Aku mau ngebahas Mishil dan Bidam. Nonton seri penutupan Mishil bikin terharu. Di seri penutup buat Mishil itu semakin terkuaklah bagaimana hati mishil sebenernya. Terutama hubungan Mishil dan Bidam, mungkin karena aku jg seorang ibu kali ya…
Mishil walau terlihat anggun dan cantik selalu digambarkan sebagai seorang yang kejam dan tak mengenal cinta bahkan ibu yang tega membuang anaknya. Tapi benarkah?
Ternyata Mishil jauh lebih kompleks dari hanya sekedar kejam. Dia wanita yang hebat(hwarang wanita), anggun, cantik, pintar, cerdik, ambisius dan konsisten terhadap tujuan yang hendak dia capai.
Awalnya dia dikisahkan sebagai selir raja Jinheung, tetapi kemudian dia merasa dikecewakan oleh rajanya, dan balik membalas dendam. Dia menaikkan Raja Jinji ke tahta dan menikah dengannya, tapi kemudian juga merasa dikecewakan dan menurunkan rajanya.
Dari sinilah asal cerita Bidam. Rupanya setalah raja Jinji turun tahta Mishil melahirkan anak yang diberi gelar pangeran Hyeong Jong. Mishil diceritakan Munno menelantarkan anaknya dan kemudian Raja Jinji menitipkan Hyeong Jong kepada Panglima Munno. Munno memberi nama anak itu Bidam.
Tapi benarkah dikisahkan ada ibu tega menelantarkan anaknya karena dianggap tidak berguna? Aku sebagai ibu bilang itu tidak mungkin.
Coba ganti kata menelantarkan dengan mengamankan. Bidam lahir ditengah intrik dan konflik politik dan perpisahan antara Raja Jinji (ayah) dan Mishil (ibu).
Bidam dikatakan lahir sebagai penghalang, tetapi aku menggantinya dengan pelemah. Cinta ibu kepada anak bisa melemahkan ketetapan hati ibu. Mishil sebenernya merasa dialah yang tak berguna karena konfliknya tidak bisa membuat anaknya jadi raja.Selain itu seorang ibu tentu dia tindak ingin anaknya terlibat dalam konflik yang begitu panas dan keji . Jadi lebih baik anak “aman” di luar. Munno terpilih, karena orang luar yang aman juga kompeten.
Pertemuan Bidam dan Mishil pertama kali begitu menarik.Saat itu Deokman sedang berjuang untuk diakui sebagai Putri (episode 28). Bidam penasaran benarkah ada sosok Mishil yang ditakuti Deokman. Deokman memilih Bidam karena Bidam pernah berkata dia tidak takut dengan siapapun. Mishil juga penasaran siapakah orang yang dikirim Deokman dan berani meniru triknya. Bidam lah saat itu orang pertama yang berani bersilat lidah dengan Mishil dan mengimbangi kecerdikan Mishil. Hanya saat itu Bidam yg masih berjiwa muda terlalu PD dan tidak bisa mengalahkan ibunya yg sudah berpengalaman membaca pikiran orang lain.
Seolwon yang sempat penasaran dengan jurus pedang Bidam menyelidiki Bidam sebagai murid Munno. Seolwon melaporkannya kepada Mishil dan mengutarakan kemungkinan anak itu Hyeong Jong. Saat itu Mishil terlihat tak peduli dengan laporan Seolwon. Tapi mungkinkah? atau Mishil itu emang jaim orangnya.
Mungkin Mishil masih berpikir lebih aman anaknya tetap bersama Munno. Munno orang yang integritas dan kebaikan hatinya dipercaya semua orang. Sejahat jahatnya orang tua tentu ingin anaknya baik.
Dibalik dingin (jaimnya) Mishil dia selalu menjaga kualitas hubungan saat berpapasan dengan Bidam.
Pada suatu scene episode 33 Mishil melihat Bidam dan berhenti.
“Kamukah yang bernama Bidam?. Murid Munno?”
Bidam saat itu tiba2 bercerita bahwa dia tidak sebaik munno tapi seperti Mishil karena waktu kecil pernah membunuh orang tapi malah tertawa.
“Tak perlu tertawa cukup mengangkat sdikit ujung bibirmu, dan kau akan kelihatan tangguh”, kata Mishil. Bidam pun mengangkat ujung bibirnya mempraktekannya.
Di Bijae (duel perebutan komandan hwarang) episode 34 dua orang anaknya sempat berhadapan yaitu Bojong dan Bidam. Bidam berhasil mengalahkan Bojong. Mishil memeluk Bojong dan berkata Bojong telah berusaha dengan baik.
Setelah Bijae Mishil berpapasan dengan Bidam.. Saat Munno menyalahkan Bidam habis-habisan karena tiba2 mengacaukan Bijae. Mishil hanya menyindir dan mengerti bahwa Bidam hanya berusaha menjadi jagoan dan mencari perhatian di depan Deokman. Mishil secara benar berhasil menembus ke dalam hati Bidam.
Mishil tau benar anaknya menyukai Deokman yang sebenernya lawannya. Jadi dia tidak berusaha membawa Bidam ke pihaknya. Dia membiarkan Bidam bersama Deokman. Coba bandingkan dengan bagaimana usaha dia membawa Kim Yu Shin ke pihaknya (sampai dinikahkan sama cucunya).
Episode 41, saat Mishil tidak mau bertemu siapa-siapa termasuk suaminya karena dipusingkan masalah calon pewaris tahta Deokman dan Chunchu. Mishil mau menerima Bidam. Saat itu Mishil ingin menenangkan diri dan pikiran untuk mengatur kembali tujuan hidupnya. Tapi dia malah mengajak Bidam bersamanya (juga chilsook pengawal mishil) . Saat mishil lelah, Chilsook menawarkan bantuan. Tapi Mishil menggeleng, dia ingin ditolong Bidam. Mishil sepanjang jalan menggandeng lengan Bidam dengan sayang. Tiba di tempat istirahat mereka bercengkrama dengan santai dengan Bidam. Dia menolak diganggu orang lain. Mishil bercerita tentang masa lalunya sebagai hwarang dan bercerita ttg Munno dulu. Mishil juga bertanya lagi tentang deokman. Bidam berkata dia seperti bebek, mengikuti orang yang dilihatnya saat pertama kali menetas. Bidam melihat Deokman pertama kali ketika muncul ke dunia luar. Mishil juga bukan tidak pernah mengenal cinta, Dia sangat mencintai Sadaham.
Nyaman rasanya ada ibu dan anak yang begitu akrab.
Saat Mishil merencanakan kudeta, dia meminta yeom jong membawa bidam ke luarkota 1-2 hari (episode 44). Lagi-lagi di tidak mau anaknya terperangkap di intrik politik Ibunya melawan Deokman, kekasih anaknya. Atau sebaiknya mishil tidak ingin merasa bersalah jika anaknya masuk jadi objek rencana kejinya.
Bidam akhirnya tau bahwa Mishil adalah ibunya. Bidam menemukan surat perintah raja jinheung untuk membunuh ibunya. Bidam syok dan menemui Mishil sambil mengancamkanya. Saat ketahuan oleh keluarganya Mishil mengaku Bidam itu tamunya, dan hanya ingin bertanya sesuatu. Mishil meminta Bidam pergi dengan lembut. Keluarga Mishil protes mengapa Mishil selalu melepaskan Bidam. Mishil akhirnya mengaku karena Bidam itu adalah anaknya dengan Raja Jinji, Hyeong Jong. (episode 49).
Bidam khawatir ibunya mulai terpojok oleh deokman. Bidam minta Mishil untuk mau berunding. Mishil akhirnya menurut. Tapi perundingannya gagal. Bidam mengejar Mishil. Mishil menemui bidam dan terharu saat Bidam memanggilnya ibu. Mishil ingin menyentuh wajah dan bahu anaknya dengan lembut, dan akhirnya hanya membuang rumput dibaju Bidam (mungkin sebenarnya dia ingin membelai dan memeluk anaknya). Saat Mishil tak kuasa menahan gejolak hatinya, dia segera pergi (episode 50).
Mishil sadar dia telah kalah, dia memutuskan untuk bunuh diri, dia menyerahkan wasiat dan mempercayakan rencana berikutnya untuk Bidam pada Seolwon. Bidam menemuinya dan sedih sekaligus marah menerima keputusan ibunya. Mishil termasuk pribadi yang tidak bisa bersikap sentimentil dan dan tidak bisa meminta maaf pada Bidam, dia ingin menghabiskan sisa waktu yang sebentar dengan berbincang, menasehati Bidam di saat terakhirnya. (mungkin menurut Mishil cinta tidak perlu dikatakan tapi perlu tindakan). Bidam menangis dan berada di sisi Mishil sampai Mishil menghembuskan nafas terakhirnya (read more episode 50).
Bidam kecewa karena Mishil tidak minta maaf dan menyesal telah membuangnya. Namun lama kelamaan atas bantuan Seolwon rupanya Bidam menyadari Mishil juga sebenarnya mencintainya, mengorbankan dirinya demi Bidam. Bidam sering berdoa di altar Mishil, saat teringat ibunya.
0 comments:
Post a Comment