Powered by Blogger.
RSS

Sinopsis Beethoven Virus episode 17

Gun Woo dan teman-teman dari Mouse Orkestra berlarian menuju gedung pertunjukkan sambil membawa peralatan dan instrumen musik mereka. Waktu yang sempit dan jalanan yang macet memaksa mereka untuk berlari mengambil jalan pintas.


Dengan susah payah Gun Woo dkk berhasil mencapai area pelataran gedung. Di sana mereka mulai melihat penonton yang satu persatu keluar dari gedung pertunjukkan.

Mereka ternyata terlambat! PErtunjukkan telah berakhir dan mereka tidak kebagian tampil.


Wajah-wajah lemas , capek dan kecewa nampak di raut semua personil orkestra termasuk Gun Woo dan Du Rumi. Du Rumi lalu menasehati Gun Woo agar menghubungi panitia. Di tempat lain di dalam gedung, maestrok Kang pun tampak muram dan kecewa. Sekertaris membujuknya untuk segera pulang meninggalkan gedung.

Gun Woo menjauh dari kerumuman dan berusaha menghubungi panitia. Dia minta maaf karena timnya datang terlambat, dia memohon agar panitia mau memberi mereka kesempatan lagi. Namun sepertinya permintaan Gun Woo ditolak panitia. Gun Woo tak bisa berbuat apa-apa.
Tak lama kemudia mobil yang ditumpangi maestro Kang melewatinya. Gun Woo tunduk menghormat. Lalu mobil itu pun lewat di kerumunan mouse orkestra, mereka semua memberi hormat kepada Maestro Kang. Bibi Jung lalu ingin bicara, dia mengucapkan terimakasih karena ternyata Maestro Kang mengatur para pianis dan pemain tambahan untuk memperkuat mouse orkestra.

Du Rumi mencari Gun Woo. Gun Woo sedang kecewa.
"Bagaimana kata panitia?" tanya Du Rumi
Gun Woo menggeleng sedih
"Apa yang harus kukatakan pada mereka? apa aku harus mengatakan sesuatu untuk yang bisa melegakan mereka?", tanya Gun Woo bingung takut mengecewakan anggotanya.
"Mereka semua sudah pergi kok", sahut Du Rumi
Kemana?
"Konser", jawab Rumi ringan.
Gun Woo keheranan



 Ternyata anggota Mouse Orkestra tidak mau larut dalam kesedihan, mereka sudah terlanjur bersiap-siap untuk tampil dalam konser musik. Mereka lalu mendadak mempersiapkan penamplan orkestra di jalanan. Mereka mengeluarkan semua perlengkapan dan kursi dari dalam bis mereka.
Bae Yong Gi mengeumumkan pada orang-prorang yang lewat untuk menonton penampilan orkestra bermutu secara gratis.
Gu Woo bergitu bangga dengan antusiasme dan maksud baik teman-temannya untuk tak memungut apapun (termasuk uang receh) atas penampilan mereka.
Mereka menjalani konser dengan serius, dan penonton yang tak sengaja lewatpun tampak menikmati penampilan mereka di tengah dinginnya cuaca malam musim itu.
Konser jalanan mereka pun sukses dan penampilan ini sedikit mengobati kekecewaan mereka karena kehilangan kesempatan terakhir untuk tampil menjadi orkestra yang diakui dan disponsori.

Larut malam Gun Woo pulang ke rumah. Dia minta maaf pada maestro Kang karena kali ini usahanya masih gagal lagi. Maestro mencoba cuek, dia berkata dia juga mungkin akan segera pergi dari korea karena pemerintahan yang baru berusaha mendepaknya.

Pagi hari sekrtaris memberi tahu Maestro Kang, bahwa dewan kota menyetujui usulan untuk mendepak maestro kang dari pimpinan city soekran Orkestra. Maestro Kang langsung minta dipesankan tiket pulang. Namun sekrtaris Kim berkata kali ini ada jabatan baru untuk Maestro yaitu sebagai Penasehat Orkestra.
Gosip digesertnya posisi Maestro Kang hanya sebagai penasehat yang tidak akan punya wewenang apa-apa telah menyebar dan menjadi pembicara para anggota city orkestra. Mereka tidak rela konduktor mereka diperlakukan seperti itu.

Konduktor baru pun telah dipilih, dia adalah konduktor baru yang belum berpengalaman dan terpilih karena dekat dengan pejabat kota. Konduktor baru tsb menghadap maestro Kang selaku penasihat. Dia lalu sedikti curhat karena banyak orang meragukannya karena dia tidak berpengalaman.
"Yang penting itu kemampuan bukan pengalaman", tegas Maestro Kang.
Konduktor baru itu senang, Maestro Kang berkata bahwa untuk konduktor itu kemampuan itulah segalanya (maksudnya tentu Gun Woo ya)


Konduktor itu mulai melatih orkestra. Namun para anggota pun tahu bahwa konduktor itupun sama sekali tidak memenuhi kualifikasi dan tidak tahu musik.
Dengan mudah mereka bisa dikerjai para anggota.
Para anggota sempat ditegur maestro Kang karena mengerjai konduktor, namun mereka ingin bertindak dengan cara mereka. Mereka meminta maestro Kang untuk bertahan dan bersabar sebentar lagi.
mereka sadar tanpa maestro Kang nasib mereka pun akan tak jelas nanti.

 Ha Yi Deun mengikuti audisi untuk seleksi menerima beasiswa sekolah musik. Kakeklah dulu yang selalu membantu dan menyemangati Ha Yi Deun untuk terus berlatih flute. Sekarang kakek penyakitnya semakin parah. Sebelum berangkat audisi Yi Deun mampir ke tempat kakek untuk melihat keadaan kakek dan minta restu. SAmpai di sana dia kaget karena ternayta anak Kakek berencana membawa kakek berobat ke luar kota pada hari itu juga. Lebih cepat dari yang dijawwalkan semula. Yi Deun yang punya ikatan emosi kuat dengan Kakek merasa belom siap menerima itu semua. Dia sambil berkaca-kaca membantu mempersiapkan barang-barang pribadi kakek dan mewanti-wanti anaknya apa yang disukai dan tidak disukai kakek.







Yi Deun mulai panik dia tidak sanggup jauh dari kakek, dia berusaha mengingat lagi apa yang harus dipersiapkan untuk Kakek terakhir kalinya, Yi Deun menangis.

Yi Deun akhirnya pergi ke gedung audisi, karena diingatkan anaknyanya kakek . Di gedung audisi, beberapa Yi Deun dari mouse Orkestra termasuk Du Rumi telah hadirdi ruang tunggu artis untuk mendukung Yi Deun. Yi Deun lalu membisikkan sesuatu pada Ru Mi untuk minta pertolongan. Du Rumi menyanggupi.
Saat Yi Deun tampil, teman-teman dari MOuse orkestra mendukung penuh Yi Deun di bangku penonton.
Yi Deun tambil bagus, saat teman-temannya akan memberi bunga dan selamat Yi Deun tiba-tiba berlari keluar dengan tergopoh-gopoh ke pelataran parkir. Di Luar gedung Du Rumi sudah menunggunya di dalam mobil. Yi Deun minta RuMi segera menuju terminal bis antar kota.
Rumi pun melesatkan mobilnya (keren juga mobil Rumi ya warna merah lagi). Yi Deun rupanya ingin mengantar kepergian kakek ke luar kota untuk berobat ke luar negeri.

Mereka berdua tiba di terminal, Yi Deun langsung berlari keluar sementara Rumi memarkirkan mobilnya. Dia dengan harap-harap cemas menelusuri terminal arah keberangkatan (terminalnya keren banget dan bersih kyk stasiun gede bahkan bandara aja).
Yi Deun mulai panik karena sosok Kakek yang dicarinya tidak ditemukan. Dia lari melintasi bis-bis yang sedang diparkir. Dia lalu melihat bis yang mulai jalan. Sekilas Yi Deun meilhat sosok kakek. Yi Deun berlari mengejar bis sambil memanggil manggil kakek.

Namun kakek tak mendengar apapun. bis terus berjalan semakin cepat dan Yi Deun pun semakin tertinggal. Dan berteriak putus asa , menangis dan jatuh terduduk. (kasihan Yi Deun). Saat itu kakek tiba-tiba teringat Yi Deun, tapi kakek tidak menyadari apa yang terjadi.
Ru Mi mencari Yi Deun, Rumi sambil jalan mendapat telepon bahwa Yi Deun berhasil dalam audisinya dan mendapatkan beasiswa ke sekolah musik. Namun Rumi menyaksikan Yi Deun yang tengah lesu dan sedih. Rumi pun memeluk Yi Deun yang tengah menangis.

Para anggota seongnam Orkestra masih mengerjai konduktor baru mereka, Dan hasilnya fatal mereka pun di minta untuk ikut audisi lagi pemilihan anggota orkestra baru lagi. Kontan para anggota pun marah, mereka sbg musisi merasa tak dihargai.


Suatu malam maestro Kang mengajak walikota untuk bertemu
"Apa kau menemuiku sehubungan dengan anggotamu harus ikut audisi lagi?", tantang walikota
"Bukan saya hanya akan mendengarkan musik (klasik). Jika Anda bisa menggambarkan  5 perasaan yang berbeda dari musik ini dalam 3 detik saya akan menurut pada Anda"
Musik diperdengarkan, walikota menyebut satu komentar "sangat indah" lalu dia menambahkan "mengagumkan" dia mulai bingung dan menyebut lagi "bagus", walikota pun kehabisan kata-kata dan hanya bisa menyebut 4 kata di detik terakhir.
Lalu giliran maestro Kang, dia mendengarkan musik lalu menggambarkan searagraf kalimat yang menggambarkan 6 macam perasaan tentang musim itu
(contohnya: AKu sepeti melihat dua orang pasangan yang merasa harus saling berpisah dan akhirnya memutuskan berpisah dengan senyuman. Aku melihat anak yang cemas karena kehilangan ibunya, namun akhirnya dia berhasil menemukan ibunya kembali. Aku melihat seorang kakek yang berusaha menyemis sepatunya sampai mengkilat dan akhirnya dia tersenyum puas. aku melihat sekelompok anak yang sedang bermain-bermain lalu berlari pulang untuk makan malam...dst)
"musik dengan emosi yang lengkap seperti ini kau hanya bisa menyebutkan  frasa ringan saja? Di seongnam ini masih banyak orang yang bisa menghargai musik seperti ini. Tapi mempunyai gubernur seperti ini." sindir maestro Kang . Maestro Kang berharap gubernur bisa menghargai orang yang bisa menghargai musik.



Maestro Kang akhirnya mengajak Gun Woo untuk bertemu dan mengobrol. Maestro Kang diberi tahu bahwa Gun Woo bertingkah jaim seperti itu harnya krn ingin menunjukkan sesuatu pada gurunya bahwa dia mampu. Gun Woo lalu bicara pada Maestro Kang bahwa dia masih ada satu harapan untuk tampil di konser
"Konser ini berjudul "Swan Dream"", kata Gun Woo
Maestro Kang mereasa heran dengan nama itu, dia mengira ini konser lagu klasik yang ditulis ulang bergaya modern. Ternyata hal itu lebih buruk dari yang diperkirakan. KOnser itu hanya semacam pop song untuk mengiringi seorang penyanyi. Hal ini tentu jauh di bawah standar orkestra musik klasik yang biasa ditangai mereka. Maestro Kang kesal dan kecewa.
"Ini satu-satunya harapan terakhirku, dan aku percaya ini akan berjalan baik, Rumi yang menulis komposisinya dan komposisinya bagus", bujuk Gun Woo
Maestro Kang kecewa dan pergi.

Di tempat latihan tampak terjadi aksi protes dari para anggota orkestra. mereka tidak mau diperlakukan sewenang -wenang oleh pemerintah. Gubernur pun melangkah jauh untuk berusaha membubarkan orkestra.

Di tempat latihan Gun Woo keadaan tidak juga baik. Para anggota teman-teman Gun Woo mulai merasa tak sanggup lagi bertahan berlatih tiap hari tanpa sposro dan dukunga yang memadai. mereka selama ini sukarela dengan biaya sendiri dan menigalkan kegiatan dan pekerjaan mereka demi orkestra. Mera mulai berkata hanya bisa bertahan sampai hari itu termasuk bibi Jung.
Melihat banyaknya keluhan Gun Woo pun berbicara di depan mereka. Gun Woo menyadari penuh keluhan dan keberatan teman-temannya.Dan memutuskan konser Swan Dream adalah konser treakhir mereka sebelum orkestra ini dia bubarkan. Gun Woo berkaca-kaca demikian pula anggota lainnya. Gun Woo membiarkan anggotanya tidak berlatih bersama lagi sampai waktu konser nanti. Suasana menjadi semakin sedih. Bae Yong Gi meresa tidak terima dengan akhir orkestra mereka ini. (sedih gini..hiks)




Du Rumi mendengar desas desus bahwa orkestra milik maestro Kang (mantan pancarnya) pun akan dibubarkan pemerintah. Du RUmi langsung mencari Maestro Kang. Mereka berdua tak sengaja bertemu di pelataran gedung latihan. Ke duanya sempat terpana...(masih ada cinta nih)
"Jangan melawan mereka lagi, aku tak tega", pinta Du rumi
"Tidak apa-apa aku baik-baik saja", kata Maestro Kang
Du Rumi lalu pergi melalui maestro Kang, tiba-tiba Maestro Kang menahan lengan Du rumi dan memgangnya erat.
Du Rumi terkejut, terpana dan berkaca-kaca. Walau tanpa kata Ru mi merasakan perasaan yang sangat dalam. Perlahan-lahan Maestro Kang menurunkan peganganya dari lengan menuju tangan Du RUmi. Maestro Kang mengenngam tangan durumi , mereka sejenak berpegangan tangan.
Sbelum maestro Kang memutuskan untuk pergi lagi tanpa kata-kata. (punya pacar kayak maestro kang irit obrolan)

Para anggota seongnam city orkestra melakukan protes dan mogok. Satu persatu karena alasan keluargapun menyerah. Maestro Kang pun akhirnya membuat surat pengunduran diri.
 
Namun suatu pagi di kantor, sekertaris Kim menanyakan apakah Maestro Kang ada janji bermain di suatu konser. Begitu mendengar konser itu berjudul Swan Dream, maestro Kang tersentak, dia mendengar konser itu yang akan diikuti oleh Gun Woo. Rupanya karena nama mereka sama penyelenggara konser itu tertukar nama Maestro Kang dengan Kang Gun Woo junior.
Gun Woo junior dipanggil panitia konser, mereka meminta maaf karena salah mengira Mouse Orkestra yang dipimpin Gun Woo itu orkestranya Maestro Kang. Gun Woo sangat kecewa, namun mereka tidak mau memberi kesempatan tampil walau orkestra Gun Woo telah berlatih selama ini.

Maestro Kang tau ada sesuatu yang tidak beres dia langsung menelepon panitia konser dan meminta bayaran dan syarat yang mahal. Maestro Kang marah karena panitia itu pasti telah menanggap remeh muridnya (Kang Gun Woo junior).

Gun Woo pulang dalam keadaan down dan baru sampai ke rumah larut malam. Dia pun tidak masuk ke dalam rumah hanya terduduk di halaman rumah.
Maestro Kang menunggu Gun Woo dengan perasaan tidak enak.


Dia lalu meng-sms Gun Woo.
"Kamu ada dimana?"
"Di dekat rumah", jawab Gun Woo.
Namun maestro Kang cemas karena belum juga mendengar Gun Woo masuk rumah. Dia pun mencari Gun Woo keluar. Gun Woo berjalan tertatih dan tertunduk lemas menuju gurunya.
"Guru saya gagal, konser trakhir yang saya harapkan dan katakan pada guru itu juga gagal. mereka lebih memilih Anda daripada saya. Saya benar-benar mengecewakan apra anggota orkestra, saya juga mengecewakan guru. Maafkan saya", kata Gun Woo menangis menghadapi kegagalannya yang bertubi-tubi

"Tidak. kamu benar benar bagus, istimewa", kata Maestro Kang tulus
"Maafkan saya guru", Gun Woo terisak sambil menghormat gurunya.
Maestro Kang lalu maju memeluk Gun Woo.
(terharu dan sedih..episode ini penuh dengan tangisan...)


< episode 16                                                final episode >

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments:

Post a Comment