Kim Yu Shin terkejut mengetahui Wolya mengoperasikan kembali Bo Gya Hoe.
Dia juga tidak menyangka Bidam langsung meminta Ratu memberi ijin penahanan dirinya. (Bidam yang sekarang spertinya ga segan segan menyingkirkan Yushin saingannya)
(Note* : yushin yang sekarang walau lebih gagah masih sama seperti dulu..polos terlalu baik. Bidam yang sekarang beda…ga slengehan lagi tapi formal dan dingin/kejem..jadi seperti Mishil
Deokman yang sekarang juga beda Dia jadi kaku, dingin dan tegas/ketus ga pernah senyum lagi. Tapi menurutku Bidam ama Wolya tambah keren aja nih… ehm..ehm)
Tiba-tiba anak buat Bidam datang melapor bahwa Wolya melarikan diri dari tahanan Saryang Bu, dan bahwa di saryang bu juga sudah disisipi penghianat.
Yushin shok. Doekman menyetujui permintaan penahanan Yushin.
Sebelumnya Yushin dan Bidam bagaikan sayap-sayap deokman. Sekarang sayap yang kiri terlihat ingin mematahkan sayap kanan.
Bidam dengan cerdik bisa menebak pikiran Wolya. Dan Bidam tau bahwa apa yang dipikiran Wolya bisa menyusahkan Yushin dan sebaliknya menguntungkannya.
Ratu menemui Kim Yu Shin di ruang interogasi. Ratu akan memberikan Kim Yu Shin pasukan untuk membunuh Wolya. Yushin dengan sopan menolak. Dia menasehati Deokman bahwa dia tetap harus merangkul Gaya dan memberi waktu orang orang gaya yang tertindas puluhan taun untuk menerima Deokman sebagai Ratu. Jika deokman membunuh Wolya maka akan tetap muncul pemberontak lainnya. Sehingga usaha deokman selama ini untuk merangkul gaya menjadi sia-sia.
“Kamu hanya memikirkan orang-orang Gaya”
“Bagaimana dengan kebahagianmu sendiri….Dan bagaimana juga dengan aku”, ujar Deokman putus asa.
Yushin berusaha mengalihkan pembicaraan
“Yang Mulia, saya bersalah tidak bisa mengatur bawahan saya. Saya bersedia menerima sanksi dan hukuman apapun”
“Tetapi walau dengan bagaimana pun Yang Mulia menyingkirkan saya. Yang Mulia tetap harus merangkul orang-orang Gaya”.
(Yushin, kasihan deokman tuh..pengen diperhatiin juga)
Diruangannya Deokman begitu kecewa kecewa terhadap Kim Yu shin.
Bidam datang melaporkan situasi terakhir.
Bidam, “Apakah Paduka telah bertemu dengan Kim Yu Shin?”
“Bidam, Yushin tidak bersalah dia tidak terlibat”
Deokman tak sengaja berkeluh kesah bahwa dia tidak bisa mengerti mengapa Yushin tidak mengerti bahwa hal ini berat baginya. ”Yushin, telah melukai perasaanku”
Dan Bidam pun cemburu.
(Bidam kalau cemburu langsung jadi licik). Bidam memancing Wolya dan membiarkan Yushin dibawa kabur oleh Bo Kya Hoe.
Yushin marah pada Wolya. dia tau dia ini pasti menyakiti Deokman. Wolya menginginkan Yushin menjadi raja berikutnya.
Yushin ingin kembali. Tapi Wolya mengatakan Yushin sangat naïf. Yushin telah lari bersama Bo Kya Hoe. Mereka pasti sudah menganggap Yushin penghianat.
Bidam menemui Deokman
“Paduka, saya menyesal atas apa yang terjadi terhadap Yushin, tapi…”
”Maksudmu aku harus menganggap Yushin musuh Negara kita?”, Doekman memotong dengan ketus.
“Paduka pernah bercerita kepadaku bahwa untuk menjadi Raja yang baik harus tegas terhadap orang-orang terdekat.”
“Masyarakat tahu bahwa Yushin orang terdekat Paduka”
Deokman teringat saat berbincang santai bersama Bidam di hari menjelang penobatannya. Bahwa untuk menjadi raja yang baik seorang raja harus tegas terhadap orang-orang sekelilingnya tetapi sayang terhadap rakyatnya. Raja yang sayang terhadap orang-orang sekelilingnya tetapi keras terhadap rakyatnya adalah seorang tiran. Sedangkan raja yang lemah terhadap rakyat dan orang-orang sekitarnya adalah raja yang tak punya kemampuan.
“Apakah Putri bermaksud berkata bahwa saya harus siap diperlakukan secara tegas?” Bidam tersenyum menebak.
Deokman mengangguk sambil tersenyum.
“Saya akan berusaha sebaik-baiknya, Paduka”
Deokman kembali berbicara dengan Bidam. Menurut Bidam jika Ratu bertindak tegas maka hal ini baik untuk tugas besar Ratu.
“Memang ini baik untuk tugas besar kita. Namun ini juga baik untuk tujuan pribadimu bukan?”, Deokman memojokkan Bidam.
Deokman semalaman memikirkan apa yang harus dilakukannya terhadap Yushin.
Keesokan harinya saat Ratu akan memutuskan dalam kabinet, Yushin tiba-tiba datang . menyerahkan diri. Yushin meminta hukuman dan ingin bertemu Ratu.
“Cepat tahan dan tangkap kriminal Yushin”, seru Deokman tegas.
Deokman membalikkan badan dan pergi. Dalam hati dia berkata “Yushin, terimakasih!”
QSD ep. 52 QSD ep. 54
0 comments:
Post a Comment