Setelah sekian lama aku lanjutin lagi deh Bad Guy aka Bad Boy, semenjak tayang di Indosiar banyak yang nanyain nih...
Moon Jae In berserta detektif masih berada di rumah sakit. Detektif menceritakan hubungan Gun Wook sebenarnya dengan keluarga Haeshin.
"Kebenarannya adalah Gun Wook kecil salah diadopsi oleh keluarga kecil dan mengira mereka adalah Hong Tae Sugn yang mereka cari. Setelah mereka tahu meraka mengadopsi anak yang salah mereka menendangnya"
Jae In terkejut.
Detektif juga menerangkan tentang luka Gun Wook yang ada hubunganya dengan kematian Choi Sun Young.
"Kematian itu ada hubungannya dengan Hong Tae Sung"
Dia ingat tentang luka itu lalu perkataan-GunWook
"Mereka , Hae shin memperlakukan orang lain itu bagaikan kutu!"
Lalu perkataan Gun Wook yang lain
"Katanya kau percaya kepaaku. Maka percayalah padaku hingga akhir"
Jae In tiba-tiba merasa kasian dan bersalah pada Gun Wook karena sempat salah menilai dan memahami Gun Wook. Jae In menangis..dia lalu pergi keluar sambil memanggil-manggil Gun Wook dengan penuh penyesalan...(kasian denger Jae In manggil gitu gun wook-a gun wook-a)
Di ruang kerjanya di Dindin Gallery, Ny. SHim shock karena kembali menemukan pemantik api bernoda arah milik Gun Wook. Dia lalu terbayang-bayang perdebatannya dengan Gun Wook di ruang kerjanya waktu itu.
"Anda pikir aku sudah mati khan, Anda pasti kesal karena aku masih hidup. Bagaimana kalau aku kembali menjadi keluarga", sindir Gun Wook saat itu
Gun Wook ternyata masih hidup namun kedaannya mengkhawatirkan. Gun Wook dibawa seseorang dan ditransfer ke rumah sakit jiwa. Kecelakaan itu sepertinya membuat jiwanya terguncang dan ingatannya hilang.
Detektif masih menyelidiki tentang menghilangnya Gun Wook. Dokter menanyai dokter dan perawat yang bertugas pada saat kecelakaan itu. Ternyata ada kejadian janggal rupanya dokter yang tertulis menandatangai kematia GUn Wook merasa tiak bertugas saat itu. Identitas dokter ternyata dipalsukan orang.
Detektif lalu menghubugni Jae In. ia menanyakan Gun Wook apakah ada yang aneh tentang Gun Wook dan Grup Haeshin.
"Sepetinya seseorang mencoba menyingkirkan Gun Wook", kata Detektif
"Apakah itu kemungkinan orang grup Haeshin?", tanya Jae In kritis
"Kita tidak mencurigai hanya menginvestigasi berbagai kemungkinan"
Jae In ingat perkataan Tae Ra kepadanya waktu itu
"Aku mengirim Gun Wook berlibur"
Jae In lalu menemui Hong Taera di ruangannya
"Sebenarnya kemana kamu mengirim Gun Wook!"
"Kau tak perlu tau", balas Taera
"Apa benar kamu tak tau di mana dia berada, dia sudah menghilang seminggu lebih"
"Mengapa kau peduli tentang dia"
"Karena dia orang yang penting bagiku", jawab Jae In
"Lalu bagimana dengan Tae Sung?!", balas Taera
"Aku tak membahas Tae Sung sekrang. Tahukah kamu siapa GUn Wook itu. DIa dalah anak yang kalian tendang 20 tahun yang lalu!"
Tae ra kaget
"Ini masalah keluarga", kata Taera
Jae In lalu bebicara sambil terbata-bata "tentang Gun Wook, mereka mengatakan dia telah meninggal. Namun tempat dan kejadian bahkan mayatnya tidak jelas kemana"
Taera sendiri kaget mendengarnya dia juga tidak tahu apa-apa. Jae In tidak terima jika keluarga Hae Shin terus menerus ingin menyingkirkan Gun Wook.
Ny. Hae Him memanggil manager Kim
"Ini ke dua kalinya aku menemukan pemantik api berdarah ini di tempatku",protes Ny, SHim tegang.
Mr. Kim merasa dia telah bekerja denga baik dan bersih. Dia juga telah bekerja untuk kelaurga Hae shin selama 30 tahun.
Taera buru-buru pergi ke Din Din Gallery di depan pintu dia mengupng pembicaraan ibunya dengan Mr. Kim. Taera curiga mereka membicarakan pembunuhan Gun Wook. Dia lalu langsung masuk.
"Bu, Shim Gun Wook meninggal karena kecelakaan"
Ny. Shin pura-pura kaget
"Oh ia mati?"
"Bu, jangan pura-pura kau tak tahu apa-apa"
"Bukannya ibu pernah berkata dia mati?"
"Aku tak ingat. Orang seperti dia tidak berharga tak apa-apa dia mati.
"Benarkah ibu tidak ada sangkut pautnya dengan hal (kematian) ini?!"
Dia mendapat hukuman karena mehhancurkan kelaurga orang.", kata Ny. SHin ringan.
"Menga pa ibu sedingin itu bukannya suatu ketika dia pernah memanggimu "Ibu""
Taera tak tahan paa ibunya dan pergi.
Ny. Shim berbicara pada manager Kim, dia tak mengerti dari mana Taera bisa tau tentang hal ini.
"Mungkin ia tahu dari records di rumah sakit".
Taera sedih mendengar Gun Wook tiada, dia pergi ke tempat kenangan dia dan Gun Wook di mana mereka pernah bersama-sama terkurung di ruang theater. Di amemandang kursi tempat mereka duduk bersama. Lalu duduk di kursi itu sambil menangis. (aku suka banget OST nya...)
Mengilangkanya GUn Wook sekian lama juga memuat temannya mantan direktut stutman mencari-carinya.
Jae In keluar dari kantor. Tae Sung telah menunggunya.
"kamu bisa menyetir mobil khan". kata TaeSung
Jae In lalu pergi bersama Tae SUng memakai mobil berwana biru. Jae In yang menyetir.
Namun pikiran Jae In sedang tidak untuk Tae SUng. Dia sedang tidak mood dengan keluarga haeshin dan memikirkan Gun Wook. Jae In menolak saat Tae Sung menyentuh tangannya.
Tae SUng mengajaknya ke sebuah apartemen.
"Aku sadar belum memberikan apa-apa untukmu. Apartemen ini tidak kupakai. Mobil dan apartemen kau boleh memakainya"
(Jae In kalo ga mau buatku aja...hehehe matere juga..)
Tapi di luar kebiasaan Jae In menolaknya..
Tae Sung curiga Jae In memikirkan Gun Wook.
"Apa karena Shim Gun Wook?!", kata Tae Sung cemburu
"Tae Sung sudahkan kamu mengenal Gun Wook?"
Menurut Tae Sung Gun wook itu orang yang menhancurkan keluarga dan saudara2nya.
"Apakah kamu memikirkannya hanya demikiran. Dia itu pernah berada di posisimu. Dia anak yang pernah diadopsi sebelummu,lalu ditendang. Dulu dia itu kamu"
"Tidak masuk akal, mana mungkin dia anak itu!"
Tae Sung lumayan terguncang. Dia menenangkan diri di laur apartemen. Lalu dia teringat obrolannya dengan Gun Wook. Saat Gun Wook menyalahkan ia karena matinya Sun Yong. Lalu saat Gun Wook mengulurkan tangannya membantunya bangun.Juga obrolannya meraka saat makan eskrim
Gun Wook saat itu berkata "Aku tidak punya adik dan tidak ingin jadi kakak. orang itu lahir dan mati sendiri"
Tae Sung mengunjungi ayahnya di rumah sakit, dan berbicara sendiri pada ayahnya yang tengah pingsan. Dia bercerita bahwa Gun Wook adalah anak yang dulu ia gantikan, dia kehilangan posisinya juga SUn Young. Begitu mendengar nama Gun Wook di sebut jari-jari Tn. Hong bergerak. Tapi Tae Sung tak menyadarinya.
"Dia juga dulu sempat menjagaku (waktu jadi asisten pribadi). Bukankah hal ini menggelikan ayah?"
Tak lama kemudia Hong Tae Ra juga datang ke rumah sakit.
"Apakah kamu sudah tau, Gun Wook mungkin merindukan kembali keluarga yang menyingkirkannya"
Tae Sugn heran sikap Taera yang seakan-akan masih memperhatikan Gun Wook.
"Dia itu telah membuatmu bercerai!.Apa kamu masih mencintainya?!", TaeSung heran
"Ya, aku cinta dia, apa kah dia mendekatku karena ingin balas dendam atau ingin mengambil Haeshin, aku tetap mencintainya", jawab Taera mantap.
Jari-jari Tn Hong bereaksi kembali, kali ini Taera menyadarinya. Ayahnya rupanya sudah sadar.
Jae In merindukan Gun Wook dia ke apartemen Gun Wook. Melihat sepatu Gun Wook dia terkenang saat ditolong Gun Wook Gun Wook. GUn Wook pernah memakaikan sepatunya untuk Jae In.
Tn. Hong sudah sadar dan dibawa pulang ke rumah. Dia tetap duduk di kursi roda dan belum banyak bisa bergerak dan berbicara. Ny. SHim berbicaa nyerocos pada suaminya. Dia menenangkan suaminya agar tidak khawatir karena dia dan Taera yang akan menguruskan Haeshin Grup.
Lalu Ny. Shin mengyinggung soal Gun Wook yang telah diasingkirkan dan dia jamin tak akan mengganggu kelaurgan Haeshin lagi. Namun Tn. Hong tampak tak senang dan marah kepada istrinya namun tak bisa berkata-kata.
Ny. Shim lalu tak sengaja melihat bayangan tae sung kecil (gun Wook), bayangan itu lagi-lagi muncul..dan Ny. Shin sampai stress dan histeris dibuatnya.
"Bukankah kau telah mati, telah mati!"
Diam-diam Tn Hong bertambah marah pada istrinya.
Taera meminta orang keperayaannya untuk mencari jejak Gun Wook. Namun orangnya melapor semua nihil.
"Aku mengecek semua pasien dan catatan kematian di rumah sakit-rumah sakit sputar Seoul tetapi tidak ada nama Shim Gun Wook"
Lalu seorang datang mengirimkan paket untuknya.
Taera membuka paket itu dan isinya adalah sebuah voice recorder. Dia menyalakan alat itu dan terdengarlah suara ibunya.
"Kamu pikir saya akan berdiri diam dan menonton saja, melihat seseorang berbuat kekacauan di depanku?!"
Taera shock mendengarnya.
Pada saat yagn sama Ny. SHin jug amendapatkan bingkisan yang sama. Dia juga shock mendapat bingkisan itu.
Dia lalu memanggil suruhannya dan memerintahkan mencari SHim Gun Wook di manapun
"Coba cari dengan nama lain hong tae sung, chae tae sung atau apapun!"
Namun tak lama kemudian seorang pemegang saham datang kepadanya.
Jae In sudah merasa tidak nyaman di grup Hae Shin, dia meninggalkan surat pengunduran diri di meja Hong Tae Sung. Saat dia merapikan barang-barangnya. Detektif meneleponnya. Shim Gun Wook telah ditemukan.
Taera tak tahan lagi dia pergi ke kantor ibunya.
Dia menyerahkan voice recorder itu kepada ibunya.
"Di mana kamu mendapatkannya?"
"Ibu apa benar kamu membunuhnya atau berbuat sesuatu padanya?!", tanya Taera prihatin dan sedih
"Aku memang ingin dia hilang dari sekitarku, tapi bukan berarti aku membunuhnya, siapa yang berkata aku membunuhnya?"
Ny. Shin lalu meminta Taera agar fokus saja pada pemilihan presdir nanti. Taera kecewa pada ibunya.
"Ibu aku begitu kehilangan dia. adikku dan ayah juga demikian. Keluargaku juga sekrang telah hancur. Sekarang lepaskanlah dia"
"Taera kamu ini begitu polos dan lemah. PIkirkanlah Hae Shin, Hae Shin hanya Hae Shin dan fokus padanya"
Taera dengan lunglai kembali ke kantor. Di antara banyak orang bergaunglah suara Gun Wook di sekelilingnya "Aku merindukanmu..aku merindukanmu"
Taera bertambah sedih "Gun Wook Di mana kamu? betatapun kamu memanfaatkan , kamu memperlakukanku buruk. tolong muncullah di hadapanku..."
Moon Jae In pergi dengan detektif ke suatu rumah sakit. Menurut informasi yang diperoleh detektif Gun Wook telah ditransfer ke rumah sakit itu.
Di rumah sakit itu Gun Wook bangun ari mimpi buruknya dengan keluarga Hae Shin. Dia lalu bangun dan sembunyi di pojok karena takut. Gun Wook seperti cedera parah di kepalanya dan mengalami gangguan kejiwaan. Dia seperti kembali menjadi anak-anak yang mengalami keterbelakangan mental.
Jae In masuk ke kamar Gun Wook. Gun Wook seang duduk sendirian di tempat tidurnya. Apapun yang terjai Jae In tetap lega melihat Gun Wook
"Jadi selama ini kamu sembunyi di sini", kata Jae In sambil berkaca-kaca
"Ya", jawab Gun Wook asal.
Jae In lalu duduk di hadapan Gun Wook
"Mengapa tak kaukatakan dulu bahwa semuanya ini berat buatmu", Jea In begitu prihatin
Gun Wook memandangnya polos. Dia lalu menarik-narik rambut Jae In seperti anak kecil.
(Adegan cinta ini terasa pure...)
-bersambung ke bagian 2 ya-
< episode 15 menu bad boy episode 16 part 2 >
0 comments:
Post a Comment