Powered by Blogger.
RSS

Beethoven Virus Episode 3

Du Ru Mi menemui Maestro Kang (kadang dipanggil Kang Ma Eh)
"Mereka semua orang baik-baik, tidak bisakah kau berkata lebih sopan, menyemangatinya, membesarkannya", saran Du Ru Mi yang prihatin akan gaya maestro kang mengajar mereka.
Tapi maestro kang tidak mengacuhkan Du Ru Mi, dia masih terbebani akan Jung Myung hwan
"Di depan orang yang telah menghalangi jalan karirku, aku harus memakai orang -orang itu!", sesalnya "Padahal aku saja sering tidak puas dengan orang profesional", gerutu maestro kang
"Bukanlah lebih baik memimpin dengan pujian", lanjut Du Ru Mi. Maestro Kang masih kesal
"Di depan orang itu aku harus tampil dan memimpin sekumpulan sampah seperti mereka. Dan ini semua karena kamu!", seru maestro kang balik menyalahkan Du ru mi
"Sampah katamu?!",sahut Ru Mi. Dia telah berusaha bicara baik-baik akhirnya marah juga.
"OK 1 minggu, jika dalam waktu seminggu itu belum ada perbaikan aku keluar dan akan bicara dengan walikota",kata maestro Kang. Dia lalu juga memperingatkan Du Ru Mi untuk berlatih keras jika tidak mau disingkirkan
"Memang kamu pikir dirimu lebih baik dari mereka?!", sindir Kang Ma Eh
.
Beberapa orang berkumpul termasuk Jung Hee Yun, Bibi dari Gun Woo. Mereka semua takut pada Konduktor Kang. Mereka sampai-sampai tak kuat ingin keluar saja, termasuk Jung Hee Yun. Tapi mereka menyemangati Jung Hee Yun, jika dia benar-benar keluar berani membenarkan kata Kang Ma Eh bahwa kita adalah kotoran.

Hari berikutnya mereka kembali berlatih. Konduktor Kang melatih dengan kerasa dan tak segan-segan memeriksa permainan dan menyalahkan orang satu persatu. Du Ru Mi juga tak terlewat
"Tidak ada seorangpun termasuk koordinator di sini yang mampu. Kamu mulai lagi berlatih dari dasar do re mi, 100 kali!"
Kang Gun Woo muda kesal, dia berani protes.
"Kamu puas ya jika berhasil membantai kami satu persatu", sindirnya

"Jika itu lebih baik akan kulakukan walau sampai 100 kali. tapi ternyata aku malah menghabiskan waktu saja", jawab Kang Ma Eh
"Konduktor yang hanya marah dan tidak memberitahukan letak kesalahan pemain juga menghabiskan waktu kami!", balas Gun woo
Kang Ma Eh berkata bahwa orang-orang di siini tak lebih adalah instrumennya, dan instrumennya itu banyak yang kacau.
"Kami ini manusia", protes Gun Woo
"Bukan kalian ini binatang!", potong Kang Ma Eh kasar
"Kamu ini rasanya belum pernah digigit binatang ya", balas Gun Woo sengit

Sepeninggalan Kang Ma Eh, semua anggota tetap berkumpul untuk berlatih, Agar suasa jadi fresh dan cair sang cabaret Bae Yong Gi membuat lelucon di atas podiom
"Kalian semua adalah binatang!", kata Bae Yong gi menirukan gaya Kang Ma Eh
"Jika kalian saya suruh menggonggong, semua menggonggong..gog gog gog gog", candanya. Semua orang akhirnya bisa tertawa.
Bae Yong Gi dan Gun Woo akhirnya menemukan kata-kata untuk disampaikan pada maestro kang dilatihan berikutnya.

Pada hari berikutnya Bae Yong Gi mengutarakan uneg-uneg yang kata-katanya telah mereka susun bersama
"kita sudah berlaih di rumah untuk bagian yang sulit, maukah Anda mengoreksi bagian mana yang kurang"
Maestro Kang setuju, Baeyong gi memainkan terompetnya , tiba-tiba ada nada yang kpleset
"Tanpa kukatakan kamu sudah tahu khan letak kesalahanmu!", kata Kang Ma Eh.
Bae Yong Gi menunduk malu.

Setelah latihan resmi selesai, para pemain kembali berlatih sendiri sampai tengah malam, bahkan karena gereja di tutup mereka lalu berlatih di roof. Kang Gun Woo muda menjadi konduktornya. Tapi Du Ru Mi tak bisa menahan tawanya melihat gaya Gun Woo memimpin.
"Kamu begitu kaku, seperti robot", Ru Mi tertawa terbahak bahak
"Kamu sebaiknya menggerakkan tangamu santai seperti sayap burung", saran Kim Gab Yong, kakek pemain oboe
Gun Woo penasaran tentang teknik conducting, dia diam-diam mencari-cari buku tentang conducting di koleksi buku kepunyaan maestro Kang.
Dia mencari buku berbahasa korea. Dia lalu mengambilnya dan membacanya diam-diam.


Saat latihan dengan maestro kang ketegangan dimulai. Irama/tempo yang biasa mereka latih bersama Gun Woo berbeda dengan tempo konduktor Kang. Kang merasa aneh.
Permainan jadi kacau berbeda satu sama lain, ada yang terbiasa dengan Gun Woo sehingga tidak memperhatikan konduktor Kang. Apalagi bae yong gi yang tidak terbiasa melihat tangan dirigen. Gun Woo lalu memberi kode dengan tempo dengan tepukan tangan yang biasa dia gunakan melatih teman-temannya yang amatir.
"1..2...1...2", kata Gun Woo bertepuk tangan.
Kang Ma Eh merasa aneh. Setelah itu permainan kembali teratur.
Di sela-sela latihan kakek Kim Gab Yong mengingatkan Gun Woo agar berhati-hati, karena bisa jadi keisengannya menjadi kondukor ketahuan. Karena jabatan konduktor dalam musik itu begitu tinggi dan terhormat ibarat jendral atau presiden. Jika tahu bahwa ada orang lain yang naik podiumnya bisa menghancurkan harga diri konduktor.

Saat latihan, tiba-tiba ada seorang bapak dan istrinya yang menerobos masuk. Dia ternyata orang tua Ha Yi Deun, gadis pemain flute. Sang bapak marah karena anaknya keluar dari sekolah dan malah ikut main orkestra. Padahal bapaknya ingin bakat anaknya bermain flute tersalurkan lewat sekolah seni formal.
Sang bapak ini menyalahkan maestro Kang yang mengira dialah penyebab anaknya dropout.
Maestro Kang dengan mudah membalik bahwa selama ini Ha Yi Deun jg bukan pemain yang patuh dan kerap bermain, dia jg menyalahkan sang bapak yang kasar dan tau tahu sopan santun
"Begini rupanya sang bapak yang mendidik anaknya. Anak Anda ternyata tak beda seperti ayahnya", sindir Kang.
Yi Deun malu dan mengajak orang tuanya keluar. Yi Deun menjelaskan pada orangtuanya dia keluar karena tidak bisa membayar lagi uang sekolah. selama ini dia berbohong bahwa uang sekolahnya sebenarnya jauh lebih mahal dari yang dia katakan selama ini. walau dia sering kelaparan dan kerja sambilan, dia tidak bisa menutup uang sekolahnya.

Yi Deun curiga, kakek Kim Gab Yong lah yang menelepon ayahnya. Kemaren malam dia menemui kakek Kim gab Yong untuk meminjam uang tapi tidak diberi karena mengiranya bohong tentang kondisi keluarganya. Yi Deun marah pada Kakek Kim, padahal selama ini Yi Deun tidak memberitahukan pada orang lain bahwa kakek menderita dimentia (alzhemier/ kepikunan). Yi Deun juga kesal pada Ru Mi karena Rumi menolak membayarkan urang kontraknya di muka. Ru Mi punya alasan bahwa mereka belum tampil dan Yi Deun sering tidak disiplin mengikuti latihan. Yi Deun marah lalu keluar dari orkestra.

Maestro Kang mulai curiga karena dia melihat sebelum latihan mulai , banyak pemain yang bertanya pada GUn Woo. Saat latihan Maestro kang mengetest gun woo
"Karena sepertinya orang-orang di sini menganggapmu sebagai dewa yang selalu ditanyai, coba kau ingin dengar sendiri permainanmu. Mulai dari bagian C!"
Gun Woo bingung, dia membuka-buka partiturnya dan tidak tahu mencari di mana
"Yang melodinya seperti apa, saya tidak bisa membaca partitur", tanya Gun Woo
Orang-orang kaget bagaimana lalu dia bermain selama ini
"Saya mendengarkanya sekali lalu menghafalnya. Tapi yang penting tidak mengganggu penampilan khan?", katanya polos
Maestro Kang penasaran, dia lalu memainkan melodi di piano untuk ditirukan oleh Gun Woo. Melodi yang masih simpel dengan mudah ditirukan Gun Woo.
Orang-orang semakin heran dan terkesan
"Dia jenius", sahut Ru Mi antusias
Maestro kang lalu memainkan lagi sebait melodi yang lebih sukar 1 kali. Dengan mudah Gun Woo bisa menirukannya.
Maestro kang sadar dia memang jenius, dalam hatinya tersentak.

Di rumah, Maestro kang berkomentar
"Sejak kapan kamu sadar bisa mengingat semua musik itu? Dan kamu selama ini tidak menyadari bakatmu?! malah sibuk mengatur jalan raya. Hanya ada dua kemungkinan, kamu ini arogan atau tolol!"

Akhirnya, keisengan Gun Woo ketahuan. Saat malam setelah latihan, maesto kang kembali ke gereja. Dia melihat mereka berlatih sendiri, dan Gun Woo menjadi konduktor di podiumnya. Maestro Kang tersinggung harga dirinya terusik. Dia lalu memanggil Du Ru Mi.
"Suruh Gun Woo pergi", kata Kang Ma Eh
Tapi Du Ru Mi menolak. Dia lebih memilih Kang Gun Woo muda daripada Maestro Kang Gun Woo.
Gun Woo yang mendengarnya kaget. Padahal Gun Woo sendiri sudah siap mental meninggalkan orkestra.
"Karena aku sadar ini kesalahanku aku rela dikasari, tapi aku tidak terima kalau kau berkata kasar pada para pemain lainnya", dalih Du Ru Mi.
"Biar aku saja yang pergi, aku akan carikan pemain terompet pengganti", kata Gun Woo
Kang Ma Eh tersinggung.
Du Ru Mi merasa tak kuat jika konduktor Kang memimpin mereka, menurutnya walau Gun Woo belum berpengalaman bisa lebih menghargai dan tumbuh bersama para pemain.
"Orang seperti Gun Woo lah yang kita butuhkan sekarang", kata Ru Mi polos

Maestro Kang merasa sangat kecewa dia minta disiapkan tiket pulang.

Keesokan harinya maestro Kang ternyata masih melatih untuk yang terakhir kalinya. Kali ini dia menunjukkan kelasnya yang sebenarnya. Maestro Kang membahas lagu Nella Fantasia yang akan mereka bawakan. Dia memutarkan rekaman video. Dia berkata bahwa lagu itu awalnya diambil dari sebuah film dan sebuah pemain Oboe yang memainkan musik dipedalaman untuk orang primitif. Dia memberi contoh dengan piano, kesan dan rasa yang selama ini mereka mainkan dan kesan dan rasa yang seharusnya dibawakan.
Dia lalu meminta semua pemain menutup mata lalu berkonsentrasi seolah-olah berada di hutan. Mereka mencoba merasakan suasananya, desiran air sungai, tiupan angin dan bunyi kicauan burung. Mereka lalu membuka mata dan serasa berada di hutan.
Mereka lalu diminta memainkan sesuai perasaan itu. Setelah selesai semua pemaia pemain merasa puas dan merasa permainan mereka jadi indah dan terkesan berbeda dari sebelumnya, mereka llu bertepuk tangan. Semuanya terkesan oleh kemampuan konduktor Kang mengarahkan penampilan mereka, termasuk Gun Woo. Lalu Maestro Kang Gun Woo pamit dan bilang jabatannya akan diganti oleh yang namanya kebetulan sama dengannya Kang Gun Woo muda. Du Ru Mi merasa tidak enak. Gun Woo dalam hati juga merasa malu karena dia tidak sedikitpun sebanding dengan maestro Kang.

Di rumah, Gun Woo mendapati maestro Kang telah mengepak barang-barangnya dia merasa tidak enak dan bersalah. Dia lalu memberanikan diri untuk berlaku sportif.
"Walau saya malu berkata ini tapi saya mengakui, saya baru sadar tadi bahwa musik itu benar-benar sesuatu yang indah", aku Gun Woo
"Bukankah kamu sendiri yang "menari-nari" di podiumku ", sindir Maestro Kang kesal, dia masuk dan menutup pintu kamarnya.
"Tolong tetap pimpin kami dan ajarilah saya" Gun Woo memohon dengan tulus
"Saya sadar kemampuanku masih sangat jauh dibanding Anda. Anda benar bahwa saya ini tolol", tambahnya
Maestro kang mulai luluh dia membuka lagi pintunya. tapi dia tetap tidak mau, mungkin hatinya sudah terlanjur sakit
"Saya tahu perasaanmu, tapi maaf ya maaf, hukuman tetap hukuman", tegas Kang.

Kang lalu merenung di kamar. Dia sempat renyuh oleh Gun Woo tapi dia heran karena Du Ru Mi malah belum minta maaf padanya.
Ha Yi Deum masih dendam pada Ru Mi, dia menemui walikota dan mengatakan rahasia mengenai fakta orkestra mereka yang masih disembunyikan oleh Du Ru Mi kepada walikota.

Ru Mi lalu datang menemui Maestro Kang. Ru Mi menyerahkan tiket pesawat untuk pulang.
Maestro Kang menunggu kata-kata maaf atau semacamnya dari Ru Mi. tapi ru mi merasa apa yang akan dikatakannya juga mungkin dirasa percuma (padahal ga lo Ru mi, dia ngarep tuh). Ru Mi merasa walau kemarin Maestro Kang menunjukkan kelasnya, tapi menurut Ru Mi itu bukan style Kang Ma Eh. Dia khawatir hal yang tidak enak akan terjadi lagi
"Jadi maksudmu lebih baik anak itu yang menjadi konduktor!?", Kang Ma Eh kesal.
Ru Mi lalu meminta maaf pada Maestro Kang. Tiba-tiba handphone Ru Mi dan Maestro Kang berbunyi bersamaan. Walikota yang marah menelepon mereka
"Jadi orkestra itu hanya palsu belaka?!"

< episode 2                                            episode 4 >

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Post a Comment