du Rumi dengan aneh
"Yang saya bicarakan bukan yang Gun Woo muda, yang lembut dan yang baik hati, melainkan yang tua, egois, dan sukar , si jahat Gun Woo"
Pada saat yang sama Sekertaris Kim meminta Gun Woo mencari maestro Kang. Dia pergi ke ruangannya. Dari luar dia melihat Rumi tengah bicara pada Maestro Kang. Dia tidak berani langsung masuk. Maestro kang melihat Gun Woo yang tidak sengaja mendorong pintu. Dia lalu menghampiri Gun Woo dan menariknya masuk.
"Hayo kau katakan lagi tadi apa yang kau berani katakan padaku", kata Maestro Kang menantang Du Rumi.
< episode 8 episode 10 >
0 comments:
Post a Comment