Jung Kyung datang menyela pembicaraan Jung In dan Hyun Soo di dapur.
"Hyun Soo benar, akulah yang menyukainya", kta Jung Kyung tanpa canggung dan malu.
Jung Kyung merasa tak ada salahnya dia mengutarakan perasaannya. Jung In terkejut.
Tiba-tiba Geum ja yang tengah mabuk datang ke dapur dan memukul Jung Kyung
"Apa hebatnya kamu, berani menolak Hyun Soo!"
"Dia menyukaimu selama 8 tahun, coba apa kekurangannya Hyun Soo, katakan!" seru Geum Ja
Geum Ja membicarakan nasib putranya yang malang dan merasa prihatin.
"Ayo lebih baik kau pergi saja dari sini!", seru Geum Ja emosi.
Keluarga jadi heboh, semua berdatangan ke dapur.
Jung Kil terkejut ternyata teman sekampus yang disukai Hyun Soo tenyata Jung Kyung. Go Joo Hee protes karena Geum Ja telah membentak dan memukul anaknya.
"Orang yang menyukai dia adalah Hyun Soo kenapa kau malah memukul Jung Kyung!", jung Kil juga protes.
Sang Hoon mencoba menenangkan Geum Ja yang sedang mabuk sambil marah-marah. Geum Ja sedih dan prihatin karena Jung Kyung berani-beraninya juga muncul di depan Hyun Soo setelah apa yang semua Hyun Soo lakukan termasuk merayakan dan memberi kado ulang tahun.
Jung In mulai bersandiwara dia memeluk Geum Ja dan berkata menyesal karena semua ini.
Lalu kakek muncul dan memarahi mereka semua. Semua keluarga dikumpulkan di ruang tengah.
Kakek lalu bercerita tentang masa lalu.
Ketika Geum Ja pertama datang ke rumah mereka, kakek begitu bahagia dan mnyukai Geum Ja. Geum Ja kaget dan merasa tersentuh, dia selalu merasa kakek cuma suka memarahinya.
"Saya berterimakasih padamu karena selama 30 tahun ini kau menyiapkan semuanya untuk keluarga", kata Kakek pada Geum Ja
"Saya juga menyukai Kakek", kata Geum Ja
"Kalu begitu jangan suka buat keributan apalagi mabuk dan marah-marah!", tegas Kakek.
Kakek lalu melihat sang Hoon dan Jung Kil
"Kalian juga sudah berumur 50 tahun masih saja suka ribut!"
"Saya menghormati dan menyukai kakek", kata Sang Hoon"
"Kalian juga bertiga Hyun Soo, Jung Kyung dan Jung In, tidak perlu ribut siapa yang menyukai siapa", tegas Kakek
Hyun Soo, Jung In, Jung Kyung dan Joo Hee juga berkata mereka menyukai dan menghormati kakek. Jung Kil juga dengan terpaksa ikut.
"Tapi Jung Kyung tidak menyukai Hyun Soo!", protes Geum ja
"Jangan salah paham, saya sekarang menyukai Hyun Soo", kata Jung Kyung terus terang. Jung In tidak mau kalah dia langsung cepat-cepat tunjuk jari
"Saya..saya juga menyukai Oppa (Hyun Soo)", seru Jung In
"Bibi, kau sekarang puas khan dua orang anak perempuanku menyukai Hyun Soo", kata Jung Kil pada Geum Ja
Akhirnya perseteruan cinta pertama dan cinta segitiga diakhiri dengan pembicaraan saling menyayangi antar anggota keluarga (asyik juga ya dibikin jadi ngambang gini ama kakek hehe)
Jung Kyung pamit pulang ke kontrakannya. Jung In mengejar dan memanggil Jung Kyung di luar rumah
"Jika kau ingin aku meninggalkan Hyun Soo aku tak mau membahasnya", kata Jung Kyung (sebel banget ni ma kakaknya)
"Bukan itu. Saat Kakak bilang menyukai Oppa Hyun Soo aku jadi takut dan cemas", kata Jung In
"Mengapa? Bukankah orang yang Hyun Soo sekarang sukai sekarang adalah kau?!", sahut Jung Kyung
"Seperti yang pernah Kakak bilang bahwa dulu aku jangan menyukai Hyun Soo karena aku datang ke keluarga ini saja sebagai pengantin orang lain. Aku cemas dan takut, Kak. Kak, Oppa Hyun Soo adalah orang yang disukai oleh adiknya Kakak", kata Jung In penuh perasaan. Dia ingin kakaknya mau memahaminya juga.
Hyun Soo menengok ke kamar Jung In. Dia memandang tulisan tangan Jung In di dinding "Bodoh 100 X". Hyun Soo tahu tulisan itu untuknya.
Jung In kembali ke kamarnya stelah bertemu dengan kakaknya. Dia melihat dinding, ada yang berubah ditulisannya sekarang menjadi "Bodoh 100 00 X".
Jung In tahu itu yang pasti Hyun Soo tulis untuknya, dia memegang tulisan itu dengan penuh perasaan. (gitu tuh klo orang jatuh cinta, ga usah pake kata Love, pake kata bodoh juga udah seneng hihi)
Ji Soo dan Sung Joon masih pacaran di kamar berdua. tapi tiba-tiba Ji Soo ketiduran karena mabuk.
Pagi harinya Ji Soo terbangun dia kaget karena melihat Sung Joon tertidur di sampingnya. Dia buru-buru membangunkan Sung Joon. Sung Joon terbangun dia lalu ingin keluar kamar, tapi Ji Soo menahannya.
"Tunggu dulu! siapa tahu penyewa kamar itu di dapur", tahan Ji Soo cemas
"Memang kenapa? kita khan tidak berbuat apa-apa?!", Sang Joon heran.
Sung Joon lalu keluar dari kamar Ji Soo. Kebetulan Jung Kyung sedang membuat sarapan di dapur.
Mereka berdua tersentak melihat orang yang mereka kenal. Mereka merasa kepergok satu sama lain.
"Kau Jung Kyung mengapa di sini?", tanya Sung Joon.
Jung Kyung meminta kakaknya agar mau semenara ini merahasiakan keberadaannya di sini.
Sung Joon lalu menarik Ji Soo yang malu dan takut.
"Kita berdua saling menyukai", kata Sung Joon sambil melingkarkan tangan kirinya ke bahu Ji Soo. Ji Soo malu dan gugup.
Pagi hari Hyun Soo sudah bangun dan selesai menyiapkan bekal makanan di dapur (udah cakep lg mo ke kantor ehm). Ibunya datang. Geum Ja meminta maaf ada Hyun Soo karena keributan akibat kecerobohannya semalam, pasi membuat Hyun Soo tidak enak.
"Aku jadi tidak bisa tidur dan Punggungku juga sakit kena pukul ibu", kata Hyun Soo merajuk dan pura-pura memarahi ibunya.
"Mulai sekarang aku berkencan!", kata Hyun Soo pura-pura menakuti ibunya. Hyun Soo sudah melihat JUng In turun (cantik banget pake baju hitam). Hyun Soo lalu mengeraskan suaranya supaya didengan Jung In
"Pokonya Aku akan mengencani gadis yang kusukai!", kata Hyun Soo pada ibunya.
"Tapi jangan sembarang gadis ya", kata Geum Ja
"Pokoknya dia bermata bulat dan bersuara keras seperti Ibu dan pinter bikin omelet gulung", kata Hyun Soo sambil menyindir dan menggoda Jung In. (terakhir kali bukannya dadar gulung Jung In rada2 hancur hehe)
Jung In tahu dirinya disindir dia mulai melotot dan tersenyum sinis (lucu banget ekspresi Jung In).
"Saya juga suka perempuan yang tersenyum walau marah , bukan yang melotot dan tersenyum sinis", lanjut Hyun Soo yang mulai serem liat Jung In.
Geum Ja pergi dari dapur. Jung In lalu masuk dan memandangi kekasihnya dengan dingin. Dia lalu mencubiti Hyun Soo.
Hyun Soo mengaduh aduh dan meminta ampun.
Hyun Soo dan Jung In sudah ada di kantor. Mereka sedang menyipakan berkas meeting di ruang meeting.
Jung In masih merajuk pada Hyun Soo.
"Sudah dong jangan marah lagi",rayu Hyun Soo
"Bagaimana rasanya jika cinta pertamamu akhirnya berkata dia menyukaimu", sindir Jung In dia kesal karena Hyun Soo merahasiakan itu darinya. Hyun Soo mencari alasan bahwa Jung Kyung tidak mungkin serius dengan perkataanya.
"Ya sudah, jika kau kesal cubit saja aku", kata Hyun Soo
Jung In tak ragu mencubiti badan Hyun Soo. Hyun Soo mengaduh kesakitan (lucu banget liat Hyun Soo dicubit).
Lalu Han Se datang, menyindir mereka berdua yg sedang pacaran. Han Se menanyakan pada Hyun Soo kapan mobil BEAT contoh pertama jadi (mobil baru yang akan diluncurkan Global Motor namanya BEAT, dan Hyun Soo kepala projeknya). Jung In langsung berinisiatif ingin membantu Han Se mengurus pesta debutnya. Hyun Soo tiba-tiba cemburu dan pergi.
Jung In ke ruang Hyun Soo dengan ragu. Hyun Soo terlihat mengerikan jika sedang cemburu.
"Apa kamu masih ada perasaan dengan Han Se!?"
Jung In seding dia menghampiri Hyun Soo sambil menepuk badannya
"Oppa, jangan begitu", kata Jung In sedih. Hyun Soo sadar dan tidak tega melihat jung In
"Kamu sedih ya?", tebak Hyun Soo. Jung In mengangguk
Lee Han Se langsung datang mengganggu kemesraan mereka.
Hyun Soo lalu menyuruh Jung In bekerja di komuternya
"Passwordnya 7777 khan?", tebak Jung In
"Bukan", kata Hyun Soo. Rupanya Hyun Soo telah mengubahnya sesuai angka permintaan Jung In 0703.
Jung In akhirnya tahu Han Se dan ayahnya bersekongkol ingin mengambil lagi rumahnya.
"jangan sentuh rumah itu! saya akan mendapatkannya sendiri cepat atau lambat!"
"Biarkan aku membantumu mewujudkan keinginanmu, harganya khan mahal", kata Han se
Jung In marah
"Rumah itu memang harapanku yang terakhir, tapi karena kamu aku tidak menginginkannya lagi! Han Se, kamu itu bukan laki-laki yang aku inginkan", tegas Jung In (cowo ga nyerah-nyerah gini bikin tensi naek deh!)
Pulang kantor, Hyun Soo dan Jung In ke kantor kosmetik. Hyun Soo dan Jung In mengusulkan ide mereka kembali untuk toko kosmetik mereka. Mereka menyenangi idenya. Hyun Soo merasa geli karena Jung In memanfaatkan dirinya. Mereka lalu pulang ke rumah bergandengan tangan. Ketika akan sampai di rumah , Jung In mulai sedih karena kemesraan mereka sementara harus berakhir.
"Bagaimana kalau kita hari ini tidak usah pulang ke rumah?", ajak Hyun Soo
Mereka lalu berjalan mundur dan berbalik menjauhi rumah.
Geum Ja dan Sang Hoon meminta ijin kakek untuk keluar rumah dan bersantai di sauna. Go Joo Hee mengajak itu romantis. Jo Hee dan Jung Kil sirik, mereka juga ingin bersantai di malam hari (musim dingin enaknya ke tempat anget2 ya).
Oleh petugas sauna Geum Ja sempat kepergok karena membawa bekal Kimchi dari rumah.
Jung In dan Hyun Soo sedang bermesraan berdua di ruang sauna.
Tiba-tiba mereka dikagetkan oleh suara yang mereka kenal yaitu ayahnya Jung Kil dan Sang Hoon. Mereka berdua buru-buru menutupkan handuk ke muka mereka agar tak ketahuan.
Jung Kil tersenyum-senyum melihat 2 orang muda yang tengah pacaran. Dia menggosipkan 2 orang muda itu dengan Sang Hoon.
"Orang tua mereka pasti tidak tahu kalau anaknya pacaran di sini", kata Jung Kil pada Sang Hoon (ngakak terus nontonnya nih)
Jung In dan Hyun Soo pelan-pelan berjalan ke pintu, sambil muka mereka tertutup handuk. Tiba-tiba dari luar juga masuk Geum Ja dan Joo Hee.
Jung In dan Hyun Soo terpaksa mundur lagi, mereka tambah stress.
Akhirnya Jung In berhasil meloloskan diri keluar dari sana. Tapi malang dengan Hyun Soo dia tertinggal. Hyun Soo berusaha mojok sendiri dan menutup mukanya, di ruang yang sama dengan orang tua mereka.
Geum Ja sempat nyeletuk
"Melihat laki-laki yang kurus begitu aku jadi teringat Hyun Soo"
(duh jadi tambah pengen ketawa deh!)
Hyun Soo akhirnya berhasil keluar juga dan menyusul Jung In ke ruang pendingin. Wajah Hyun Soo acak-acakan karena tegang dan kepanasan terlalu lama di sauna.
Jung In menenangkan Hyun Soo. Mereka menrncanakan kencan mereka selanjutnya. Saat mereka akan keluar dari ruang pendingin ternyata orang ua mereka sedang bersantai di dekat pintu keluarnya. Mereka langsung panik lagi. Jung In mencuri-curi kesempatan untuk keluar. Sialnya lagi Jung In ketahuan oleh Geum Ja. Jung In langsung berbohong bahwa dia cuma sendirian ke sini. Geum Ja langsung mengajaknya makan-makan bersama mereka.
Hyun Soo sudah mulai kedinginan di ruang pendingin. Jung In masih gagal membawa keluarga mereka menjauh dari pintu keluar Hyun Soo. Hyun Soo sudah gemetar karena dingin, dia akhirnya nekad curi-curi keluar. Tapi Geum ja lagi-lagi melihat Hyun Soo. Dia kaget melihat Hyun Soo kedinginan. Hyun Soo lalu kabur lagi ke sauna. Jung In juga berhasil kabur mereka curi-curi waktu berduaan lagi di sauna. Jung In berkaa dia ingin piknik ke luar kota. Di sana mereka lalu menyusun rencana agar bisa piknik bersama-sama.
Di depan keluarga Hyun Soo, Jung In mengajak ayah dan ibunya piknik, Jung In berusaha membuat geum Ja panas hati. Ternyata benar Geum Ja termakan rencana Jung In, dia juga mengajak Hyun Soo piknik juga. Hyun Soo lalu membujuk ayahnya agar pergi bersama mereka saja agar bisa mengirit biaya. Jung Kil yang pelit juga stuju mengirit. Mereka akhirnya sepakat suatu hari nanti mereka akan piknik bersama dan piknik itu mereka namakan "Paradise Trip"
Hyun Soo menelepon Jung Kyung dan lega saat mengetahui Jung Kyung mau kerja kembali di rumah sakit.
Keesokan harinya di kantor, Jung In kepergok oleh ibunda Lee Han Se yang sedang datang ke Global Motors. Ibunda Han Se langsung emosi dan menggiring Jung In ke ruangan Han Se. Dia masih menganggap Jung In ingin terus menempel ada Han Se
"Mengapa perempuan ini ada di sini?!", seru ibunya marah pada Han Se
"Aku katakan aku khan bekerja di sini", potong Jung In.
Ibunya tetap tidak terima dan minta penjelasan dari anaknya.
Akhirnya Han Se berkata bahwa dia lah yang meminta Jung In ada di sisinya. Tapi walau Jung In ada di sini dia tetap sulit mengambil hati Jung In kembali Han Se menganggap semua cintanya berakhir karena ibunya.
"Tadinya aku pikir dengan mempertahankan Global, Jung In akan kembali kepadaku. Tapi ternyata tidak, dia pun tidak ingin Global. ayo kembalikan Jung In kepadaku, Bu!", kata Han Se putus asa.
"Aku juga tidak membutuhkan Global lagi!", tambah Han Se
Ibunya marah tahu Han Se ingin melepaskan Globalnya.
"Kamu tahu , berapa banyak usahaku unuk mendudukkanmu di kursimu ini!"
Hyun Soo segera berlari ke ruangan Han Se saat mengetahui Jung In kena masalah lagi. Tapi sampai di pintu ruangan dia terhenti. Han Se sedang terduduk menangis dan memeluk Jung In.
"Jung In katanya kau ingin mendapatkan orang yang kau sukai. Baiklah silakan kalau begitu. Aku akan menunggumu", kata Han Se sedih.
Jung In merasa kasihan dan sejenak menemani Han Se yang sedang sangat bersedih itua.
Hyun Soo lalu kembali ke ruangannya. Hyun Soo masih terduduk dan melamunkan kejadian tadi saat Jung In masuk ke ruangannya.
"Oppa, nanti malam kita tidak usah minum ya. Tolong belikan saja aku secangkir kopi yang mahal ya!", pinta Jung In
Sore itu Jung In menunggu Hyun Soo di luar pabrik. Hyun Soo datang dengan mengendarai mobil BEAT yang telah jadi, berwarna biru muda. Hyun Soo keluar lalu mengetuk head lamp nya sambil memandang Jung In (ini head lamp rancanganmu loh Jung In hehe). Dia lalu mengajak Jung In masuk ke dalam mobil.
Hyun Soo mengeluarkan 2 kaleng kopi satu untuknya dan satu untuk Jung In.
"Aku khan minta dibelikan kopi yang mahal", protes Jung In
"Kamu tidak tahu berapa banyak waktu dan usaha yang kukeluarkan untuk membuat mobil ini, bahkan seo Jung In yang kasian pun harus melakukan survey untuk lampu depannya. Dan ini pertama kalinya mobil ini dibawa keluar. Jika bukan karenaku kau tak bisa menaikinya. Kau beruntung bisa minum kopi di sini", kata Hyun Soo beralasan.
Jung In senang.
"Apa tadi yang Han Se katakan padamu?", desak Hyun Soo penasaran. Jung In ragu mengatakannya
"Kamu tidak mau cerita? OK duduk dan bepeganganlah", ancam Hyun Soo. Hyun Soo lalu tiba-tiba mengendarai mobil itu dengan sangat cepat . Jung In kaget dan panik.
"Iya aku kan bicara tolong hentikan mobilnya", teriak Jung In
Hyun Soo belum puas dia melakukan slalom dengan cepat seperti sedang mengetes mobil (emang itu tempat area luas buat ngetes mobil)
"Han Se ingin aku mengunggunya, tolong hentikan mobilnya", pinta Jung In
(wuah hyun soo ini bikin kaget aja)
Mereka lalu bicara dari hati ke hati di depan mobil.
"Aku sekarang tahu mengapa Oppa tidak membicarakan masalah Kak Jungkyung padaku. Pasti sakit membicarakan hal itu", kata Jung In "Katakanlah padaku apa yang Oppa rasakan waktu itu"
"Aku...kaget..aku cemas", kata Hyun Soo
"Apa takut Oppa akan goyah?"
"Bukan, aku yang takut kamu akan goyah, lalu pergi meninggalkanku...", kata Hyun Soo.
Sudah larut malam, Hyun Soo di kamarnya masih mengobrol di telepon dengan Jung In. Hyun Soo pikir semua orang telah tidur termasuk Sung Joon. Ternyata Sung Joon nyeletuk dan mengomel dia tidak bisa idur gara-gara Hyun Soo terus terusan mengobrol di telepon (wuah brarti dari tadi dia nguping orang pacaran dong gubrakkk). Tiba-tiba pintu rumahnya digedor dengan keras sambil memanggil-manggil namanya.
"Kang Hyun Soo...Kang Hyun Soo!"
Seisi rumah akhirnya terbangun dan keluar dari kamar. Paman Sang Hoon lalu membuka pintu. Lee Han Se yang tengah mabuk langsung menerobos masuk. Dia lalu memeluk Hyun Soo.
"Kang Hyun Soo saya jadi kesepian karenamu"
Dia juga lalu memeluk Jung In. Jung In dan Hyun Soo cemas Han Se berkata macam-macam tentang mereka
"Jung In, kau ,kalian berdua ini..."
< episode 21 episode 23 >
0 comments:
Post a Comment