Powered by Blogger.
RSS

Sinopsis Smile, You episode 34

Kang Hyun Soo pergi keluar mencari Seo Jung In yang tidak ada di rumah. Dari ayahnya dia tahu ibunya pun pergi barusan, Hyun Soo khawatir. Akhirnya Hyun Soo melihat Jung In wajahnya tampak linglung.
"Jung In...apa yang terjadi?", tanya Hyun Soo cemas.
Jung In tampak lemas, Hyun Soo memeluknya dengan khawatir.

"Ayo kita pulang. Aku ceritakan di rumah nanti", Jung In masih tak mau bicara

Geum Ja pulang ke rumah dengan wajah sendu. Geum Ja lalu menghadap Kakek, sang Hoon mengikutinya.
"Saya menyetujui mereka. Hyun Soo dan putri Jung Kil yang akan dia nikahi",Geum Ja seperti terpaksa
"Kamu sudah bertemu Jung In? bagus-bagus kamu melakukan hal bagus", Sang Hoon tampak lega
Geum Ja lalu keluar dari kamar.
Sang Hoon heran dengan sikap kakek yang tak tampak gembira
"Ayah, apa benar kamu tidak gembira mendengar ini?", tanya sang Hoon heran
"Jangan terlalu terlihat gembira dihadapannya", kata kakek berbisik pada Sang Hoon
mereka berdua lalu tertawa cekikikan karena gembira Hyun Soo akan menikah.

Hyun Soo dan Jung In pulang ke rumah.Baik Hyun Soo dan anggota keluarga lain penasaran apa yang terjadi pada Jung In tadi.
"Bibi menyetujuiku untuk menikah dengan Hyun Soo Oppa!", kata Jung In girang.
Semua kaget dan senang. Hyun Soo seperti meno dapatkan kejutan besar dia memeluk Jung In.
Kakaknya memberi selamat pada Jung In. Go Joo Hee terlihat agak cemburu
"Kamu tidak mina persetujuan dariku!", katanya menegur Hyun Soo
"Bibi khan sudah menyukaiku", rayu Hyun Soo sambil tersenyum manis. Joo Hee biasanya luluh oleh senyum  Hyun Soo.
Hyun Soo begitu senang. Dia memegang erat tangan Jung In

Namun Jung Kil tidak percaya begitu saja. Dia takut ini hanya sekedar taktik dari Geum Ja.

SEo Jung Kil mendatangi rumah Kakek. Dia khusus mencari Geum Ja. Geum ja terlihat stres, dia memakan ikat kepala di dahinya. Geum Ja mengira Hyun Soo ikut pulang setelah dia menyetujuinya.
"Aku sengaja tidak membawanya kemari karena aku ingin memastikan sesuatu. Katanya kamu menyetujui mereka tapi kenapa kamu memakai ikat kepala begitu", desak Jung Kil.
Geum Ja ya stres krn terpaksa setuju berdalih dia sakit kepala karena stress.
JUng Kil lalu berkata dia juga sakit kepala dia juga lalu memasang ikat kepala di dahinya. Jung Kil lalu meminta Geum Ja menatap matanya
"Apa benar kau merestui pernikahan mereka dengan tulus?", tanya jung gil penasaran dia ingin meyakinkan geum ja tidak punya rencanan lain.
"Akankah kamu mencintai Jung In bagai putri mu sendiri, dalam suka dan duka sampai akhir?"desak jung kil dengan gaya seperti orang yang akan menikahkan seseorang.


Di rumah Jung In, Malam itu Hyun Soo masih berpacaran dengan Jung In mereka lega bahwa akhirnya Geum Ja menyetujui mereka untuk menikah.
"Oppa, ini semua bukan mimpi khan?", Jung In merasa tak percaya
"Katakku, kamu telah bertahan dengan hebat sampai saat ini", puji Hyun Soo
"Bodoh (panggilan sayang Jung In pada hyun soo), aku cuma menunggu saja kok. Aku nanti akan baik-baik pada Kakek, Paman dan Bibi"
"Aku juga akan baik pada Paman, Bibi, Sung Joon dan Jung Kyung"
Sung Joon yang mendengarnya protes. Dia ada di ruangan yang sama dan gerah melihat mereka bermesaraan di depannya.
"Kakak kenapa tidak pergi atau pura-pura ke kamar mandi saja", kata Jung In

Pagi hari, saat akan berolah raga Sang Hoon terlihat lebih memperhatikan kakek. Dia memasangkan syal di leher kakek. Geum Ja datang dengan wajah sendu.
"Aku telah menyetujui mereka. tapi mengapa mereka tidak mengembalikan Hyun Soo"
Geum Ja tak tahu Hyun Soo ternyata telah pulang. Hyun Soo lalu mengucapkant erimakasih pada kakek, ayah dan terutama merayu ibunya.

Saat sarapan pagi, Kakek dan Sang Hoon tampak semangat membicarakan kemungkinan bahwa mereka akansegera punya cicit dan cucu. Hyun Soo tampak malu-malu.Geum Ja sebal mendengarnya dia pergi ke dapur. Tiba-tiba tangannya tersiram kuah. Geum Ja langsung berteriak
"Panas..panas..."
Hyun Soo dan Sang Hoon langsung menuju dapur. Tapi geum ja hanya ingin diperhatikan Hyun Soo dia tampak cari perhatian. Lalu Jung In datang, Hyun Soo spontan menyambut Jung In. Geum Ja tambah cari-cari perhatian.
Ayahnya mempertingatkan Hyun Soo untuk berhati-hati
"Sebelum sampai waktumu menikah, hati-hati ibumu bagai bom waktu!"
Geum Ja ternyata menyuruh Jung In datang dengan alasan Jung In harus belajar banyak tentang pekerjaan rumah tangga sebelum menikah (kayaknya pengen nyiksa Jung In aja deh nih).
Jung In datang dengan membawa jeruk. Tapi sebelum yang lain makan Geum Ja langsung mencela bahwa jeruk yang dibawakan Jung In sangat asam (amit2 deh moga2 ga ada yang calon mertuanya kyk gini )
Geum Ja lalu mengusulkan akan kedua keluarga bertemu secara resmi berkenalan dan membicarakan pernikahan. Sang Hoon dan Kakek agak aneh karena mereka toh sudah saling mengenal. tapi Geum Ja beralasan karena Hyun Soo anak satu-satunya dia ingin seperti orang kebanyakan.

Geum Ja rasanya puas memarahi Jung In jika Jung In sedikit saja ada kekurangan di dapur.
Tak hanya di situ saja fia juga mengetes Jun In seberapa jauh dia mengenal Hyun Soo
"Kamu tidak hanya bertemu untuk pacaran saja khan? Hayo apa warna kesukaan Hyun Soo, kau harus tahu jika nanti membelikan baju untuknya!"
JUng In berpikir sejenak , dia ingat Hyun Soo pernah bercerita padanya dulu
"Biru tua", jawab Jung In.
"Lalu apa makanan kesukaanya?!"
"Kimbimbap buatan Bibi", jawab Jung In
Geum ja mulai kesal
"Saat Hyun Soo kelas 7 dia ranking berapa di sekolah?"
Hyun soo datang, dia sembunyi di balik tirai dan memberi kode pada jung In
"ranking satu" jawab Jung In. Geum Ja heran Jung In tau juga.
"Lalu saat Hyun Soo pernah dapat ranking terjelek, dia ranking berapa" Hyun Soo kembali memberinya kode
"400 eh 40 ", jawab jung in. Geum Ja kesal tahu Jung In bisa menjawab pertanyaan2 itu.

Geum ja lalu memberikan list mas kawin dan seserahan yang harus dibawa pihak pengantin wanita. Dia minta Jung In menyerahkannya pada ibunya. (di sana ternyata pihak pria yang nyelenggarain pesta pernikahan. pihak wanita yang dikirim ke pihak laki-laki dibekali oleh orang tuanya seserahan berupa kebutuhan rumah tangga). Jung In kaget dengan banyaknya item di yang diberikan Geum Ja itu
"Barang rumah tangga sebanyak ini, apa bakal muat juga di rumah ini?"
"Knapa?! itu terserah padaku nanti!", kata Geum Ja sinis
Jung In buru-buru mengiyakan dan menyembunyikan daftar itu.

Sang Hoon prihatin melihat Jung In dia berharap Jung In mau bertahan teradap kelakukan istrinya. Junperumg In bahagia karena paman Sang Hoon sering ada di pihaknya.
"Aku menganggap paman itu bagai bintangku", kata Jung In
Sang Hoon bangga mendengar perumpamaan Jung In untuknya

Hyun Soo menemui Jung Kil. Dia mengajak Jung Kil ke toko dan membelikannya baju yang pantas untuk acara pertemuan keluarga nanti (mirip lamaran kali ya kalau di kita). Saat mengantar Jung Kil pulang Hyun Soo juga memberikan sejumlah uang pada Joo Hee untuk membeli baju resmi.
"Tapi ini jumlahnya terlalu banyak untuk membeli baju", sahut Joo Hee
"Siapa tahu Bibi membutuhkannya untuk membeli hantaran pernikahan nanti", kata Hyun Soo (baik bener nih HS )

Acara pertemuan keluarga diadakan di tempat khusus di restoran Kakek Joon Bae. Geum Ja berdandan dan memakai Hanbook yang ribet. Dia tidak mau kalah set dengan orang tua Jung In. Mereka semua telah datang, Jung Kyung dan Sun Joong juga datang, mereka masih menunggu kehadiran Jung Kil dan Joo Hee. MEreka berdua lalu datang. Geum Ja panas karena Jung Kil dan Joo Hee datang dengan pakaian resmi lebih lagi Joo Hee juga tampak sangat cantik.

Sang Hoon dan Kakek tidak ingin terlalu ribet, dan meminta mereka mereka menentukan tanggal pernikahannya
"Biar kami bisa cepat menyiapkan pesta pernikahan mereka"
Tapi Geum Ja ingin pihak perempuan menyelenggarakan pesta pertunangan dahulu. Semuanya terkejut mendengarnya. mereka menyangka hal ini akan diselenggarakan sederhana saja.
"Kenapa?! hal ini umum dilakukan keluarga dan pasangan lain khan?!", kata Geum Ja
Gem Ja juga menyindir baju Joo Hee yang indah padahal mereka tidak punya uang.
"Jung In daftar hantaran dan seserahan sudah kau berikan pada ibumu belum. Apa kamu mau menyerahkan putrimu tanpa membawa apapun?!" gertak Geum Ja
Joo Hee panas. Terjadi perselisihan antara Geum Ja dan Joo Hee
"Jung In sini berikan daftar itu! Lagian jama sekarang sudah bukan jamanya lagi anak tingal dengan orang tua. Berikan mereka tempat tinggal. Sini aku minta kunci apartemen!", balas Joo Hee.
Jung In seba salah, dia membawa ibunya ke toilet untuk bicara.
"Sini mana dafarnya aku pengen tau seberasa besar sih yang dia minta!", kata Joo Hee pada anaknya. Joo Hee berkata dia punya uang. Jung In gantian heran
"Apa ibu menerima uang dari Hyun Soo?", tanya Jung In kecewa
Geum Ja yang datang ke toilet mendengar pembicaraan itu. Dia tambah marah dan di atas angin tahu mereka diam-diam menerima uang dari anaknya.

Mereka bertiga kembali lagi ke dalam. Tapi suasana sudah terlanjur kacau. Keluarga Jung In merasa dilecehkan.
Seo Jung Kil meminta keluarganya pergi dari situ.Kakek juga merasa sangat kecewa dia pergi begitu saja.  Jung In sedih dan putus asa. Sang Hoon dan Hyun Soo berusaha mengejar mereka tapi tak berhasil.
Di rumahnya Joo Hee menangis karena sakit hati. Dia menyuruh Jung In membatalkan niatnya saja menjadi menantu  dengan keluarga Kang.
Tapi Jung In sambil menangis juga memohon pada ibunya untuk menginjinkannya.
Jung Kyung ingin mendukung Jung In dia berkata punya tabungan sekitar 6-7 juta untuk membantu mempersiapkan mas kawin untuk Jung In. Sung  Joon juga berkata sebisanya akan membantu.
Joo Hee sedih, harga dirinya pun terluka karena ketika harus menikahkan anaknya dia tak punya biaya untuk menghantarkan anaknya ke pihak pengantin pria (ikut sedih nih jadinya).
Seo Jung Kil yang mendengarkan curahan kesedihan istrinya hanya bisa dia menunduk di luar, dia sebagai kepala keluarga merasa tidak bisa berbuat apa-apa.

Di rumah kakek semua orang mendiamkan Geum Ja. Hyun Soo sedih dia naik ke loteng, lalu membuka jendela melihat ke luar. Tapi Hyun Soo hanya termenung dan melamun sampai malam pun tiba.


Malam hari Jung In mencari ayahnya, dan mendapati ayahnya sedang minum soju sendiri. Dia lalu menemani ayahnya minum. Jung In ingat bahwa dia pintar minum dan tak mudah mabuk karena diajari ayahnya. Karena ayahnya mengingatkannya bahwa semua laki-laki itu adalah pemangsa dan tak bisa dipercaya.
Tapi kini ayahnya merasa dia juga belum bisa dipercaya oleh Jung In, ayahnya sedih karena tidak bisa berbuat apa-apa untuk menikahkan anaknya.
Tapi Jung In merasa ayahnya selama ini telah menginjinkan dia memakai hampir separuh uang ayahnya hanya untuk dirinya
"Beli mobil sport, baju, dan banyak buku-buku walau aku tidak menamatkan sekolah"
Jung In kadang tak mengerti mengapa dia bisa menyukai orang seperti Hyun Soo yang tidak punya apa-apa.
Tapi ayahnya merasa orang seperti Hyun Soo lah yang akan memberikan semuanya untuk Jung In, itulah sebabnya Jung Kil rela menukarkan rumah untuk menerima Hyun Soo
"Jika dia punya 10000 dia akan berikan 10000, jika punya 100rb dia akan berikan 100rb jika punya 1juta dia juga akan berikan 1jt padamu. tapi ini bukan masalah uang. HyunSoo akan memberikan semuanya untukmu", kata Jung Kil (jadi pengen nangis).
Jung In berkata bahwa dia akan menunggu sampai ayahnya kaya lagi seperti dulu baru dia akan menikah dengan Hyun Soo.

Jung In datang ke halaman berlakang rumah kakek untuk bertemu Hyun Soo. Hyun Soo laget Jung In sampai mabuk. Jung In masih sedih untuk keadaan kaluarganya sekarang ini membeli peralatan rumah tangga seperti yang Geum Ja inginkan juga berat bagi mereka. Jika keadaan keluarganya seperti dulu hal itu tidak jadi soal bagi mereka
"malah orang seperti Oppa mungkin sudah kucoret sebagai calonku. Hadiah perkawinan apa yang kamu inginkan BEAT? mungkin 10 BEAT bisa kita deretkan seperti kereta api. yacht? rumah? Ayahku bisa membelikan apa saja yang Bibi inginkan", kata Jung In mabuk sambil menangis.
Hyun Soo memeluk dan menenangkan Jung In.
Jung In meminta Hyun Soo agar sabar tidak buru-buru menikah
"Tunggulah sampai keluargaku bisa memenuhinya", pinta Jung In (ini menyangkut harga diri keluarga kali ya, untuk bisa memenuhi hadiah atau seserahan yang diminta pihak pria)

Sang Hoon tidak sengaja mendengar percakapan Jung In dia merasa prihatin. SAng Hoon lalu ingin agar dia yang mengantar Jung In pulang. Di tengah perjalanan Sang Hoon meminta Jung In dan keluarga agar tidak menunda pernikahan mereka.
"Jangan tunda, lakukanlah secepat mungkin. Katamu aku adalah bintangmu"
Jung In merasa keluarga mereka butuh waktu lagi.
"Tapi kita tidak punya waktu lagi"
Jung In merasa tersentak dengan perkataan Sang Hoon jantungnya berdebar.

Jung In pulang ke rumah dalam keadaan syok dan sedih. Paman Sang Hoon telah memberitahukan padanya tentang keadaan kakek. Jung In pulang menangis di pelukan kakaknya Sung Joon,
tapi dia tidak bercerita apa-apa.

Esok paginya tanpa disangka oleh Geum Ja, Jung In datang ke rumah kakek. Jung In lalu menuju ke kamar kakek menemui kakek. Kakek bahagia Jung In tetap datang setelah peristiwa yang tidak mengenakkan kemarin (Jung In orangnya tegar banget ya).  Jung In lalu memberi penghormatan kepada kakek sebagai calon menantu keluarga Kang. Jung In ingin secepakan diaku menjadi keluarga dan diberikan seragam training warna hijau. kakek begitu senang.

Geum Ja sebal meliha Jung In datang lagi.
"Bagaimana apa tanggal pertunangannya sudah ditenukan?", tantang Geum Ja
"Sudah, hari minggu ini di rumah makan ddubokki kita", jawab Jung In pede.
Geum Ja kaget kesal dia merasa diakali Jung In.
"Lalu bagaimana dengan mas kawin dan seserahannya!?"
"Kakakku menyumbang 10 juta sebagai tanda cinta mereka untukku. Dari uang itu kami akan memenuhinya secukupnya", kat Jung In.
Geum Ja keki merasa jumlahnya masih lebih kecil dari yang dia syaratkan (mata duitan banget nih geum ja)
Jung In beralasan karena sekarang keadaan keluarganya tidak memungkinkan. Jung In bahkan menyebutkan kembali motto keluarga Kang untuk memperkuat alasannya. Geum Ja bertambah emosi
"Jadi kamu ini mengabaikan perkataan orang tua ya!"

Kakek yang mendengar keributan langsung keluar dengan marah
"Jung In, kamu memang tidak boleh mengabaikan perkataan orang tua. dan akulah yang paling tua di rumah ini. Jadi kalian tiru saja apa yang pernah dilakukan Bibimu ini sebelumnya!", tantang Kakek kesal
"Tapi hal itu sebaiknya tidak dilakukan sebelum menikah", kata Sang Hoon bingung.
Hyun Soo lalu menyimpulkan bahwa yang dilakukan ibunya dulu itu adalah hamil. Geum Ja langsung stress. Jung In malu dia lari ke dapur. Hyun Soo merasa menang kali ini. (kakek ini memang pinter hahaha, geum ja pasti langsung pusing)

Jung In turun ke kamar Hyun Soo. Hyun Soo sedang bersiap-siap pergi kerja. Jung In mendekati Hyun Soo dengan bahasa tubuh yang menggoda. Hyun Soo agak gugup tapi dia tentu saja senang.
Jung In memasangkan dasi di leher Hyun Soo dengan mesra. Hyun Soo kaget sekaligus tergoda juga dengan perubahan Jung In yang mendadak mesra.
Mereka kemudian akan berciuman. Namun Hyun Soo berhenti saat mendengar ibunya memanggil.
"Jangan berhenti, kita harus mengikuti apa kata kakek", goda Jung In.
(selanjutnya buat yang belum 18 jangan intip intip hehe, ini adegan kesukaan mba withmee wkwkwkwk)
Jung In lalu mendorong Hyun Soo ke meja dan menciumnya. Geum Ja mencari Hyun Soo dan turun ke kamarnya .
Dia tak sengaja melihat mereka berciuman dan syok.


< episode 33                                 episode 35 >

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Post a Comment