haduh lemes gara-gara tulisanku di draft menghilang, padahal udah ampir kelar ...kucoba ketik lagi tapi kuringkas aja ya...
Jae In dan detektif tiba di rumahsakit tempat Gun Wook dirawat mentalnya. Pada saat yang sama suruhan Ny. Shin juga datang dan menguntit mereka.
Jae In prihatin melihat keadaan Shim Gun Wook
Dia lalu menghampiri tempat tidur Gun Wook dan duduk dihadapannya
"ternyata semua ini sangat berat untukmu ya, kenapa kau tida cerita padaku?", Kata Jae In berkaca-kaca
Gn Wook memandang Jae In dengan polos dia lalu memegang ranbut Jae In dan menarik-nariknya dengan manja.
"Kok tidak keluar tintanya", kata Gun Wook yang linglung
Jae In prihatin dan memberinya pena. Rupanya Gun Wook kurang suka, dilemparnya pena dari Jae In. Gun Wook kembali mencoret-coret dengan jarinya.
"Hentikan nanti jarimu sakit", Kata Jae In sambil menangis.
":Mama, mengapa kamu menangis?", kata Gun Wook
Shim Gun Wook memanggil Jae In dengan sebutan "mama" .
Jae In memeluknya
"Mama tidak menangis", kata Jae In sambil tetap memangis (terharu banget liat adegan ini)
Pada saat yang sama detektif mencari informasi mengenai Gun Wook ke suster di bagian administrasi.
Suster mengatakan bahwa keadaan Gun Wook tidak terlalu parah begitu datang, kepalanya terbentur tapi bisa sembuh
"Lalu mengapa dia seperti itu (mentalnya terganggu)?"
"Mungkin karena dia mengalami trauma", jawab suster
Menurut suster seseorang yang bertanggung jawab terhadap Gun Wook berkata akan membawa Gun Wook berobat ke rumah sakit yang lebih besar. Dan rupanya selama ini Gun Wook susah ditemukan karena memakai nama Hong Tae Sung. Suruhan Ny. Shin menguping tak jauh dari tempat itu.
Hong Tae Sung melihat surat pengunduran diri Jae In di mejanya. Dia lalu mencari Jae In, teman seruangannya berkata Jae In pergi setelah mendengar kabar tentang Shim Gun Wook.
Jae In dalam perjalanan pulang menuju rumahnya. Du dekat rumahnya Hong Tae Sung telah menunggunya. Tae Sung lalu mengembalikan surat pengunduran diri Jae In.
"Maafkan aku, sepertinya aku ingin berada di sisi Shim Gun Wook"
Hong Tae Sung walau kecewa berusaha bersabar. Menurutnya Gun Wook dendam padanya karena dia dulu Sun Young memilih dirinya dan sekrang berusaha mengambil Jae In dari Tae Sung
"Memang Gun Wook bersalah padamu tapi aku juga bersalah pada Gun Wook"
"Aku ulu telah mengesampingnya Sun Young karena tidak mau dia terluka, padahal itu bukan yagn diinginkan SUn Young. Aku berjanji dalam hati bahwa jika aku kembali jatuh cinta aku akan melakukan apa yagn diinginkan oleh kekasihku", kata Tae Sung memeluk Jae In
"Namun yang kuinginkan sekarang agar Hong Tae Sung membiarkan aku pergi", kata Jae In jujur
Hong Tae Sung terdiam dia tampak mulai terguncang.
Di Rumah, Won In menghampiri kakaknya, Jae In.
Dia melihat kakaknya tampak memikirkan seseroang.
"Apakah dia Hong Tae Sung"
Jae In tak mengiyakan.
"Berarti Shim Gun Wook?!", kata Won In antusias "Siapa yagn kau temui"
"Dua-duanya", jawab Jae In jujur
"Kau ini menduakan laki-laki ya"
Jae In minta saran pada adiknya apa dia mungkin kembali lagi kepada Gun Wook
"Apakah tidak terlambat?"
Won In senang" Jika kakak berpikir terlambat juga tentu akan terlambat", dukung Won In
Di Grup Hae Shin berlangsung pemilihan presiden direktur baru yang akan menggantikan Tn. Hong yang karena sakitnya tidak memnungkinkan lagi untuk memimpin grup. Calonnya adalan Tae ra dan Hong Tae Sung. Grup Hae shin seperti dimiliki dua keluarga yagn salah satunya adalah keluarga Shin (keluarga dari Ny. SHin). Tae ra didukung Ny. Shin, dan Tae SUng tampak didukung pihak lain. Pada pemillah rupanya keadaan imbang antara Tae Sung dan Taera. Tiba-tiba seorang komisaris pendukung Tae Sung berkata bahwa dia mempunyai surat kuasa dari Mone untuk memberikan suaranya pada Tae Sung. Ny, Shin kaget dia tak menyangka Mone tidak mendukung kakaknya, Taera.
Ny. Shin kesal tapi ternyata dia masih punya senjata kartu As lain. Dia berkata bahwa Hong Tae Sung bukan anak kandung presdir terdahulu Tn. Hong Jo Soo.
Taera dan Tae Sung awalnya mengangap ibunya mengada-ada yagn berbuat keributan saja.
"Sudahlah Bu hentikan, aku jgua sebenenarnya tiak mau jabatan ini , aku nanti akan kembalikan pada Kakak"
Ny. Shin bersikeras lalu mengeluarkan amplop berisi dokumen.
Dokumen itu ternyata laporan DNA asli tentang status HongTae Sung dan suaminya yang ternayta DNA mereka tidak cocok.
Hong Tae Sugn bergegas melihat laporan itu dia syok.
"Lalu siapa Hong Tae Sung yang asli", tanya Taera
"Dia sudah mati|", jawab ibunya sambil lalu (kayaknya boong tuh)
Taera penasaran dia kembali menanyakan kenyataan ini pada ibunya di ruangan ibunya.
"Dia sudah mati 20 tahun yang lalu. setelah Gun Wook pergi, aku tidak mau membuat ayahmu kecewa dan mengambil anak lagi", kata ibunya.
"Jika begitu mengapa kau tiak bawa rahasia itu hingga mati, kau bisa menyakiti Tae Sung"
Ny. Shin tidak peduli pada Tae SUng karena menganggap dia tidak ada ikatan apa-apa degan tae sung. Ny. Shin yagn somong menganggap sudah untung Tae Sung dibesarkan oleh mereka.
:Pantas dia sering erbuat kekacauan karena ia tak bias menempatkan diri di tempat yang memang seharusnya bukan miliknya"
Ny. Shin lalu menyuruh Taera fokus saja pada grup Hae Shin
"Ingat pikirkanlah Haeshin..haeshin, dan bagaimana membuatnya besar"
Taera sudah lelah dengan ibunya
"Biar jabatan itu untuk ibu saja, bukannya ibu yang menginginkan jabatan itu!"
Tae Sung pulang ke apartemennya dia tampak syok karena megnetahui kenyataan bahwa selama ini ternyata dia bukan anak keluarga Hong.
Suatu saat Gun Wook dan Jae In sedang makan siang. Mereka makan siang di tempat terpisah tapi seeprtinya hati mereka saling mengingat satu sama lain.
Jae In teringat terakhir dia membuatkan makanan untuk Gun Wook tapi tidak jadi makan bersama karena ia pergi menghampiri Tae Sung. waktu itu Jae In berbohong pada gun Wook. Jae In lalu berbelanja dan membawa belanjaan bahan makanan ke rumah Gun Wook dan menyimpannya di kulkas
"Gun Wook cepatlah kembali aku akan memasakkan masakan yang enak untukmu. Walau kamu tidak mengenaliku cepatlah kembali", Jae In tak kuat menahan tangisnya.
Tae Sung lalu datang ke rumah Tn Hong. Dia mendekati ayahnya dan meminta maaf karena belum bisa membuktikan apa-apa kepada ayahnya yang selama ini membesarkannya.
So dam dan Taera lalu atang. So Dam menyambut pamannya seperti biasa dan Tae Sung pun tampak senang sejenak bermain dengan So dam.
Tae Sung lalu bicara dengan Ny. Shin di ruang tengah. Ny. Shin tampak dingin pada Tae Sung yang ingin berpamitan padanya.
"Jangan panggil aku ibu, kita tidak ada kaitan apa-apa"
"Dari pertama aku ke rumah ini aku sadar dibanding anak yang terdahulu (Gun Wook) sepretinya aku kurang diterima dan dicintai di sini. Namun jika aku tau hal in sejak dulu mengkin aku menjalaninya dengan lebih mudah"
"Ayahmu itu (Tn. Hong) dia menyayangimu", kata Ny. Shin
Saat keluar rumah Taera menyambutnya
"Tae Sung-a"
"Jangan mengasihaniku"
"Bukan begitu makanlah dulu bersama kami sebelum pergi"
"Tuh kamu mulai mengasihaniku. Aku pergi..."
Ny. Shim pergi ke ruangan bekas suaminya, Dia puas duduk di belakagn meja itu. Dia merasa mendapatkan jabatan bekas ayahnya dulu. Rupanay ayahnya juga sama kejamnya dengan dia. ayahnya megnajarkan asalkan kita bisa mencapai tujuan kita tidak harus peduli dengan prosesnya.
Lalu anak buahnya menelepon. Ny. Shim menyuruhnya membereskan Gun Wook.
Di ruamhnya, Jae In menyiapkan bekal makanan. Dia menyiapakan 2 set bekal makananyang komplit dengan lauk dan buah-buahannya. Sat keluar rumah, di dekat sana Tae Sung suah menunggunya.
"Kau mau menemui Shim Gun Wook kan? kebutalan aku juga ada sesuatu yang ingin kukatakan padanya"
Tae Sung ingin mengantar Jae In ke rumah sakit menemui Gun Wook
Pada saat yang sama, suruhan Ny. Shin juga sudah duluan sampai di sana. Saat itu Gun Wook sedang tertidur di kamarnya. Saat itu sedang turun hujan. Suruhan itu lalu memasuki koridor rumah sakit yang sepi. Gun Wook lalu terbangun dia sepertinya mendengar bunyi suara sepatu yang mendekat ke kamarnya.
Jae In dan Tae Sung, tiba ke rumah sakit dan langsung menuju kamar Gun Wook.
Jae In heran karena kamar itu telah kosong...
Ny. Shin menerima telepon dari suruhannya. Dia berkata bahwa Gun Wook ternyata menghilang.
Ny. Shin lalu masuk ke ruangnanya. Saat itu cuaca agak gelap, hujan dan petir menyambar. Ny. Shin terkejut dan syok karena melihat sosok laki-laki yang duduk di kursinya.
bersambung ke episode terakhir
< episode 16 part 1 Menu Bad Boy episode 17 part 1 >
0 comments:
Post a Comment