Powered by Blogger.
RSS

Sinopsis Drama Secret Garden episode 17

Episode yang mengharu biru dan berderai air mata...secret garden emang tak ada duanya...

Ra Im tidak percaya dengan kenyataan yagn ingin diungkapkan Mama Joo Won
"apa benar bahwa ayahku meninggal karena menyelamatkan Kim Joo Won?!", Ra Im menangis

"kau yang berkata bukan aku ya", tegas mama Joo Won "tapi jangan kau anggap ini terlalu spesial karena katamu ayahmu telah menyelamatkan banyak nyawa dan Joo Won hanya salah satu di antaranya"
Lalu tiba-tiba mama joo Won berlutut dihadapan Ra Im
"aku akan mesupportmu dengan uang yang banyak, berapa pun yang kau inginkan akan kuberikan tapi tolong jangan gunakal ini untuk mengambil Joo Won. Aku mohon padamu, lepaskanlah Joo Won"
Tapi Ra Im hanya terus menangis.
Mama Joo WOn kembali memohon, Ra Im hanya bisa menangis. Mama Joo Won bangkit dengan kesal .
"Aku telah memohon mengapa kamu tak menjawab, bereskanlah urusanmu, putus dengan Joo Won baik-baik, lalu kau ambil uangnya dariku!"
Mama Jo won pergi MEningggalkan Ra Im yang larut dalam kesedihan. t
ragis karena nyawa yahnya pergi disebabkan oleh laki-laki yang sekarang dicintainya, dan dia juga diminta PUTUS.

Ra Im rupanya tadi pergi buru-buru meninggalkan Joo Won beralasan bahwa dia ada shooting tambahan. Jo WOn lalu mencari Ra Im ke Action School. Ternyata Ra Im tak ada di sana, dan dari info para seniornya Ra Im tidak ada kegiatan shooting tambahan.
Kim Joo WOn sadar Ra Im menyembunyikan sesuatu darinya dia pergi mencari Ra Im.

Di rumahnya Ra Im masih menangis, Ah young telah datang dan menghiburnya. Tiba-tiba terdengar suara Joo WOn mengetuk pintu. Ra Im buru-buru cuci muka dan bertindak seolah-olah tak terjadi apa-apa.
Joo Won lalu mint Ra Im kelaur membeli buah-buahan. Kesempatan itu digunakan oleh Joo Won untuk bertanya pada Ah Young. Joo Won ingin tahu apa terjadi pada Ra Im karena Ra Im berbohong padanya. tapi Ah Young tidak memberi jawban yang berarti.
Joo WOn lalu pergi menyusul Ra Im.

Ra Im tengah memilih buah-buahan, tapi dia tidak bisa konsentrasi. Dia teringat kenyataan yang diungkap mama Joo Won tadi. Ra Im terduduk diam dan menangis tersedu-sedu.
Joo Won melihat Ra Im yang diam-diam menangis. Melihat Ra Im menangis begitu sedihnya Joo Won begitu prihatin dan dia menebak pasti telah terjadi sesuatu yang tidak beres.

 Joo Won lalu mendekati Ra Im dan menegurnya karena berbohong. Ra Im tetap menangis tak mau bicara yagn sebenarnya.
"apa ibuku mencarimu?", tebak Joo Won tepat
tapi Ra Im tak mau mengaku dan tetap menangis.
Joo Won mengusap air mata Ra Im. dan dia merasakan wajah Ra Im begitu dingin karena terlalu lama di luar ruangan di musim dingin.
Joo Won dengan peduli memberikan syal mahalnya dan membelitkan di leher Ra Im. Dia juga memakaikan sarung tangan kulitnya ke ke dua tangan Ra Im yagn pasti mahal juga . (care banget ya)
"kau pulanglah tidur jangan memikirkan apa-apa", nasehat Joo Won
Joo WOn lalu pergi menbereskan hal yang dia curigai.

Joo Won langsung ke rumah Mamanya, tapi dia hanya bertemu dengan sekertaris ibunya. Joo Won menginterogasi sekertaris mamanya., apakah mamanyau benar pergi ke rumah Ra im.
tapi sekertarisnya tak mengaku. sekertarisnya menjawab mamanya pergi ke Hongkong tapi Joo Won tau dia pasti berbohong.
Joo WOn lalu berbicara dengan keras supaya di dengan ibunya .
"tolong sampaikan padanya bahwa aku mulai saat ini akan melakukan apa yang aku suka!"

Suatu hari, Oska kembali menemui Yoon Seol, (PDKT Lagi ceritanya nih).
Kali ini sikap Yoon Seol sudah lebih bersahabat. Dia juga mau memberi kesempatan pada Oska untuk mendekatinya kembali. Tiba-tiba Yoon Seol berkata bahwa sepengetahuannya Tae Sung yang diminati OSka itu akan pergi ke luar negeri. Oska terkejut.

Oska pergi ke bandara mencari tae sung. dia mencegat Taesung, meceganhnya pergi dan lalu bergabung dengannya.

Tae Sung keras kepala. OSka tahu sebenernya Tae Sung masih berkeinginan membuatkan lagi untuknya buktinya lagunya di music playernya diberi title Oska. Tae Sung menyangkalnya.. OSka kesal akhirnya dipanggulnya Tae Sung dibawa pulang haha

Sedangkan di action school di tengah kesibukannya Bos Im Jung So menerima telepon dari sutradara Dark Blood, Ryan Jackson. Dia berkata bahwa Ra Im terpilih untuk memerankan tokoh dalam film DarkBlood
Bos Im heran, setahu dia Ra Im batal ikut audisi. Sutradara Ryan Jackson menerangkan dudukperkara mengenai keikutsetaan Ra Im dalam audisi khusus.

Bos Im menghampiri Ra Im, dia memberitahu kabar gembira bahwa Ra Im lolos audisi. Ra Im sendiri tak mengerti, dia merasa tidak ikut audisi.
Bos Im berkata bahwa itu semua Joo Won yang mengaturnya, bahkan Joo Won sampai menyewa jet pribadi untuk membawa Ryan Jackson kembali ke korea dari Jepang. Sunbae Hwang mendengarnya dengan iri wah Wah level dia memang beda. kalau begitu aku juga mau jadi kekasih Joo Won", hihi
Ra Im termenung dia ingat perkataan Joo Won waktu menghiburnya bahwa Joo Won ingin menciptakan keajaiban untuknya.Ra Im terharu.

Ra Im lalu pamint pergi dia ingin bertemu mengabarkan berita baik itu pada Joo Won. Ra Im pergi ke departement store. Dia melihat Joo Won yagn tengah sibuk dari kejauhan. Tapi karena masalah yang menimpanya baru-baru ini dia ragu. Ra Im hanya bisa menelpon sambil mengamati Joo Won dari kejauhan.
Begitu melihat telepon dari Ra Im Joo WOn tampak bahagia, dan menyuruh anak buahnya pergi.
"Kamu sibuk", tanya Ra Im
"Tidak", kata Joo Won yang jadi tiba-tiba tidak sibuk untuk Ra Im.
Ra Im berbohong berkata bahwa dia ada di action school. Ra Im berkata bahwa dia lolos audisi "Ada keajaiban besar yagn terjadi dalam hidupku", Ra Im menangis terharu. Dan berterimakasih pada Joo Won
Joo WOn antusias mendengar kabar gembira itu.
"tapi dia hanya melihatmu selama 5 menit, kau lah yang menciptakan keajaiban itu", kata Joo Won bangga pada Ra Im.
Ra Im bertambah bimbang, dia terharu meliaht Joo Won ketulusan dan kebahagian Joo Won. Sebenarnya dia juga tetap mencintai JOo Won tapi dia dihadapkan pilihan untuk putus dengan Joo Won.
Ra Im melihat Joo Won akan masuk ke dalam, Ra Im beralasan untk menahan Joo WOn masuk agar masih bisa memandangnya dari jauh.
Joo WOn mendengarkan suara Ra Im mulai terdengar aneh "Apa kamu menangis?"
Ra Im berbohong dan  menyangkalnya. Ra Im berkata bahwa dia karena perannya itu akan pergi dan sibuk.

Setelah selesai menelpon Ra Im menangis dan pergi dari situ. Yoon Seol memergoki Ra Im dan bertanya apa yang terjadi pada Ra Im.
Ra Im dan Yoon Seol lalu pergi ke gallery seni melihat lukisan-lukisan. Ra Im ingin sekali pergi ke sana.
"Apa kau sering ke tempat-tempat seperti ini?"
"Iya, aku suka melihat lukisan dan membelinya"
Ra Im berkata bahwa orang seperti Yoon Seol dan Joo Won pasti pergi ke tempat seperti ini, sedangkan dia baru sekali pergi ke tempat seperti ini. Ra Im merasa tetap ada jurang perbedaan diantara mereka.
"Walau dia ada disampingku, tapi tetap saja aku merasa darinya"
Yoon Seol tidak tahu masalah apa lagi diantara Joo Won dan Ra Im hingga membuat Ra Im begitu sedih. Namun Yoon Seo memberinya nasehat.
"Jika dia terasa jauh kau berlarilah ke arahnya, jika dia terasa tidak didekatmu peluklah dia erat"

Mama Joo Won mendapatkan laporan bahwa Joo Won sanggup berbuat apa saja demi Ra Im bahkan sampai menyewa jet pribadi. Mama Joo WOn tak bisa mentolerir lagi dia lalu berencana bertindak jauh untuk menekan Joo Won.
Mama Joo Won mengundang para pemegang saham LEOL departement store untuk raat luar biasa.

Asisten Kim memberi laporan pada Joo Won, bahwa mamanya mengundang para pemegang saham untuk rapat dengan agenda menurunkan Joo Won dari jabatan CEO.
Joo WOn kaget dengan berita itu dia berencana menelepon Mamanya minta penjelasan.

Mama Joo Won sudah siap bahwa Joo Won pasti akan menghubunginya, dia juga telah memanggil Ra Im ke rumah. Mama Joo Won menagih janji Ra Im untuk putus dengan Joo Won.
Ra IM masih belum mau melepaskan Joo Won. Ra Im menangis dia berkata sangat mencintai Joo Won dan tak bisa melepaskannya. Ra Im ingin dibrei kesempatan dan ingin berusaha menjadi calom pasangan yang yang baik dan layak. Tapi tentu Mama Joo Won tetap pada sikapnya.
Saat yang sama Joo Won menelepon, dia protes. Mama Joo Won sengaja mengeraskan speaker agar Ra Im mendengar dan mengetahui apa yang tengah terjadi dan bisa dilakukannya terhadap Joo Won. Ra Im terkejut Mama Joo Won sampai sebegitunya menekan anaknya sendiri.
" terserah saja mama mau berbuat apa, ambils aja semua, Tapi aku tak bisa melepaskan wanitaku, terserah "
Mam anya sempat kaget, Ra Im juga terharu. Tapi mama bersikeras akan melakukan itu untuk menekan Joo Won karena Ra Im dan Joo Won tidak mau diatur. Mamanya mengancam bahwa karen Ra Im lah hidup Joo Won saat ini jadi kacau, dan dia pun tega berbuat itu berperang dengan anaknya sendiri.
Saat terakhir akhirnya Ra Im tak tega jug apada Joo Won. Dia menyerah sambil menangis tersedu-sedu.
"Aku akan melepaskannya, aku akan melepaskan, aku akan menghilang bagai buih dari hadapannya, jangan menhancurkannya, aku mohon"

Joo Won selesai menelepon ibunya, dia lalu berkata prihatin kepada asisten Kim bahwa dia akan dipecat dari jabatan CEO, diturunkan oleh ibunya sendiri. Asisten Kim tak percaya karena masalah Ra Im presdirnya bisa dipecat seperti ini. "Jadi Gil Ra Im, dia benar-benar wanita hebat bukan?
bagaimana waninta seperti dia bisa mengguncang  orang sepertiku sampai ke akarnya"

Ra Im sudah memutuskan meninggalkan Joo Won. Hari itu halaman rumah Joo Won putih diselimuti salju. Ra Im datang ke perpustakaan rumah Joo Won sendirian. Dia mengambil sebuah buku dari rak. Buku kesayangannya dan juga kesayangan  Joo Won, Alice in Wonderland. Ra Im menaruk selembar kertas diantar buku itu, sebuah "pesan" untuk Joo Won. Ra Im melakukan itu dengan sedih tapi dia berusaha tegar.
Tak disangka Oska menemukan Ra Im di sana. Ra Im menggunakan kesempatan itu untuk berpamitna dengan Oska bahwa mereka mungkin taidak bisa mengadakan fan meeting lagi. Oska tak mengerti tapi dia lalu menebak.
"K?amu lolos audisi dari Ryan Jackson itu ya!"
Ra Im tersenyum.
"Tau tidak, karena bahasa jepangku pas-pasan aku hanya bisa berkata watashimo aishiteru you (aku juga mencintaimu)  sampai puluhan kali"
Ra Im berterimakasih pada Oska

Ra Im sudah di rumah, dia tak menyangka Joo Won datang ke rumahnya, sambil tersenyum dengan membawa sebuket bunga lagi.
Joo Won berkata "kamu benar-benar wanita luar biasa sampai aku membawakan bunga untukmu"
(huaa padahal udah mutusiiin, ra im pasti serba salah ga enak)

Lalu di dalam rumah, Joo Won tampak sibuk memasangkan bros kucing yang dia pesan khusus untuk Ra Im. di tas butut Ra Im, yang dahulu lepas talinya, dan disambung oleh peniti-peniti
Joo won berkata bahwa dia tahu dari Ah young tokoh kusing seperti boneka besar itu kesayangan Ra Im karena boneka itu hasiah ayah Ra Im. "nah lebih baik ditutupi dengan ini dari pada dengan saputangan"
"saputangan?", tanya Ra Im bingung. Seingat Ra Im dia pernah waktu itu menutupi tali tasnya dengan saputngan, dulu setelah bertengkar dengan Joo Won. dia bingung dari mana Joo Won tahu.
Ra Im baru tahu ternyata Joo Won menyaksikannya dan mengikutinya. Joo Won ternyata tidak pergi meninggalkannya begitu saja setelah mereka bertengkar. Ra Im terharu
"Kenapa? ternyata aku lebih puitis dari yang kau bayangkan? dan membuatmu terkesan ya?", kata Joo Won bangga.
Ra Im menguatkan diri untuk tetap konsisten dengan keputusannya
Saat Joo Won menyerahkan kembali tasnya pada Ra Im, Ra menampik tas itu. Joo Won kaget Ra Im menapik pemberiannya. Ra Im sedang mencari alasan untuk berpisah dengan Joo Won.
"apa kamu ingin membuatku malu dan menyindirku lagi dengan tas itu? Karena mu aku menemukan saat yang paling memalukan dan menyakitkan dalam hidupku"
Joo WOn heran dengan sikap Ra Im "Apa aku melakukan kesalahan?" (kasian Joo Won)
Ra Im llau mengajak Jo WOn untuk tidak saling bertemu lagi.
Ra Im beralasan dia lelah dengan semua itu apalagi karena dia sekarang harus konsentrasi untuk pekerjaan di dunia film yang baru. 
Dunia yang susah mendapatkan kesempatan seperti itu untuk orang sepertinya.
"aku tak mau konsentasiku terganggu masalah cinta yang melelahkan seperti ini. jadi kamu jangan menghubungiku lagi", tegas Ra im (sedih)
Joo Won tampak syok dan tak percaya mengapa Ra Im tiba-tiba memutuskannya  sepeti itu.
"Kau tahu apa yagn baru kulepaskan untuk tetap bersamamu?!", Joo Won putus asa. Ra Im terntu tahu benar (orang dia sampe termehek-mehek di rumah mama Joo Won)
Tapi Ra Im menjawab dingin "Jika kau tahu harus melepaskannya, kenapa kau tak lakukan sedari dulu?"
Joo Won syok dan marah dia pergi dari sana.
Begitu Joo Won menutup pintu, Ra Im tak kuasa lagi untuk menangis. Ra Im mengambil tas dan bros yang diberikan Joo Won,
lalu dia menangis berderai air mata.

Joo Won patah  hati, dia minum-minum sendirian di rumah Oska.
Namun hatinya begitu perih, tah tahan juga dia langsung menenggak Wine dari botolnya (padahal dulu dia pernah negur Ra Im yang minum langsung dari botol)
  tak lama kemudia, jiwanya yagn terguncang rupanya kembali berefek pada penyakit lamanya. Dia mujlai sesak (atau kayak kena penyakit jantung gitu Joo Won).
Dia lari ke kamar mandi, buru-buru mencari obatnya dan meminumnya.
 kasian Joo Won..ga tega.
Keesokan harinya Joo won termenung sendirian, memikirkan apa yang telah menimpa mereka.
 Akhirnya dia memutuskan untuk mencari Ra Im.

Ra Im pulang ke rumahnya dan terkejut karena Joo Won sudah ada di dalam rumahnya. Wajah Joo Won tampak lelah dan sedih. Joo Won protes bahwa tidak ada alasan untuk Ra Im jadi marah padanya seperti ini.
Jika mereka harus bertengkar buat Joo Won itu mungkin dia yang protes karena Ra Im terlalu baik pada Oska bahkan memasakkan makanan spesial untuknya.
Tapi Ra Im masih punya kartu truf untuk dimainkan. Dia lalu mengungkit tentang kecelakaan itu.
 "Saat Kecelakaan yang tak kauingat itu, seorang petugas pemadam kebakaran meninggal saat menyelematkamu. Orang itu adalah ayahku"
 Joo Won tak percaya mendengarnya.
Ra Im melanjutkan "bagimu yang tak ingat apa-apa mungkin tak masalah, tapi bagiku aku malah teringat ayahku saat melihatmu. karena kamu aku hidup tanpa ayah selama 13 tahun"
Ra Im lalu mengingatkan Joo Won bahwa Joo Won pernah rela  untuk menjadi putri duyung.
"sekarang aku mohon padamu, tolong menghilanglah bagai buih" (seperti putri duyung red. yagn blom tahu kisah putri duyung bisa baca di little mermaid)

Joo Won pulang ke rumahnya, dia masik syok dengan kenyataan yang diungkap oleh Ra Im. Dia minta Asisten Kim mencarikan koran-koran 13 tahun lalu seputar tanggal kecelakaannya. Akhirnya Joo Won tertegun melihat artikel yang menyatakan kematian seorang petugas pemadam kebakaran, Gil In Seok.
Dan di situ terpampang foto ayah Ra Im yang dikenalnya.
Lalu seakan-akan doa yang kerap dilantunkan ayah Ra Im saat menolong korbannya menggema
"Saat asap menebal dan udara makin menipis, saat tak tahu bagaimana hidup seseorang akhirnya. biarkan aku siap. Jika aku harus kehilangan nyawa atas kehendakMu, kumohon dengan kasih sayangMu, jagalah istri dan anak-anakku"


Saat yang sama, Ra Im kembali mengunjungi makam ayahnya.
 "Ayah, apakah ayah benar-benar menyelematkan "orang itu""? Kata Ayah, ayah akan pulang untuk makan malam dengaku, tapi kutunggu ayah tak kunjung pulang apa karena orang itu?", Ra Im menangis
 Maafkan aku ayah karena telah mencintainya. Aku benar-benar minta maaf", kata Ra Im sambil menangis tersedu-sedu (episode menangis ini)

Akhirnya hari shooting pertama Ra Im tiba. Ra Im bersiap-siap pergi namun tampak gugup. Sebelum pergi Ah Young memberi semagnat dengan menceritakan miimpinya yang menurutnya menakjubkan.
"Di tengah hamparan salju, terdapat meja makan yagn ditata indah. lalu kau dan presdir minum teh bunga yang indah..", kata Ah Young senang
"Teh bunga? apa maksudnmu arak bunga?"
Tapi ah young tak tahu pasti apa itu, dan ah young berceita bahwa selain dia dan joo won ada seseorang lagi tapi dia tak ingat wajahnya. 

 Akhirnya Ra Im tiba dilokasi shooting dia pun bersalaman langsung dan dikenalkan dengan sutradara Ryan Jackson.
 Bos Im Jung So mengarahkan Ra Im apa yagn harus dilakukannya. Shootingnya cukup berbahasa yaitu kebut-kebutan dengan mobil di tengah kota.
 Shooting pun dimulai, Ra Im harus berkonstrasi penuh karena menjalankan mobil dengan kecepatan tinggi bersama bebrapa mobil lain yang melaku dengan cepat.
 Ra Im tampak sudah berpengalaman. Sutradari dan bos Im melihat hasil rekaman. Namun rupanya sutradara ingin adegan diulang karena ada timing yang menurutnya kurang pas. Ra Im lalu mencoba lagi dan berusaha dengan keras. Namun tuntuk menghasilkan gambar yagn benar-benar prima tampak harus dilakukan berapa kali percobaan. Bos Im lalu menasehati dan menyemangati Ra Im dan memberkan petunjuk yang harus dilakukan Ra Im
Ra Im tampak masih semangat! dan kembali meluncur.
Pada saat yang sama, di suatu tempat ada pengendara mobil yagn tidak puas karena jalan di tutup
"kami sedang ada shooting Pak", kata petugas yang menjaga. Namun pengendara itu tampak tak pedulu dia malah menerobos masuk.
 Ra Im tampak serius, fokus pada adegan yang harus dilakukannya. Namun dia tak menduga tiba-tiba ada mobil yang nyelonong masuk dan meuju ke mobilnya yang dipacu dengan kecepatan tinggi. Ra Im terkejut, dia mencoba membanting setir.
 Namun kecelakaan tak bisa dihindarkan mobil yang dikendarai Ra Im menabrak tiang dan pinggiran jalan. Bos Im langsung berteriak dan berlari menghampir Ra Im.
 Ra Im terkulai tak berdaya, berlumuran darah.

Asisten Kim berlari panik akan mengabarkan berita buruk pada bosnya. Joo Won menoleh dan tek sengaja buku yang dibawanya menyenggol vas berisi bunga2 mawar dan jatuh berserakan.

Di rumah sakit kepiluan dan kesedihan karena kecelakaan parah yang dialami Ra Im begitu kental. Ah Young menangis meraung-meraung tak bisa mengendalikan dirinya dan memaksa masuk ke ruang UGD. Sunbae Hwang dengan sedih berusaha mencegah Ah Young.
Bos Im hanya duduk mematung dengan murung. Para seniornya  berusaha menahan tangis mereka pecah.
 Lalu tampak melangkah dengan gontai Joo Won yang didampingin asisten Kim. Asisten Kim berkali-kali menghapus air matanya.
 
Joo Won telah mendengar penjelasan dokter padanya. Bahwa menurut dokter Ra Im dicurigai menderita kematian otak (brain death) kecil kemungkinan bagi Ra Im untuk bisa sadar kembali sepeti semula. Joo Won tampak syok, mukanya terlihat datar, tak mampu lagi menangis dan pandangan matanya kosong.
Oska dan Yoon Seol pun ikut datang ke rumah sakit dengan cemas.


 Sudah 15 hari, Ra Im tak sadarkan diri di rumah sakit. Joo Won rajin menengok dan menungguinya di rumah sakit
Joo Won memandangi Ra Im yang tampak tertidur dengan pulas dan tenang (tidak menyerngitkan dahi seperti yang beberapa  kali dilihat Joo Won)
"Melihatnya tidur tenang seperti ini, pastinya dalam mimpinya, tidak ada aku. Mungkin karena itu dia tetap terbaring, menungguku...Dia tetap akan menungguku datang, besok dan lusa juga"
(dialognya indah hampir sama dengan yang pernah dikatakan Ra Im. bandingkan dengan episode 13)

Beberapa hari setelah itu telah berlaru Joo Won masih setia menungguinya  kadang menjaganya malam hari. Namun Ra Im tak kunjung juga sadar. Joo Won semakin lama semakin kehilangan dan cemas, dia seperti putus asa dan menangis

 Di rumahnya Joo Won mencari informasi di itnernet melalui laptopnya.
Dia ternyata membaca ramalan cuaca, dia mencatat daerah yagn kemungkinan akan turun hujan (nah loh!)
Oska datang menengoknya ke perpustakaan, Joo Won buru-buru menutup catatannya. Oska tiba-tiba terngat bahwa wakti itu dia pernah melihat Ra Im ada di sini berapa hari sebelum Ra Im kecelakaan. Oska ingat bahwa waktu itu mood Ra Im terlihat aneh.
"Dia waktu itu melihat buku, dia berdiri di sekitar sini", kata Oska mejelaskan.
"Buku apa yagn dia lihat?"
Oska tidak memperhatikannya. tapi dia baru sadar bahwa tidak mungkin Ra Im datang tanpa maksud tertentu.

Setelah Oska pergi, Joo Won mendatangi tempat yang ditunjuk Oska tadi. Dia mencari -cari kira-kira buku apa yang dilihat Ra Im. Akhirnya dia melihat ada secarik kertas yang diselipkan di salah satu buku kesayangannya, Alice in Wonderland.

 Kertas itu adalah halaman akhir dari buku Little Mermaid.
 Joo Won membacanya dengan gugup. Di halaman itu dikisahkan putri duyung yang tak tega menusuk sang pangeran dengan pisau sihir, dia lalu membuang pisau itu ke laut (lebih detailnya bisa baca kisah little mermaid.)
 Joo won mulai menangis ketika membaca "Putri duyung melihat sosok pangeran mulai menghilang dan putri duyung meyeburkan diri ke laut. Akhirnya putri duyung  lenyap menjadi buih di lautan dan menghilang."
Membaca kalimat terakhir tangis Joo Won pun pecah. Kalimat yagn sering iya katakan itu  kini rasanya bagai pisau sihir yang menghujam ke hatinya. Joo Won terduduk lemas dan menangis tersedu-sedu. (teteh yagn nulis jadi sedih gini)

Suatu hari, pengurus rumah tangga Mama Joo Won membawakan kiriman karangan bunga yang besar. Joo Won ternyata mengirimkan bunga untuk Mamanya. Di situ tertulis pesan "Aku cinta Mama, terus dan terus"
Mama begitu bahagia. Dia berpikir mungkin Joo Won telah berubah dan sekrang kembali manis seperti dia berusia 21 tahun.

 Malam harinya Joo Won tampak tertawa terpingkal-pingkal mendengar cerita lucu yang diceritakan Oska padanya.
Oska sampai heran padahal ceritanya ga lucu-lucu amat tapi Joo Won seperti memaksakan diri tertawa. 
Setelah itu Joo Won pun menawari Oska berfoto bersama. karena sejak dia usia 21 tahun belum pernah berfoto bersama lagi. Oska mulai takut Joo Won mengerjainya, tapi ternyata tidak Joo Won malah menghadiahkan untuknya barang-barang milik Joo Won yang selalu diincar Oska.
 Oska dengan senang menerima jam tangan dan sepatu yang diinginkannya. Mereka pun minum berdua sampai puas. AKhirnya mereka berdua tertidur di atas sofa. Namun ternyata Joo Won belum tidur.
 Dia memandang Oska dan berkata "kakak, aku sebenernya tahu kakak selalu membiarkan aku menang, terima kasih ya" Joo Won meneteskan air mata.

Keesokan harinya Joo Won mengamati Bos Im Jong Soo yang sedih dan ingin Ra Im cepat sadar. Dia memperlihatkan video-video shooting Ra Im yang hebat.
"cepatlah bangun, nanti jika kau bangun aku akan membiarkanmu bersama Joo Won, aku akan melepaskanmu dengan tersenyum, ayo cepatlah bangun" hiks
 Joo Won yang melihatnya pun tak bisa menahan kesedihannya.

Rencana Joo Won rupanya telah bulat, dia telah mengambil suatu keputusan. Dia lalu menulis surat untuk ditinggalkan pada Ra Im.

Ini surat yang pertama kali dan terakhir yang aku tulis untukmu. Surat dari pemimpin masyarakat Kim Joo WOn bagi satu dan satu-satunya tetangga yang terasing (masih bisa juga becanda atau narsis). Jadi kau bisa percaya diri sekarang.
Sore ini angin tengah bertiup membuat ranting-ranting gemerisik. Jika kau membaca surat ini nanti kuharap seperti sore ini ketika ranting bergemerisik. Sehingga kamu bisa melihat apa yang aku lihat juga.
Di mana aku pernah berdiri di balik jendela, kamu juga bisa berdiri di jendela itu. Di mana aku pernah berbaring, kamu juga akan berbaring di sana. Buku-buku yang telah aku baca, kamu juga bisa membacanya.
Joo Won mulai menangis, sambil menulis...
Jika kita bisa bersama dengan cara seperti itu, itu cukup bagi kita. Sungguh-sungguh merasakan bersama, itu cukup bagi kita
Tangisnya mulai pecah namun Joo Won berusaha terus menulis
Sperti pasangan kekasih lainnya, anggaplah kita bahagia...
Air mata Joo Won tak henti mengalir, dia menangis tersedu-sedu (ga tega lihat Joo Won nangis sampai kayak gitu diiringi lagu That Man - by Hyun Bin)

Pada waktu yang sudah direncanakan, Joo Won ke rumah sakit. dia mencopot, kabel dan infus Ra Im. Lalu menggendong Ra Im dan membawanya keluar.

Joo Won ternyata membawa Ra Im ke luar kota dengan mobilnya. Dia telah menghentikan mobilnya di pinggir jalan. Tampak dari kejauhan gulungan awan yang mulai kelabu. Joo Won mengucapkan pesan-pesan pada Ra Im.
"Jangan mencintai pada pria lain, kamu akan hidup sendiri dengan memikirkanku. Jangan juga terlalu dekat dengan Choi Woo Young (Oska), aku cemburu". Joo Won melanjutkan "Seumur hidupku, mungkin ini keputusan yang paling egois, tapi ini keputusan dari pemimpinmu kau harus menghargainya.
Gil Ra Im yang keren, nantinya harus tetap menjadi hebat"
Joo Won lalu mencium dahi Ra Im dengan penuh sayang.
"Aku akan sangat merindukanmu" Joo Won mulai berkaca-kaca, "Aku mencintaimu... aku cinta padamu"
Air mata Joo Won mengalir. Lalu Joo Won membawa kendaraanya melaju ke arah awan yang semakin pitam dan kilat yang menyambar

 bersambung..   diiringi lagu That Man- Hyun Bin...

< episode 16                          Menu  SG                   episode 18 >

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Post a Comment