Powered by Blogger.
RSS

Queen Seon Deok: Love Tragedy 2 (new update)

Kita lanjutin lagi yuk ngebahas kisah cinta mereka

4. Bidam dan Deokman



Kisah cinta Bidam kepada Deokman tak lepas dari adanya cinta segitiga Bidam-Deokman-Yushin.
Bidam di awal kemunculannya, dikenal sebagai murid Panglima Munno dan terbiasa berkelana bersama gurunya. Ketika Bidam dan gurunya sedang menolong suatu desa yang terkena wabah, dia bertemu Deokman dan Yushin yang tengah kelaparan karena lari dari kejaran Seolwon tanpa persiapan apapun. Yushin minta sepotong ayam pada Bidam dengan jaminan seragam hwarangnya.

Saat Yushin sedang menemui ayahnya untuk minta perbekalan, Deokman yang sedang sendirian dikepung oleh sekelompok orang yang ingin membunuhnya. Bidam tergerak menolong deokman dan dengan mudah bisa menghabisi mereka semua. Bidam lalu bertemu Seolwon yang menjanjikan mau menukar obat-obatan dengan Deokman. Bidam yang berpikir polos merasa tak bersalah jika satu orang ditukar untuk ratusan nyawa, toh seolwon berjanji tak akan membunuh deokman. Deokman yang sedang putus asa tidak melawan saat Bidam membawanya. Bidam akhirnya sadar oleh perkataan gurunya bahwa tidak boleh mempermainkan nyawa satu orangpun. Dia lalu teringat Deokman dan lari secepat-cepatnya untuk menyelamatkan Deokman kembali. Sejak saat itu Bidam bersimpati pada Deokman dan bersedia membantunya dari kejaran kubu Mishil. Saat Yushin dan Deokman akan pergi, putri Cheon Myeong yang mengantarnya disangka deokman. Cheonmyeong terkena panah dan meninggal dunia. Sejak saat itu Deokman dan Yushin putus hubungan.


Deokman akan kembali ke Shilla untuk menjadi putri, dia menawarkan pada Bidam untuk menjadi pengikutnya. Bidam yang telah bersimpati pada Deokman tertarik dengan cita-cita Putri yang tinggi. Bidam begitu mengagumi Deokman dan minta ijin kepada gurunya untuk mendukung Deokman. Bidam biasa berkelana dan tidak tau tata krama berhadapan dengan keluarga istana. Deokman membiarkan Bidam bebas bicara padanya. Bidam yang berani dan tangkas kerap ditugasi Deokman untuk tugas khusus/rahasia. Bidam dengan senang hati melakukannya dan ingin berjasa dihadapan putri. Kadang Bidam bertindak atas insiatifnya sendiri. Bidam pernah membuat keributan ingin ikut bijae (duel) demi membuka jalan bagi Yushin, hanya karena  tahu putri begitu berharap Yushin memenangkan duel.

Namun Bidam kerap cemburu kepada Kim Yushin. Deokman sering kali masih memperhatikan Yushin dan sangat mempercayai Yushin. Kecemburuannya memuncak saat sang gurupun lebih mempercayai Yushin. Buku karya besar gurunya (the map of three kingdom) yang direncanakan disusun untuknya ternyata akan diberikan kepada Kim Yushin. Bidam menantang duel gurunya, dan saat duel yang seru seorang menyerang gurunya secara rahasia. Panglima Munnopun meninggal dunia karenanya, Bidam sangat menyesal.


Bidam kembali ke istana sebagai hwarang dan kembali melayani putri. Tingkah laku Bidam yang sering kali polos dan kekanak-kanakan kadang menyenangkan hati deokman. Saat bersama Bidam dia merasa menjadi diri dia sendiri (bukan sebagai putri Shilla). Bidam juga sering memberikan kejutan dan perhatian-perhatian kecil pada deokman, dan memperlakukan deokman sebagai seorang wanita (saat orang lain menjaga jarak dan memperlakukannya sebagai putri Shilla). Bidam tidak segan memberi putri bunga atau memegang tangan putri.


Mishil mengetahui bahwa Bidam sebenarnya adalah anak kandungnya. Mishil pun mengetahui Bidam mencintai deokman dan ingin terlihat berjasa di mata Deokman. Kepada Mishil Bidam berkata bahwa dia seperti bebek. Bebek akan mengikuti siapapun orang yang dilihat saat menetas pertama kali. Dan saat ia pertama kali melihat dunia luar, Deokman lah orang pertama yang bersimpati padanya.  Deokman juga bersimpati pada Bidam saat Bidam bersedih mengetahui bahwa Mishil lah ibu yang mengabaikannya dan tak menyesalinya. Deokman yang merasa senasib pernah ditelantarkan orangtua menghibur Bidam dan memeluknya (episode 51).

Bidam bagai dibutakan oleh cinta pada Deokman. Deokmanlah tujuan hidup Bidam. Dia akan melakukan segala cara termasuk mendapatkan kekuasaan agar dia dapat mendapatkan Deokman. Bidam menganggap Shilla itu Deokman. Berbeda dengan Yushin, Yushin tidak lagi mengharapkan cinta Deokman tetapi melakukan segalanya untuk mendukung Shilla, karena Deokman itu Shilla.

Namun sejak Deokman menjadi ratu (raja wanita), Deokman sangat tegas kepada orang-orangnya terutama Bidam, apalagi karena Bidam membawahi bekas orang-orang Mishil. Di lain pihak Deokman kadang masih terlihat memperhatikan Yushin, dan mengaku kepada Bidam dia kecewa karena Yushin bertindak tanpa memperhatikan perasaan Deokman. Tambah lagi Deokman menyindir bahwa sikap baik Bidam kepadanya hanyalah untuk mencari keuntungan pribadi.  Bidam yang terpojok pun cemburu menjadi marah terhadap Yushin. Dia berusaha mencari kesalahan Yushin. Perseteruan antara Kim Yushin dan Bidam pun sampai ke masalah politik. Saat Yushin terbukti bersalah karena anak buahnya memberontak, Deokman masih mencari berbagai cara untuk "menyelamatkan" Yushin.

Bidam merasa kecewa kepada Deokman karena Deokman sekarang benar-benar berubah dan tidak lagi melihat ketulusan hati dan cintanya, malah kerap mencurigainya. Deokman tidak mau memiliki perasaan cinta karena cintanya telah diberikan semua untuk Shilla. Bidam berkata jika ratu cinta negeri dia akan menjadi negeri. Baginya mencintai negeri dan ratu sama saja. Deokman berkata bahwa walaupun dia tersentuh saat Bidam memperhatikannya,sebagai raja dia bukanlah seorang wanita. Deokman  iri pada mishil yang menikah untuk menggalang kekuatan. tapi deokman khawatir jika dia menikah akan muncul konflik. Bidam ingin memeluk Deokman tapi Deokman menolaknya (see episode 54).
Seolwon ingin Deokman bersikap baik kepada Bidam dan mau menikahi Bidam jika Seolwon berhasil memenangkan pertempuran melawan Baekje.Tapi ternyata pasukan Seolwon kalah dan tak lama kemudian Seolwon meninggal. Sebelum meninggal dia berbicara di altar Mishil bahwa dalam hal mencintai Bidam seperti dirinya bukan meniru Mishil.

Suatu ketika Deokman mengaku kepada Bidam bahwa dirinya berubah karena setelah menjadi ratu, dia tidak mempunyai nama lagi. Dan tak ada seorangpun yang berani memanggil namanya kecuali dengan sebutan Baginda. Bidam berkata bahwa dia bersedia memanggil nama kecil Deokman. Tapi ratu tahu itu tidak mungkin dan berkata bahwa walaupun Bidam memanggil namanya dengan cinta, orang akan menganggap Bidam pengkhianat. Deokman menangis, Bidam meraih tangannya dan menggenggam ke dua tangan Deokman(read episode 57).
Deokman akhirnya mencari Bidam, Dia mengaku bahwa dia ternyata membutuhkan Bidam. Dan bertanya apa boleh dia memiliki perasaan cinta. Bidam sangat terharu dan memeluk Deokman dengan cinta (masih episode 57).

Bidam tahu bahwa hal yang dikhawatirkan Ratu adalah bahwa kelompoknya akan menghalangi keinginan ratu untuk menjadikan Kim Chun Chu sebagai pewaris tahtanya. Maka Bidam menulis surat sumpah bahwa dia akan meninggalkan dunia politik dan kekuasaan sekiranya Ratu mangkat (see episode 58). Deokman terharu sekaligus lega. Tak lama kemudian Deokman mengangkat Bidam menjadi Sangdaedeung (perdana mentri). Ratu juga mengumumkan akan menikahi Bidam.

Yushin bertemu dengan Bidam dan mengucapkan selamat atas rencana pernikahannya. Bidam berkata bahwa dia cemburu kepada Yushin karena ratu lebih percaya kepada Yushin. Tapi Yushin berkata bahwa Bidamlah yang bisa menghibur dan membahagiakan Deokman. Ada adegan favorit episode 58 saat Bidam meminta ratu segera tidur. Namun deokman berkata tidak bisa tidur karena jantungnya berdebar. Bidam menepuk dada deokman sampai ia tertidur

Namun nasib berkata lain, rencana pernikahan itu malah mengundang konflik (dunia rasanya tidak mengijinkan mereka bersatu) Bidam pun tidak bisa mengendalikan kelompoknya. Deokman menyuruh Bidam pergi sementara waktu sampai konflik mereda dan memberinya sebuah cincin yang sama dengan cincinnya(read episode 60). Tapi rupanya Bidam tidak rela diminta pergi, dia berinisiatif membereskan masalah sendiri dengan kelompoknya. Celakanya lagi, Yeom Jong dengan licik mengadu domba antara Bidam dan Ratu. Bidam mulai ragu terhadap ratu saat sebenarnya Deokman berniat turun tahta untuk menghabiskan sisa hidupnya bersama Bidam. Bidam berhasil diperdaya dan mengira ratu menyuruhnya pergi agar bisa membunuhnya. Bidam yang salah paham terhadap Deokman sangat terluka dan syok. Dia menganggap bahwa tahta begitu membebani Deokman sehingga deokmanpun terpaksa harus membunuhnya. Jika tahta terlalu membebani Deokman maka Bidam akan mengambil tahta itu dari Deokman. Sejak saat itu Bidam pun bergabung bersama YeomJong memimpin pemberontakan melawan ratu (read episode 61).

Pemberontakan Bidam pun terjadi. Deokman tidak punya pilihan lain kecuali menumpas pemberontak dan mengeluarkan perintah untuk membunuh Bidam. Akhirnya Deokman dan Bidam sadar bahwa selama ini ada yang sengaja mengadu domba mereka, tapi nasi telah menjadi bubur, pemberontakan telah terjadi dan perintah sudah dikeluarkan.
Yushin sempat bersimpati pada Deokman karena kesalahpahaman ini  Deokman berkata kepada Yushin bahwa sebenernya dia tulus ingin hidup menghabiskan sisa hidupnya bersama Bidam. Ketika Yushin berkata apa yang akan dilakukan Ratu, Deokman berusaha konsisten dan tegar. Walau berusaha tampak kuat, Deokman sering terkena serangan jantung karena masalah ini.
Bidam sadar bahwa bagaimanapun dia akan dikejar dan ditangkap sebagai pemberontak. Namun ada hal yang harus dia katakan kepada Deokman yang belum dia katakan. Bidam dengan tekad berani mati maju menerjang pertahanan pasukan Kim Yushin untuk bisa mendekati Deokman (read episode 62). Kim Yushin membujuk Bidam untuk menyerah tetapi Bidam menolak ditangkap dan melawan, dia berusaha terus mendekati Deokman yang dijaga ketat. Pasukan Yushin akhirnya dikerahkan melawan Bidam yang hanya seorang diri. Deokman melihat dari kejauhan dan hanya bisa menangis menyaksikan kekasihnya dibantai pasukannya sendiri. Saat tinggal berjarak 5 langkah lagi dari deokman, yushin mengakhiri hidup Bidam. Saat meregang nyawa Bidam menggapaikan tangannya ke arah deokman dan mengucapkan kata terakhirnya di telinga Kim yushin.


Kata terakhir yang ingin diucapkan Bidam untuk Deokman ternyata "Deokman...deokmana.."
Bidam memanggil Deokman dengan nama aslinya, panggilan yang dirindukan Deokman.
Sepeninggalan Bidam yang begitu tragis ratu jatuh pingsan tak sadarkan diri selama 3 hari. Saat sadar dia begitu sedih, sunyi dan merasa kesepian. Di penghujung hidupnya Deokman sadar telah banyak orang yang telah meninggalkannya termasuk Bidam yang sangat mencintainya.  Di sisinya hanya tinggal Kim yushin. Deokman berkata bahwa dulu dia pernah berniat lari dengan kim yushin. Dia bertanya apa Yushin masih mau melakukannya lagi? Yushin menjawab dia malu dan tidak berani. Deokman menangisi hidupnya yang pilu  (Bidam yang mencintainya telah pergi, dan Kim yushin yang sekarang bukan lagi Kim yushin yang dulu) dan menghembuskan nafas terakhirnya.




5. Seolwon dan Mishil
Aku tambahin lagi tentang Seolwon. Karena aku tersentuh oleh cinta Seolwon kepada Mishil. 


Mishil dan Seolwon saat muda berkembang bersama di Hwarang. Bersama Munno, Mishil dan Seolwon adalah murid bangsawan Geochilbu. Mishil saat itu terkenal dengan kecantikan, kepandaian dan ketangkasannya, Seolwon jatuh cinta kepadanya. Gurunya memberi julukan mishil wanita yang kecantikannya bisa mengguncang negeri. Banyak orang ingin memiliki Mishil termasuk raja. Mishil menjadi selir raja Jinheung. Tapi Seolwon terlanjur mencintai Mishil dia menyerahkan diri dan kesetiaannya pada Mishil. Diam-diam Seolwon menjadi lelaki simpanan Mishil. Menjelang akhir hidupnya Raja Jinheung memberi perintah kepada Seolwon untuk membunuh Mishil. Tentu saja Seolwon tetap setia kepada Mishil. Mishil dan Seolwon memberontak kepada raja dan mempercepat kematiani raja.


Mishil seorang yang ambisius, dia ingin menjadi permaisuri, dia pun menikah dengan raja Jinji. Seolwon tetap setia kepada Mishil dan selalu rela menjadi orang ke 2. Mishil sendiri  bukan tidak pernah jatuh cinta. Dia pernah jatuh cinta kepada Hwarang Sadaham. Namun sadaham meninggal. Mishil marah kepada raja Jinji karena tidak mengangkatnya sebagai permaisuri. Seolwon pun membantunya  menurunkan raja Jinji. Mishil pun berniat kembali menjadi permaisuri dan ingin menjadi permaisuri Raja Jinpyeong (yang lebih pantas jadi keponakannya), tetapi gagal dan akhirnya menikah dengan bangsawan Sejong seorang Sangdaedeung (Perdana Mentri) dan dikarunia anak Haejong.

 Dengan Seolwon, Mishil mempunyai seorang anak yaitu Bojong. Seolwon merupakan tangan kanan dan orang yang paling setia kepada Mishil, dia seorang jendral yang berani dan brilian. Mishil mempunyai seorang anak dengan raja Jinji yaitu pangeran Hyeong Jong yang diabaikannya karena menghambat cita-citanya. Seolwon menyelidiki asal-usul Bidam yang menurutnya adalah Hyeong Jong.
Seolwon lah otak dibalik pemberontakan mishil (episode 44). Setelah pemberontakannya gagal, Seolwon mengerti bahwa Mishil akan menyerah dan memilih mati. Mishil mempercayakan surat wasiatnya kepada Seolwon. Seolwon sebenernya ingin mengikuti Mishil, tapi menitipkanyaorang-orangnya, rencana dan wasiatnya  pada seolwon (juga rencananya terhadap Bidam)  Seolwon pun menyerahkan dir


Setelah kematian Mishil Seolwon berusaha mengikuti wasiat Mishil. Dia juga yang paling memperonhatikan anak-anak Mishil yang lain Bidam,  Hajong dan juga Bojong anaknya. Seolwon yang walau telah tua dan sakit-sakitan bersedia pergi berperang demi memudahkan jalan Bidam menikah dengan Deokman.
Sebelum pergi ke medan perang, Seolwon berkata di altar Mishil, bahwa Bidam yang seharusnya tidak meniru dia, ternyata meniru dirinya dalam hal cinta. Harusnya Bidam seperti Mishil, yang menganggap cinta itu hanya layak untuk burung-burung yang berterbangan. Seolwon pun berkata bahwa dia merindukan Mishil.
Seolwon terkena luka parah karena peperangan dan meninggal dihadapan Bidam.



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Post a Comment