Kang Sang Hoon menyalahkan Baek Geum Ja yang selalu membuat keributan di rumah. Geum Ja juga tak mengeri karena kakek menyuruhnya memikirkan lagi (supaya menyetujui) hubungan Jung In dan Hyun Soo.
"kakek ini memang sudah terlanjur cinta pada Jung In!", geum Ja sewot.
Geum Ja beralasan karena dia tidak percaya orang seperti Seo Jung Kil yang juga ayah Jung In.
"Dia bukan tipe orang yang demi anak rela mengorbankan rumah berharganya!Dia hanya pamer, mungkin dia tidak hanya ingin rumah nanti juga dia ingin rumah makan atau juga bengkel kakek", Geum Ja berprasangka
Sang Hoon pusing menghadapi istrinya yang selalu mencurigai orang lain dan ribut, dia lalu pergi ke luar rumah.
Hyun Soo pagi itu akan pergi. Tapi Geum Ja malah mencurigainya akan menemui Jung In
"Apa kamu sekarang mau menyerah jadi profesor (mungkin krn doktor atau saking pinternya geum ja suka manggil anaknya profesor) dan menjadi pelayan di rumah makan ddubokki itu?!"
"Saya akan pergi kerja. ke global", sahut Hyun Soo pendek, dia lalu pergi dengan kecewa karena selalu dipojokkan.
Geum Ja heran karen Hyun Soo kembali kerja di global (Hyun soo itu peneliti/dosen di perguruan tinggi yang bekerja di industri per kontrak atau per projek, projek mobil BEAT waktu itu sudah selesai)
Sebelum ke Global, Hyun Soo mampir dulu ke tempat keluarga Seo. Jung Kil menyambutnya. Jung Kil tapi baru saja bertengkar dengan istrinya karena melepaskan Han Se dan juga rumah mereka. Joo Hee masih tidak setuju Jung In dengan Hyun Soo. Hyun Soo berterimakasih atas dukungan Jung Kil padanya.
"Jadi kau senang ya aku melepaskan rumah seharga miliaran dan memilihmu", kata Jung Kil
Hyun Soo lalu menemui Jung In. Jung In masih kesal pada Hyun Soo. Dia juga tidak mengerti mengapa Hyun Soo menyuruh dia menemui Han Se.
"Sebenernya kau ini mau mengetesku atau apa?!"
"Aku melakukan itu karena aku percaya padamu dan kini aku menyesalinya"
Jung In masih kesal dia lalu memanas-manasi Hyun Soo
"Han Se itu orangnya kuat dan berkarisma, waktu dia menarikku,genggaman tangannya begitu mantap sampai berbekas di lenganku"
Hyun Soo meminta maaf dan memeluk Jung In tapi Jung In masih jaim.
Sang Hoon ternyata pergi ke rumah sakit menemui Jung Kyung. Sang Hoon pernah bertanya pada kakek hasil pemeriksaannya tapi kakek hanya bilang hasil pemeriksaannya baik. Sang Hoon penasaran ingin mengetahui lebih lanjut bagaimana kondisi kesehatan kakek. Jung Kyung yang sudah tahu hasilnya merasa berat menyampaikannya.
"Kakek minta ini dirahasiakan tapi saya pikir Paman seharusnya tahu. Kakek mengidap kanker hati", kata Jung Kyung hati-hati
Sang Hoon ttiba-tiba terbata-bata, dia tak percaya apa yang dikatakan Jung Kyung. Jung Kyung membenarkan. Sang Hoon sedih dan syok matanya langsung memerah.
Kakek sedang bekerja di bengkel dengan Kyung Joon. Dia melihatnya makan jajanan snack. Kakek tiba-tiba ingin ikut mencicipinya. Kyung Joon pun memberikannya pada kakek. SAng Hoon pulang ke rumah. BEgitu melihat ayahnya dia langsung ingin menangis. Dia sembunyi di balik mobil menumpahkan kesedihannya. Dia ingat penjelasan Jung Kyung bahwa usia ayahnya sekitar 6 bulan lagi. Sang hoon syok karena ayahnya belum 80 tahun.
Sang Hoon mencoba menguatkan hatinya, dia menghapus air matanya lalu bangkit menghampiri Kakek. Sang Hoon heran melihat ayahnya makan snack seperti itu. Kakek menawarkan pada Sang Hoon
"Ini enak khan?", kata kakek
"iya ternyata gurih", jawab sang hoon
Mereka berdua makan snack di depan bengkel.
Geum ja menghubungi mama Lee Han Se, untuk menanyakan kontrak baru Hyun Soo di global. Dari Mama Han Se dia tahu bahwa Hyun Soo mendapatkan nilai kontrak sebesar 2 miliar. Geum Ja tak menyangka kontraknya sebesar itu
"Sepertinya dipakai untuk keperluan Jung In", sahut mama Han Se mengadu domba.
Geum Ja murka , dia lalu mendatangi rumah Jung In. Dia menuduh Jung In mau ayahnya menerima uang dari Hyun Soo. Tapi jung in tidak mengerti apa yang erjadi. Dia merasa tidak enak lagi-lagi dia dan keluarganya dituduh dan dipojokkan oleh Geum Ja
Lee Han Se sudah pulang, tetapi dia menolak menjadi petinggi Global lagi. Ibunya mencegahnya dengan sedih, karena Lee Han Se lah mimpi, harapan dan hidupnya.
"Lalu bagaimana dengan hidupku, Bu?!" protes Han Se
Han Se lalu kembali menjadi manager biasa. Dia satu ruangan dengan Hyun Soo sekarang. Han Se menawarkan diri bisa bekerja sama dengan Hyun Soo untuk projek mereka berikutnya, mobil Cruise.
Saat makan malam, karena merasakan tak nyaman pada perutnya, kakek tidak nafsu makan. Sang Hoon begitu cemas. Sang Hoon minta geum ja membuatkan bubur. tapi kakek menolak tidak mau terlihat sakit. GEum ja yang tidak tahu keadaan kakek, cuekk-cuek aja. Lalu ada Seo Jung Kil mampir ke rumah Kakek. Dia yang menganggap Hyun Soo calon menantunya membawakan oleh-oleh fried chicken khususnya untuk Hyun Soo.
Kakek ternyata menyukai fried chicken yang dibawakan Jung Kil, Kakek jadi mau makan.
Tapi GEum Ja menanggapinya negatif niat baik Jung Kil buat Hyun Soo, dia kembali menyindir-nyindir Jung Kil (sekarang yang jadi nyebelin banget itu geum ja). Sang Hoon merasa kewalahan dia minta Hyun Soo turun ke kamarnya. Lalu Sang Hoon menarik Geum Ja ke dapur dia memohon kali ini aja Geum ja tak usah ribut, agar kakek mau makan. tapi Geum Ja tidak peka dan merasa benar, dia malah heran suaminya tidak mencurigai Jung Kil.
Tapi dasar sudah adatna buruk mulutnya tak berhenti menyindir. Dia bahkan berkata masa hanya membawa fried chicken setelah menerima uang banyak dari Hyun Soo.
Jung Kil benar-benar bingung.
"Sang Hoon, mengapa istrimu ini selalu mencurigai ku. aku sudah berusaha jadi orang baik-baik tapi niat baikku selalu di salah artikan"
"lalu uang hyun Soo yang 2 miliar itu?!"
Jung Kil benar-benar tak mengerti ucapan Geum ja. Lalu Geum ja bilang juga pada kakek tentang Hyun Soo baru saja mendapatkan kontrak. Kakek yang kesal angkat bicara
"Uang itu, Hyun Soo serahkan padaku sebagai ganti biaya kuliahnya dulu!" kata kakek sambil meninggalkan ruangan dan keluar.
Sang Hoon rasanya tak bisa mentolerir Geum Ja lagi.
"Aku khan sudah memohon padamu. kakek tadi mau makan sekarang dia tidak mau makan lagi karenamu!", Sang Hoon lalu turun ke kamar Hyun Soo. Dan minta Hyun Soo segera berkemas. SAng Hoon sudah kwalahan karena masalah Hyun Soo ini rumah jadi tidak tenang, dan dia selalu ribut dengan istrinya.
"Cepat kemasi barang-barangmu, apa harus aku yang melakukannya!" , seru Sang Hoon pada Hyun Soo.
Hyun Soo cuma termangu, dia tidak mengerti mengapa dia harus pergi. Geum Ja panik dia berusaha mencegah Hyun Soo pergi.
Sang Hoon menyerahkan tas Hyun Soo pada Jung Kil
"Katamu menantu adalah anak juga. Kau bawa dia"
GEum Ja berusaha menahan dan memeluk Hyun Soo erat. Tapi Sang Hoon menarik Hyun Soo.
"Jangan kembali sebelum kau menikah dan punya anak-anak!", kata Sang Hoon
Hyun Soo masih belum mengerti benar apa yang terjadi, sehingga dia diusir dari rumah.
Hyun Soo dan Jung Kil keluar dari rumah. Hyun Soo ingin kembali. Tapi Jung Kil merasa ke dua orang tua Hyun Soo sedang hilang akal sekarang.
"Kau terlantar sekarang , Nak", kata Jung Kil pada Hyun Soo. Jung Kil lalu memeluk Hyun Soo.
Hyun Soo akhirnya sadar kemungkinan baiknya.
"Terimakasih Ayah", celetuk Hyun Soo sambil tersenyum.
Jung Kil pulang ke rumah. Keluarga Seo dikejutkan oleh datangnya Hyun Soo yang membawa travel bag ke tempat mereka.
"Dia disuruh pergi dari rumah", kata Jung Kil.
Jung In prihatin dia menyuruh Hyun Soo segera minta maaf dan pulang kembali
"Tidak-tidak , ayahnya sedang marah besar nanti dia malah kenapa-kenapa", kata Jung Kil.
Jung Kil memberikan tumpangan pada Hyun Soo di rumah sempit mereka. Hyun Soo akan tidur di ruang serbaguna bersama Sung Joon.
Jung Kyung bicara pada Hyun Soo, dia minta Hyun Soo segra menikah saja dengan Jung In.
"Supaya aku bisa cepat melupakan cintaku yang bertepuk sebelah tangan padamu", kata Jung Kyung.
Hyun Soo senang Jung Kyung mendukung mereka.
"Tapi bagaimanapun aku tak pernah menamparmu khan?", canda Hyun Soo menyindir Jung Kyung yang dulu beberapa kali menamparnya karena sebal dikejar kejar Hyun Soo.
Tengah malam Jung In bangun dan keluar kamar. Dia melihat Hyun Soo tertidur di depan meja. Jung In memandanginya dan mengusap wajahnya. Ternyata Hyun Soo masih terjaga, dia menggenggam tangan Jung In erat-erat. Jung In kaget.
"Kau lama sekali. Aku hampir ketiduran menunggumu", kata Hyun Soo yang pura-pura tidur.
Hyun Soo lalu menarik Jung In mendekat dan ingin memeluknya
"Sini..ke dua ayah kita saja sudah merestui kita", kata Hyun Soo nakal.
Sung Joon juga rupanya masih tersadar
"Kalian selalu lupa bahwa ada aku", celetuk Sung Joon yang sebal melihat mereka bermesraan.
Hyun Soo dan Jung In kaget.
Saat sarapan pagi di tempat keluarga Seo terasa ramai dan hangat. tambah lagi 1 anggota mereka, yaniu Hyun Soo. Jung Kil bangga karena dia sekarang paling tua dan menajdi kepala kelurga dan dihormati semuanya. Dia merasa sebagai ganti kakek Kang Man Bok di sini.
Pulang kantor Hyun Soo menyempatkan diri lewat rumahnya. Dia membawa roti kesukaan ibunya dan menyimpannya di teras. Geum Ja masih stress karena kehilangan Hyun Soo, dia duduk terpaku di halaman belakang. Dia sebal ketika melihat hiasan moaik di kaca. Jung In juga rupanya juga lewat ke rumah kakek kang , dia juga membawakan roti yang sama utnuk Geum Ja. Mreka berdua menaruh roti itu di teras.
JUng In melihat Hyun Soo begitu kedinginan, dia menghangatkan pipi Hyun Soo dengan ke dua tangannya, lalu mengajak kekasihnya itu pulang bersamanya.
Geum Ja memergoki mereka berdua di halaman. Dia benar-benar kesal tapi menahan marahnya dan bersembunyi dibalik tembok. Saat mereka pergi , Geum ja tertegun melihat ada dua buah ritu kegemarannya ditinggalkan di depan rumah. Dia sempat terharu tapi dia lalu kembali emosi.
"Memang hanya dengan ini mereka bisa menyogokku!"
Keluarga Seo mengadakan rapat tentang rencana Ji Soo membuat menu baru untuk rumah makan mereka. Mereka menggunakan seragam training mereka masing-masing. Ji Soo lalu membuatkan sampel masakan ayam siram saus andalannya. Mereka lalu mencoba masing-masing satu potong. Sisa potong ayam yang ada mereka perebutkan dengan adu panco. Sepertinya partai final diperebutkan antara Hyun Soo dan Seo Jung Kil. Hyun Soo pun kalah oleh calon mertuanya itu.
Jung Kil merasa dia pemenangnya, tapi Jung In mengingatkan bahwa ada satu orang yang belum berlomba, yaitu Ji Soo. Ji Soo, sang three star berhasil mengalahkan Seo Jung Kil.
Geum Ja masih dilanda marah, frustasi dan dilema. Dia lalu naik ke kamar loteng. Di tembok kamar sudah ada tambahan coretan menjadi
"Bodoh 10000 X = Kang Hyun Soo"
Hyun Soo diam-diam menelepon ayahnya. Dia menanyakan kondisi keluarganya. Sang Hoon berkata bahwa GEum ja tadi keluar rumah
"Sepertinya ibumu pergi ke arah rumah Jung In", kata Sang Hoon.
Malam itu, Jung In ditelepon oleh seseorang. Jung In lalu langsung pergi dari rumah.
Geum Ja sedang duduk terpaku di taman, dia menunggu kedatangan seseorang. Lalu Jung In datang.menemuinya. Geum ja memandang Jung In sambil memegang tangannya.
"Jika Hyun Soo menikah denganmu, berarti kamu adalah menantuku. Bagimana kita jika bergaul akrab mulai dari sekarang?", tawar Geum Ja
< episode 32 episode 34 >
0 comments:
Post a Comment