Mishil telah meninggal, karena racun yang telah diminumnya.
Doekman menghampiri Bidam. Doekman curiga dengan kesedihan Bidam.
Doekman bertanya, “Bidam, apa hubunganmu dengan Mishil?”
Bidam menghindar pergi..
Doekman memanggil Bidam, tapi Bidam tak menghiraukannya. Doekman menyuruh Yushin menyusul Bidam.
Bidam memacu kudanya keluar Istama. Yushin mengejar Bidam dengan kudanya.
Kuda Yushin berhasil melewati kuda yang ditunggangi Bidam.
Tak lama kemudian Doekman muncul dan bertanya lagi apa hubungan Bidam dengan Mishil. Bidam masih menghindar. Doekman meminta Yushin untuk membiarkan dia berbicara berdua saja dengan Bidam.
Bidam akhirnya mengakui kalau Mishil adalah Ibunya. Ibu yang menelantarkan dia.
“saya mengerti bagaimana perasaan ditelantarkan itu”, kata Deokman.
Mengapa kamu tidak mengatakannya dan berbagi denganku?
“Bagaimana aku harus menjelaskan padamu hubunganku dengan dia ,jika sampai akhir umur pun dia tidak menyesal menelantarkan aku dan tak mengakuiku” Bidam berkaca-kaca..
Deokman ikut terharu, dia sangat mengerti perasaan Bidam. Deokman membelai rambutnya menyentuh bahu bidam, dan memeluknya.
"Semuanya pasti berat untukmu"
Bidam pun memeluk Doekman.
Tiba-tiba Chil sook datang menyerang deokman. Bidam dengan sigap melindungi Deokman dengan tubuhnya. Yushin datang membantu dari kejauhan dia melepaskan panahnya kepada chilsook.
Ke dua laki-laki itu bersama sama siap melindungi deokman ..(untuk yang kesekian kalinya ehm…)
Putri menerima pesan raja sakit keras. DEokman, yushin, Bidam, wolya memacu kuda mereka pulang ke sorabol. Deokman menemani ayahandanya dan tak lama kemudian Baginda mangkat.
Putri Deokman memimpin upacara pemakaman ayahnya. Saat yang sama kubu Mishil juga mengadakan upacara pemakaman Mishil. Bidam datang ke tempat upacara Mishil. Hajong yang melihatnya sangat marah.
Seolwon dengan tenang membawa Bidam ke altar Mishil. Seolwon berkata mungkin Bidam penasaran dengan surat perintah raja Jinheung.
"Menurutmu mengapa surat perintah itu masih ada sampai sekarang?" , tanya Seolwon.
Seolwon berkata bahwa Mishil memang berharap surat perintah itu jatuh ke tangan Bidam. Mishil ingin Bidam meneruskan aspirasinya untuk mewarisi mandat dari surga.Bidam tak mengerti mungkin memang Mishil ingin BIdam membereskan kekacauan yang dia sebabkan. Seolwon emosi dan mencengkram Bidam karena tak menghargai wasiat ibunya.
Mereka menanggung malu demi menjadikan Bidam meraih tahta. Seolwon berkata Knematian mishil bisa membuat semuanya jadi mudah dan Bidam bisa mendapat banyak jasa dan kehormata knarena itu.
Bidam menanyakan alasan Mishil.
"Alasan yang sama mengapa kamu menyembunyikan surat perintah itu dan tidak membongkarnya ke publik"
(karena bidam... sayang ibunya pastinya...berarti... mishil juga sayang Bidam)
Seolwon berkata ibunya menanggung semua tuduhan dan rasa malu untuk Bidam demi mendapatkan haknya kembali atas tahta. (Bidam sebenernya anak raja terdahulu khan)
Deokman berterimakasih kepada Bidam, karena sadar pasti Bidamlah yang akhirnya mempengaruhi Mishil untuk berbuat sejauh itu(menyerah dan bunuh diri). Deokman merasa Bidam telah memanfaatkan surat perintah Raja Jinheung untuk mengancam dan memojokkan Mishil.
Deokman berkata Mishil berubah karena hati seorang anak. Seorang anak yang tidak tega mengungkapkan surat itu, dan hati seorang anak yang memojokkan ibunya dengan surat perintah itu.
Deokman mengucapkan terimakasih karena dia tahu Bidam melakukan hal ini untuknya. (ia karena tiba-tiba Mishil sprti menyerah ga mau berperang sampai akhir)
Bidam teringat saat Mishil mengomentari cintanya pada deokman di saat terakhirnya.
“Cinta apa cinta?” mishil tertawa.
“kamu mencintai deokman khan?”. Bukannya cinta itu berarti kau dengan segala upaya mengambilnya untuk menjadikannya milikmu.? Berarti untuk bisa memiliki dia, kau harus mendapatkan deokman termasuk segala miliknya (kerajaannya), Mishil mentertawakan Bidam.
Kebalikan dengan mishil, Mishil ingin memiliki Shilla dengan mengambil hati orang-orang. Bidam harus mengambil Shilla untuk memiliki hati seseorang (deokman).
Bidam pusing memikirkan itu semua.
Putri bermaksud membuat departemen baru yang mampu mengaudit semua departemen yang langsung bertanggungjawab kepadanya. Putri ak Puan menempatkan mantan anak buah Mishil di departemen itu, karena mereka yang mengerti seluk beluk pemerintahan istana. Putri Deokman sudah menemukan orang yang tepat dan kepercayaannya untuk memimpin depertemen itu, yaitu, BIdam. Yushin dan Chunchu awalnya keberatan karena Bidam anak Mishil. Tapi Deokman berkata Bidam ada dipihaknya bukan Mishil. Bidam berjasa banyak dalam mengalahkan Mishil.
Yeomjong dan keluarga Mishil penasaran siapa yang akan memimpin departemen audit (saryangbu). MEreka kaget ketika tiba-tiba Bidam muncul. Awalnya Hajong menyepelekannya. Tapi Bidam berkata tegas, bahwa sekarang mereka ada di bawah perintahnya. Yang ada didepannya adalah Bidam bukan Mishil.
"Kalian harus setia padaku, Bidam, hanya Bidam!"
Keluarganya langsung terdiam. (wow keren I luv Bidam)
Yushin bersama Chunchu. Yushin masih khawatir akan Bidam. Chunchu berkata bahwa putri memberi kekuasaan pada Bidam dan membiarkan Alcheon, Yushin dan Bidam bersaing. Putri tidak sepenuhnya mempercayai Bidam dan tidak mempercayai siapapun, untuk menjadi raja.
Yushin kasian padanya. Padahal dulu Deokman orang yang mudah percaya pada orang, membuka hatinya untuk orang lain dan mengasihi orang lain.
Menjelang penobatan, Ratu maya menemui Deokman. Beliau berkata bahwa dia akan segera pindah menjadi biksuni di kuil untuk mendoakan suaminya.
"Kamu tidak bisa lagi mempercayai siapapun tetapi tidak boleh meragukan siapapun"
"Kamu akan sendirian, tapi kamu harus kuat"
Ratu bertanya, Sanggupkah? Deokman berkata bahwa dia akan melakukannya.
(kasian deokman)
Deokman dinobatkan menjadi ratu dengan gelar Seon Deok.
Saat semua berlutut memberi penghormatan kepada ratu,
Yushin berjanji dalam hati,”saya akan memberikan segala yang ada pada diri saya untuk paduka”
Bidam berjanji dalam hati, “saya akan berusaha mendapatkan semua yang ada pada diri paduka"
QSD ep.50 QSD ep. 52
0 comments:
Post a Comment