Kang Hyun Soo menghibur Seo Jung In yang tengah sedih dan bekecil hati. Dia lalu merangkul Jung In dengan sayang. Jung In akhirnya meminta maaf dan berkata bahwa nanti dia tidak akan bersikap seperti ini lagi.
Jung In akhirnya bisa tersenyum kembali. Jung In menyuruh Hyun Soo kembali ke restoran karena takut geum Ja mencarinya.
"Biarkan aku memelukmu 1 meniiit lagi", rayu Hyun Soo nakal (mau curi2 kesempatan nih mumpung di rumah g ada orang. @noel pesen buatmu: ga boleh ya hehe)
Di luar sepengetahuan mereka ternyata orang tua mereka pulang ke rumah. Geum Ja terlebih dahulu masuk ke rumah, dia kaget melihat Hyun Soo memeluk Jung In di dapur. Geum ja terperanjat dan berteriak
Hyun Soo dan Jung In tersentak mendengar suara Geum Ja (niat bertanduk emang ga terkabul hihi)
Untungnya 1detik berikutnya Hyun Soo cepat mendapat akal. Dia langsung marah-marah menjepit dan mengunci leher Jung In seolah-lah mereka sedang bertengkar.
Jung In langsung mengerti dia tak kalah heboh berusaha membalas serangan dan beradu mulut dengan Hyun Soo.
"Ayo cepat kembalikan itu!", kata Hyun Soo
"Kembalikan apa..apa..apa hayo!", kata Jung In sambil mikir juga
"Itu..kau yang mengambilnya pasti kau tau itu apa!", Hyun Soo juga sebenarnya bingung mo ngomongin apa.
"Iya...apa..apa maksudmu... dompetmu!", kata Jung In tiba-tiba terpikir dompet
Mereka berdua dengan heboh pura-pura saling menuduh. Orang tua mereka sampai bingung, mereka ingin memisahkan tapi mereka berdua terlihat sangat serius berantem dan tak mau didekati
"Ma, diam dulu di sana!", kata Hyun SOo pada Geum Ja
"Ma, jangan ikut campur dulu!", kata Jung In pada Joo Hee
Mereka juga saling mengatai dan mengejek
"Kamu memang seperti kodok!"kata Hyun Soo
"Badanmu malah seperti kertas perkamen yang menempel di tulang", balas Jung In
"Kamu, mulutmu seperi kantung telur ikan!"
Hyun Soo lalu berteriak mengusir Jung In..Jung In tak kalah pedas membalas. Geum Ja dan Jung Kil akhirnya malah terbawa mereka ikut-ikut mendukung anak masing-masing.
Sang Hoon kesal dia berteriak keras minta semuanya berhenti (wuahhhhhhh heboh banget sandiwaranya hahaha)
Mereka lalu dikumplkan di ruang tamu. Sang Hoon mempersalahkan mereka karena sudah bukan anak-anak berani bertengkar di depan orang tua. Tapi Geum Ja dan Jung Kil masih pro erhadap anak mereka masing-masing. Geum ja menganggap Jung In keturunan Jung Kil yang terbukti pernah mencuri dan dibawa ke kantor polisi.
Hyun Soo dan Jung In berusaha menyudahi sandiwara ini . Hyun Soo berkata oh mungkin dompetnya ada di tasnya yang tertinggal di rumah makan, dan langsung beranjak pergi.
"Hey awas ya klo benar di sana mampus kamu!", teriak Jung In pura-pura karena ingin ikut keluar bersama Hyun Soo.
Di luar Hyun Soo dan Jung In lega mereka pun tersenyum bersama
"Maaf ya, kamu sakit tidak tadi aku jepit?", kata Hyun Soo perhatian. Jung In menggeleng tersipu
"Oppa gimana sakit ga aku pukul tadi?",Jung In balik bertanya.
Hyun Soo sempat cemas karena Jung In terucap kata dompet. Hyun Soo lalu tiba-tiba penasaran apa benar Jung In pikir dia kurus sampai dibilang sepeti kertas yang menempel pada tulang. Lalu Jung In juga jadi teringat
"Lalu Oppa jangan-jangan sempat berpikir ya bahwa mulutku memang seperti kantung telur ikan?!"
Mereka jadi beneran ribut di halaman.
Lalu kakek datang dia melihat Hyun Soo dan Jung In ribut di halaman
"Hey kalian berdua mengapa bertengkar?!"
Jung In dan Hyun Soo sadar mereka langsung berhenti ribut. Kakek ternyata membawa tas Hyun Soo dan Jung In yang tertinggal di rumah makan. Mereka bertiga lalu masuk ke dalam.
Di dalam rumah ternyata Geum Ja+SAng Hoon malah jadi ribut juga melawan Jungkil + Joo Hee (hehe musuhan terus). Kakek memarahi mereka
"Kalian sudah tua bertengkar terus. Pantas saja anak-anak juga ikut bertengkar!"
Setelah kakek masuk, Keluarga mereka sempat akan ribut lagi. Dan ditutup dengan Jung In menendang sebelah kaki Hyun Soo sampai Hyun Soo jatuh sebelum dia naik ke kamar.
Rupanya kali ini Hyun Soo masih kesal dia tidak rela dikatakan berbadan tipis tak berotot dan dikalahkan Jung In. Di kamarnya Hyun Soo mendapat telepon dari Jung In.
"Ayo kita ketemu di belakang , kita bereskan masalah kita!"
Hyun Soo meresa tertantang dia langsung ke belakang dan melakukan push up.
Jung In datang dia masih tak rela Hyun Soo mengatai mulutnya mirip kantung telur ikan.
"Ini karena aku sering marah-marah padamu akhir2 ini , maka mulutku jadi seperti ini!", kata Jung In.
Tiba-tiba mereka mendengar suara Sang Hoon, Hyun Soo langsung membantu Jung In sembunyi di bawah bangku.
Sang Hoon ingin mengajak Hyun Soo bicara empat mata. Dia prihatin mengetahui cinta pertama Hyun Soo pada Jung Kyung selama 8 tahun hanya bertepuk sebelah tangan. Sang Hoon ingin berempati pada anaknya karena dia pun pernah merasa cinta pertamanya kepada Julia (alias Joo Hee) gagal. Mendengar mereka membahas Jung Kyung , Jung In yang dibawah bangku cemburu dan mencubiti kaki Hyun Soo.
Hyun Soo terus meyakinkan ayahnya bahwa dia juga Jung Kyung sekarang baik-baik saja sehingga ayahnya tak perlu khawatir lagi.Hyun Soo lalu membujuk ayahnya masuk karena hari semakin dingin.
Setelah Sang Hoon pergi, Hyun Soo buru-buru menarik Jung In bangun.
Jung In merasa sedih dan merapat ke dada Hyun Soo.
"Maaf kau mendengarnya pasti terasa sakit", kata Hyun Soo memeluk Jung In.
Jung In lalu merajuk. "Oppa, tapi kalau kamu mengatakan mulutku seperi kantung telur ikan lagi, aku nanti tak mau menciummu"
Han Se menemui Sun Joong. Dia ingin bantuan untuk mendapatkan Jung In kembali. tapi menurut Sun Joong , Han se sudah terlambat karena sekrang walau Hyun Soo dan Jung In belum mau mengaku padanya , dia sudah melihat chemistry cinta di antara mereka.
Jung Kyung pergi meninggalkan rumah. Dia merasa tidak enak melihat pasangan Hyun Soo - Jung In juga kepada ortu Hyun Soo. Dia berkata menginap di rumah sakit ternyata dia tinggal dan menyewa kamar bersama Ji Soo. Jung Kyung tidak ingin keberadaannya diketahui, dia minta tolong Ji Soo supaya kakaknya pun yang sering berkunjung ke tempat Ji Soo tidak mengetahuinya.
Setiap subuh sekarang Geum Ja repot dia harus bangun lebih pagi karena Jung Kil pagi-pagi sekali harus brangkat ke proyek dan dia selalu minta dibuatkan sarapan pagi oleh Geum Ja (mereka ini sering berantem tp saling membutuhkan hehe)
Pagi hari Hyun Soo sudah siap-siap ganti baju dan pergi ke kantor, Jung In meng-smsnya.
"Warna merah cocok untuk kakak, sepertinya kakak pantas memakai baju kotak-kotak merah"
Hyun Soo yang memakai baju hitam kotak-kotak langsung mengganti bajunya.
Dia lalu pergi ke dapur, dan menunjukkan bahwa dia sebenarnya juga sudah pake baju merah tadi (booonggg hehe). Jung In sedang menyiapkan makanan untuk bekal makan siang nanti.
Jung In membuat dadar telur gulung tapi hyun soo mengiranya membuat scrambled egg..waduhh.( hehe maklum dong khan belajar jadi rada ancur telurnya).
Hyun Soo mendekati Jung In dan mencicipi masakannya. Tiba-tiba dia mendengar suara ibunya masuk. Mereka langsung sok ribut dan berantem lagi.
Di luar Jung In melihat Hyun Soo belum mengancingkan kancing teratas kemejanya. Jung In dengan mesra mengancingkan kemeja Hyun Soo. Hyun Soo tiba-tiba melihat mama Jung In, Joo Hee keluar. Joo Hee sempat heran melihat mereka berdua, tapi Jung In kembali beracting dengan langsung mencengkram kerah baju Hyun Soo.
Mereka kembali ribut dan heboh. Joo Hee berusaha memisahkan mereka.
Sesampai di kantor, Jung In melepas mantelnya. Hyun Soo lalu melihat bahwa Jung In juga memakai kemeja merak kotak-kotak. Hyun Soo langsung malu. dia tak mau ketahuan memakai baju yang serupa dan ingin memakai mantel di kantor.
Persaingan Han Se dan Hyun Soo di kantor terus terjadi. Saat Hyun Soo presentasi, Han se curi kesempatan gangguin Jung In terus dan genggam tangan Jung In erat-erat. Hyun Soo kesel banget tau cewenya digangguin.
Setelah presentasi Hyun Soo bicara dengan Jung In
"Apa pun yang dia katakan jangan ladeni dia! Semakin kau merespon dia, dia akan semakin menjadi-jadi", tegas Hyun Soo (mulai ga rela nih)
"Kamu marah ya?"
"Sedikit" (marahnya dikit cemburunya banyak hihi)
"Apa aku harus keluar dan kerja di surveyor kosmetik?", tanya Jung In
Hyun Soo sebenarnya cuma ingin Jung In berprestasi di sini bukan hanya sebagai alat Lee Han Se.
Pulang kantor mereka berdua merencanakan kencan ke dua mereka. Hyun Soo berkata sekarang giliran Jung In yang menentukan (yg di Nam san Hyun soo yg nentuin). Jung In sempat mengajak berenang. tapi Hyun Soo protes
"Sekarang khan musim dingin, berenang biasa di musim panas"
"Kalau musim dingin sepi", kata Jung In
Tapi Hyun Soo merasa belum siap. Dia masih belum pede.
"Tunggu lah sampai berat badanku naik", kata Hyun Soo. Jung In juga merasa terlalu gemuk dia ingin berat badannya turun dulu. Hyun Soo merasa menaikkan berat badannya itu sulit.
Begitu mereka akan sampai di rumah, Hyun Soo melihat diretur rumah sakit sudah ada di depan rumah mereka. Direktur ternyata mencari Hyun Soo , dia ingin berbicara empat mata dengan Hyun Soo. Hyun Soo menyuruh Jung In menunggu di rumah.
Direktur minta bantuan Hyun Soo karena Jungkyung sampai berhenti bekerja di rumah sakit.
"Aku akan coba membujuknya untuk bekerja kembali tetapi bukan untuk mengirim dia kembali kepadamu", kata Hyun Soo
Hyun Soo meng-sms Jung In
"aku masih ada di cafe dekat rumah, kamu tidurlah duluan"
Jung In merasa tak tenang.
Hyun Soo menelepon Jung Kyung, dan tetapi tersambung ke voicemail agar Jung Kyung menemuinya di cafe karena dia menghawatirkannya.
Jung Kyung belum juga datang Hyun Soo meneleponnya lagi lewat voicemail. Jung kyung sebenarnya mendengarkan suara hyun Soo
"Aku pernah menunggumu selama 8 tahun, kali ini sebagai teman jangan kau buat aku terus menunggumu"
Jung Kyung akhirnya mau datang dia buru-buru pergi ke cafe. Han Se yang melihatnya membuntuti Jung Kyung. Jung In terus khawatir dan tak tenang karena Hyun Soo belum juga datang. Dia diam-diam pergi juga ke cafe.
Jung In melihat Hyun Soo duduk sendirian di cafe. tapi begitu sadar Hyun Soo menunggu seesorang, dia mengintip dari luar cafe dengan galau tidak berani masuk.
Jung Kyung dengan berlari, tiba di seberang jalan di depan cafe. Saat akan menyeberang, dia melihat Jung In yang sedang diam-diam menunggu Hyun Soo di dekat cafe. Jung Kyung menjadi ragu, dia hanya terdiam di seberang jalan.
Hyun Soo akhirnya menyerah menunggu Jung Kyung, dia keluar.Dia melihat Jung In tengah menunggunya di luar cafe. Jung In lega Hyun Soo keluar, dia lalu menggandeng lengan Hyun Soo untuk pergi dari sana.
Jung Kyung hanya melihat dari kejauhan dengan hati galau. Han Se memperhatikan semua kejadian itu dengan perasaan tidak enak juga.
Jung In membujuk Hyun Soo mengajaknya minum. Dia terus memaksa dan berkata agar dia bisa tidur setelah itu. Mereka lalu ke tenda minum di mana pertama kali Jung In minum dengan Hyun Soo dan mabuk.
"Aku akan minum 1 botol soju saja kok", rayu Jung In
akhirnya ernyata dia sampe memesan 3 botol. Jung In mulai pusing mereka main pura-pura
"Tenang aku punya pacar yang kuat kok", kata Jung In
"Seperti apa pacarmu?", tanya Hyun Soo
"Dia tampan, walau kadang matanya miring sebelah", sindir Jung In . Jung In lalu menunjukkan foto Hyun Soo di hpnya yang dia ambil diam-diam kemaren malam.
"Bagaimana dengan pacarmu, aku ingin melihat fotonya?", tanya Jung In
"Aku belum punya fotonya. Dia sangat cantik. Aku belum pernah melihat kecantikan yang seperti dia", rayu Hyun Soo.
Saat minum Han Se menelepon Jung In
"Jung In kamu jangan menghalangi cinta kakakmu dengan Hyun Soo, mereka tidak bertemu hari ini gara-gara kamu. Jung In, kembali saja kau ke sisiku"
Hyun Soo dan Jung In berjalan pulang ke rumah, di depan rumah mereka Lee Han Se sudah ada menunggu mereka.
"Aku ingin bicara berdua saja dengan Hyun Soo", kata Han Se.
Hyun Soo sebal
"Bicara saja besok di kantor!", tegas Hyun Soo
Han Se terus bicara.
"Kamu tahu di mana Jung Kyung sekarang?", Han Se ingin membuat Hyun Soo penasaran.
Hyun Soo terkejut mendengarnya. Jung In cemas dan mulai cemburu
"Sepertinya Jung Kyung sedang menunggu seseorang..."
< episode 18 episode 20 >
0 comments:
Post a Comment